Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei
Terima:

Fikih Praktis Shalat dan Puasa

  • Shalat
    • Shalat-Shalat Wajib
    • Shalat-shalat Harian
    • Waktu Shalat Subuh
    • Waktu Shalat Dhuhur dan Ashar
    • Waktu Shalat Maghrib dan Shalat Isya
    • Hukum-hukum Waktu Shalat
    • Ketertiban Shalat
    • Shalat-shalat Sunnah atau Mustahab
    • Kiblat
    • Pakaian dalam Shalat
    • Syarat-syarat Tempat Shalat
    • Hukum-hukum Masjid
    • Adzan dan Iqamah
    • Kewajiban-kewajiban Shalat
    • Qunut
    • Bacaan-bacaan Selepas Shalat (Ta’qibat)
    • Terjemahan Shalat
    • Hal-hal yang Membatalkan Shalat
    • Keraguan-keraguan Shalat
    • Sujud Sahwi
    • Mengganti (qadha) sujud dan tasyahud yang lupa
    • Shalat Musafir (dalam Perjalanan)
    • Shalat Qadha
    • Shalat Istijarah
    • Shalat Qadha untuk Orang Tua
    • Shalat-Shalat Ayat
      • Waktu Shalat Ayat
      • Tata Cara Shalat Ayat
        Berkas yang Dicetak  ;  PDF
         
        Tata Cara Shalat Ayat
         
        Masalah 673) Shalat ayat terdiri dari dua rakaat, setiap rakaat terdiri dari lima ruku’ dan dua sujud, dan dapat dilakukan dengan beberapa cara:
        Cara pertama: di setiap rakaat membaca lima kali al-Fatihah dan Surah; dengan cara: setelah niat dan Takbiratul lhram, membaca al-Fatihah dan satu surah lengkap kemudian ruku’, lalu mengangkat kepala dari ruku’, dilanjut dengan membaca al-Fatihah dan surah kemudian ruku’ kedua, dan mengangkat kepala lagi dari ruku’ dan demikian seterusnya sampai lima ruku’, setelah itu baru melakukan sujud, dan setelah selesai dua sujud, melakukan rakaat kedua sama seperti rakaat pertama, dan setelah dua sujud selesai dilakukan, membaca tasyahhud dan mengakhiri shalat dengan salam.
        Cara kedua: Pada setiap rakaat hanya membaca satu kali al-Fatihah dan satu surah; dengan cara: membagi surah menjadi lima bagian. Setelah niat dan takbiratul ihram, membaca al-Fatihah dan satu bagian dari surah (baik bagian ini terdiri dari satu ayat, kurang atau lebih dari satu ayat) kemudian ruku’, dan setelah bangun dari ruku’ tanpa membaca al-Fatihah, membaca bagian kedua dari surah, lalu ruku’ kedua, dan berlanjut dengan cara ini sampai surah yang sebagian telah dibaca sebelum setiap ruku’, selesai sebelum ruku’ terakhir, kemudian melakukan ruku’ kelima, lalu melakukan dua sujud dan setelah menyelesaikan dua sujud, mengerjakan rakaat kedua sama seperti rakaat pertama, lalu membaca tasyahhud dan menutup dengan salam.
        Masalah 674) Berdasarkan ihtiyat wajib, “Bismillahirrahmanirrahim” tidak dapat dihitung sebagai bagian dari Surah dan melakukan ruku’ dengannya.
        Masalah 675) Hal-hal yang wajib atau mustahab dalam shalat lima waktu, memiliki aturan yang sama untuk shalat ayat, tetapi pada shalat ayat, sebagai pengganti adzan dan Iqamah, diucapkan tiga kali dengan harapan mendapat pahala, “ash-shalah”.
        Masalah 676) Disunnahkan setelah ruku’ kelima dan kesepuluh mengucapkan, “sami’allahu limanhamidahu,” dan juga mengucapkan takbir sebelum dan sesudah setiap ruku’, tetapi setelah ruku’ kelima dan kesepuluh, tidak mustahabb mengucapkan takbir.
        Masalah 677) Disunnahkan membaca qunut sebelum ruku’ kedua, keempat, keenam, kedelapan dan kesepuluh. Tentu saja, jika hanya satu qunut yang dibacakan sebelum ruku’ kesepuluh, itu sudah cukup.

         

      • Keraguan dalam Shalat Ayat
    • Shalat Idul Fitri dan Idul Qurban
    • Shalat Berjamaah
    • Shalat Jumat
  • Ibadah Puasa
700 /