Tentara Republik Islam Iran adalah satu-satunya angkatan bersenjata di dunia yang sepenuhnya melayani rakyat dan mengabdi untuk kepentingan nasional. Hal itu disampaikan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari Ahad (22/4) pagi saat mengunjungi Markas Besar Angkatan Darat Tentara Republik Islam Iran dan meninjau dari dekat aktivitas dan keberhasilan yang dicapai korps ini.
Kunjungan itu diawali dengan membaca surah al-Fatihah di monumen syuhada Perang Pertahanan Suci dan doa untuk ketinggian derajat para syuhada. Selanjutnya Rahbar meninjau pameran pendidikan, penelitian, teknik dan persenjataan Angkatan Darat. Dalam kesempatan itu beliau juga berbicara dengan satuan Angkatan Darat yang bertugas di Sar-e Pol-e Zahab dan Tim Logistik Penerbangan Angkatan Darat di Zahedan lewat video conference.
Usai meninjau pameran, dalam pertemuan dengan para komandan, perwira tinggi dan personil operasional dan persenjataan Angkatan Darat Tentara Republik Islam Iran, Ayatollah al-Udzma Khamenei yang juga Panglima Tertinggi Seluruh Korps Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menyebut masalah keagamaan dan keimanan sebagai prioritas yang harus diperhatikan oleh seluruh korps Angkatan Bersenjata.
"Manajemen angkatan bersenjata harus selalu memerhatikan semangat keagamaan yang mendalam dan kokoh, dan jangan pernah melalaikannya," imbau beliau.
Seraya menekankan bahwa keimanan kepada Allah dan alam ghaib akan melahirkan semangat dan tekad yang kuat, beliau menambahkan, "Pengaruh dari semangat yang mengakar kuat pada insan-insan mukmin dan pemberani akan muncul di saat-saat genting dan menentukan. Hal yang serupa terjadi pada diri para pejuang Islam dan angkatan bersenjata dalam perang delapan tahun. Mereka resisten dan berhasil mengukir kemenangan dalam menghadapi tentara Baath Saddam yang bersenjata lengkap dan didukung oleh kekuatan-kekuatan besar dunia."
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut semangat perjuangan pada tubuh angkatan bersenjata sebagai hal yang harus dipertahankan seraya menandaskan, "Tentunya, para perwira tinggi militer selain melengkapi diri dengan ilmu dan kepribadian yang kokoh juga harus memiliki keikhlasan dan ketidakterikatan dengan dunia."
Seraya menyebut Angkatan Darat Tentara sebagai bagian yang penting dan poros bagi korps ketentaraan, beliau menekankan keharusan untuk meningkatkan kemampuan korps ini dengan program, logistik dan pelatihan yang baik.
Di awal pertemuan itu, Komandan Satuan Operasional Angkatan Darat Tentara Republik Islam Iran, Mayor Jenderal Salehi menyampaikan laporan terkait aktivitas Angkatan Darat.
Laporan lainnya juga disampaikan Komandan Angkatan Darat Brigadir Jenderal Pourdastan. Dalam laporannya, Pourdastan menyatakan kesiapan selalu Angkatan Darat di seluruh penjuru negeri.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan sejumlah komandan, perwira tinggi, taruna pilihan dan personil Angkatan Darat seraya menjelaskan kondisi tentara yang terus maju dalam tiga dekade ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, "Hari ini, Tentara Republik Islam Iran telah menjadi salah satu badan yang paling merakyat di negara ini. Tentara yang Ilahi dan Islami ini benar-benar melayani kepentingan nasional."
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyinggung klaim kekuatan-kekuatan hegemoni dunia tentang tentara yang membela kepentingan bangsa, seraya menegaskan, "Tidak seperti yang diklaim oleh kekuatan adidaya dunia, tentara-tentara itu justeru melayani ambisi politik dan membela kekuasaan thaghut, dan mereka tidak menganggap penting kepentingan nasional."
Beliau lebih lanjut mempertanyakan, "Apakah tentara Amerika Serikat (AS) sedang mengabdi untuk kepentingan rakyat AS ketika membantai rakyat Irak dan Afghanistan atau ketika melakukan berbagai kejahatan lainnya di negara-negara itu?"
Rahbar menambahkan, "Tentara Republik Islam Iran adalah satu-satunya korps ketentaraan di dunia yang benar-benar melayani rakyat dan mengabdi untuk kepentingan nasional. Keyakinan dan keimanan yang ada di badan ini dan para komandannya sama dengan apa yang dimiliki oleh rakyat."
Beliau menyatakan bahwa pembentukan korps ketentaraan ini yang terus berkembang terjadi setelah kemenangan revolusi Islam. "Gerakan yang penuh berkah di tubuh Tentara Republik Islam Iran ini harus terus diperkuat," ungkap beliau.
Menjelaskan posisi tentara dalam sistem pemerintahan Islam, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, "Hari ini di dunia muncul satu arus yang menolak pembagian dunia atas dua kelompok; negara berkuasa dan negara yang dikuasai. Poros dari arus ini adalah Iran."
Beliau menjelaskan bahwa tekanan, intimidasi dan boikot yang diarahkan kepada Iran adalah karena pemerintahan Islam ini memainkan peran poros dalam arus menentang sistem hegemoni dunia. Ayatollah al-Udzma Khamenei menegaskan, "Setelah lebih dari tiga dekade, gerakan yang sangat signifikan ini merasuk secara mendalam di pikiran dan tubuh bangsa-bangsa Muslim dan menjelma menjadi kekuatan besar yang melahirkan transformasi di Mesir dan sejumlah negara lainnya."
Beliau menyatakan bahwa kubu imperialis dan sistem hegemoni dunia dicekam ketakutan menyaksikan arus gerakan yang terus membesar ini.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menandaskan, "Ketakutan itu dipicu oleh keberadaan para pemuda Iran yang bertekad kuat dan beriman serta rakyat yang bijak dan arif yang dibarengi dengan sentimen kebangsaan yang kuat. Semua itu membuat Iran sebagai poros dari gerakan ini semakin kuat."
Beliau menambahkan, "Tentara Republik Islam Iran adalah bagian penting dan vital dalam komunitas gerakan ini. Untuk itu, tentara harus selalu mempertahankan dan memperkuat kesiagaan dalam arti yang sesungguhnya."