Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam:

Rahbar: Musuh senantiasa melihat Qom sebagai basis keagungan Islam dan pengibar bendera Revolusi

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Rabu pagi (27/10) mengadakan pertemuan dengan para pejabat daerah Qom dan menyebut pengabdian kepada masyarakat merupakan sebuah taufik dan nilai. “Bila pengabdian kepada masyarakat mukmin, mujahid dan penuh motivasi dalam gerakan sosial dan teruji seperti rakyat Qom, sudah barang tentu nilainya berkali-kali lipat. Oleh karenanya, para pejabat hendaknya mengerahkan segala daya dan upayanya untuk mengabdi lebih banyak kepada masyarakat Qom dan menyelesaikan masalah yang dihadapi propinsi ini.”

 

Dalam pertemuan yang dihadiri juga oleh wakil presiden, anggota kabinet dan wakil rakyat Qom di parlemen, Rahbar menyinggung betapa di masa rezim Syah kota Qom begitu dibenci karena masyarakatnya yang agamis, memiliki hubungan yang kuat dengan ulama, adanya hauzah ilmiah dan yang paling penting adalah ulama Qom dikenal sebagai para pejuang. Rahbar menambahkan, “Pasca kemenangan Revolusi Islam memang sudah ada perhatian khusus kepada kota Qom dan benar-benar telah terbukti ada percepatan dalam gerakan pembanguna kota Qom selama lima tahun terakhir.”

 

Sekalipun demikian, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei tetap menegaskan pentingnya dilanjutkan percepatan gerakan pembangunan di sana. Rahbar mengatakan, “Bila percepatan pembangunan dan kesejahteraan di kota Qom dapat dipertahankan seperti ini, ada harapan untuk menutupi pelbagai kemunduran yang ada di propinsi ini.”

 

Rahbar menilai pengabdian atas kota Qom juga berarti pengabdian kepada negara. “Kota suci Qom adalah kehormatan Republik Islam Iran. Karena kota ini adalah basis revolusi, ulama, hauzah ilmiah dan tokoh-tokoh keilmuan dan agama,” tegas Rahbar.

 

Seraya mengisyaratkan betapa besarnya propaganda media-media asing terkait kota Qom di hari-hari terakhir, Rahbar menilai hal itu bersumber pada urgensi kota Qom. Ditambahkannya, “Satu dari program propaganda para penentang Republik Islam Iran selama tiga puluh tahun lalu adalah melemahkan dan menghina simbol-simbol revolusi dan Islam, khususnya kota Qom.”

 

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan, “Front musuh senantiasa melihat Qom sebagai basis keagungan Islam dan pengibar bendera revolusi. Untuk itu mereka menyiapkan program khusus termasuk rencana menciptakan basis anti Revolusi Islam di kota Qom.”

 

“Dalam rencana dan program yang telah disusun ini, ada agenda besar untuk mempengaruhi pemikiran dan emosi rakyat Qom. Satu-satunya jalan untuk menghadapinya adalah berusaha keras untuk melayani rakyat Qom dan mencarikan solusi atas masalah yang mereka hadapi,” ungkap Rahbar.

 

Rahbar menegaskan, “Rakyat Qom dengan partisipasi aktifnya di hari-hari terakhir sejatinya telah memberikan jawaban tegas kepada rencana dan propaganda musuh. Mereka menunjukkan kesadaran dan pengaruh iman yang dalam di hatinya.”

 

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei kembali mengingatkan terbatasnya fasilitas yang dimiliki lembaga-lembaga pemerintah dan mengatakan, “Menyelesaikan masalah yang dihadapi warga Qom harus dilakukan dengan menyusun skala prioritas terlebih dahulu.”

 

Seraya menyinggung sidang kabinet di Qom hari ini Rahbar menegaskan, “Seluruh ratifikasi pemerintah yang dihasilkan dalam safari propinsi, begitu juga ratifikasi dari sidang kabinet hari ini harus ditindaklanjuti dan diterapkan secara detil dan penuh perhatian.”

 

Rahbar kemudian menyebutkan satu persatu masalah penting yang dihadapi kota Qom seperti air minum, daerah-daerah miskin, fasilitas kesehatan dan pengobatan, khususnya di bagian perempuan, industri kerajinan tangan, pengairan dan industri. Rahbar mengatakan, “Di tahun-tahun terakhir di pemerintah kesembilan dan kesepuluh kerja yang dilakukan beberapa kali lipat dari periode-periode sebelumnya. Namun untuk menutupi keterbelakangan sejarah bangsa Iran dibutuhkan gerakan yang lebih cepat dan tanpa henti di seluruh bidang.”

 

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menasihati para pejabat dan abdi negara agar senantiasa tersenyum dalam menghadapi masyarakat. “Bersikap lemah-lembut dan terbuka kepada masyarakat merupakan salah satu kewajiban paling penting para pejabat negara.”

 

Beliau menekankan bahwa pahala yang didapatkan karena mengabdi kepada masyarakat lebih banyak dan bernilai ketimbang balasan dunianya. Dalam pertemuan itu Rahbar mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaannya atas kerja keras yang ditunjukkan para pejabat kota Qom.

 

Di awal acara, Bapak Rahimi, Wakil Presiden menyampaikan laporan terkait sidang kabinet yang dilakukan hari ini di Qom. Bapak Rahimi mengatakan, “Dalam sidang telah diputuskan sejumlah ratifikasi baru bagi kota Qom, selain sejumlah ratifikasi lain yang telah diambil dalam safari propinsi.”

 

Bapak Rahimi menyampaikan sejumlah keputusaan yang diambil kabinet untuk kota Qom seperti mempercepat pembangunan rel kereta api cepat Tehran-Qom dengan mengalokasikan dana sebesar 150 milyar toman, pengalokasian dana 120 milyar toman untuk program pengentasan kemiskinan di daerah-daerah miskin propinsi Qom hingga dua setengah tahun mendatang, menyelesaikan pembangunan lebih dari 31 ribu unit rumah Mehr hingga bulan Shahrivar tahun depan dan pengalokasian dana 110 milyar toman untuk pengadaan air minum ke kota Qom.

 

Sementara Bapak Mousapur, Wali Kota Qom ikut menyampaikan sebagian pelayanan yang telah dilakukan kepada masyarakat Qom selama beberapa tahun lalu, khususnya dalam lima tahun terakhir. Dikatakannya, “Di kota Qom ada sekitar lebih dari 13 ribu sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah, 53 ribu mahasiswa di 29 universitas dan sekolah-sekolah tinggi, adanya universitas khusus mahasiswi Hazrat Ma’sumah, universitas kedokteran dan industri Qom, adanya lebih dari 2000 tempat tidur di rumah sakit, 213 pusat medis dan pengobatan, 360 bangunan olah raga dan 40 ribu nomor sambungan telepon rumah dan 625 ribu nomor sambungan telepon genggam merupakan sebagian dari langkah-langkah yang telah dilakukan di propinsi Qom.

 

Bapak Mousapour menyebut pusat-pusat industri, pertanian dan peternakan merupakan kelebihan kota Qom. “Sekalipun sudah banyak yang dilakukan, tapi propinsi Qom masih punya banyak masalah, termasuk kepadatan rumah dan bentuknya yang sudah tidak dapat dipertahankan lagi.”


Setelah melakukan pertemuan dengan anggota kabinet dan para pejabat daerah Qom, dilangsungkan shalat Zuhur dan Asar berjamaah yang diimami langsung oleh Ayatullah Sayyid Ali Khamenei di kantor Rahbar di kota Qom.

700 /