Seraya menyinggung tugas berat yang dipikul oleh sarana informasi, media massa, serta kelompok dan figur yang berpengaruh dalam menjaga ketenangan jiwa masyarakat, beliau mengatakan, "Negara saat ini berada dalam kondisi yang sangat tenang dan ideal, sementara rakyat juga memiliki semangat yang kokoh. Karena itu, para pejabat, elit politik dan budaya serta aktivis media dan internet jangan sampai mengumbar kata-kata atau menyebarkan tulisan yang mengesankan tidak adanya ketenangan di negara ini. Sebab hal itu tidak sejalan dengan fakta yang ada."
Ayatollah al-Udzma Khamenei mengingatkan kembali pembicaraan beliau pada hari Sabtu (23/4) kemarin mengenai berbagai isu terkini seraya menandaskan, "Sayangnya sebagian media cetak menanggapi pembicaraan itu dengan cara yang sebaliknya. Mereka malah mengesankan adanya dualisme dan konflik, bukan menunjukkan adanya ketenangan di negara ini."
Kepada mereka yang memiliki media dan forum beliau mengingatkan, jangan sampai ada yang berbicara atau menulis masalah yang mengesankan adanya konflik dan perseteruan di tengah masyarakat. Sebab hal itu tidak sesuai dengan kondisi negara saat ini.
Dulu, kata beliau, di masa Imam Khomeini (ra) juga ada perbedaan pendapat di tengah elit politik dan petinggi negara. Kepada mereka Imam Khomeini berpesan, "Silakan berbicara apa saja dalam rapat kalian tapi jangan bawa masalah itu ke tengah masyarakat."
Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan tentang upaya media-media asing membesar-besarkan perbedaan pandangan yang ada, seraya mengatakan, "Jangan sampai kata-kata dan tulisan kita membawa pengertian adanya perselisihan. Jika ada perbedaan pandangan jangan menjadikannya isu di tengah masyarakat sebab hal itu akan dimanfaatkan oleh media-media asing."
Menurut beliau, semangat masyarakat sangat kokoh. "Ketenangan yang ada di tengah masyarakat, juga gerakan rakyat yang mantap dan didasari pengetahuan menuju cita-cita, terwujud hanya karena inayah, kemurahan dan kekuasaan Allah. Nikmat ini harus disadari dan dihargai," imbu beliau.
Di bagian lain pembicaraannya, Rahbar mengapresiasi kinerja para komandan dan personil kepolisian selama liburan tahun baru dan sepanjang tahun lalu. Beliau mengatakan, "Masyarakat menyaksikan sendiri kerja keras ini dan mereka menghargainya."
Beliau menyebut salah satu tugas terpenting yang diemban korps kepolisian adalah menegakkan keamanan di tengah masyarakat khususnya keamanan moral dan jiwa. "Keamanan moral di tengah masyarakat berarti, masyarakat tidak lagi mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya penyimpangan moral pada anak-anak mereka," jelas beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei lebih lanjut mengungkapkan, salah satu kelaziman bagi tegaknya keamanan moral di tengah masyarakat adalah dengan mewujudkan kekebalan di dalam tubuh kepolisian. "Kekebalan internal ini tak mungkin tercapai kecuali dengan berpegangan pada tali taufik dan inayah Allah," kata beliau.
Seraya menyebut kondisi korps kepolisian saat ini jauh lebih baik dan maju dibanding masa lalu beliau menandaskan, para komandan dan pejabat kepolisian jangan sampai merasa puas dengan kondisi yang ada, tetapi harus terus mengetatkan semangat untuk melangkah mencapai puncak.
Di awal pertemuan, Kepala Kepolisian Brigadir Jenderal (Pol) Ismail Ahmadi Moqaddam dalam laporannya menyatakan, salah satu target terpenting yang hendak dicapai korps kepolisian adalah mewujudkan satuan kepolisian yang ideal dan semestinya bagi pemerintahan Islam dan mencapai kekuatan lunak, komprehensif dan lestari dengan memanfaatkan ilmu, logika, dan kebijaksanaan.
Pertemuan tersebut diawali dengan shalat Dhuhur dan Ashar berjamaah dipimpin Ayatollah al-Udzma Khamenei.