Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari ini (25/6) dalam pertemuan dengan Presiden Afghanistan Hamed Karzai dan rombongan menyatakan bahwa Republik Islam Iran sangat mengharapkan keluarnya pasukan asing dan tercapainya kemerdekaan hakiki rakyat Afghanistan. Beliau mengatakan, dengan kegemilangan sejarah, budaya, agama, dan jihad, rakyat Afghanistan punya kelayakan dan kecakapan untuk menentukan sendiri nasibnya. Karena itu, semakin cepat pasukan pendudukan keluar dari Afghanistan akan semakin baik bagi rakyat di negara ini dan kawasan.
Seraya menyinggung semangat patriotisme rakyat Afghanistan dalam menghadapi agresor dan penjajah, Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, resistensi dan kegigihan rakyat Afghanistan dalam menghadapi Uni Soviet sebagai salah satu dari dua kutub kekuatan dunia saat itu adalah fenomena yang jarang ditemukan padanannya dalam sejarah.
Beliau menandaskan, rakyat Afghanistan sangat tersiksa dengan keberadaan tentara Amerika Serikat (AS) di negeri mereka. Keberadaan tentara itu adalah petaka bagi mereka dan seluruh kawasan.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa kondisi dalam negeri AS dan posisinya di kancah dunia saat ini berbeda jauh dengan kondisi beberapa tahun lalu. Seraya menyebut AS sudah semakin lemah, beliau mengatakan, di banding masa lalu, AS di kawasan bahkan di dunia sudah sangat lemah. Para pemimpin AS berusaha menutupi kelemahan itu namun usaha mereka tidak membuahkan hasil.
Rahbar menggarisbawahi pernyataan Presiden Afghanistan tetang janji Presiden AS untuk menarik mundur tentara dari Afghanistan, dengan menandaskan, "Kata-kata Presiden AS lebih banyak ditujukan untuk memetik keuntungan di dalam negeri. Di AS sendiri, banyak pihak yang menentang pernyataan itu."
Menurut beliau, AS ingin membangun pangkalan militer permanen di Afghanistan. "Masalah ini sangat berbahaya. Sebab, keamanan tidak akan pernah terwujud selama masih ada tentara AS di Afghanistan," tegas beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan kesiapan Republik Islam Iran untuk bekerjsama dalam bentuk apapun dan membantu agenda pembangunan infrastruktur dan kemajuan di Afghanistan. Beliau mengatakan, "Para pemuda Afghanistan yang cerdas punya kemampuan untuk membangun negeri mereka. Dan Republik Islam Iran siap berbagi pengalaman dan teknologi di berbadai bidang."
Dalam pertemuan iu, Presiden Afghanistan Hamed Karzai menyampaikan penghargaan dan terima kasihnya atas bantuan yang diulurkan Republik Islam Iran kepada rakyat Afghanistan. Karzai mengatakan, "Afghanistan memerlukan ilmu dan keahlian Iran dalam membangun negara ini dan merekunstruksi kembali infrastruktur yang sudah hancur."
Menyinggung janji Presiden AS Barack Obama untuk menarik sebagian tentara dari Afghanistan, Hamed Karzai menambahkan, kami berharap tiga tahun mendatang seluruh tentara asing sudah ditarik keluar dari Afghanistan dan kendali atas negeri ini sepenuhnya diserahkan kepada rakyat dan para pemuda Afghanistan.
Seraya menyinggung semangat patriotisme rakyat Afghanistan dalam menghadapi agresor dan penjajah, Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, resistensi dan kegigihan rakyat Afghanistan dalam menghadapi Uni Soviet sebagai salah satu dari dua kutub kekuatan dunia saat itu adalah fenomena yang jarang ditemukan padanannya dalam sejarah.
Beliau menandaskan, rakyat Afghanistan sangat tersiksa dengan keberadaan tentara Amerika Serikat (AS) di negeri mereka. Keberadaan tentara itu adalah petaka bagi mereka dan seluruh kawasan.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa kondisi dalam negeri AS dan posisinya di kancah dunia saat ini berbeda jauh dengan kondisi beberapa tahun lalu. Seraya menyebut AS sudah semakin lemah, beliau mengatakan, di banding masa lalu, AS di kawasan bahkan di dunia sudah sangat lemah. Para pemimpin AS berusaha menutupi kelemahan itu namun usaha mereka tidak membuahkan hasil.
Rahbar menggarisbawahi pernyataan Presiden Afghanistan tetang janji Presiden AS untuk menarik mundur tentara dari Afghanistan, dengan menandaskan, "Kata-kata Presiden AS lebih banyak ditujukan untuk memetik keuntungan di dalam negeri. Di AS sendiri, banyak pihak yang menentang pernyataan itu."
Menurut beliau, AS ingin membangun pangkalan militer permanen di Afghanistan. "Masalah ini sangat berbahaya. Sebab, keamanan tidak akan pernah terwujud selama masih ada tentara AS di Afghanistan," tegas beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan kesiapan Republik Islam Iran untuk bekerjsama dalam bentuk apapun dan membantu agenda pembangunan infrastruktur dan kemajuan di Afghanistan. Beliau mengatakan, "Para pemuda Afghanistan yang cerdas punya kemampuan untuk membangun negeri mereka. Dan Republik Islam Iran siap berbagi pengalaman dan teknologi di berbadai bidang."
Dalam pertemuan iu, Presiden Afghanistan Hamed Karzai menyampaikan penghargaan dan terima kasihnya atas bantuan yang diulurkan Republik Islam Iran kepada rakyat Afghanistan. Karzai mengatakan, "Afghanistan memerlukan ilmu dan keahlian Iran dalam membangun negara ini dan merekunstruksi kembali infrastruktur yang sudah hancur."
Menyinggung janji Presiden AS Barack Obama untuk menarik sebagian tentara dari Afghanistan, Hamed Karzai menambahkan, kami berharap tiga tahun mendatang seluruh tentara asing sudah ditarik keluar dari Afghanistan dan kendali atas negeri ini sepenuhnya diserahkan kepada rakyat dan para pemuda Afghanistan.