Ayatullah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, pada pagi hari Idul Ghadir (Selasa, 25/6), bertemu dengan ribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat. Ia menekankan bahwa peristiwa Ghadir menegaskan kelanjutan pemerintahan Islam dan kesinambungan model kehidupan Islam. Ayatullah Khamenei juga mengingatkan beberapa keutamaan Imam Ali as dan menegaskan: "Kita telah belajar dari pemimpin kita bahwa negara Islam adalah negara yang merakyat, dan setiap individu berpengaruh pada nasib negara."
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, siang ini (Sabtu, 15/6) dalam pertemuan akrab dengan sejumlah pemuda peraih medali di olimpiade siswa dan mahasiswa tingkat nasional dan internasional, menggambarkan para pemuda unggul sebagai sumber "harapan yang besar, mendalam, dan nyata."
Ia mengatakan bahwa negara membutuhkan kebangkitan ilmiah dan para pemuda unggul adalah elemen utama dalam memenuhi kebutuhan nasional ini.
Dalam pertemuan sore ini (Rabu, 22/5) antara Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, dan Presiden Tunisia beserta delegasinya, Imam Ali Khamenei, mengucapkan terima kasih atas sikap persaudaraan dan tulus dari Bapak Presiden Qais Said terhadap kejadian terkini. Pemimpin Revousi Islam menyatakan bahwa kehilangan seorang presiden dan sejumlah pejabat serta pengiringnya adalah hal yang berat, namun selama masa Republik Islam, mereka selalu menjadi saksi bahwa, berdasarkan hikmah ilahi, dengan kesabaran dan ketekunan rakyat, pelbagai tragedi getir menjadi sumber kemajuan dan gerakan.
Ismail Haniyah, Kepala Kantor Politik Hamas, bersama dengan delegasi, pada hari ini (Rabu, 22/5) sebelum waktu Dhuhur bertemu dengan Pemimpin Revolusi Islam dan menyampaikan belasungkawa dan simpati mereka kepada Imam Ali Khamenei serta kepada rakyat dan pemerintah Iran.
Kemarin pagi (Sabtu, 25/5), Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, dalam pertemuan dengan keluarga para syuhada, menyebutkan bahwa pelayanan kepada masyarakat, bekerja untuk orang lain, dan kesederhanaan adalah ciri paling mencolok dari para syahid. Ia menyatakan bahwa almarhum Syahid Raisi tidak mengenal waktu dan benar-benar tidak kenal lelah.
Pemimpin Revolusi Islam (Rahbar), Ayatullah Khamenei, dalam pertemuan dengan sejumlah panglima tinggi angkatan bersenjata pada hari Minggu (21/4), sambil mengapresiasi upaya dan kesuksesan dalam kasus-kasus terbaru, menekankan: “Dengan berkat Allah, pasukan bersenjata telah menunjukkan citra yang baik dari kemampuan dan kekuatan mereka serta juga menunjukkan citra yang membanggakan dari bangsa Iran, membuktikan hadirnya kekuatan kehendak bangsa Iran di kancah global dan internasional.”
Pemimpin Agung Revolusi Islam, dalam pertemuan dengan pejabat pemerintah, duta negara-negara Islam, dan berbagai lapisan masyarakat pada pagi hari ini (Rabu, 10/4) dalam momen angka Idul Fitri, mengapresiasi partisipasi luar biasa dan semangat yang tinggi dari rakyat Iran dalam peringatan Hari Quds sedunia, dan menekankan bahwa penghargaan yang sebenarnya terhadap rakyat akan terwujud melalui upaya terus-menerus para pejabat dalam menyelesaikan masalah-masalah dan mengorganisir upaya-upaya tersebut.
Pemimpin Agung Revolusi Islam menghadiri pertemuan (Minggu, 7/4/24), selama dua setengah jam dengan sekitar 3.000 mahasiswa dan perwakilan dari berbagai organisasi politik, sosial, budaya, dan ilmiah di perguruan tinggi. Imam Ali Khamenei menyebut esok sebagai yang lebih baik dari hari ini sebagai tujuan utama negara, dan mengajak mahasiswa dan organisasi mahasiswa untuk menyajikan solusi baru untuk mencapai tujuan utama ini tanpa mundur, baik secara material maupun spiritual.
Pemimpin Revolusi Islam pada pertemuan dengan para pemimpin tiga lembaga (Presiden, Ketua DPR dan Ketua MA), dan pejabat negara, serta sejumlah tokoh sosial, politik, dan budaya, menilai kapasitas SDA dan SDM negara cukup untuk memenuhi harapan rakyat, dan dengan menganggap penting untuk membentuk kelompok elit pemikir untuk menentukan cara partisipasi semua orang dalam mewujudkan slogan tahun ini, ia menambahkan: “Setiap upaya untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan negara adalah pekerjaan untuk Allah.”
Pemimpin Revolusi Islam, Imam Ali Khamenei, dalam pertemuan hari ini Kamis (28/03) dengan Ziyad al-Nakhala, Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina, dan delegasi yang menyertainya, menyebut pasukan perlawanan dan rakyat Gaza sebagai pemenang utama hingga saat ini dan menekankan bahwa puncak kehormatan dan keteguhan rakyat Gaza dan Palestina serta kegagalan rezim Zionis dalam enam bulan perang ini adalah suatu kejadian dan fenomena Ilahi.
Pemimpin Revolusi Islam, Imam Ali Khamenei, dalam pertemuan hari ini (Selasa, 26/3) dengan Ismail Haniyeh, Kepala Kantor Politik Hamas, dan delegasi yang menyertainya, menyampaikan penghargaan atas keteguhan luar biasa pasukan perlawanan Palestina serta rakyat Gaza. Ayatullah Khamenei menekankan bahwa kesabaran historis rakyat Gaza menghadapi kejahatan dan kebiadaban rezim Zionis yang didukung penuh oleh Barat adalah fenomena besar yang sesungguhnya telah memberi kehormatan pada Islam dan menjadikan isu Palestina, meskipun diinginkan oleh musuh, sebagai masalah utama dunia.
Pemimpin Revolusi Islam pada sore hari pertama tahun baru (Rabu, 20/3), dalam pertemuan Nowruz dengan berbagai lapisan masyarakat, menyebutkan bahwa perencanaan dan upaya pejabat untuk "menggerakkan dan menggalang pelbagai semangat, pelbagai modal, dan pelbagai inovasi rakyat" di bidang ekonomi adalah prasyarat bagi tercapainya slogan yang sangat penting tahun 1403, yaitu "Lompatan Produksi dengan Partisipasi Rakyat."
Logika Agama, Akal, dan Kemanusiaan Republik Islam dalam menghadapi front kezaliman
Pada pagi hari ini (Kamis, 7/3), Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, Imam Ali Khamenei, dalam pertemuan dengan Ketua dan anggota Dewan Ahli Kepemimpinan (Majelis Khubregan Rahbari), menjelaskan logika dan alasan keberanian sistem Republik Islam dalam menghadapi front kezaliman. Sambil memberikan beberapa rekomendasi penting kepada anggota baru terpilih dari Dewan Ahli Kepemimpinan dan anggota DPR yang baru terpilih, beliau menekankan: “Pembentukan DPR yang baru adalah peristiwa yang manis, penuh harapan, dan berharga yang harus dipahami oleh para anggota terpilih.”
Pada pagi hari (Selasa, 5 Maret) setelah penanaman 3 bibit pohon yang dilakukan secara bersamaan dengan Hari Penanaman Pohon, Pemimpin Agung Revolusi Islam, Imam Ali Khamenei, mengucapkan terima kasih atas partisipasi rakyat Iran dalam PEMILU pada tanggal 11 Esfand (Jumat, 1/3). Ia menyatakan bahwa partisipasi rakyat Iran dalam pemilihan umum merupakan pelaksanaan tugas sosial dan peradaban serta sebuah jihad.
Pemimpin Revolusi dalam Pertemuan yang Dihadiri oleh Ribuan Orang Pemilih Pemula dan Para keluarga Syuhada Menegaskan:
Parlemen Kuat, Negara yang Maju, Melalui Pemilu Partisipatif dan Kuat
Pemimpin Revolusi Islam pagi hari ini (Kamis, 28/2), dalam pertemuan dengan ribuan orang dari para pemilih pemula dan kumpulan keluarga para syahid, menganggap antusiasme kehadiran dan kekuatan rakyat dalam pemilu adalah wujud kekuatan bangsa, jaminan keamanan nasional dan merupakan kekecewaan bagi pihak-pihak yang tutup mata memusuhi Iran. Dengan menyebutkan kualitas kandidat, ia mengharapkan pemilu yang penuh semangat sebagai pondasi dasar dalam menyelesaikan berbagai masalah, kemajuan Iran, dan salah satu mekanisme pengelolaan negara yang benar dan siapa pun yang cinta kepada Iran, Republik Islam, revolusi, kemajuan, dan kekuatan nasional akan datang ke tempat pemungutan suara pada hari Jumat (1/3).
"Berpartisipasi dalam PEMILU dan Jaga Persatuan Nasional."
Pemimpin Revolusi Islam pada pagi hari ini (Minggu, 18/2), dalam pertemuan dengan ribuan orang dari Provinsi Azerbaijan Timur, menggarisbawahi "introspeksi diri" untuk "penguatan titik-titik kekuatan, dan mengatasi titik-titik kelemahan" serta pandangan cerdas dan tanpa sikap reaktif terhadap musuh sebagai dua tugas penting dan mendasar.
Dengan menekankan pentingnya persatuan nasional dan pemilihan 1 Maret 2024 sebagai solusi untuk masalah dan perbaikan pelbagai masalah yang ada, Pemimpin Revolusi mengajak semua orang untuk berpartisipasi dengan semangat dalam acara nasional ini dan menyampaikan poin-poin penting tentang bagaimana cara memilih kandidat yang paling baik, ahli di bidangnya, serta masalah kejujuran dalam pemilihan, serta menjauhi perilaku tidak etis dalam PEMILU.
Dalam pertemuannya dengan para pejabat negara, duta besar negara asing, perwakilan negara-negara Muslim dan sejumlah lapisan masyarakat Iran, Pemimpin Agung Revolusi Islam menyatakan bahwa “Revolusi Islam adalah Buah dari Sambutan atas Seruan Nabi saw.”
Dalam peringatan hari Mab'ats (Kamis, 8/2), Imam Khamenei, Pemimpin Agung Revolusi Islam, saat berjumpa dengan para pejabat negara, duta besar negara asing, perwakilan negara-negara Muslim dan sejumlah lapisan masyarakat Iran menyatakan bahwa menyambut dan menerima seruan atas diangkatnya Nabi Muhammad saw sebagai nabi dan rasul adalah sebab tumbuhnya kebahagiaan dunia dan akhirat. “Tragedi Gaza adalah tragedi kemanusiaan, di mana hal itu menunjukkan bahwa sistem global saat ini benar-benar batil, tidak dapat di lanjutkan dan akan sirna,” inbuhnya saat mengutip tragedi menyedihkan dan keberlanjutan kejahatan rezim Zionis yang saat ini terjadi di Gaza.
Pemimpin Revolusi pagi hari ini (Selasa, 16/1) dalam pertemuan dengan para Imam Jumat seluruh negeri menyebut kehadiran, kehendak dan pergerakan rakyat sebagai suatu prinsip dasar dalam Islam. Imam Ali Khamenei sembari memuji loyalitas, kesabaran, patriotik, intelegensia dan dedikasi warga Iran, mengatakan: “Inilah masyarakat yang mukmin meskipun penampilan mereka berbeda, namun hati mereka bersama Tuhan, dan nilai mereka harus dihargai dalam arti kata yang sebenar-benarnya dan kasihilah mereka dengan cinta yang mendalam.”
Pagi hari ini (Selasa, 9/1) Pemimpin Revolusi Islam hadir dalam peringatan tahunan kebangkitan historis masyarakat Qum pada (19 Dei 1402). Di hadapan ribuan orang dari penduduk kota tersebut, dengan tetap mengingatkan akan kekuatan dan peran luarbiasa masyarakat, ia menganggap kehadiran dan membawa panji-panji di setiap medan juang adalah strategi efektif dan praksis Imam Khomeini dan negara Islam; sementara menurunkan memotivasi dan mencerabut masyarakat dari arena adalah siasat musuh-musuh tanah air Iran khususnya Amerika dan Zionis.
Pemimpin Revolusi Islam pagi hari ini (Rabu, 4/1) dalam pertemuan bersama ribuan pelantun kidung pujian untuk Ahlulbait dan para penyair menyebutkan Sayyidah Fatimah Zahra sa adalah perintis jihad pencerahan, dan menekankan, “Para penyair dan pengidung mazhab Ahlulbait dengan mengikuti tradisi gemilang dan pelajaran besar Fatimiah, beranggapan tugas pokok jihad pencerahan adalah dengan 2 indikator “Kemampuan menggugah perasaan dan penyampaian ide baru, dan “orientasi yang benar dan tepat.” Para pengidung hendaknya berinovasi serta memberi pencerahan dalam persoalan-persoalan dan momen hari penting seperti pemilu.