Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam:

Rahbar: Dalam Menciptakan dan Memperkenalkan Sistem Islam Penting Adanya Ilmu, Iman, Tekad, ‎Kemampuan Jiwa dan Raga

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Rabu sore (30/12) menerima anggota Persatuan Pelajar Islam Iran di Eropa dan menyebut gerakan ilmiah di Iran menjadi sebuah kebutuhan segera dan harus. Untuk itu Rahbar menegaskan kembali risalah agung para pemuda dalam menuntut ilmu dan berjuang di jalan Allah demi melewati sebuah lembah agung sejarah.

 

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyinggung tepatnya gerakan yang dilakukan oleh Persatuan Pelajar Islam di luar negeri dan menyebut persatuan ini sebagai “pohon yang baik” dan lembaga pemuda dan mukmin. Dijelaskannya, “Melembagakan ilmu di Iran merupakan jalan paling berpengaruh demi meraih cita-cita yang oleh Republik Islam Iran jalan ini sebagai gerakan agung dengan tujuan sangat tinggi dan bernila.”

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyebut sistem yang menguasai dunia sangat tidak adil dan menambahkan, “Di dunia saat ini, manusia telah dibatasi dengan budaya, beragam sistem yang tidak benar, diskriminasi dan ketidakadilan. Kini ketidakadilan telah menjadi sistem yang menguasai dunia dan menjadi esensi sistem Kapitalisme Barat dengan slogan Liberal-Demokrasi.”

 

Namun Rahbar menyatakan harapannya akan usaha Republik Islam Iran menciptakan sistem dunia yang adil. Dikatakannya, “Bendera keadilan dapat dikibarkan di seluruh dunia dan seluruh masyarakat berada di bawah panji-panji ini.”

 

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyebut ada dua tujuan utama dalam mengaktualisasikan jalan ini; “menciptakan model dan sistem keadilan” dan “memperkenalkan sistem itu”. Beliau menjelaskan, “Dalam menciptakan dan memperkenalkan sistem Islam penting adanya ilmu, iman, tekad, kemampuan jiwa dan raga. Semua ini ada pada diri pemuda Iran.”

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menilai pentingnya melindungi iman dan keteguhan demi bergerak di jalan sulit ini. Hal itu dengan mencermati adanya hawa nafsu, beragam motifasi dan keinginan. Beliau mengingatkan, “Melewati garis lurus dengan memperhatikan segala dimensinya dan tidak menyimpang merupakan makna keteguhan yang tentu saja hal ini membutuhkan perjuangan dan kepekaan hati.”

 

Rahbar juga mengisyaratkan penyimpangan sebagian tokoh di dalam negeri dan menjelaskan, “Bila masalah yang kita hadapi ini tidak terjadi dan di pertengahan jalan sebagian dari mereka tidak menunjukkan kelemahan dirinya, hari ini kondisi negara di bidang materi dan spiritual lebih baik dari yang ada. Namun sebagaimana telah ditegaskan berkali-kali dan realita sosial juga menunjukkan bahwa setiap kali ada yang gugur, niscaya yang tumbuh dua kali lipat.”

 

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei juga menyinggung penyataan sebagian politikus dunia terkait kerusuhan hari Asyura di Tehran. Menurut beliau, “Pernyataan yang semacam ini bersumber dari “kebusukan dan anggapan dirinya sebagai pengubah hakikat dan realita” dan “menerima pengaruh media Zionis Internasional dan pihak-pihak asing.”

 

Di awal pertemuan ini, Hujjatul Islam Wal Muslimin Javad Ejeh-i, Wakil Wali Faqih di Persatuan Pelajar Islam Iran di Eropa selain menyampaikan laporan juga menyinggung penyelenggaraan Konferensi Ke-44 Persatuan Pelajar Islam Iran di Tehran. Dikatakannya, “Organisasi Persatuan Pelajar Islam Iran di Eropa selama ini berhasil menjauhi segala bentuk perpecahan dan perselisihan, sekalipun dipimpin oleh beragam cara pandang. Organisasi ini akan terus melanjutkan aktivitasnya dengan mengikuti gari Imam Khomeini ra dan Wilayah Faqih.”

 

Dalam pertemuan ini Sekretaris Persatuan Pelajar Islam Iran di Eropa ikut menyampaikan pendapat dan mengatakan, “Anggota organisasi ini akan bergerak dalam jalur cinta kepada Imam Khomeini ra dan Wilayah Faqih agar dapat meraih kekuatan spiritual dan puncak keilmuan yang diinginkan oleh Republik Islam Iran.
700 /