Saya bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan kesempatan kepada hamba-Nya yang hina ini untuk dapat bersama warga mukmin revolusioner kota Kazerun dalam kunjungan ini. Sebenarnya saya punya hutang kepada warga Kazerun; dalam berbagai kunjungan saya sebelumnya ke Propinsi Fars pada masa menjabat sebagai Presiden, saya tidak mendapat kesempatan untuk berkunjung ke sini. Tapi sekarang, alhamdulillah Allah memberi taufik kepadaa saya untuk berkunjung ke kota yang dari segi sejarah maupun dari sisi identitas revolusionernya mendalam, terbilang sebagai kota yang paling cemerlang di antara kota-kota lainnya di Propinsi Fars, bahkan di antara seluruh kota lainnya di Iran. Saya berbahagia dapat bertemu dengan Anda, saudara dan saudari yang mulia. Pertemuan ini alhamdulillah dipenuhi dengan gelora dan spiritualitas serta semangat revolusi dan kepercayaan yang mendalam terhadap agama; dan ini merupakan anugerah dari Allah swt kepada Anda sekalian warga kota Kazerun, sebagai imbalan dari kerja keras Anda pada masa lalu dalam berjuang di jalan Allah swt.
Gugur syahidnya saudara pejuang yang tulus dan penuh pengorbanan, Hajj Imad Mughniyah bagi dirinya adalah sebuah kemenangan besar dan akhir yang bahagia sebab ia adalah pejuang yang dipenuhi dengan cinta dan gelora perjuangan di jalan Allah, sementara bagi bangsa Lebanon yang telah mencetak manusia besar ini dan mempersembahkannya ke medan perlawanan untuk meraih kebebasan dan perjuangan melawan kezaliman, merupakan sebuah kebanggaan.
Sekarang bangsa ini agung dan kaya inspirasi. Pemerintahan Republik Islam telah dikenal sebagai pemerintahan yang tangguh. Berbagai negara dan kekuatan-kekuatan lain, baik di kawasan maupun di luar kawasan, terpaksa mengakui keagungan bangsa ini. Bangsa ini telah menunjukkan kemampuan dan kekuatannya dalam segala bidang. Ini semua harus kita sadari.
Yang terhormat saudara-saudara sekalian! Selamat datang sauya ucapkan kepada Anda sekalian yang telah menempuh jarak yang jauh dengan udara yang dingin dan tertutup salju, untuk menghadiri peringatan hari bersejarah 19 Dey (9 Januari). Dan memang peristiwa itu harus diperingati dengan segenap penghormatan.
Saya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan taufik-Nya sehingga bisa hadir di tengah-tengah kalian, saudara dan saudari yang mukmin, setia dan revolusioner di kota Abarkuh, sebuah kota kuno dan sangat tua. Kendati kota ini adalah kota tua, namun penduduknya punya pemikiran baru, inovatif dan muda. Buktinya di dalam seluruh hati kalian ada cahaya pemikiran Islam yang murni dan semangat ilahi dalam menegakkan pemerintahan republik Islam. Setiap bangsa yang hatinya dipenuhi semangat beraktivitas dan keriangan, maka bangsa itu adalah bangsa yang hidup dan muda. Berkat taufik Ilahi dan revolusi Islam, bangsa kita memiliki semangat yang tinggi. Di samping itu, mayoritas penduduk negara ini dan warga Abarkuh sendiri -berdasarkan data statistik yang ada- mayoritasnya lebih didominasi oleh kaum muda. Sebuah kota muda, dengan masyarakatnya yang muda dan negara yang muda bisa berharap pada masa depan. Semangat muda akan membangun masa depan. Tenaga muda akan membawa maju sebuah masyarakat.
Saya sangat berbahagia bisa hadir dalam pertemuan penuh kehangatan dan keakraban ini dengan Anda sekalian, para pemuda yang mulia. Kalian adalah pemuda, dan pemuda adalah manifestasi dari kesetiaan, kepedulian, dan semangat terhadap cita-cita dan harapan ideal. Apa yang disampaikan oleh para pemuda kita dalam pertemuan ini, semuanya itu begitu menarik bagi saya. Tapi itu bukan berarti seluruh usulan tersebut mesti direalisasikan dan diprioritaskan ataukah hal itu pada dasarnya layak diimplementasikan atau tidak. Menentukan ihwal semacam itu memerlukan kajian dan bagi saya hal itu perlu dibahas. Namun yang lebih membuat saya tertarik justru karena seorang mahasiswa muda teladan, mahasiswa muda aktivis organisasi, berdiri menyampaikan keinginan dan pandangannya mengenai persoalan aktual dengan berani dan penuh percaya diri dalam sebuah pertemuan umum akademis. Bagi saya hal itu sangat bermakna dan indah. Dan sejatinya, apa yang hendak saya bicarakan dalam pertemuan kita kali ini menyangkut masalah tersebut.
Saya sangat gembira dan berterima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik-Nya sehingga dapat hadir di tengah-tengah masyarakat Yazd yang akrab, ramah, mukmin dan agamis. Bertemu kalian, masyarakat yang mulia merupakan sebuah tugas dan tanggung jawab yang sudah lama menjadi hal mengganjal di hati yang harus saya lakukan.
Kepada seluruh kaum mukminin dan muslimin di seluruh dunia Islam, kepada seluruh pejuang kebebasan yang mencintai sifat dan kekhasan yang kita temukan dalam pribadi Imam Ali, saya ucapkan selamat sejahtera atas datangnya hari raya Idul Ghadir. Secara khusus, saya ucapkan pula selamat berbahagia atas datangnya hari Idul Ghadir ini kepada seluruh rakyat Iran dan Anda sekalian yang hadir dalam pertemuan hangat ini. Terlebih istimewa kepada kalian, warga kota Kashan yang terhormat dan mukmin, para alim-ulama dan hauzah-hauzah ilmiah di kota ini.
Menurut kami, pertemuan tingkat tinggi ini merupakan peluang besar bagi umat Islam dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Manfaat pertemuan ini pada awalnya kembali pada upaya saling mengenal satu dengan lainnya. Tampaknya sederhana, namun kita harus menganggapnya sebagai perkara yang sangat penting. Karena cukup lama, puluhan tahun, musuh-musuh umat Islam telah memanfaatkan kelalaian umat Islam dengan berbagai cara sehingga kita saling menjauh. Mereka membuat kita saling merasa asing satu dengan lain, memunculkan sikap curiga dan buruk sangka dengan sesama umat Islam. Kita sejatinya adalah saudara, namun tanpa disadari kita memperlakukan saudara sendiri seperti memperlakukan orang asing. Di sini musuh-musuh Islam memanfaatkan kondisi yang ada dalam tubuh umat Islam. Kondisi yang semacam ini harus diperbaiki. Nah, pertemuan ini merupakan langkah untuk mengubah kondisi yang ada selama ini.
Ini merupakan poin sangat penting, satu anugerah dari Allah swt kepada umat Islam. Walaupun seluruh kewajiban Ilahi pada hakikatnya merupakan hadiah dari Allah kepada umat manusia, seperti shalat yang juga merupakan hadiah dari Allah swt, puasa anugerah dari Allah swt, begitu pula dengan infak, namun haji memiliki ciri khas untuk skala internasional dan Islami. Tak diragukan bahwa haji dapat dinilai sebagai salah satu mukjizat Islam, yang berkatnya terwujud pusat yang satu dan seluruh umat Islam memiliki satu nisbat yang setara di hadapannya.
Jika manusia harus memilih jalan hidup dan belajar serta menentukan satu tujuan di antara berbagai tujuan penting lainnya, tidak diragukan lagi bahwa tujuan yang Anda sekalian pilih termasuk salah satu tujuan terbaik. Kesempatan ini harus Anda manfaatkan dan kalian harus bersyukur kepada Allah atas taufik ini dan harus berbangga diri, karena keamanan adalah sebuah masalah yang sangat penting dan prioritas. Anda semua tahu bahwa Allah swt dalam AlQuran berfirman امنهم من خوف ‘Dan (Dia) telah memberikan rasa aman kepada kelian dari ancaman ketakutan'. Firman ini menilai keamanan sebagai salah satu nikmat terbesar-Nya dan hal ini dinyatakan Allah kepada masyarakat yang menjadi lawan bicaraNya.
Pertemuan saya hari ini adalah pertemuan dengan kalian para pemuda, anak-anak saya yang tercinta, pelajar, dan mahasiswa, pada hari yang sangat penting, yakni hari peringatan peristiwa 13 Aban. Peristiwa 13 Aban pada hakikatnya merupakan hari penting bagi para pemuda; pelajar dan mahasiswa. Kenangan pertama hari ini dalam benak sejarah bangsa kita telah tercatat pada tanggal 13 Aban 1343, yakni beberapa tahun sebelum kalian semua lahir. Pada hari ketika para antek-antek Amerika Serikat menguasai negara ini selama bertahun-tahun, mereka menangkap Imam Khomeini ra di kota Qom karena penentangan beliau terhadap undang-undang kapitulasi Amerika lalu mengasingkan beliau ke luar negeri. Namun menyusul peristiwa ini pada tahun-tahun berikutnya, tiba giliran para pemuda untuk membukukan perjuangan mereka dalam lembaran sejarah mereka.
Saya mengucapkan selamat setulusnya baik kepada Anda para siswa yang telah menyelesaikan masa jenjang pendidikan akademi keperwiraan dan juga kepada Anda yang hari ini telah lulus dan secara resmi bergabung dengan jajaran militer Republik Islam Iran; kalian adalah bunga-bunga yang baru mekar di taman warna warni dan buah-buah baru matang di kebun ini.
Saya mengucapkan selamat berbahagia atas tibanya Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh umat Islam dan bangsa Iran yang mukmin dan tercinta, serta Anda para hadirin sekalian yang terhormat, para pejabat tinggi Republik Islam Iran di berbagai jajaran dan lembaga negara, juga kepada para Duta Besar Negara-negara Islam dan para tamu yang mulia yang hadir pada pertemuan ini.
Saya mengucapkan selamat berbahagia kepada seluruh umat Islam dan para mukmin yang telah berpuasa di seluruh penjuru dunia Islam, khususnya kepada bangsa mukmin Iran yang tercinta dan juga kepada Anda saudara-saudarai sekalian. Hari raya Ramadhan pada hakikatnya adalah hari raya syukur; syukur atas taufik selama satu bulan berada pada jamuan ilahi, syukur atas puasa, syukur atas kesempatan beribadah, berdzikir, berkhusyu', dan bertawasul kehadirat Allah. Sungguh, untuk mensyukurinya kaum mukmin harus merayakan hari besar ini.
Sungguh ini merupakan kesempatan yang baik. Hampir seluruh pejabat tinggi yang memikul beratnya beban mengelola negara hadir dalam pertemuan besar dan penting ini. Pembicaraan tentang kebijakan serta laporan mengenai berbagai persoalan negara telah disampaikan oleh Presiden Iran yang mulia. Pembahasan tentang ini memang selalu ada, sering, dan memang harus selalu dibahas. Tapi dalam hemat saya, kita juga perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk masalah yang lebih utama daripada pengambilan kesimpulan, deskripsi dan pengambilan kebijakan politik kita. Masalah itu ialah ungkapan kalbu dan keimanan kita yang dalam setiap tahap gerakan kita senantiasa berperan seperti sukma dalam raga, cahaya dalam kegelapan, dan ruh dalam benda-benda tak bernyawa. Sebab itu saya tadi mengutip beberapa ayat untuk kita renungkan sejenak. Saya sendiri ketika melihat apapun merasa perlu untuk selalu mengingat, menghayati, dan mengamalkan ayat yang berbunyi:
Saya menyampaikan ucapan duka atas wafatnya peneliti besar dan penulis terkemuka Almarhum Ayatullah Hajj Sayyid Mortaza Askari kepada para ulama dan hauzah ilmiah, para murid, dan pecinta beliau, khususnya anggota keluarga dan anak-anak beliau.
Berbahagia sekali kami berada dalam pertemuan yang sangat indah ini. Pertemuan ini memberikan kenikmatan tersendiri karena kami dapat menyimak banyak hal dari lisan kalian, anak-anak muda. Sungguh, kalian seperti anak-anak yang tercinta bagi saya. Saya bersyukur kepada Allah SWT karena wawasan para pemuda di negeri ini terus meningkat dari waktu ke waktu. Materi-materi yang kalian utarakan tadi, termasuk di bidang antropologi, pendidikan dan tarbiah, hubungan antara sains dan industri, dan pemberdayaan potensi, masing-masing merupakan bagian dari harapan yang pernah saya utarakan sepanjang beberapa tahun ini. Saya sangat mengharapkannya dan sekarang harapan ini sudah menjadi satu kehendak umum.
Pertama-tama, saya mengajak saudara dan saudari sekalian jemaah solat Jumat serta diri saya sendiri untuk senantiasa menjaga ketakwaan kepada Allah SWT, yang merupakan buah dari ibadah di bulan suci Ramadhan. Bulan suci Ramadhan kembali tiba dengan segala berkahnya dan keindahan spiritualnya. Menyongsong bulan suci ini, Baginda Nabi Besar Muhammad SAW senantiasa mengingatkan masyarakat agar mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan momen yang sangat penting, agung, dan penuh berkah ini. Diriwayatkan bahwa dalam khutbah Jumatnya di akhir bulan Sya'ban beliau bersabda:
Pertama-tama saya mengucapkan kepada yang mulia para qari'; tayyaballah anfaasakum (semoga Allah mengharumkan nafas kalian), insya Allah. Saya sangat menikmati tilawat dan alunan merdu Al-Quran yang, alhamdulillah, telah dibawakan oleh para pemuda kita dengan tampilan yang semakin bagus dan menarik, baik oleh dua remaja tadi maupun oleh kelompok-kelompok yang telah membacakannya dengan suara dan alunan yang serasi. Bacaan mereka sangat bagus. Begitu pula para qari' kita yang lain dimana setiap orang, seberapun usianya, pasti akan terkesan oleh kemajuan karavan qari' Al-Quran kita dalam bentuknya yang jauh lebih baik dari masa-masa dahulu. Jika kita bandingkan dengan masa-masa sebelum revolusi dari nol maupun dari bawah nol, maka -alhamdulillah- kemajuan ini telah mencapai jenjang yang sangat tinggi. Sungguh, ini semua merupakan sumber kebahagiaan bagi kita semua.