Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam

Ceramah Pilihan Rahbar dalam Pertemuan dengan Para Ketua Bank Sentral Negara-Negara Islam

...Pada dasarnya, pendirian Bank Pembangunan Islam (IDB) itu sendiri merupakan langkah besar. Dan patut dibanggakan bahwa kini kita bisa saksikan dan kami dengar dari Anda sekalian, bank ini dan operasional perbankan syariah bukan hanya menempati posisi terhormat di dunia Islam tapi bahkan di negara-negara non-muslim serta menjadi pusat perhatian. Ini adalah pengalaman besar bagi kita, masyarakat muslim.

Kita mesti bangga dengan Islam. Kita mesti bangga menempuh hidup yang benar dengan hukum Islam. Kita mesti tahu nilai hukum Islam. Kita juga mesti berusaha lebih keras untuk menampilkan hukum Islam dalam kehidupan manusia dan mengelola negara, sehingga wajah sejati Islam yang kini tersembunyi di balik awan fitnah dan propaganda musuh, perlahan bisa tertampakkan kembali.

Setiap kegiatan yang dilakukan saat ini untuk menghimpun kekuatan Islam dan mengorganisir umat Islam yang besar di berbagai bidang kehidupan merupakan pengabdian kepada Islam, negara-negara muslim, dan umat manusia. Kegiatan perbankan kalian, Bank Pembangunan Islam dan Dewan Pelayanan Keuangan, semuanya itu tergolong sebagai bentuk pengabdian dan berada pada jalan tersebut.

Kini, keberadaan masyarakat muslim sebagai komunitas yang menentukan merupakan suatu kenyataan besar. Atau setidaknya bisa kita katakan juga bahwa umat Islam mampu menjadi komunitas yang menentukan dalam membentuk politik global dan gerakan massal manusia. Periode panjang untuk menjadikan masyarakat muslim terpinggirkan dari lingkaran pergerakan mendasar dunia dan kehidupan manusia, dari lingkaran ilmu pengetahuan, kemajuan ekonomi, kekuatan internasional, dan kekuatan pengaruh politik dan ekonomi, masih terus dilakukan serta menjadikannya sebagai komunitas yang lemah dan tidak berpengaruh. Setidaknya sudah dua abad upaya itu dibiayai dan digelar. Sampai sekarang pun hal itu masih berlanjut. Upaya tersebut merupakan kezaliman besar terhadap masyarakat muslim dunia dan umat Islam.

Kini, umat Islam telah bangkit. Mereka setidaknya telah mengenal kadar, nilai penting, dan kemampuan dirinya. Sudah saatnya kemampuan tersebut dimanfaatkan untuk memperbaiki kehidupan umat Islam dan kemampuan Islam pada tataran praktis mesti ditunjukkan. Tak ada kata-kata dan promosi yang lebih tinggi ketimbang aksi nyata. Jika kita memang cinta kepada Islam dan umat Islam, maka kita pun mesti berkarya dan berjuang.

Allah swt telah mengaruniakan nikmat yang besar kepada umat Islam. Namun kita tidak memanfaatkannya dengan benar; dan ini merupakan kenyataan. Kita saat ini adalah seperempat dari penduduk dunia. Sebagian besar energi dunia dan dalam jumlahnya yang sangat menentukan berada di tangan kita, umat Islam. Gas dunia, minyak dunia, dan sumber daya manusia yang besar dan berkualitas dunia ada di tangan kita, umat Islam. Sebagian besar kawasan strategis paling vital dunia berada di tangan kita. Kenyataan ini harus bisa dirasakan oleh dunia. Dan lebih pantas ketimbang yang lain, diri kita sendiri mesti merasakan kenyataan ini.

Kekuatan arogan dunia lewat corong propagandanya selalu berkata kepada kita untuk senantiasa memperhatikan realitas. Maksud mereka dari realitas adalah bahwa dunia Barat dari segi ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, dan militer telah maju dan kuat. Mereka menyatakan, lihatlah kenyataan ini. Namun dibalik itu, mereka menginginkan supaya kita tunduk terhadap kekuatan global. Mereka selalu mengatakan, "Mengapa kalian tidak realistis!". Realistis yang mereka maksud adalah, "Kalian mesti tunduk di hadapan kekuatan maju yang dimiliki ilmu pengetahuan, ekonomi, dan teknologi Barat, dan kalian harus menyerah di hdapannya."

Di samping realitas itu juga terdapat realitas lainnya. Yaitu, separuh dari gas dunia milik kita, sebagian besar minyak dunia milik umat Islam. Sekarang ini, tanpa adanya minyak dan gas, apa yang bisa dilakukan dunia? Penerangan, pemanasan, dan teknologi dunia bergantung pada minyak. Ini adalah milik umat Islam. Ini juga merupakan realitas. Kita sekarang merupakan seperempat dari penduduk dunia; ini merupakan realitas; inipun harus kalian lihat. Tapi mereka menghapus realitas tersebut dalam perhitungan mereka. Ironisnya, kita tidak melihat realitas itu lantaran merasa rendah diri dan hina. Mengapa kita mesti tidak melihat kenyataan ini?

Tidak diragukan bahwa saat ini dunia Islam tercerai-berai. Namun dunia Islam pun bisa dipersatukan. Pembentukan Bank Pembangunan Islam merupakan salah satu contoh pengalaman kecil dari hal itu. Kalian mampu memusatkan sebagian dari peradaban dunia Islam -berupa persoalan finansial dan moneter-. Kalian lihat, betapa besar manfaat yang dihasilkan dari langkah tersebut bagi dunia Islam saat ini. Hal semacam itu harus bisa terjadi di semua bidang.

Sekarang ini, menguasai secara penuh merupakan agenda utama imperialis untuk dunia Islam. Proyek Timur Tengah Raya yang dilontarkan oleh AS, sejatinya merupakan pembentukan suatu negara besar bernama Timur Tengah yang berpusat pada Rezim Zionis Israel. Semua pemerintahan negara-negara di kawasan ini harus berubah menjadi pemerintahan boneka rezim Zionis Israel. Maksud Timur Tengah Raya yang sebenarnya adalah kita menyerahkan kancah besar manusia kepada Israel, sehingga Israel bisa berinvestasi dan memproduksi dengan biaya murah di sana serta bisa menambah keuntungannya. Jika mitos "Dari Nil hingga Eufrat" tidak bisa direalisasikan lewat cara-cara militeristik, maka hal itu akan diupayakan lewat cara-cara ekonomi, politik, keuangan, dan teknis. Inilah yang diinginkan oleh AS -dengan kata lain harus disebut Barat-. Lantas, mengapa dunia Islam harus menyerah pada keputusan semacam itu?

Kemajuan dalam hal ini memerlukan pemikiran, nalar, pengaturan, dan kebijaksanaan; hati kita perlu berdampingan lebih dekat. Obat mujarab yang perlu kita peroleh dari jauh adalah persatuan dan solidaritas negara-negara muslim di berbagai bidang.

Langkah yang tengah kalian kerjakan dalam masalah perbankan dan keuangan sangat berharga. Hal itu harus terus kalian lanjutkan. Dewan Pelayanan Keuangan Islam yang kalian dirikan ini, sangat membantu terhadap kesatuan langkah bank-bank syariah negara-negara Islam dan pengawasan yang benar terhadap kinerja bank. Kalian harus mengaktifkan Bank Pembangunan Islam dengan seluruh kemampuan yang ada.

...Kita harus melakukan suatu hal yang bisa memperkuat transaksi antar negara-negara Islam. Kini, perdagangan dan transaksi keuangan dan perbankan antar negara-negara Islam relatif lebih rendah dan lemah dibanding dengan perdagangan dan transaksi keuangan mereka dengan negara-negara di luar dunia Islam. Ini bukan kenyataan yang baik. Kenyataan ini harus diubah.

Kita bisa saling membantu dan memperluas kerjasama. Untuk memperluas kerjasama ini, dewan eksekutif Bank Pembangunan Islam bisa mendefinisikan target kuantitas dan terukur serta meminta dewan komisaris IDB untuk mengimplementasikan dan merencanakannya dalam jangka waktu tertentu, misalnya dalam setahun ke depan. Target tersebut, bisa saja merupakan proyek yang sangat besar dan ideal, karena memang potensi negara-negara Islam juga besar. Potensi besar ini bisa dimanfaatkan dan hubungan antarnegara bisa makin ditingkatkan.

Kita berharap semoga Allah swt membantu kita semua dan umat Islam. Semoga Dia memberikan tekad dan keceriaan yang cukup kepada kita, sehingga kita bisa melangkah maju dan bergerak sesuai dengan iman dan keyakinan yang kita miliki. Kita mesti melangkah dengan teguh, karena Allah akan menolong kita;

«والذین جاهدوا فینا لنهدینّهم سبلنا و انّ الله لمع المحسنین...»

700 /