Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Rabu (12/10) malam dalam acara pertemuan dengan para ulama, rohaniawan dan pelajar agama Syiah dan Sunni provinsi Kermanshah menjelaskan perkembangan dan gelombang ketiga kecenderungan kepada Islam di kawasan yang muncul setelah kebangkitan Islam dan lahirnya gerakan anti kapitalisme Barat. Beliau menyatakan bahwa dalam situasi seperti ini, tugas yang diemban ulama dan rohaniawan semakin berat.
"Hari ini, ketika klaim Republik Islam tentang kegagalan sistem marxisme sudah terbukti dan sistem kapitalisme kini sedang bergerak ke arah kebuntuan, dengan memanfaatkan landasan logika dan sesuai dengan tuntutan zaman, para ulama dan rohaniawan harus tampil mengenalkan ajaran Islam yang logis kepada para pendamba Islam di seluruh dunia yang jumlahnya semakin meningkat," kata beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengimbau kalangan rohaniawan supaya mempersiapkan mental dan keilmuan secara matang untuk masuk ke arena-arena yang baru dan sulit. "Jangan pernah gentar melihat kesulitan kerja. Tapi sebaliknya, kejarlah pekerjaan-pekerjaan yang nampaknya mustahil dan tidak mungkin dilakukan," imbuh beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut kemenangan revolusi Islam di Iran dan kemenangan besar revolusi Mesir saat ini sebagai fenomena yang nampak mustahil. Beliau menandaskan, "Para ulama dan ruhaniawan mesti menatap target yang besar dalam bertabligh dan melaksanakan tugas mereka."
Rahbar menyinggung upaya tiada henti yang dilakukan musuh untuk menebar perselisihan di antara Syiah dan Sunni seraya menyebutnya sebagai modus untuk melemahkan Islam. Beliau menambahkan, "Para ulama Syiah dan Sunni harus jeli membaca tipu daya musuh. Perlu digelar pertemuan bersama dan kerjasama untuk menyusun strategi membendung konspirasi itu."
Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut membagi gelombang kecenderungan kepada Islam di dunia ke dalam tiga periode. Pertama, geliat Islam yang muncul seiring dengan kemenangan revolusi Islam di Iran. Kedua, adalah kecenderungan kepada Islam yang lahir bersama dengan runtuhnya sistem marxisme. Dan periode ketiga adalah gerakan rakyat di kawasan akhir-akhir ini yang diwarnai pula dengan kekecewaan umum terhadap sistem kapitalisme.
"Dalam kondisi yang krusial seperti ini, ruhaniawan harus membekali diri dengan senjata spiritual dan ilmu agar dapat mengenalkan ajaran Islam sesuai al-Qur'an dan Sunnah dengan cara yang logis dan dipahami oleh geneasi sekarang," kata beliau.
"Hari ini, ketika klaim Republik Islam tentang kegagalan sistem marxisme sudah terbukti dan sistem kapitalisme kini sedang bergerak ke arah kebuntuan, dengan memanfaatkan landasan logika dan sesuai dengan tuntutan zaman, para ulama dan rohaniawan harus tampil mengenalkan ajaran Islam yang logis kepada para pendamba Islam di seluruh dunia yang jumlahnya semakin meningkat," kata beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengimbau kalangan rohaniawan supaya mempersiapkan mental dan keilmuan secara matang untuk masuk ke arena-arena yang baru dan sulit. "Jangan pernah gentar melihat kesulitan kerja. Tapi sebaliknya, kejarlah pekerjaan-pekerjaan yang nampaknya mustahil dan tidak mungkin dilakukan," imbuh beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut kemenangan revolusi Islam di Iran dan kemenangan besar revolusi Mesir saat ini sebagai fenomena yang nampak mustahil. Beliau menandaskan, "Para ulama dan ruhaniawan mesti menatap target yang besar dalam bertabligh dan melaksanakan tugas mereka."
Rahbar menyinggung upaya tiada henti yang dilakukan musuh untuk menebar perselisihan di antara Syiah dan Sunni seraya menyebutnya sebagai modus untuk melemahkan Islam. Beliau menambahkan, "Para ulama Syiah dan Sunni harus jeli membaca tipu daya musuh. Perlu digelar pertemuan bersama dan kerjasama untuk menyusun strategi membendung konspirasi itu."
Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut membagi gelombang kecenderungan kepada Islam di dunia ke dalam tiga periode. Pertama, geliat Islam yang muncul seiring dengan kemenangan revolusi Islam di Iran. Kedua, adalah kecenderungan kepada Islam yang lahir bersama dengan runtuhnya sistem marxisme. Dan periode ketiga adalah gerakan rakyat di kawasan akhir-akhir ini yang diwarnai pula dengan kekecewaan umum terhadap sistem kapitalisme.
"Dalam kondisi yang krusial seperti ini, ruhaniawan harus membekali diri dengan senjata spiritual dan ilmu agar dapat mengenalkan ajaran Islam sesuai al-Qur'an dan Sunnah dengan cara yang logis dan dipahami oleh geneasi sekarang," kata beliau.