Rahbar atau Pemimpin Besar Ravolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei di Hari Raya Idul Ghadir dalam pertemuan dengan ribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat menilai masalah Ghadir sebagai penjamin sebuah indikator dan tolok ukur ilahi yang abadi untuk memastikan kebenaran jalan umat Islam. Sembari menyinggung kebohongan yang dilakukan para zionis dan musuh secara luas untuk menyesatkan opini umum dunia mengenai masalah nuklir Iran, beliau menekankan, “Setelah hakikat menjadi jelas, kebohongan yang dibuat-buat ini membuat para musuh bangsa Iran semakin kehilangan harga diri.”
Bertepatan dengan Hari Raya Idul Ghadir, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyetujui usulan Ketua Mahkamah Agung untuk memberikan pengampunan atau remisi kepada 793 narapidana, baik yang dijatuhi hukuman lewat Pengadilan Umum, Revolusi, Lembaga Ta’zir dan Pengadilan Militer.
Teks surat Ketua Mahkamah Agung dan jawaban Rahbar sebagai berikut:
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menilai, kekuatan seni dalam cerita sinetron Nabi Yusuf as merupakan satu dari keistimewaan yang menonjol dalam sinetron ini. Ditambahkannya, “Di dunia seni dan perfilman modern biasanya memanfaatkan daya tarik seksual demi menarik audiens, namun dalam sinetron yang begitu digemari para pemirsanya baik di Iran maupun di negara lain, fokus yang disorot dalam kisahnya menjelaskan masalah keterjagaan dari perbuatan dosa dan kesucian. Hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan film dan teater. Rahbar menyebut masalah ini punya nilai penting seraya mengingatkan, “Satu lagi dari keistimewaan sinetron ini penggambaran pribadi konprehensif Nabi yusuf. Pribadi agamis ini punya peran menonjol, beliau ternyata berpartisipasi aktif di masyarakat, mengelola urusan negara, melawan kezaliman dan teguh menghadapi segala tekanan, selain memberikan perhatian terhadap spiritual, doa dan zikir.”
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pesannya mengucapkan belasungkawa atas wafatnya alim pengabdi dan relawan Almarhum Hujjatul Islam Wal Muslimin Haji Sheikh Mahdi Ghazi.
Bismillahirrahmanirrahim Musim haji identik dengan musim semi bagi spiritualitas dan memancarnya cahaya tauhid di ufuk dunia. Ritual haji tak ubahnya bagai mata air jernih yang bisa membersihkan pelaksananya dari segala kotoran akibat dosa dan kelalaian sekaligus mengembalikan sinar benderang fitrah ilahiyah ke dalam jiwa dan hatinya.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari Rabu (25/11) bertemu dengan ribuan Basij dari seluruh negeri. Dalam pertemuan ini beliau menyebut Basij sebagai rahasia resistensi dan menjadi kebanggaan nasional. Seraya menasihati kepada seluruh media, aktivis politik dan para pejabat untuk menghindari perselisihan parsial dan tidak prinsip beliau menegaskan, “Hari ini prioritas utama negara adalah menghadapi perang lunak yang tujuannya menciptakan keraguan, perselisihan dan buruk sangka di antara masyarakat. Cara paling penting untuk menghadapi serangan ini adalah menjaga dan memperkokoh kepekaan hati, semangat basiji, harapan akan masa depan dan benar-benar waspada dalam mengidentifikasi pelbagai masalah.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari Ahad (22/11) saat menerima Perdana Mentri Kuwait Sheikh Nasser Mohammad Al-Sabah dan rombongan menekankan, “Negara-negara Islam khususnya negara kawasan Teluk Persia harus semakin memperluas segala bentuk kerjasama dan hubungannya.”
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pesannya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya penyair revolusioner Almarhum Mahmoud Shahroukhi.
Menyusul wafatnya alim rabbani Almarhum Hujjatul Islam Wal Muslimin Haji Sayyid Morteza Nojoumi, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei mengirimkan pesan belasungkawa.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam hukum pengangakatannya yang memperpanjang masa jabatan Insinyur Sayyid Ezzatollah Zargami sebagai Kepala Radio dan Televisi Republik Islam (IRIB) menegaskan, “Harus memanfaatkan kelebihan dan poin-poin kuat yang dimiliki saat ini oleh IRIB dan tidak lupa berusaha keras untuk menghilangkan segala kekurangan agar media pencipta budaya ini sampai pada tingkatan menjadi media yang ciri khasnya adalah agama, akhlak, harapan dan informasi.”
Teks lengkap hukum pengangkatan Rahbar sebagai berikut:
Teks pengukuhan Rahbar atau Pemimpin Revolusi Islam Iran sebagai berikut:
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Kamis (5/11) sore saat menerima kunjungan Emir Qatar Sheikh Khalifah bin Hamad Aali Thani beserta rombongan, menyebut hubungan yang terjalin antara Republik Islam Iran dan Qatar saat ini sebagai hubungan yang istimewa di wilayah Teluk Persia. Beliau mengatakan, "Dengan kerjasama seluruh negara kawasan, Teluk Persia harus menjadi wilayah yang aman dan makmur."
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pesannya pada Konefrensi Nasional Shalat ke-18 menilai penamaan seminar tahun ini dengan nama pemuda merupakan sebuah pekerjaan yang layak dan bagus. Ditekankannya, “Mengenalkan para pemuda pada keindahan salat merupakan sebuah pengabdian besar kepada mereka dan masa depan yang akan dibangun dengan kemauan diri.
Pesan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran sebagai berikut:
Sambil mengisyaratkan pidatonya di awal bulan Farvardin di Mashad Muqaddas, bila kaos tangan beludru dibalut pada tangan besi, maka Republik Islam Iran tidak akan mengulurkan tangannya pada tangan ini, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menambahkan, “Orang-orang Amerika dari satu sisi berbicara tentang perundingan, namun dari sisi lain melanjutkan ancaman-ancamannya serta mengatakan perundingan harus sampai pada hasil yang kita maukan, bila tidak sampai pada hasil yang kita maukan, maka kita akan melakukan tindakan tertentu.”
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Rabu Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei malam (28/10) saat menerima Recep Tayip Erdogan, Perdana Menteri Turki dan rombongan menyinggung hubungan sejarah lama antara dua bangsa Iran dan Turki dan mengatakan, “Kini hubungan akrab dua negara dalam beberapa abad terakhir tidak pernah terjadi sebelumnya dan kami sangat gembira akan keberhasilan berturut-turut pemerintah Anda di dalam negeri dan di tingkat internasional.”
Ayatullah Sayyid ali Khamenei menyebut tidak membagi masalah menjadi masalah inti dan cabang termasuk faktor tidak obyektif yang dilakukan oleh sejumlah media. Ditambahkannya, “Tentu saja bila sebuah masalah dikategorikan cabang bukan tidak penting, namun dalam peristiwa pasca pemilu, asli pemilu dan peran serta luar biasa rakyat merupakan masalah utama dan selainnya hanya cabang, akan tetapi sebagian orang dengan tidak obyektif memperlakukan masalah ini sebaliknya.” Rahbar menyebut kejahatan terbesar adalah saat mempertanyakan asli pemilu. Seraya mengkritik ketidakpedulian sebagian orang akan kejahatan ini, beliau menambahkan, “Keesokan hari setelah pemilu, sejumlah orang tanpa alasan dan argumentasi menyebut bohong pemilu besar itu. Apakah ini kejahatan kecil?” ditambahkannya, “Musuh juga mengambil manfaat sebesar-besarnya dari ketidakobyektifan ini. Sementara di dalam negeri sebagian orang yang sejak awal tidak menyetujui Republik Islam Iran memanfaatkan kesempatan ini dengan mencermati perilaku sebagian anasir negara. Setelah itu terjadilah peristiwa pasca pemilu.”
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menegaskan bahwa hal yang paling penting saat ini bagi dunia Islam adalah persatuan. Hal itu ditegaskan hari ini (26/10) oleh Rahbar saat menerima para pengurus pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Beliau mengatakan, "Ibadah haji harus menjadi implementasi bagi sebuah tekad yang kuat dari tengah umat Islam untuk melawan segala bentuk aksi yang merongrong persatuan umat Islam dan mengganggu gerak langkah kaum muslimin ke arah kemajuan."
Pemimpin Besar Revolusi Islam memuji partisipasi besar kaum perempuan dalam aktivitas Qur'ani dan mengatakan bahwa banyaknya perempuan Iran yang terlibat dalam aktivitas Qur'ani sangat membanggakan, bahkan jarang ada bandingannya di dunia Islam. Mengenai sosialisasi ajaran Al-Qur'an di tengah masyarakat beliau menjelaskan, "Di era rezim Thaghut dahulu, masyarakat Iran sangat jauh dari ajaran Al-Qur'an. Dampaknya, masyarakat ini mengalami ketertinggalan dalam hal perenungan makna Al-Qur'an dan pelaksanaannya dalam kehidupan sosial dan individu. Untuk itu harus ada langkah-langkah kongkrit untuk mengejar semua ketertinggalan ini."
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pesan selamat dan belasungkawanya atas gugur syahid puluhan saudara Syiah dan Ahli Sunnah serta sejumlah panglima Sepah Pasdaran, khususnya syahid Shoushtari dan Mohammadzadeh menekankan, “Kekuatan Republik Islam Iran akan membalas para pelaku kejahatan terhadap jiwa, harta dan keamanan rakyat sesuai perbuatan mereka.”
Ayatollah Sayyid Ali Khamenei juga mengisyaratkan tentang dukungan kekuatan-kekuatan hegemoni dan sebagian pemerintah negara-negara Islam terhadap rezim Zionis Israel. Beliau menekankan betapa keinginan umat Islam di seluruh dunia adalah membantu Palestina. Di sini sudah pada tempatnya bila OKI mendukung ketertindasan Palestina dan menciptakan harapan di hati rakyat negara ini.”
Kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengucapkan penghargaan dan rasa terima kasih kepada rakyat mukmin dan ramah Chalus dan Naoushr seraya menegaskan, “Pertemuan penuh ceria, semangat dan megah rakyat di bawah guyuran hujan lebat dengan Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei memanifestasikan “rahasia kemajuan, transenden dan keabadian” Revolusi Islam.”