Bertepatan dengan hari kelahiran penuh berkah Abul Fadl Abbas as yang sekaligus dinamakan Hari Veteran, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei mengirim tiga delegasi untuk meninjau dari dekat sejumlah veteran perang di rumah-rumah mereka di beberapa kawasan kota Tehran.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan bersama para guru, juri dan peserta lomba internasional Al-Quran ke-27 yang diselenggarakan bertepatan dengan hari ulang tahun kelahiran Imam Husein as di Huseiniyah Imam Khomeini ra menyebut al-Quran sebagai tali ilahi yang kokoh. Dikatakannya, “Al-Quran telah menjanjikan kehidupan yang baik. Kehidupan yang baik ini adalah kehidupan yang disertai dengan kemuliaan, keamanan, kesejahteraan, kemerdekaan, keilmuan, kemajuan, akhlak, sabar dan memaafkan. Semua ini akan terwujud di bawah pancaran keakraban dengan al-Quran dan berpegang teguh pada tali ilahi ini.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dengan bersandarkan pada Pasal 91 UUD mengangkat tiga orang faqih menjadi anggota Dewan Garda Konstitusi Republik Islam Iran untuk periode baru.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Rabu pagi (14/7) menjelang tanggal 3 Sya’ban, Hari Kelahiran Imam Husein as dan Hari Pasdaran bertemu dengan para komandan dan anggota Sepah Pasdaran Revolusi Islam Iran. Dalam pertemuan itu Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menilai dimensi spiritual Sepah merupakan faktor utama “fleksibilitas dan kinerja yang patut dibanggakan” dari lembaga revolusioner dan merakyat ini di pelbagai bidang dan kondisi selama tiga dekade lalu.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Ahad sore (11/7) mengadakan pertemuan dengan para pejabat lembaga-lembaga perwakilan Wali Faqih di universitas-universitas Iran. Dalam pertemuan itu Rahbar menilai situasi lingkungan akademik dari pelbagai aspek sangat kondusif, tepat dan cukup menonjol. “Kemajuan dan gerakan ilmiah di universitas-universitas, kerja nyata jihad para mahasiswa, cara pandang dan kepekaan politik kalangan akademik, kehadiran di saat-saat yang genting, atmosfir keagamaan di kalangan mahasiswa dan banyaknya para dosen mukmin dan peduli akan masa depan negara merupakan kenyataan cemerlang lingkungan universitas di seluruh negeri,” tambah Rahbar.
Bertepatan dengan hari ulang tahun pengangkatan Nabi Besar Muhammad Saw pada hari Sabtu (10/7) Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei bertemu dengan para pejabat tinggi negara, duta negara-negara Islam di Tehran dan sejumlah warga Iran. Dalam pertemuan itu beliau menyebut Bi’tsat sebagai sebuah periode yang sangat sensitif dan awal dari sebuah perjalanan menuju gerakan demi kebahagiaan manusia, menjamin kemauan fitrah dan sejarah umat manusia. Ditegaskannya, “Bi’tsat Nabi Muhammad Saw dan agama Islam membawa pesan keadilan, perdamaian, keamanan dan ketenangan serta keselamatan bagi umat manusia. Berdasarkan janji ilahi, akhir dari jalan tauhid ini adalah keberuntungan, keselamatan dan kemenangan bagi para pengikutnya.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menetapkan secara resmi kebijakan umum perbaikan pola konsumsi setelah berkonsultasi dengan Dewan Penentu Kebijakan Negara.
Teks kebijakan umum perbaikan pola konsumsi yang telah disampaikan kepada para pemimpin tiga lembaga tinggi negara dan ketua Dewan Penentu Kebijakan Negara sebagaimana berikut:
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Sabtu pagi (03/7) mengadakan pertemuan dengan Kepala Bidang Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) bersama para sutradara, penulis, seniman dan kru rumah-rumah produksi pertunjukan IRIB. Dalam kesempatan itu Rahbar menilai posisi Media Nasional khususnya di bidang seni pertunjukan, film dan sinetron sangat penting. Beliau juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tulus atas kerja keras para manajer dan senima media nasional di bidang ini. “Dengan memanfaatkan fasilitas perangkat keras dan lunak, termasuk sejarah dan budaya Iran dapat mengurangi jarak yang ada dengan kondisi yang diinginkan atau bahkan menutupinya,” tambah Rahbar.
Bertepatan dengan hari bahagia ulang tahun kelahiran Amirul Mukminin Ali as, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyetujui permohonan grasi dan remisi hukuman kepada 708 narapidana pengadilan umum, Revolusi dan pengadilan lainnya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Senin (28/6) dalam pertemuan bersama Ketua dan para pejabat Mahkamah Agung menyebut lembaga pengadilan merupakan salah satu bagian yang sangat sensitif di dalam Republik Islam Iran. Saat menekankan perlunya dukungan semua lembaga yang ada di dalam Republik Islam Iran terhadap lembaga pengadilan, Rahbar mengatakan, “Salah satu kewajiban penting dari lembaga pengadilan adalah tidak keluar dari jalur keadilan dan obyektifitas, tidak terpengaruh oleh manipulasi politik, cinta dan benci dalam mengadili dan mengeluarkan hukum.”
Pada peringatan hari kelahiran Imam Ali as, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Sabtu (26/6) saat bertatap muka dengan dengan masyarakat provinsi Bushehr menyebut pribadi Imam Ali as sebagai pribadi luar biasa, puncak keagungan ilmu, spiritual, akhlak, kemanusiaan dan ilahi. “Pelajaran paling penting dari kehidupan pribadi luar biasa dalam sejarah manusia itu bagi dunia dan masyarakat Islam saat ini adalah sikapnya yang mampu menciptakan kepekaan hati, mencerahkan kondisi yang ada, memperdalam keimanan dan pemikiran orang-orang yang membutuhkan hati yang peka,” tambahnya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Rabu pagi (23/6) dalam pertemuan bersama para basiji staf ahli seluruh universitas dan pusat pendidikan tinggi Iran menjelaskan tentang masa yang sangat genting, sikap pasif dan kacau balau sistem hegemoni di hadapan gerakan Islam di mana Republik Islam Iran sebagai simbolnya. Ditegaskannya, “Kebutuhan terpenting Republik Islam Iran saat ini adalah persatuan. Segala bentuk ucapan, gerakan dan tulisan yang menyebabkan perselisihan dan perpecahan dalam masyarakat serta menzalimi seseorang adalah bertentangan dengan kepentingan Republik Islam Iran walaupun dengan niat baik.”
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei mengirimkan pesan belasungkawa atas meninggalnya almarhum Aarabi, menantu Imam Khomeini ra.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Hari Senin (8/6) dalam pertemuan bersama ketua, dewan ketua dan anggota Majelis Syura Islami menganalisa secara komprehensif situasi genting internasional yang sedang mengalami perubahan dan kondisi dalam negeri, khususnya keharmonisan dan kewaspadaan bangsa Iran dan keterikatan mereka akan cita-cita Imam Khomeini ra yang tiada duanya.
Bangsa Iran menjadikan acara peringatan wafat Imam Khomeini ke-21 sebagai manefestasi agung loyalitas rakyat Iran kepada Imam Khomeini ra. Dalam memperingati 21 tahun wafatnya Imam Khomeini ra bangsa Iran bersama Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dan Wali Faqih mengucapkan janji untuk senantiasa berada dalam Garis Imam Khomeini ra.
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei di acara ini menyebut Imam Khomeini ra sebagai parameter Revolusi yang paling menonjol. Rahbar menegaskan bahwa Imam Khomeini tanpa Garis Imam akan menjadi Imam tanpa identitas.” Senantiasa bersandar pada Islam murni Muhammadi, daya tarik dan tolak dalam lingkaran Islam, yakin akan janji-janji ilahi, perhitungan spiritual dan takwa, cara pandang global terhadap Revolusi Islam, bersandar pada rakyat dan memperhatikan kondisi aktual setiap orang saat menilai termasuk tolok ukur utama Garis Imam yang harus dijelaskan dengan benar dan senantiasa diperhatikan,” tambah Rahbar.
Bertepatan dengan hari bahagia kelahiran Sayyidah Fatimah Az-Zahra as Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyetujui permohonan Ayatullah SadeghAmoli Larijani, Ketua Mahkamah Agung untuk memberikan grasi dan remisi hukuman 81 orang narapidana pengadilan umum dan Revolusi yang ditangkap dalam peristiwa pasca partisipasi 40 juta warga dalam pemilu presiden tahun lalu dan menyesali perbuatannya dan memohon ampunan.
Teks surat Ayatullah Amoli Larijani sebagai berikut:
Dalam rangka ulang tahun wafatnya Pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini ra yang ke-21, acara peringatan haul akan diselenggarakan pada hari Kamis 13/3/1389 HS (3/6/2010) setelah shalat maghrib dan isya’ di masjid A’zam Qom oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei.
Oleh karena itu, kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengeluarkan pengumuman sebagai berikut:
Di hari kelahiran putri mulia Nabi Muhammad saw Shiddiqah Kubra Fathimah as sekaligus putra kebanggaanya Imam Khomeini ra, sejumlah penyair dan pembaca kidung Ahlul Bait as, Kamis pagi (3/6) di huseiniyah Imam Khomeini ra di hadapan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran membaca syair-syair tentang keutamaan dan kisah hidup wanita suci Sayyidah Fathimah Az-Zahra as.Syair-syair itu juga memuat kandungan tentang revolusi dan membahas masalah sosial masa kini.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan ini menyampaikan selamat atas hari kelahiran wanita teragung dalam sejarah umat manusia dan kebanggaan umat Islam, Sayyidah Fathimah Az-Zahra as. Beliau menyebut upaya memperdalam dan memperluas pengetahuan Ahlul Bait as serta memperkokoh fondasi keimanan agama masyarakat merupakan tugas terpenting orang-orang berpengaruh di kalangan masyarakat.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari ini, Selasa (1/6) dalam pesannya menyebut serangan brutal dan kebengisan Rezim Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan merupakan serangan terhadap opini umum dan hati nurani umat manusia di seluruh dunia dan menekankan, “Kini Palestina bukan lagi masalah Arab, bahkan bukan hanya Islam, tapi masalah hak-hak asasi manusia dunia kontemporer dan para pendukung rezim haus darah dan tak tahu malu ini, khususnya Amerika, Inggris dan Perancis betul-betul harus memberikan jawaban.”