Menyusul terjadinya aksi teror berdarah di Kurdistan, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatollah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, menyampaikan ucapan belasungkawa atas gugur syahidnya Mamusta Sheikhul Islam, Wakil Propinsi Kurdistan di Dewan Ahli Kepemimpinan.
Di bawah ini naskah pesan tersebut:
Bismillahirrahmanirrahim
وَ مَن قُتِلَ مَظلومَاً فَقَد
جَعَلنا لِوَليِّهِ سُلطانا
Dengan sedih dan duka yang mendalam, saya mendapat
informasi bahwa tangan-tangan jahat dan durjana antek-antek
imperialis telah berlumuran darah seorang ulama pejuang dan ruhaniwan penuh jasa, yaitu Mamusta Sheikhul Islam,
anggota Dewan Ahli Kepemimpinan. Sosok insan yang
mulia ini telah mengabdikan bertahun-tahun usianya
dengan gagah berani membela kebenaran. Kini ia gugur syahid di tangan para serdadu kebatilan. Dalam beberapa hari terakhir,
sejumlah ruhaniawan yang mulia termasuk di
antaranya imam shalat Jum'at non permanen Sanandaj dan dua pejabat hukum di Propinsi Kurdistan, cedera atau meneguk cawan syahadah mendahului tokoh mulia ini, setelah menjadi korban teror.
Rangkaian aksi kekejaman berdarah di bulan
Ramadhan ini dan menjelang hari solidaritas terhadap
bangsa Palestina, membuktikan bahwa para penjahat yang mengklaim diri sebagai orang beragama dan fanatik terhadap madzhab itu,
bukan hanya menistakan penghormatan terhadap
bulan Allah, bahkan yang menjadi sasaran gelombang
serangan mereka pada hakikatnya adalah orang-orang yang dimusuhi oleh mesin-mesin imperialis dan sejumlah rezim yang memiliki citra
kelam di kawasan.
Para syuhada dan mereka yang cedera akibat serangan teror tersebut memiliki dosa besar yang tak terampuni di mata para antek penjahat dan tuan-tuan berperangai Firaun dan Qarun, dosa itu adalah kecintaan kepada Republik Islam Iran dan pembelaan terhadap cita-cita Islam dan masalah Baitul Maqdis.
Bulan Ordibehesht yang lalu (Mei 2009, saat Rahbar berkunjung ke provinsi ini, penj), Kurdistan diharumkan oleh lantunan irama persatuan Islam yang menyejukkan hati dan menggaung di wilayah tersebut. Setelah itu, nampak mesin-mesin imperialis dan despotik berniat membalas dendam terhadap masyarakat Kurdistan yang mulia dan tertindas ini. Bagi musuh yang berhati batu, tak ada perbedaan antara suku Kurdi dan Fars, maupun Syiah dan Sunni. Hati mereka yang busuk dan penuh dendam, bahkan tak segan untuk dengan kejam menzalimi ulama yang sudah berusia lanjut seperti syahid Mamusta Sheikhul Islam. Laknat Allah, Rasulullah, dan mukminin kepada mereka dan pusat-pusat utama dukungan dan komando teror ini.
Warga Kurdistan yang penuh kewaspadaan harus mengenal musuh mereka dengan baik. Para pejabat keamanan propinsi ini hendaknya memprioritaskan perlawanan tegas terhadap para pembunuh yang memusuhi Allah ini.
Selain mengucapkan belasungkawa dan menyampaikan selamat atas kesyahidan ini kepada masyarakat Kurdistan khususnya keluarga yang berduka, saya juga menjunjung tinggi kehormatan kepada para syuhada yang mulia khususnya syahid Mamusta Sheikhul Islam, dan saya berdoa semoga Allah melimpahkan keridhoan dan pengampunanNya serta mengangkat derajat mereka di sisiNya.
Sayyid Ali Khamenei