Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Rahbar:

Kemajuan Iran Adalah Kebanggaan Bagi Dunia Islam

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei mengatakan bahwa syahidnya para ilmuan muda berbakat adalah kebanggaan bagi negara ini. Hal itu beliau katakan Kamis (19/1) malam saat mengunjungi rumah Syahid Mostafa Ahmadi Roushan dan bertatap muka dengan keluarga syahid dalam suasana yang penuh keharuan dan maknawiyah.

Dalam kesempatan itu, Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, nilai yang ada pada para syuhada medan sains ini bisa dilihat dari dua aspek. Pertama, aktivitas keilmuan dan penelitian serta kemampuan mereka untuk menggarap pekerjaan-pekerjaan yang penting dan vital. Hal itu menunjukkan potensi dan kapasitas besar yang ada pada diri mereka. Kedua, sisi ilahiyah dan spiritualitas yang ada pada para pemuda ini. Faktor itulah yang membuat mereka siap menyongsong kesyahidan.

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut kematian para syuhada ilmu ini sebagai kematian di jalan Allah dan di jalan yang mengantarkan Islam kepada kemajuan. Beliau menambahkan, "Dengan kemenangan revolusi Islam, saah satu tuduhan yang ditujukan musuh terhadap revolusi ini adalah bahwa pintu untuk kemajuan sains sudah tertutup di negara ini. Akan tetapi berkat kegigihan para pemuda untuk menguasai medan keilmuan dan membawakan kata-kata baru dengan kapasitas besar yang mereka miliki, tuduhan musuh itu berhasil dipatahkan."

Di hari yang sama, Rahbar juga mengunjungi rumah Syahid Daryush Rezainejad. Bertemu dengan keluarga syahid sains ini, beliau menekankan bahwa aksi teror yang menjadikan para ilmuan sebagai target menunjukkan bahwa apa yang dilakukan para ilmuan ini adalah pekerjaan besar.

"Hari ini, kemajuan yang dicapai Republik Islam adalah kebanggaan bagi bangsa-bangsa Muslim dan para pemuda di negara-negara Islam," kata beliau.

Syahid Mostafa Ahmadi Roushan, ilmuan muda Iran pekan lalu gugur syahid dalam sebuah insiden teror di Tehran yang dilakukan kaki tangan kubu istikbar. Bulan Agustus tahun lalu, terjadi aksi teror yang sama yang menggugurkan ilmuan muda lainnya yaitu, Syahid Daryush Rezainejad.
700 /