Hari ini (Rabu, 11/02) Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menjamu Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina Ramadan Abdullah dan rombongan. Ramadan Abdullah dalam pertemuan itu menyampaikan seluruh laporan mengenai perang dan tranformasi Gaza.
Dalam pertemuan itu Rahbar mengucapkan selamat atas kemenangan rakyat Gaza dan Muqawama Islam dalam perang 22 hari sambil menekankan bahwa apa yang terjadi di Gaza lebih mirip mukjizat. Kemenangan di perang Gaza adalah anugerah dan kemenangan ilahi. Menurut beliau, “Masalah Gaza sejatinya kekuasaan Allah swt yang dianugerahkan dengan perantaraan iman, tekad baja, dan jihad anggota muqawama dan rakyat Gaza.”
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengingatkan, “Rakyat Gaza dalam perang ini benar-benar menyelesaikan ujian ini dengan baik. Para pejabat dan mereka yang berada di lapangan dengan kinerja yang baik, persatuan dan sikap tegas juga berhasil menyelesaikan ujian ini dengan penuh kebanggaan.”
Seraya menekankan pentingnya perang opini publik dunia dalam masalah Palestina, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan, “Satu dari kemenangan besar muqawama Islam adalah mampu menarik perhatian opini umum internasional. Keberhasilan ini membuat musuh gagal mengupayakan penghapusan nama Palestina dari kamus dunia dan mengenalkan Palestina sebagai unsur pengacau.” Untuk itu beliau menilai penting untuk melanjutkan hubungan dengan opini umum secara kontinyu dan menambahkan, “Setelah perang Gaza musuh berusaha keras lewat perang urat syaraf dan propaganda untuk mempengaruhi opini umum bahwa rakyat Gaza dan muqawama Islam sebagai yang bertanggung jawab atas kesulitan yang menimpa masyarakat. Harus ada usaha untuk melawan upaya ini.”
Rahbar dengan tegas menyebut kehancuran Rezim Zionis Israel kini semakin cepat dan mengingatkan, “Amerika dan Eropa menciptakan Rezim Zionis Israel untuk menguasai kawasan Timur Tengah, namun setelah 60 tahun rezim ini tidak dapat berbuat banyak dan hanya bisa meminta bantuan Eropa dan Amerika agar mengirimkan kapal-kapal perang mereka ke perairan rezim ini.”
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menilai unsur agama dan Islam merupakan faktor utama dimulainya gelombang kemenangan rakyat Palestina. Seraya mengisyaratkan masalah yang terkait dengan perang Gaza dan setelahnya, Rahbar mengatakan, “Perang ini dan transformasi yang terkait dengannya hakikatnya adalah Perang Furqan yang memisahkan front kebenaran dan kebatilan. Dalam perang ini wajah-wajah munafik tampak jelas.”
Beliau tidak lupa mengingatkan bahwa kebersikukuhan dalam sikap politik akan memperkuat kemenangan di medan perang dan menambahkan, “Tidak boleh menyerah di hadapan syarat dan keinginan musuh, bahkan dengan bersandarkan pada kekuatan sendiri musuh harus dipaksa menyerah seperti di medan perang.”
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei di akhir ucapannya menyatakan harapannya akan pembebasan seluruh tanah air Palestina dan menekankan, “Kini tanda-tanda dan janji ilahi telah tampak jelas. Bila apa yang telah terjadi saat ini terus berlanjut, kami punya keyakinan pasti bahwa kemenangan puncak sudah tidak lama lagi bakal terwujud.”
Dalam pertemuan ini sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina Ramadan Abdullah menyerahkan laporan konprehensif mengenai perang Gaza dan transformasi yang terkait dengannya dan mengatakan, “Saya mewakili bangsa Palestina dan anasir-anasir muqawama sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih atas dukungan mutlak Yang Mulia dan bangsa Iran. Kemenangan perang Gaza sejatinya adalah kemenangan rakyat Iran.” Ia melanjutkan, “Musuh Rezim Zionis Israel sekalipun telah mengkaji seluruh kelemahannya dalam perang 33 hari Lebanon dan segudang pengalaman yang dimilikinya tidak mampu meraih target-targetnya di perang Gaza.”
Sekjen Jihad Islam Palestina menambahkan, “Satu-satunya keberhasilan Rezim Zionis Israel di perang Gaza adalah membantai anak-anak dan wanita. Menurut Ramadan Abdullah, “Kemenangan di perang Gaza membuktikan bahwa Rezim Zionis Israel bukan lagi rezim yang mampu mengalahkan negara-negara Arab dalam perang 6 hari dan kini mulai memasuki masa-masa kehancurannya.” Kemudian ia melanjutkan, “Musuh Rezim Zionis Israel dan para pendukungnya berkhayal bahwa Gaza adalah yang terlemah dari rantai muqawama Islam di Timur Tengah. Namun kekalahan Rezim Zionis Israel dalam perang ini sekalipun kekuatan yang tidak seimbang, memunculkan sebuah perubahan strategis besar di Timur Tengah dan meniupkan kemenangan puncak di Palestina.”
Ramadan Abdullah menyebut unsur keimanan, jihad dan ideologi Islam merupakan faktor utama kekuatan anggota muqawama dan mengatakan, “Musuh Rezim Zionis Israel dan para pendukungnya setelah kalah di medan perang berusaha ingin membalasnya di medan politik, namun faksi-faksi Palestina dengan persatuan dan ketegaran sikap akan memaksa musuh mundur di medan politik.”