Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Rahbar di Depan Ribuan Basij:

Negara Memerlukan Jiwa Basij untuk Maju

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei di hari ketiga kunjungan ke provinsi Kermanshah Jum'at (14/10) pagi hadir dalam sebuah pertemuan dengan ribuan relawan Basij Kermanshah. Pertemuan itu berlangsung dalam suasana penuh khidmat dan loyalitas kepada revolusi dan kepemimpinan revolusi.

Rahbar dalam pidatonya menyebut organisasi Basij sebagai prakarsa inovatif dari Imam Khomeini (ra). Beliau menyatakan bahwa Iran memerlukan semangat Basij untuk meraih kemajuan di berbagai bidang.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan cita-cita agung revolusi Islam dan resistensi pemerintahan Islam menghadapi kubu hegemoni dan arogansi dunia. Beliau mengatakan, "Pemerintahan seperti ini pasti berhadapan dengan berbagai tantangan. Karena itu, Imam Khomeini merintis pembentukan organisasi Basij sebagai salah satu pilar utama kesiapan pertahanan negara. Saat itu beliau mengatakan, jika sebuah negara memiliki kekuatan 20 juta manusia yang siap membela pertahanan, tidak akan ada satu kekuatan pun yang berani mengusiknya, dan negara seperti ini tidak akan pernah kalah."

Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, "Tentunya kesiapan Basij ini tidak meniscayakan keterlibatan seluruh anggotanya dalam lingkup militer. Tetapi yang dimaksud adalah kesiapan untuk berjuang. Bangsa dengan seluruh anasirnya yang siap berjuang tidak akan terkalahkan. Dan, Imam Khomeini adalah sumber dari inovasi ini."

Beliau menandaskan, jika dulu di tahun 1358 HS (1980) targetnya adalah membentuk kekuatan 20 juta Basij, kini target yang dikejar adalah puluhan juta.

"Tentunya masalah militer dan pertahanan hanya satu dimensi dari Basij, sebab Basij juga meliputi dimensi-dimensi lainnya seperti keilmuan, kreativitas dan inovasi."

Rahbar menerangkan bahwa salah satu keistimewaan Basij adalah keikhlasannya dalam bekerja. "Semangat Basij dengan kriteria ini bisa muncul di semua bidang aktivitas di negara ini. Tetapi hal itu tidak lantas membuat semangat Basij lalai akan kesiapan pertahanan."

Berbicara mengenai resisten bangsa Iran dalam 32 tahun terakhir dan merebaknya pemikiran Islam dan revolusioner bangsa Iran di kawasan serta tipudaya kubu adidaya dunia yang tak berkesudahan, beliau menandaskan, untuk mencapai kemenangan akhir banyak tantangan dan perjuangan yang mesti dihadapi. Karena itu, pemerintahan Islam selalu memerlukan kekuatan pertahanan yang kuat, sadar, kokoh dan siaga, yang terjelma dalam jiwa Basij.

Kesabaran, keteguhan, dan keyakinan akan pertolongan Allah, kata beliau, adalah kunci utama bagi kemenangan front kebenaran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, terkait gerakan umum revolusi dan pemerintahan Islam, Basij memainkan peran lintas masa. Jika merasa ada penyimpangan dalam gerakan revolusi dan pemerintahan, Basij akan bangkit melawannya.

Ayatollah al-Udzma Khamenei lebih lanjut mengimbau para pemuda khususnya pemuda Basij untuk memperdalam pengetahuan agama, memperluas daya pengaruhnya terhadap lingkungan dan memperkuat hubungan spiritualnya.

"Loyalitas generasi muda saat ini kepada kepercayaan dan norma-norma Islam lebih besar dan lebih dalam dibanding tahun-tahun pertama revolusi," tandas beliau.

Seraya menjelaskan bahwa prospek cerah menanti negara ini, tidak seperti yang dikatakan oleh musuh dan oknum-oknum yang berpikiran jahat, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, gerakan revolusi Islam adalah gerakan yang sukses. Buktinya adalah realita yang bisa disaksikan dan kemajuan yang berhasil dicapai bangsa Iran dalam 32 tahun ini.

Beliau menggarisbawahi bahwa gerakan maju revolusi tidak menafikan adanya berbagai kesulitan. Akan tetapi, segudang pengalaman di berbagai bidang bisa menjadi bekal bagi para pengelola berbagai instansi negara.
700 /