Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei Selasa pagi (6/10) menghadiri upacara kelulusan akademi militer, pengambilan sumpah setia dan penyematan lencana mahasiswa akademi ketentaraan Republik Islam di kota Noushahr. Dalam pidatonya di upacara tersebut Rahbar menyebut para perwira muda dan para pemuda mukmin Iran yang penuh semangat sebagai aset utama negara ini dalam melangkah menuju dunia yang penuh dengan perdamaian, keadilan, dan persahabatan. Beliau mengatakan, "Arogansi dunia telah gagal dalam programnya menebar Iranphobia. Sebab telah terbukti bahwa kebesaran dan kekuatan Republik Islam Iran bukan hanya tak menjadi ancaman bagi bangsa-bangsa lain bahkan menjadi teladan untuk kemajuan, harga diri dan kebanggaan bangsa-bangsa yang lain."
Upacara itu yang berlangsung di komplek akademi maritim Imam Khomeini di kota Noushahr, Iran utara, dimulai dengan nyanyian lagu kebangsaan Republik Islam. Rahbar di awal upacara menyampaikan penghormatan kepada para pahlawan dengan membaca surah al-Fatihah dan doa di monumen syuhada.
Dalam pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa angkatan bersenjata adalah unsur penting dalam sebuah negara dan harus dihargai karena barisan angkatan bersenjata berperan penting dalam menegakkan keamanan dan siap berkorban dengan jiwa raga dalam membela negara dan tanah air. "Rakyat menaruh rasa hormat kepada angkatan bersenjata," imbuh beliau.
Pemuda-pemuda berbakat yang menimba ilmu di akedemi ketentaraan merupakan pondasi Republik Islam yang kokoh. Ayatollah Al-Udzma Khamenei menyatakan hal itu dan menyerukan untuk meningkatkan kemampuan dan kekuatan Iran di dunia yang penuh tantangan saat ini. "Angkatan bersenjata adalah pasukan yang berada di barisan terdepan dan bukti nyata kekuatan bangsa ini," tegas beliau.
Setiap bangsa, menurut beliau, berhak sekaligus memikul kewajiban untuk meraih kekuatan yang hakiki. Beliau mengatakan, "Iman kepada Allah adalah unsur terpenting dalam mewujudkan kekuatan hakiki. Di bawah pancaran iman akan muncul ‘tekad, kemauan, spiritualitas' dan kemajuan keilmuan, politik dan ekonomi."
Rahbar yang juga Panglima Tertinggi Seluruh Jajaran Angkatan Bersenjata menjelaskan bahwa kedigdayaan Rezim Zionis Israel pernah dilumpuhkan oleh para pemuda mukmin di Lebanon dan oleh rakyat Gaza yang beriman. Kegagalan juga dialami oleh pasukan Amerika Serikat dalam perangnya melawan rakyat Afganistan dan Irak. Hal itu disebut beliau sebagai bukti bahwa kekuatan yang hanya bersandarkan pada senjata, fisik dan uang adalah kekuatan yang semu. "Nasib kaum arogan yang memaksakan kehendak terhadap bangsa-bangsa lain akan berujung pada kehancuran," kata beliau.
Menyinggung pernyataan musuh-musuh bangsa Iran yang mengakui kebesaran dan kekuatan Republik Islam, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengingatkan bahwa pengakuan pihak asing itu tendensius dan dimaksudkan untuk menebar Iranphobia di kawasan dan dunia.
Beliau menambahkan, "Kemajuan Iran di bidang pertahanan tak dapat dibandingkan dengan kondisi 30 tahun yang lalu." Kepada para perwira muda beliau mengatakan, "Tiga puluh tahun yang lalu, persepsi yang paling optimis sekalipun tidak pernah membayangkan tercapainya puncak kebanggaan yang kalian miliki saat ini."
Kemajuan ilmu pengetahuan (iptek), kemajuan di bidang persenjataan, meningkatnya rasa percaya diri dalam skala nasional, solidaritas dan tercapainya sederet prestasi besar di berbagai bidang, disebut Pemimpin Besar Revolusi Islam sebagai bukti kemajuan Republik Islam. Beliau mengatakan, "Musuh tidak pernah bisa mengingari kenyataan ini. Namun, ketika mengungkapkan pengakuannya, musuh membidik satu target yaitu menakut-nakuti negara-negara dan bangsa-bangsa lain akan apa yang mereka sebut dengan ‘ancaman' Republik Islam Iran."
Lebih lanjut beliau menandaskan, kekuatan besar Republik Islam, latihan perang, rudal dan seluruh kemajuan pertahanan yang dimiliki Iran bukan ancaman bagi satu pun bangsa di dunia. Bahkan kemajuan ini pada hakikatnya adalah jalan yang ditunjukkan bangsa Iran kepada bangsa-bangsa yang lain. Dengan keberhasilannya, Iran menunjukkan bahwa harga diri dan kekuatan tidak diperoleh lewat kegantungan kepada Amerika Serikat dan pembeliaan senjata. Tetapi wibawa dan kekuatan itu didapat dengan bersandar kepada keimanan, rasa percaya diri dan gelora yang muncul dari dalam.
Rahbar menegaskan bahwa masa depan dunia ada di tangan bangsa-bangsa yang Mukmin. Beliau menambahkan, dengan tekad baja diiringi dengan perencanaan yang benar bangsa-bangsa Mukmin dan pendamba kebebasan akan terwujud dunia yang bebas dari agresi dan pelanggaran hak. Saat itu tak ada lagi tempat bagi perlombaan senjata atau perlombaan menebar ketakutan di dunia.
Di bagian lain pidatonya, Ayatollah Al-Udzma Khamenei mengungkapkan, "Perdamaian, kebahagiaan dan keadilan, adalah pesan baru dan cerah yang disampaikan bangsa Iran kepada seluruh bangsa di dunia. Para pemuda yang penuh semangat di negeri yang besar ini siap mengerahkan segala potensi dan kapasitasnya untuk bekerja keras mewujudkan pesan tersebut."
Beliau juga mengimbau jajaran angkatan bersenjata untuk meningkatkan kemampuan iptek dan terus meraih keberhasilan demi keberhasilan.
Pada upacara tersebut, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyematkan lencana dan pangkat kepada para perwira muda dan lulusan akedemi ketentaraan. Para perwira dan mahasiswa akademi ketentaraan juga mengucapkan sumpah setia di hadapan Rahbar untuk membela Islam, Revolusi Islam dan negeri Iran.