Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei di hari ketujuh dari safarinya di Provinsi Bijar Senin pagi (18/5) dalam pertemuan rakyat mukmin penuh cinta kota Bijar menyebut tiga unsur “persatuan, peran serta dan kesadaran” adalah penjamin berlanjutnya “kemajuan, kekuatan dan kewibawaan bangsa Iran. Dengan menekankan kehadiran rakyat secara sadar dalam pemilu calon presiden beliau mengatakan, “Siapa saja yang bakal terpilih bakal melanjutkan jalan Imam Khomeini dan nilai-nilai serta prinsip-prinsipnya dan akan tegak melawan kekuatan-kekuatan arogan dunia sebagai sistem nilai.”
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menilai wafatnya marji besar dan faqih yang arif Ayatullah Bahjat hakikatnya sangat menyedihkan dan berdoa agar Allah mengumpulkan alim rabbani ini bersama Nabi Muhammad saw dan para wali-Nya.
Beliau menyebut persatuan bangsa sebagai unsur pembentuk dan penyukses kemenangan revolusi Islam dan menambahkan, “Persatuan kalimat bangsa dengan keragaman etnis dan mazhab serta sikap mereka mengikuti Imam Khomeini ra berasil menciptakan peradaban dan gerakan baru dalam pemikiran politik dunia yang tampak jelas dampak tuntunannya dalam masalah Palestina, Lebanon dan dalam masalah-masalah lain. Pengaruh revolusi Islam Iran sebagai penyadar mulai dari utara Afrika hingga timur Asia terus meluas.
Rahbar menilai berlanjutnya persatuan antaretnis Iran dan pelbagai kelompok politik dalam membela bendera Islam di bumi ini benar-benar merupakan satu keharusan dan penjamin msa depan cemerlang bangsa. Kembali Ayatullah Sayyid Ali Khamenei kepada rakyat Kurdistan menegaskan, “Saudara-saudara Syiah dan Sunni, pertahankan persatuan penuh berkah Islam dengan seluruh jiwa kalian.
Beliau menyebut “peran serta rakyat di berbagai bidang” sebagai unsur kedua yang menjamin kemajuan dan kebesaran bangsa Iran. Kepada bangsa Iran beliau menasihati, “Hadiri pemilu dengan penuh kewibawaan dan di bidang ekonomi dan pembangunan serta bidang lainnya kalian harus mempertahankan kehadiran penuh pengaruh dan menentukan.”
Kemudian Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyebut “kesadaran” sebagai unsur ketiga dan unsur yang lazim untuk hari ini dan esok negara. Sembari mengisyaratkan secara ringkas sebagian berkah dari kesadaran bangsa Iran beliau menambahkan, “Bila tidak ada resistensi sadar rakyat yang berdiri kokoh di balik Imam Khomeini ra, anasir-anasir perusak di tahun-tahun pertama revolusi yang tidak punya keyakinan akan cita-cita bangsa dan takut terhadap Amerika mulai berpikiran untuk tunduk di hadapan kekuatan-kekuatan arogan dunia tetap melakukan kerjanya, maka kondisi yang demikitan tidak akan pernah menceritakan mengenai kemuliaan, kemajuan dan kewibawaan bangsa Iran di dunia internasional.
Rahbar mengisyaratkan kesadaran generasi muda dan mengingatkan, “Kesadaran umum ini akan termanisfestasikan dalam pemilu, sebagaimana di pelbagai kancah lainnya, sehingga peran serta sadar bangsa dapat menjadi penghalang berkuasanya orang-orang yang ingin menyerah di hadapan musuh dan menghancurkan kehormatan bangsa Iran.
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menambahkan penjelasannya mengenai tolok ukur dalam memilih calon presiden paling saleh. Beliah mengatakan, “Bila dalam pemilu seseorang terpilih dan berada di pusat-pusat kekuasaan politik dan ekonomi tidak ingin melanjutkan jalan Imam Khomeini dan mensosialisasikan prinsip dan nilai-nilai Imam Khomeini dan revolusi, tapi dengan merayu negara-negara mustakbir Barat dengan khayalan bahwa mereka dapat melakukan sesuatu bagi posisi Iran, ini jelas satu musibah bagi bangsa Iran.”
Rahbar dalam pertemuan yang diselenggarakan di Gedung Olah Raga 17 Shahrivar Bijar mengingatkan kembali patriotisme historis rakyat Bijar dan Zagros dan menyebut peran serta masyarakat di daerah ini di pelbagai peristiwa dalam 30 tahun terakhir, termasuk perang pertahanan suci selama delapan tahun menjadi tolok ukur untuk menilai kecemerlangan historis mengenai rakyat pemberani dan penuh semangat Bijar. Ditambahkannya, “Masyarkat Syiah dan Sunni pecintan Ahlul Bait, khususnya orang-orang Syiah pengikut Ahlul Bait berhasil keluar sebagai pemenang dalam pelbagai ujian besar.”
Seraya mengisyaratkan politik rezim thagut Pahlevi yang tidak memperhatikan keragaman etnis, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengingatkan, “Kini berkat Islam dan revolusi, setiap individu di mana saja berada di bumi Iran memiliki kepribadian dan nilai yang mandiri dan keseluruhan nilai dan pribadi ini teguh dan dengan kehendak membentuk sebuah bangsa besar yang resistensinya dipuji di seluruh dunia kini menjadi model bagi bangsa lain.”
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menilai perintah Imam Khomeini ra agar pemerintah mengirimkan tim untuk membangun kembali Kurdistan menunjukkan perhatian khusus Republik Islam Iran terhadap daerah-daerah “terpencil dan terkebelakang di masa thagut” dan menambahkan, “Sekalipun para penentang bangsa ini dan musuh etnis Kurdi dengan menciptakan instabilitas berhasil menghentikan sementara pembangunan dan pelayanan di provinsi ini, namun lembaga-lembaga lain selama 30 tahun lalu berhasil melakukan banyak pekerjaan dan pemerintah pengabdi rakyat telah mengambil keputusan untuk menutup mayoritas kekurangan yang ada. Kami berharap dengan bantuan rakyat di pelbagai kota di Kurdistan termasuk kota Bijar semua pembangunan ini dapat direalisasikan.”
Di bagian lain dari pidatonya, Rahbar menilai sebagian perpindahan penduduk dari Bijar ke kota-kota lainnya akan menghambat kemajuan daerah ini dan mengingatkan rakyat kota ini, “Para pejabat negara dan provinsi mengetahui dengan baik akan masalah yang dihadapi Bijar dan untuk mencarikan solusinya mereka telah membuat program luas dan bernilai. Oleh karenanya, kalian harus menghargai daerah, tanah yang subur dan penuh berkah ini. Dengan membantu para pejabat kalian dapat mempercepat gerakan kemajuan provinsi ini.”
Di awal pertemuan ini Hujjatul Islam Walmuslimin Marvi, Imam Jumat Bijar mengatakan, “Persatuan Syiah dan Ahli Sunnah, peran serta aktif dan sadar dalam pemilu dan potensi para pemuda merupakan ciri khas rakyat mukmin dan revolusioner daerah ini.” Seraya mengisyaratkan sejumlah masalah yang melilit daerah ini seperti masalah irigasi pertanian Imam Jumat Bijar mengatakan, “Menyelesaikan masalah ini sangat membantu kemajuan daerah Bijar.”