Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Rahbar:

Arogansi Harus Sadar Bahwa Mereka Berhadapan Dengan Bangsa yang Kuat

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Sabtu (23/7) pagi tiba di Bandar Abbas untuk meninjau kawasan maritim 1 dan pusat produksi dan industri Angkatan Laut Tentara Republik Islam Iran. Beliau yang juga Panglima Tertinggi Seluruh Korps Angkatan Bersenjata di awal kedatangannya ke pangkalan maritim kawasan selatan mendatangi tugu syuhada untuk membaca surat al-Fatihah dan memberikan penghormatan kepada para syuhada.

Dalam pembicaraan di depan sejumlah perwira tinggi dan personil angkatan laut di pangkalan militer Moqaddam dan-satuan satuan pilihan militer di kawasan, Rahbar menyebut perairan sebagai peluang besar dan strategis bagi setiap negara dan bangsa. Beliau menandaskan, "Manfaat dan kekayaan yang ada di perairan adalah milik bangsa terkait. Angkatan Laut dari Tentara dan Pasukan Garda Revolusi (Sepah-e Pasdaran) adalah menifestasi kekuatan bangsa Iran dalam melindungi kepentingan negara di kawsan Teluk Persia dan Laut Oman."

Beliau menambahkan, "Rezim-rezim thaghut selama berkuasa atas Iran telah mencegah kemajuan kemaritiman Iran dan menghalangi kehadiran angkatan laut Iran di sepanjang perairan kawasan dan internasional. Namun hari ini, kalian harus mengejar ketertinggalan di masa lalu itu dengan kerja keras."

Seraya menyinggung sejarah kehadiran kekuatan-kekuatan arogan di kawasan Teluk Persia dan Laut Oman yang sangat sensitif dan strategis, Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, "Kondisi saat ini jauh berbeda dibanding kondisi masa lalu. Kawasan pesisir yang memanjang di kawasan ini kini berada dalam kendali pemerintahan yang independen dan bangsa terhormat dan sadar yang mengenal dengan baik kekuatan dan kemauannya. Dengan bersandar kepada Allah, bangsa ini akan memaksa setiap kekuatan politik dan militer untuk tunduk kepada kemauannya."

Panglima Tertinggi Seluruh Korps Angkatan Bersenjata terkait hal ini menambahkan, "Hari ini berkat eksistensi Republik Islam Iran yang solid dan kuat, kawasan Teluk Persia dan Laut Oman menjadi kawasan yang bebas dan independen."

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut kehadiran armada laut Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa di kawasan sebagai fenomena berbahaya yang tidak diinginkan. "Zaman dimana kekuatan arogan bisa menentukan nasib bangsa-bangsa lain dengan cara hadir secara militer, sudah berlalu. Bahkan, jika sejumlah rezim tetap mengikuti titah kekuatan-kekuatan arogan, kini bangsa-bangsa di kawasan sudah sadar dan bangkit. Mereka meyakini bahwa kehadiran militer asing hanya akan melahirkan ketidakamanan di kawasan," tegas beliau.

Seraya menjelaskan bahwa kekuatan suatu bangsa adalah langkah awal bagi pemanfaatan kekayaan dan berkah dari laut, Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, kekuatan itu bisa diwujudkan oleh angkatan bersenjata yang ada di kawasan lewat jihad dan pengorbanan.

Rahbar menegaskan, "Kami tidak dan tak akan pernah memprovokasi negara manapun untuk berkonfrontasi dan berperang. Bahkan sejauh kemampuan, kami akan menghindari konfrontasi baik yang terjadi spontan maupun yang sudah diprogram. Akan tetapi, pihak-pihak yang meraih kemajuannya dengan kekerasan dan arogansi harus menyadari bahwa mereka berhadapan dengan satu bangsa yang kuat."

Beliau menyebut angkatan laut sebagai manifestasi dari kekuatan maritim bangsa Iran seraya menyeru angkatan bersenjata di kawasan selatan untuk melanjutkan perjuangannya dengan penuh ketulusan, keikhlasan dan dengan segenap kemampuan.

"Negara dan pemerintahan Republik Islam Iran berhutang budi kepada para pemuda yang menjadi jelmaan dari kekuatan bangsa Iran." imbuh beliau.

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyatakan bahwa seluruh instansi pemerintahan dan pejabat negara harus bekerjasama dengan angkatan bersenjata yang bertugas di kawasan ini dalam menggarap pekerjaan-pekerjaan besar.

Lebih lanjut beliau menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan ke Bandar Abbas dan kawasan maritim 1 untuk menyampaikan penghargaan kepada personil angkatan laut yang bertugas di sini. "Jihad para pemuda bangsa Iran secara diam-diam dengan penuh ketulusan dan keikhlasan di kawasan ini adalah amal kebajikan yang pahalanya akan tersimpan di sisi Allah Swt," ungkap beliau.

Di awal pertemuan, Laksamana Sayyari, Komandan Angkatan Laut Tentara Republik Islam Iran dalam laporannya menyinggung peran maritim dalam kemajuan suatu negara, seraya mengatakan, kekuatan maritim Iran terwujud dengan kehadirannya yang aktif di perairan bebas, dan kami telah melakukan berbagai langkah dalam kaitan ini sesuai pandangan strategis Panglima Seluruh Korps Angkatan Bersenjata terkait tugas angkatan laut.

Sayyari menambahkan, dalam periode ini, kami mencurahkan perhatian yang besar pada infrastruktur, gerakan jihad industri kemaritiman dan peremajaan armada, pelatihan, perekrutan tenaga-tenaga insani yang mukmin dan cakap, serta kerjasama dengan perguruan tinggi dan pusat-pusat keilmuan.

Dalam kunjungan ini Panglima Seluruh Korps Angkatan Bersenjata meninjau satuan-satuan bawah laut, pusat industri kemaritiman, pusat perbaikan dan dan pusat pelatihan angkatan laut. Lewat peninjauan langsung ini beliau menyaksikan dari dekat berbagai kemajuan dan kemampuan teknis angkatan laut Republik Islam Iran.
700 /