Ayatollah Al-Udzma Khamenei dalam pertemuan akbar yang berlangsung di stadion Zagros Marivan menegaskan bahwa untuk mewujudkan kemuliaan bangsa, hal yang harus dilakukan adalah melawan pihak asing yang berusaha melecehkan dan menghina bangsa ini. Beliau menambahkan, "Mereka yang memusuhi negeri yang besar ini merasa tidak akan memetik keuntungan apapun dari kemajuan dan kebesaran Republik Islam Iran. Karena itu segala hubungan dan ketergantungan kepada konsep asing bertolak belakang dengan kepentingan nasional dan merusak ‘kemerdekaan, kemuliaan dan kemakmuran' negara."
Menurut beliau, ketidakmampuan sistem kapitalisme Barat dalam menghadapi krisis ekonomi global dengan jelas membuktikan kelemahan sistem manajemen negara-negara Barat. "Para pejabat dan rakyat, terlebih lagi generasi muda dan para cendekiawan, hendaknya merenungkan fenomena ini dengan baik," kata beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut Islam yang murni, yakni Islami yang sejalan dengan ‘Al-Qur'an, Sunnah dan Ahlul Bait' sebagai dasar dan pembentuk konsep bagi gerakan dan kemajuan murni bangsa dan negara. Beliau menambahkan, "Kita tidak mengajak orang untuk mengikuti Islam yang beku, jumud dan berpandangan picik. Tapi Islam yang menurut kami dapat mengobati segala derita dan menjamin kemajuan negara adalah Islam yang mengajak manusia untuk berpikir, berlogika dan merenung. Islam seperti inilah yang mampu melahirkan gerakan bersejarah yang penuh keagungan seperti revolusi Islam."
Beliau lebih lanjut mengkritik sikap sejumlah kalangan yang di berbagai masa termasuk di saat-saat mendekati pemilihan umum mencari sensasi dengan mengulang pernyataan orang-orang Barat. Ditambahkannya, pernyataan-pernyataan seperti ini tidak akan mendongkrak nilai mereka, bahkan bisa dimasukkan ke dalam kategori melawan pemikiran dan ideintitas Islam dan Iran.
Rahbar di bagian lain pidatonya menyebut Kurdistan dan kota Marivan sebagai daerah yang sarat dengan patriotisme dan keindahan alam, ditambah dengan warganya yang ramah dan setia. Beliau mengatakan, "Saya merasa daerah ini adalah salah satu anugerah dan berkah yang diberikan oleh Allah kepada negara kita."
Ayatollah Al-Udzma Khamenei menyinggung kunjungan beliau sebelum ini ke Marivan dan daerah Dezli pada tahun 1980 ketika rezim Saddam Hossein sedang gencar-gencarnya melakukan serangan ke Iran. Beliau mengatakan, "Dengan memanfaatkan boneka-boneka dan orang-orang bayarannya, mereka yang menentang kemajuan bangsa ini berusaha menciptakan jurang ketidakpercayaan yang dalam dan curam antara wilayah yang sangat penting dan vital ini dengan wilayah-wilayah Iran lainnya. Akan tetapi warga Kurdistan yang mukmin, patriotik, dan setia telah menggagalkan tipu daya tersebut. Generasi muda negara kita dan anak-anak Kurdistan harus mengenal dengan baik peristiwa berharga yang penuh pelajaran ini."
Seraya menjelaskan serangan senjata kimia dan berbagai kejahatan lain yang dilakukan rezim Saddam, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut rangkaian peristiwa getir yang terjadi selama delapan tahun perang pertahanan suci di wilayah barat Iran termasuk Kurdistan, sebagai cobaan yang besar untuk membuktikan kebohongan klaim para pendukung Saddam dan para pengaku pembela Hak Asasi Manusia (HAM). Beliau menegaskan, "Fluktuasi yang terjadi dalam kurun waktu tiga puluh tahun sejarah resistensi dan kemenangan bangsa Iran hendaknya dijelaskan kepada anak-anak muda sebagai pelajaran yang sangat berharga. Dengan demikian mereka akan lebih mengenal dengan baik, nilai dan esensi sebenarnya dari propaganda gencar kaum arogan saat ini."
Pengakuan para politikus dan pemain di panggung politik dunia akan posisi penting yang dimiliki Iran di tingkat regional dan global, menurut Rahbar, adalah bukti akan stabilitas dan kejayaan Iran. Beliau mengatakan, "Dengan bantuan Allah, pemerintahan Islam ini telah mencapai kedudukan yang memungkinkannya berkonsentrasi pada program-program jangka panjang untuk kemajuan dan perkembangannya."
Ayatollah Al-Udzma Khamenei menyebut dokumen 20 tahun kedepan sebagai petunjuk yang mengarahkan dan panduan kerja yang sebenarnya bagi para pejabat negara di berbagai lembaga dan badan negara. "Untuk mewujudkan target yang dicanangkan dalam dokumen yang sangat penting itu, pejabat negara dan rakyat sama-sama memikul tugas yang berat. Kita harus waspada jangan sampai musuh berhasil memalingkan pikiran kita kepada masalah-masalah yang parsial."
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyampaikan penghargaannya atas tekad keras para pejabat negara untuk menyelesaikan berbagai masalah dan kekurangan yang ada. Beliau juga menyinggung pertemuan dengan para menteri yang berlangsung Jum'at malam, seraya menandaskan, "Dengan mengenal secara baik dan rinci akan fakta yang ada, para pejabat pemerintah telah mengambil sejumlah keputusan yang baik untuk membangun berbagai daerah provinsi Kurdistan termasuk Marivan. Kita berharap rencana-rencana itu dapat terlaksana secara penuh."
Rahbar memandang investasi di sektor industri dan pertanian di provinsi Kurdistan sebagai keharusan dan langkah yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif. Beliau menambahkan, "Amat disayangkan, ketika minimnya lapangan kerja membuat sebagian anak muda di kawasan ini terpaksa menempuh cara-cara tidak benar dan menyalahi hukum demi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya sebagian mereka terlibat dalam aktivitas perdagangan gelap. Hal itu tentu membuat perekonomian negara terjangkiti virus yang sangat berbahaya ini."
Beliau menekankan, "Masalah lapangan kerja di daerah ini harus diselesaikan dengan kerja keras pemerintah serta kerjasama rakyat dan bagian invetasi. Dengan demikian anak-anak muda kita yang beriman dan baik tidak lagi berpikir untuk menghidupi diri lewat jalan yang tidak benar."
Ayatollah Al-Udzma Khamenei menyebut keamanan sebagai faktor terpenting bagi investasi, produksi kekayaan dan kemajuan. Beliau mengingatkan, "Mereka yang membenci kemajuan bangsa ini akan selalu berusaha menebar ketidakamanan dengan tujuan mencegah gairah investasi di kawasan ini. Akan tetapi kekuatan pertahanan Republik Islam dengan dibantu oleh rakyat dan ‘pemuda-pemuda pemberani dan setia' siap melawan anasir pengacau. Dan dengan bantuan Allah, musuh tak akan berhasil menebar ketidakamanan."
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa diantara tujuan kunjungan ke Provinsi Kurdistan ini adalah untuk menarik perhatian rakyat Iran di berbagai pelosok negeri kepada kawasan Kurdistan yang penuh potensi, subur dan indah, sehingga hubungan emosi antara berbagai etnis dan suku akan semakin kokoh. Beliau menandaskan, Kurdi, Persia, Turki, Lor, Baluch, dan seluruh suku dan etnis di negeri yang bersejarah ini adalah unsur-unsur yang bersama-sama membentuk sebuah bangsa yang besar bernama bangsa Iran.
Di akhir pembicaraannya Ayatollah Al-Udzma Khamenei menyatakan bahwa resistensi dan komitmen bangsa ini terhadap slogan-slogan revolusi Islam adalah penopang dan pendorong kuat bagi negara dan pemerintah untuk bergerak dan maju di berbagai bidang. "Kekuatan hakiki bangsa dan negara bergantung pada kesetiaan kepada cita-cita dan slogan revolusi Islam," kata beliau.
Sebelum pidato Pemimpin Besar Revolusi Islam di depan ribuan warga Marivan, Imam Jum'at kota Marivan Mamusta Shirzadi menyampaikan ucapan selamat datang kepada Rahbar dan menjelaskan kesetiaan warga di kawasan ini.