Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Rahbar di hari Milad Rasul SAW:

Revolusi Islam Iran Adalah Kelahiran Kembali Islam

Satu-satunya jalan bagi umat Islam untuk memperoleh kemuliaan, kehormatan, keagungan hakiki serta kesejahteraan spiritual dan materi adalah dengan mengambil pelajaran dari berbagai dimensi wujud dan kepribadian agung Rasulullah Saw. Hal itu dikatakan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari ini (10/2) dalam acara peringatan Milad Rasulullah Muhammad Saw dan Imam Ja'far Shadiq (as) di Huseiniyah Imam Khomeini Tehran.

Dalam acara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, berbagai lapisan masyarakat, para peserta Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-25 dan Duta Besar negara-negara Islam itu, Rahbar menyampaikan ucapan selamat atas peringatan Milad Nabi Saw dan Imam Ja'far Shadiq (as) seraya menyebut hari ini sebagai hari raya terbesar sepanjang sejarah bagi umat manusia.

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyatakan bahwa Rasulullah Saw adalah manifestasi ilmu, amanah, keadilan, akhlak mulia, kasih sayang, dan keyakinan akan pertolongan Allah.

"Sepanjang sejarah, dengan berbagai kemajuan materi dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan, umat manusia selalu menjunjung tinggi sifat-sifat mulia dan nilai-nilai agung ini. Saat ini, dibanding yang lain umat Islam lebih memerlukan sifat-sita agung dan mulia tersebut," kata beliau.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan jalinan persaudaraan, kesabaran dan toleransi di antara umat Islam, seraya menambahkan, hal lain yang sangat diperlukan umat Islam saat ini adalah keyakinan akan terwujudnya janji-janji Ilahi. Sebab, Allah Swt telah menjanjikan bahwa kerja keras, perjuangan, resistensi menghadapi segala tekanan dan tidak tunduk terhadap hawa nafsu duniawi, harta dan kekuasaan akan membuahkan keberhasilan.

Mengenai 10 tahan masa pemerintahan Rasulullah Saw di Madinah, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, "Meskipun pemerintahan ini berlangsung singkat, namun berhasil membangun pondasi kokoh bagi umat manusia sepanjang masa untuk bergerak mencapai puncak keilmuan, peradaban dan kemajuan materi dan spiritual."

Beliau menyinggung persatuan sebagai salah satu kebutuhan umat Islam yang mendesak. Seraya mengingatkan akan kebangkitan bangsa-bangsa Muslim di kawasan, beliau menandaskan, "Transformasi dan revolusi-revolusi di kawasan yang berlangsung saat ini seiring dengan kegagalan demi kegagalan yang dialami Amerika Serikat (AS) dan kubu arogansi serta kian melemahnya rezim Zionis Israel adalah kesempatan langka bagi umat Islam yang harus dimanfaatkan secara maksimal."

Rahbar menambahkan, tak diragukan bahwa dengan inayah Allah Swt dan dengan tekad kuat umat Islam, para cendekiawan, tokoh keilmuan, politik dan agama gerakan ini akan terus berlanjut, dan umat Islam akan kembali mencapai era kemuliaan dan kemajuannya.

Beliau mengomentari jatuhnya peringatan Milad Nabi Saw dan Imam Ja'far Shadiq (as) yang bertepatan dengan ulang tahun kemenangan revolusi Islam seraya mengatakan, "Revolusi ini adalah buah dari gerakan agung Nabi Saw yang dicatat sejarah. Revolusi Islam adalah kelahiran kembali Islam."

Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, "Di zaman ketika kekuatan adi daya dunia beranggapan telah berhasil menyingkirkan dan meredam segala hal yang berhubungan dengan spiritualitas dan gerakan Islam, mendadak terdengar gema agung revolusi Islam yang abadi dan bersejarah. Selain menyentak musuh-musuh Islam, gema revolusi ini membangkitkan harapan dan optimisme di hati kawan yang cerdik, arif dan bijak."

Seraya mengingatkan konspirasi besar-besaran dan sistematis kubu adidaya dan arogansi untuk meredam gema revolusi Islam, beliau menegaskan, di tengah himpitan tekanan dan konspirasi, berkat kepemimpinan Imam Khomeini dan resistensi rakyat Iran, revolusi Islam tetap lestari dan semakin kuat.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan bahwa bangsa Iran tetap loyal dengan khittah Imam Khomeini dan terus bergerak mencapai cita-citanya. Dengan teguh dan bersabar menghadapi berbagai kesulitan dan tekanan, bangsa ini berhasil menggagalkan semua konspirasi musuh.

"Berkat Islam dan gerakan agung Rasulullah Saw, revolusi Islam Iran berhasil menang dan hari ke hari semakin solid," imbuh beliau.

Menurut Rahbar apa yang berhasil dicapai bangsa Iran dengan revolusi Islamnya dan resistensinya selama 33 tahun ini bisa menjadi teladan bagi bangsa-bangsa Muslim yang lain.

Di awal pertemuan itu Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam pembicaraannya menyampaikan ucapan selamat atas peringatan hari lahir Rasulullah Saw dan Imam Ja'far Shadiq (as) seraya menyebut semua gerakan kebebasan dan pembaharuan termasuk revolusi Islam Iran sebagai buah dari perjuangan kebangkitan para Nabi utusan Allah, khususnya gerakan kebangkitan agung dan sempurna yang dipimpin oleh Nabi Muhammad Saw.

Dikatakannya, Nabi Saw bangkit untuk mengibarkan panji tauhid, mengajarkan norma-norma hakiki, menyingkirkan segala keburukan, kezaliman dan kebodohan serta menegakkan keadilan dan akhlak, sementara revolusi Islam Iran adalah kepanjangan dari gerakan agung ini.

Ahmadinejad menyinggung gerakan kebangkitan Islam di kawasan saat ini dan menyebutnya sebagai kelanjutan dari gerakan Nabi Saw.

"Transformasi terkini dengan cepat akan melahirkan gerakan kebangkitan besar yang bakal mengibarkan kedaulatan tauhid di dunia dan menyingkirkan kezaliman kaum durjana dan zionis dari muka bumi," imbuhnya.

Di akhir pertemuan, sejumlah tamu asing peserta Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-25 bertatap muka dan berbincang-bincang dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam.
700 /