Rahbar atau Pemimpin besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Kamis (30/8) petang dalam pertemuan dengan Presiden Lebanon Michel Sleiman menyebut Lebanon sebagai negara yang memiliki nilai strategis di kawasan, seraya mengatakan, "Sebagian pihak asing terus menerus berusaha memasukkan masalah sebagian negara kawasan ke Lebanon. Upaya itu bisa digagalkan dengan kerjasama dan solidaritas kelompok-kelompok dan faksi-faksi Lebanon dengan menitikberatkan pada nilai-nilai resistensi dan moqawamah yang urgen."
Beliau menambahkan, "Para pemimpin dan tokoh Lebanon terbukti berhasil menunjukkan kapasitasnya. Dengan melawan fitnah adu domba antar madzhab dan kelompok serta dengan mendukung moqawamah mereka berhasil mengatasi banyak kesulitan."
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut dialog patriotik di Lebanon sebagai satu kebijakan yang benar. "Sebagian kalangan di dalam dan luar Lebanon punya serangkaian konspirasi. Tapi Anda, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen menangani masalah ini dengan baik. Kerjasama ini harus dipertahankan," kata beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei dalam pertemuan itu kembali menegaskan sikapnya yang menentang segala bentuk campur tangan asing di Suriah. Beliau mengatakan, "Satu-satunya jalan penyelesaian untuk krisis Suriah adalah dengan mencegah pengiriman senjata kepada kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab."
Dalam pertemuan itu, Presiden Lebanon Michel Sleiman mengapresiasi pelaksananan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok (NAM) di Tehran yang berlangsung dengan baik, seraya menekankan perluasan dan peningkatan kerjasama bilateral antara negaranya dan Iran.
Sleiman berharap KTT ini dan kepemimpinan Iran atas NAM akan membuahkan hasil-hasil yang positif khususnya berkenaan dengan isu Palestina.
Seraya menjelaskan kondisi terakhir Lebanon dan dialog strategis pertahanan di sana, Sleiman menambahkan, "Kami meyakini bahwa Lebanon masih memerlukan moqawamah. Pemerintah Lebanon sudah memutuskan untuk membuat dialog, kesepahaman dan kerjasama. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah masuknya krisis negara lain ke negara ini."
Mengenai krisis Suriah, Presiden Lebanon menjelaskan sikap Beirut yang menolak segala bentuk campur tangan asing di Suriah. "Masalah Suriah harus diselesaikan melalui perundingan ," katanya.