Rahbar atau Pemimpin
Besar Revolusi Islam Iran Rabu Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei malam (28/10)
saat menerima Recep Tayip Erdogan, Perdana Menteri Turki dan rombongan
menyinggung hubungan sejarah lama antara dua bangsa Iran dan Turki dan
mengatakan, “Kini hubungan akrab dua negara dalam beberapa abad terakhir tidak
pernah terjadi sebelumnya dan kami sangat gembira akan keberhasilan
berturut-turut pemerintah Anda di dalam negeri dan di tingkat internasional.”
Rahbar menilai
kinerja politik luar negeri Turki dalam memandang dunia Islam adalah kinerja
yang benar. Sambil memuji cara pandang ini Ayatulllah Sayyid Ali Khamenei
menambahkan, “ Sikap Anda mendukung rakyat Palestina merupakan gerakan benar,
islami dan rasional. Sikap yang semacam ini memperkokoh posisi Turki di dunia
Islam.”
Sekaitan dengan
masalah ini, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan, “Semakin dekatnya
pemerintah Anda dengan dunia Islam dari satu sisi memperkuat dukungan rakyat
Turki dan dari sisi lain menjadi sarana dukungan umat Islam sedunia kepada
Anda.”
Seraya menyinggung
kegembiraan Republik Islam Iran atas politik internasional dan kinerja
ekonomi-politik Turki, Rahbar menyebutkan, “Kami mendukung setiap gerakan yang
berujung pada semakin kokohnya dunia Islam. Oleh karenanya, hubungan dua negara
selama tiga puluh tahun lalu berada pada kondisi terbaik.”
Ayatullah Sayyid Ali
Khamenei menilai kapasitas hubungan Iran dan Turki semestinya beberapa kali
lipat dari kondisi saat ini dan mengatakan, “Saya punya keyakinan, keseriusan
dan percepatan kerja Anda dan Ahmadinejad bakal menciptakan kesempatan berharga
bagi perluasan hubungan dua negara.”
Di bagian lain dari
pembicaraannya, Rahbar menyinggung kondisi kawasan Timur Tengah lalu
menjelaskan, “Resep yang ditawarkan Barat demi menyelesaikan masalah kawasan
tidak obyektif, tidak adil dan tidak efektif. Barat bahkan tidak mampu
memberikan solusi bagi kawasan Timur Tengah seperti Palestina, Irak dan
Afganistan. Dengan dasar ini, Iran dan Turki harus berusaha dan mengambil
langkah-langkah berdasarkan persaudaraan dan persahabatan guna menyelesaikan
pelbagai masalah ini.”
Pemimpin Besar
Revolusi Islam juga menyinggung kelemahan dan kegagalan Amerika di Irak dan
Afganistan sambil menyebutkan, “Saya yakin di antara Republik Islam Iran dan
turki hampir tidak punya perbedaan pandangan terkait masalah Irak. Karena dua
negara ini sama menginginkan stabilitas, kemerdekaan, keamanan dan persatuan
Irak.” Ditambahkannya, “Mereka yang saat ini mencengkram Irak memaksa
stabilitas dan kemerdekaan hakiki Irak hanya demi kepentingannya. Berbeda
dengan slogan mereka, tidak terbesit di benak mereka untuk menciptakan
demokrasi di Irak.”
Rahbar tidak lupa
mengisyaratkan keharusan kerjasama benar dan terprogram empat negara; Iran,
Turki, Rusiah dan Irak. Menurut beliau, “Tentu saja akan ada penentangan atas
kerjasama ini dan upaya menggagalkan terealisasinya kerjasama ini, namun
kerjasama ini sangat penting dan besar.”
Ayatullah Sayyid Ali
Khamenei juga menilai pembentukan kelompok delapan negara Islam yang disebut ID
8 merupakan langkah cerdas dan mengatakan, “Usahakan kelompok ini lebih aktif
dari sebelumnya dan menerapkan program baru di bidang ekonomi, budaya dan
politik.”
Dalam pertemuan yang
juga dihadiri Rahimi, Wakil Presiden Iran, Recep Tayyip Erdogan, Perdana
Menteri Turki sambil menyinggung keramahan Republik Islam Iran menerima dirinya
dan rombongan mengtakan, “Hingga kini kami punya pertemuan akrab dengan
saudara-saudara dan rekan-rekan Iran kami dan ini penting dalam mewujudkan
kesempatan bertukar pikiran di segala bidang.”