Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Rahbar: Waspadai Dua Musuh Berbahaya, Kubu Arogansi dan Hawa Nafsu!

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan sejumlah veteran menyebut masa Perang Pertahanan Suci tak ubahnya bagai papan gambar yang indah dan artistik. Beliau mengatakan, "Perjalanan yang sudah dirintis oleh revolusi Islam akan terus berlanjut. Supaya keindahan-keindahan masa Perang Pertahanan Suci bisa dilukiskan kepada audien diperlukan penulisan ribuan buku dengan nilai standar seni yang benar. Dengan demikian, pengorbanan para pejuang bisa dijelaskan secara detail kepada masyarakat."

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut apa yang dilakukan para pejuang di medan perang sebagai langkah yang berhasil, sangat besar dan mengagumkan. Beliau menambahkan, "Sebagai orang-orang yang di masa Perang Pertahanan Suci mengemban tugas dan tanggung jawab yang penting dan vital, Anda sekalian harus menyadari bahwa setelah merampungkan jihad kecil (Jihad Asghar), tiba giliran untuk masuk ke jihad besar (Jihad Akbar) yang berkali lipat lebih sulit dan lebih berat."

Membandingkan dua macam jihad ini seraya menjelaskan kriteria masing-masing, Ayatollah al-Udzma Khamenei menandaskan, "Di tengah situasi negara kita saat ini, jika Anda teguh memegang prinsip dan nilai suci dan menjaga ketaqwaan di semua bidang aktivitas politik, sosial, ekonomi, dan budaya, maka yang Anda lakukan akan memiliki nilai yang lebih tinggi."

Rahbar dalam kaitan ini menjelaskan, "Hari ini kita menghadapi dua musuh. Pertama, kubu arogansi yang jahat dan kedua hawa nafsu yang ada pada diri kita. Ketika seseorang dengan menjaga taqwanya bisa melangkah dan mengambil keputusan, kesempatan untuk meraih ketinggian spiritual dan kemajuan materi akan semakin terbuka."

Ayatollah al-Udzma Khamenei mengingatkan tentang ketaqwaan dan menyatakan bahwa meninggalkan dosa adalah satu keharusan bagi perjalanan spiritual menuju Allah. Beliau mengatakan, "Setengah perjalanan bisa dilalui dengan cara menjauhi dosa. Tentunya, dampak dosa bagi mereka yang memegang tanggung jawab politik, eksekutif, tabligh dan keagamaan lebih luas berkali lipat dibanding kelompok lain."

Seraya menyinggung bahwa perilaku yang benar dari para pejabat negara akan meresep ke tengah masyarakat, Rahbar menambahkan, "Dengan keteguhan dan langkah yang benar , kita terus mendorong rakyat. Tentunya kita juga harus menyadari bahwa kelesuan dan kelemahan sebagian orang tak akan bisa mengganggu dan menyimpangkan gerak langkah bangsa Iran."

Di akhir pembicaraan, Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, "Perjalanan yang sudah dirintis oleh revolusi Islam akan terus berlanjut. Anda semua sudah menyaksikan bahwa di tengah gerakan umum bangsa Iran, ketika sebagian orang melepas tanggung jawab maka para pemuda dengan semangat yang tinggi segera mengambil alih tanggung jawab itu. Dan, insya Allah gerakan ini akan terus berlanjut sampai tujuan."
700 /