Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran usai pertemuan Rabu pagi (07/10) dengan masyarakat kota Chalus dan Noushahr akhirnya kembali ke Tehran setelah kunjungan dua harinya ke kota ini.
Warga Masyarakat mukmin dan ramah kota Chalus dan Noushahr Rabu pagi (07/10) sekalipun di bawah guyuran hujan musim gugur, kembali mempertontonkan ikatan erat bangsa dan pemimpinnya.
Warga yang penuh semangat dan kecintaan daerah ini berada di bawah guyuran hujan rahmat ilahi di stadion olah raga Syuhada Haftum-e Tir Chalus dan jalan-jalan sekitarnya berharap untuk bertemu dengan Ayatullah Sayyid Ali Khamenei. Begitu mereka melihat Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, sambil mengungkapkan perasaan hatinya yang dalam, mereka menciptakan pelbagai suasana semarak dan penuh kenangan.
Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, Panglima Tertinggi Seluruh Jajaran Angkatan Bersenjata Selasa pagi (06/10) meninjau pameran di Akademi Maritim Universitas Imam Khomeini ra di Noushahr dan melihat dari dekat sebagian kemampuan ilmiah Angkatan Laut Iran.
Dalam peninjauan ini mahasiswa perwira Angkatan Laut dalam latiha “perang siber” mendemonstrasikan kemampuan mereka menghadapi upaya musuh “menyusup dan merusak” sistem dan jaringan komputer.
Para perwira dan mahasiswa Akademi Maritim Imam Khomeini ra Noushahr Selasa pagi (06/10) melakukan latihan maritim dengan dihadiri oleh Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, Panglima Tertinggi Seluruh Jajaran Angkatan Bersenjata. Peningkatan, pelatihan pertahanan dan tumbuhnya percaya diri termasuk bagian dari tujuan latihan maritim para mahasiswa Akademi Maritim Imam Khomeini ra.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei hari ini (6/10) menghadiri upacara kelulusan akademi militer, pengambilan sumpah setia dan penyematan lencana mahasiswa akademi ketentaraan Republik Islam di kota Noushahr. Dalam pidatonya di upacara tersebut Rahbar menyebut para perwira muda dan para pemuda mukmin Iran yang penuh semangat sebagai aset utama negara ini dalam melangkah menuju dunia yang penuh dengan perdamaian, keadilan, dan persahabatan. Beliau mengatakan, "Arogansi dunia telah gagal dalam programnya menebar Iranphobia. Sebab telah terbukti bahwa kebesaran dan kekuatan Republik Islam Iran bukan hanya tak menjadi ancaman bagi bangsa-bangsa lain bahkan menjadi teladan untuk kemajuan, harga diri dan kebanggaan bangsa-bangsa yang lain."
Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Iran mengeluarkan sejumlah surat pengangkatan terpisah mengangkat Brigadir Jenderal Mohammad Reza Naghdi menjadi Ketua Lembaga Basij Mostazafin, Brigadir Jenderal Sayyid Mohammad Hossein Zadeh Hejazi sebagai Deputi Pertahanan dan Riset Industri Staf Angkatan Bersenjata, Brigadir Jenderal Hossein Salami sebagai Wakil Panglima Sepah Pasdaran Revolusi Islam dan Marsekal Pertama Amir Ali Haji Zadeh sebagai Komandan Pasukan Antariksa Sepah Pasdaran Revolusi Islam.
Rahbar atau Pemimpin besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei mengangkat Hujjatul Islam wal Muslimin Qorban Ali Dorri Najafabadi sebagai Wakil Wali Faqih di Provinsi Markazi dan Imam Jumat kota Arak.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pesannya yang bertetapan dengan hari penghormatan kepada para syahid dan veteran perang Pertahanan Suci menyebut syuhada sebagai simbol masa keemasan. Beliau menjelaskan, “Mengingat syuhada mulia yang memiliki derajat tinggi, yang mengorbankan jiwa mereka berhasil mengaktualisasikan esensi cemerlang bangsa mukmin Iran dan menghadiahkan kehidupan.”
Teks pesan ini dibacakan Jumat sore (25/9) oleh Mohammad Hassan Rahimian, Wakil Wali Faqih di Lembaga Syahid dan Urusan Veteran dalam acara tebar bunga kuburan para syahid di Behesht Zahra.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari ini, Kamis (24/9) dalam pertemuan dengan para anggota Dewan Ahli Kepemimpinan (Majles-e Khebregan-e Rahbari) mengungkapkan beberapa poin penting yang memuat sejumlah titik kuat dan kelemahan yang ada pada pemerintahan Republik Islam di Iran. Rahbar juga menjelaskan posisi pemerintahan Islam yang mengakar kuat. Seraya menyinggung program dan agenda sistematis musuh-musuh Republik Islam untuk melemahkan pemerintahan Islam ini, beliau membeberkan sejumlah langkah dan agenda utama musuh-musuh pemerintahan Islam lewat perang lunak. Untuk itu beliau mengimbau semua pihak agar tetap waspada dan jeli. Beliau meminta kalangan elit masyarakat untuk bersikap berani dan menjaga persatuan.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari ini dalam pertemuan dengan para pejabat negara, duta-duta besar negara-negara Islam dan pelbagai kalangan masyarakat menyebut hari-hari penting Islam, khususnya Idul Fitri merupakan kesempatan dalam membaca kembali kapasitas, kemampuan, kondisi sat ini dan akan datang umat Islam dan mengenal titik lemah dan kekurangan. Beliau menegaskan, “Hari ini kebutuhan paling penting umat Islam dan negara-negara Islam adalah kembali kepada shiratul mustaqim ilahi, hukum Islam dan memanfatkan seluruh fasilitas politik dan geografi di samping menjaga persatuan dan keharmonisan dengan tujuan tegar menghadapi para musuh dan sampai pada tingkat kemuliaan, kekuatan dan kemajuan Islam.”
Rahbar mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang dalam atas kehadiran penuh kewibawaan rakyat Iran dalam pawai akbar Hari Al-Quds Sedunia. Beliau menegaskan, “Hari Al-Quds Sedunia adalah hari di mana hak dan batil berhadap-hadapan, hari di mana keadilan menghadapi kezaliman.” Ditambahkannya, “Musuh-musuh bangsa Iran tahun ini lebih getol berusaha untuk melemahkan Hari Al-Quds Sedunia, namun bangsa besar Iran di seluruh negeri dan di Tehran dengan keagungan dalam gerakan yang patut dipuji berhasil mendemonstrasikan “tekad, kewaspadaan dan keteguhan”. Dengan mengetahui dengan tepat situasi sensitif mereka mampu menyampaikan keinginan dan sikapnya dengan ucapan paling lantang ke telinga dunia.”
Kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengumumkan besok 29 shahrivar 1388/ 20 September 2009 adalah hari pertama bulan Syawwal dan Hari Raya Idul Fitri.
Menyusul terjadinya aksi teror berdarah di Kurdistan, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatollah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, menyampaikan ucapan belasungkawa atas gugur syahidnya Mamusta Sheikhul Islam, Wakil Propinsi Kurdistan di Dewan Ahli Kepemimpinan.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan itu menyebut karya-karya seni bertema Perang Pertahanan Suci sebagai hasil seni yang unggul. Beliau mengatakan, "Mengisahkan dan mengenalkan lewat seni kekayaan besar berupa nilai-nilai mulia kemanusiaan yang ada selama delapan tahun masa perang pertahanan suci termasuk kategori jihad yang besar, dan tentunya karya seni ini akan menghasilkan pengaruh yang besar."
Hari ini (11/9), hari Jum'at ketiga bulan Ramadhan, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam tampil sebagai imam shalat Jum'at di Tehran. Dalam khotbah awal di hadapan ratusan ribu jemaah yang memenuhi mushalla Universitas Tehran dan jalan-jalan di sekitarnya, beliau menjelaskan sisi kehidupan politik Imam Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (as). Rahbar menandaskan bahwa perilaku politik Imam Ali dicontoh dengan baik oleh Imam Khomeini (ra). Beliau menyinggung peringatan hari Al-Quds Sedunia yang diselenggarakan setiap hari Jum'at terakhir bulan suci Ramadhan, seraya mengatakan, "Peringatan hari Al-Quds Sedunia adalah pusaka berharga peninggalan Imam Khomeini. Berkat kemurahan dan petunjuk Ilahi, hari Jum'at mendatang bangsa Iran yang besar dan sadar ini akan serentak bangkit memimpin bangsa-bangsa yang lain dengan mengibarkan panji pembelaan kepada bangsa Palestina."
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Senin sore (07/9) dalam pertemuan dengan Presiden dan anggota kabinet ke-9 dan ke-10 mengajak untuk menindaklanjuti kinerja utama seperti keadilan, anti KKN, dukungan terhadap kalangan miskin, kesederhanaan, perhatian pada daerah-daerah terpencil, upaya tak kenal lelah guna menyelesaikan masalah masyarakat, khususnya inflasi dan lapangan kerja.
Rahbar menyebut perspektif 20 tahun harus dijadikan tolok ukur dalam mengevaluasi aktivitas pemerintah. Rahbar menasihati pemerintah ke-10 agar menerapkan sempurna kebijakan pasal 44, tidak tergesa-gesa, perhatian pada pandangan kalangan elit, perhatian pada budaya, menjunjung supremasi hukum, perhatian akan keinginan baik, menghargai nasihat para ulama dan marji dan mendisain dan menyusun model kemajuan Islam-Iran.
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menilai keberhasilan front muqawama berkah tekad, upaya manusia dan pertolongan Allah. Dikatakannya, “Upaya yang telah ada ini harus ditingkatkan hingga kekuatan front muqawama semakin hari semakin besar.”
Rahbar menyebut solidaritas dan kerjasama politik sebagai kelaziman meningkatanya kekuatan. Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menekankan, “Di samping solidaritas politik, kerjasama industri, ekonomi, perbankan dan transportasi Iran dan Venezuela juga harus diperluas.”
Bersamaan dengan Hari Kelahiran Imam Hasan Al-Mujtaba as, sejumlah penyair, budayawan dan seniman Sabtu sore (05/9) dalam suasana akrab bertemu dan berdialog dengan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei. Setelah berdialog para hadirin melaksanakan shalat Maghrib dan Isya diimami Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei kemudian berbuka bersama.
Beberapa saat setelah berbuka acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh penyair muda dan senior di hadapan Rahbar. Mereka membacakan syair-syair bermuatan agama, heroik, akhlak dan sosial.
“Para mahasiswa adalah perwira muda di front ini yang selain memiliki pemikiran, perbuatan dan nati nurani, mereka juga terlibat di medan pertempuran dan dengan menguji medan yang ada mereka bekerja dalam kerangka yang ada. Namun para dosen adalah para komandan front perang lunak.” Beliau menegaskan, “Para komandan perang ini harus mengetahui masalah-masalah makro, mengidentifikasi dan menyingkap tujuan musuh lalu membuat disain makro kemudian bergerak berdasarkan desain tersebut.” Ditambahkannya, “Dosen yang mampu memainkan peran ini adalah dosen yang layak untuk masa kini dan akan datang Republik Islam Iran.”
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pesannya mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Hujjatul Islam Wal Muslimin Sayyid Abdul Aziz Al-Hakim.