Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pesan Tertulis Rahbar untuk Konferensi Internasional Perang Melawan Teror

Seiring dengan dibukanya konferensi ‘Perang Dunia Melawan Terorisme', Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam pesan tertulisnya menyinggung daftar hitam kekuatan adi daya dunia dalam masalah terorisme dan dukungan mereka kepada kejahatan yang dilakukan rezim Zionis Israel. Namun, di saat yang sama mereka justeru mengklaim diri sebagai pihak yang memerangi terorisme. Rahbar menekankan bahwa salah satu agenda utama konferensi ini adalah membuat rumusan tentang definisi terorisme yang jelas dan tepat. Beliau juga menekankan bahwa Republik Islam Iran memandang perang melawan terorisme sebagai kewajibannya yang tak terelakkan.
Di bawah ini adalah teks pesan tertulis Rahbar pada konferensi ‘Perang Dunia Melawan Terorisme' yang dibacakan oleh penasehat Rahbar urusan Politik Luar Negeri Dr Ali Velayati pada pembukaan konferensi;
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Para tamu yang terhormat dan hadirin yang mulia!
Kepada Anda sekalian yang tengah berkumpul untuk membahas salah satu fenomena penuh derita untuk umat manusia saat ini, yaitu terorisme, saya ucapkan terima kasih dan selamat datang. Tak diragukan bahwa pembahasan yang harus terus ditindaklanjuti ini dan mesti berujung pada tekad penuh kesadaran dan upaya yang tulus dalam skala masyarakat dunia akan menjadi langkah yang penting dalam meredam terorisme dan menyelamatkan umat manusia dari fenomena yang menyakitkan ini. Insya Allah, dengan meyakini akan bimbingan dan bantuan Ilahi, kita akan menindaklanjuti langkah ini dengan rasa optimis dan akan terus bergerak bersama mereka yang memiliki kepedulian yang benar dan rasa tanggung jawab.
Terorisme bukanlah fenomena baru yang muncul akhir-akhir ini. Akan tetapi penemuan senjata-senjata mengerikan dan mudahnya pembunuhan massal dan tragis telah membuat fenomena ini beratus kali lebih menakutkan dan berbahaya.
Poin lain yang penting dan mengejutkan adalah perhitungan keji kekuatan-kekuatan hegemoni yang memasukkan terorisme ke dalam permainan politik dan program kebijakan sebagai sarana untuk mewujudkan kepentingan ilegalnya.
Sejarah bangsa-bangsa di kawasan tak akan pernah melupakan bagaimana negara-negara imperialis merampas negeri Palestina, mengusir rakyat Palestina yang tertindas dari rumah dan kampung halaman mereka, mengorganisir kelompok-kelompok teroris berdarah dingin seperti organisasi zionisme internasional dan lebih dari sepuluh kelompok serupa yang telah melahirkan berbagai tragedi seperti tragedi Deir Yassin dan lainnya.
Sejak terbentuk pertama kali sampai hari ini, Rezim Zionis Israel secara terbuka terus melanjutkan aksi-aksi terornya di dalam dan luar Palestina. Tanpa malu pula mereka mengumumkan aksi terror itu. Para pemimpin Rezim Zionis zaman dahulu maupun sekarang secara terang-terangan membanggakan sejarah teror mereka dan keterlibatan mereka dalam aksi-aksi terorisme.
Contoh lain adalah rezim Amerika Serikat (AS) yang dalam beberapa dekade terakhir ini telah memenuhi rapor kinerjanya dengan aksi-aksi teror dan dukungan finansial dan persenjataan kepada kelompok terorisme yang terorganisir di sejumlah negara di kawasan ini. Serangan udara mematikan yang dilakukan pesawat tempur tanpa awak terhadap keluarga-keluarga sipil yang tak berdaya di desa-desa dan kawasan miskin di Afghanistan dan Pakistan yang berulang kali mengubah pesta pernikahan menjadi acara duka, juga kejahatan Blackwater di Irak, pembantaian warga juga para tokoh dan ilmuan Irak, bantuannya kepada kelompok-kelompok teror pemboman di Iran, Irak dan Pakistan, teror terhadap para ilmuan nuklir di Iran dengan kerjasama Mossad, penembakan pesawat komersial Iran di Teluk Persia yang menewaskan sekitar 300 penumpangnya, laki-laki dan perempuan sipil, hanyalah sedikit dari bayang-bayang hitam itu yang tak mungkin terlupakan.
AS, Inggris dan sejumlah negara Barat lainnya dengan rapornya yang hitam dalam masalah terorisme justeru mengklaim diri sebagai pihak yang memerangi terorisme. Klaim ini menambah satu lagi klaim dusta di daftar mereka. Padahal saat ini, para teroris yang pada dekade 1360 HS (1980 Masehi) membunuh ribuan rakyat Iran, membantai 72 tokoh keilmuan, politik dan pejabat negara, meneror Presiden dan Perdana Menteri kita, justeru saat ini dibela dan hidup di bawah perlindungan rezim-rezim dan para pemimpin Eropa. Dengan perlakuan seperti ini klaim mereka tentang perang melawan terror sangat memalukan.
Seiring itu, AS dan negara-negara Eropa yang mengekor kepadanya menyematkan sebutan teroris kepada kelompok-kelompok perjuangan Palestina yang secara mazlum berjuang untuk membebaskan negeri mereka. Definisi terorisme yang menipu adalah salah satu dilema utama terorisme di dunia saat ini. Dalam pandangan para pemimpin kubu hegemoni, terorisme adalah apa saja yang mengancam kepentingan ilegal mereka. Dalam pandangan mereka, teroris adalah siapa saja yang menggunakan haknya yang sah untuk melawan para penjajah dan agresor. Di mata mereka, kelompok-kelompok jahat dan bayaran yang menebar ancaman terhadap nyawa dan keamanan rakyat sipil bukanlah teroris.
Salah satu pekerjaan utama Anda dalam koferensi ini adalah membuat definisi terorisme yang jelas dan tepat.
Dengan bersandar pada ajaran Islam yang memandang kemuliaan manusia sebagai salah satu masalah mendasar dan menyamakan pembunuhan seorang manusia tanpa dosa dengan pembunuhan semua manusia, dan sebagai bangsa yang selama tiga dekade menanggung kerugian besar karena terorisme yang keji, kami meyakini perang melawan fenomena syaitani ini sebagai kewajiban yang tak terelakkan. Kami akan melanjutkan perjuangan besar ini dengan kekuatan penuh. Bi haulillahi wa quwwatihi (berkat daya dan kekuatan Allah).
Wassalamu'alaikum wa ‘alaa ‘ibadillahil al'aalimin
(Salam sejahtera atas kalian dan atas hamba-hamba Allah yang berilmu)

Sayyid Ali Khamenei
3 Tir 1390 HS/ 25 Juni 2011
700 /