Bismillahir Rahmanir Rahim
Saya ucapkan selamat datang kepada saudara-saudara yang terhormat. Saya juga memohon kepada Allah SWT agar menerima segala jerih payah ini serta mencurahkan taufik, rahmat, dan berkah-Nya kepada kita semua. Saya juga mengucapkan selamat atas tibanya bulan Sya'ban yang penuh berkah ini; baik menyangkut hari-hari biasanya maupun hari-hari besarnya, terutama hari Milad Hazrat Baqiyatullah (Imam Mahdi a.s) yang sedang kita songsong bersama. Kita memohon kepada kepada Allah SWT semoga dengan berkah wujud suci Hazrat Baqiyyatullah kita dapat semakin dekat dengan sirat al-mustaqim Ilahi.
Patut pula saya sampaikan apresiasi untuk Dewan Ahli Kepemimpinan (Majles-e Khebregan-e Rahbari) periode sekarang yang telah menyelenggarakan rapat terakhirnya dan telah melakukan berbagai pekerjaan bernilai selama masa baktinya. Dewan Ahli telah menyelenggarakan berbagai rapat dengan jumlah yang hampir mencapai dua kali lipat jumlah rapat pada era Dewan Ahli sebelumnya, dan dalam rapat-rapat itu telah memberikan perhatian kepada berbagai persoalan, baik yang bersifat primer maupun yang sekunder. Publik sebaiknya diberi informasi tentang semua aktivitas yang telah dilakukan oleh Dewan Ahli.
Sekedar contoh, sekretariat Dewan Ahli telah melakukan berbagai pekerjaan bernilai, diantaranya penerbitan majalah Hukumate Islami yang memuat diskusi-diskusi menarik, mengoperasikan Pusat Litbang (penelitian dan pengembangan) yang mengemukakan dan mengkaji berbagai masalah, menyelenggarakan berbagai pertemuan ilmiah yang membahas berbagai topik seputar anggota Dewan Ahli, serta memproduksi dan menyiarkan program-program ilmiah seputar wilayatul faqih dan materi-materi menyangkut kepemimpinan, bekerjasama dengan Lembaga Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB). Semua ini merupakan pekerjaan bernilai. Statemen-statemen Dewan Ahli dalam setiap periodenya yang antara lain saya saksikan dalam pertemuan ini sangat berbobot, mencakup berbagai persoalan penting, dan memperlihatkan arah pemikiran para tokoh intelektual dan politik Iran mengenai berbagai persoalan prinsipal revolusi dan pemerintahan. Saya patut menyampaikan ucapan terima kasih kepada saudara-saudara sekalian.
Pada kesempatan ini saya ingin menyinggung soal posisi Dewan Ahli. Pada hakikatnya, Dewan Ahli adalah tulang punggung bagi negara Republik Islam. Ia adalah satu khazanah spirit bagi pemerintahan. Karena itu ia harus selalu tampil, siap, aktif, dan segar dalam merespon segala kebutuhan yang muncul sewaktu-waktu, sebagaimana setiap negara selalu mengaktifkan angkatan bersenjatanya dari masa ke masa walaupun di barak-barak militer angkatan bersenjata tidak berbuat apapun. Namun mereka selalu disiagakan untuk dipergunakan saat diperlukan. Tanpa Dewan Ahli, tidak akan ada tangan yang dapat menyelesaikan masalah jika kepemimpinan tertinggi sampai mengalami kevakuman. Dewan inilah yang dapat mengatasi keadaan jika sampai terjadi krisis. Karena itu Dewan ini harus selalu ada dan siap serta terus memantau situasi, mempelajari berbagai isu terkini yang penting dan vital bagi negara agar jika sewaktu-waktu diperlukan dapat melakukan tugas utamanya; memilih pemimpin besar.
Ini memperlihatkan betapa pentingnya peranan Dewan Ahli. Hanya dewan inilah yang bisa berperan dalam situasi yang paling kritis. Ini merupakan mekanisme yang paling logis dan ampuh sehingga UUD menjamin adanya Dewan Ahli. Tanpa ini dan ketika pemimpin besar harus dipilih oleh rakyat atau oleh kelompok tertentu - dan ini belum pernah terjadi -akan timbul berbagai persoalan serius yang tidak akan bisa dipecahkan oleh kelompok ini. Dalam hal ini UUD melibatkan rakyat sepenuhnya melalui pemilihan anggota Dewan Ahli. Rakyatlah yang memilih dan menyediakan khazanah spirit ini bagi negara, dan khazanah ini akan melakukan peranan kuncinya pada saat-saat mendesak. Dari sinilah urgensi Dewan Ahli dapat dibaca.
Urgensi ini tentu membuahkan berbagai keniscayaan. Adalah wajar bahwa setiap pekerjaan yang paling penting dan vital harus selalu diiringi oleh rambu-rambu peringatan. Keniscayaan yang paling utama untuk vitalitas status Dewan Ahli ialah bahwa kita harus menempatkan dewan ini pada keadaan yang dapat membuat rakyat yakin dan percaya kepada Dewan. Segala tindakan yang dapat melemahkan posisi Dewan pasti akan mengusik kepercayaan masyarakat. Karena itu Dewan Ahli jangan sampai digembosi. Rakyatlah yang terjun ke gelanggang, berpikir, mentela'ah, berunding, dan kemudian memberikan suara lalu terbentuklah dewan ini. Jadi yang membentuk Dewan Ahli adalah rakyat.
Sebab itu, dalam pemilu delapan tahun silam untuk Dewan Ahli yang mendudukkan Anda sebagai anggotanya, terdapat badai agitasi dari luar negeri agar rakyat memboikot pemilu ini. Jauh hari sebelum pemilu, media asing sudah menyiapkan skenario panjang untuk mendinginkan animo rakyat dengan cara mengopinikan Dewan Ahli sebagai lembaga yang kurang penting dan tak bermanfaat. Seperti biasa, bisikan dari luar itu bergema di dalam negeri dan -naifnya- ada orang-orang tertentu yang mengikuti bisikan itu untuk menjauhkan rakyat dari kotak pemungutan suara. Propaganda kotor dihembuskan sejak beberapa bulan sebelum pemilu diselenggarakan. Betapapun demikian, rakyat tetap berpartisipasi. Untuk pemilu seperti ini, jumlah 18 juta warga yang berpartisipasi adalah angka yang sangat besar. Alhamdulillah, berkat suara mereka dewan ini pun terbentuk.
Rakyat menaruh kepercayaan, karena itu harus dijaga dan jangan sampai terusik dalam bentuk apapun, baik dalam proses kampanye yang akan kita langsungkan dalam waktu dekat maupun dalam berbagai statemen politik dan non-politik. Jangan sampai ada orang yang membuat pernyataan untuk mengurangi kepercayaan rakyat kepada dewan yang keberadaannya sangat penting, berpengaruh, dan urgen ini. Ini adalah salah satu keharusan yang jangan sampai dilewatkan. Pernyataan yang tak terpuji dapat mengguncang keyakinan yang selama ini berulang kali ditunjukkan oleh rakyat.
Hal lain yang mesti dipenuhi oleh Dewan Ahli ialah bahwa dewan ini harus memiliki integritas. Artinya, orang-orang yang terpilih dan terlibat dalam Dewan ini harus memiliki integritas yang memadai dari segi keilmuan, politik, status sosial, dan keagamaan agar rakyat tentram ketika pada suatu hari nanti para anggota Dewan harus melakukan pemilihan. Jadi, integritas Dewan ini adalah salah satu faktor yang sangat signifikan. Orang-orang yang berkualifikasi harus memiliki dedikasi untuk ikut andil dalam tugas ini. Menurut saya, ini bahkan merupakan kewajiban syariat bagi mereka yang merasa mampu dan layak menjadi anggota dewan ini guna melakukan kewajiban di jalan Allah. Ini adalah suatu tugas yang pada suatu saat tertentu - Allah Maha Mengetahui dan kita tidak tahu kapan saat itu tiba- ada di pundak mereka dan mereka harus menunaikannya dengan bebas, independen, dan dengan niat melaksanakan kewajiban syariat.
Mengenai pemilu-pemilu lain, saya juga sering mengatakan bahwa orang-orang yang merasa layak untuk tampil sebagai kontestan dalam pemilu presiden, parlemen, dan lain sebagainya harus tampil. Hanya saja, keharusan ini lebih ditekankan untuk pemilihan anggota Dewan Ahli. Mereka yang merasa dirinya layak harus tampil sebagai kandidat dan siap terlibat dalam dewan yang sangat penting dan terhormat ini. Dan masyarakatpun juga harus memandang partisipasi dalam pemilu sebagai kewajiban. Insya Allah, pada kesempatan tersendiri saya akan menjelaskan beberapa materi tentang Dewan Ahli kepada masyarakat. Saya memiliki pesan-pesan yang -Insya Allah- akan saya utarakan kepada rakyat. Masih ada waktu untuk ini. Di sini saya hanya menyinggung sekilas bahwa ini adalah kewajiban umum di mana setiap orang harus menyadarinya sebagai kewajiban. Demikianlah satu diantara sekian masalah yang harus yang diperhatikan demi menjaga integritas Dewan Ahli.
Dewan ini bukan wahana bagi persoalan-persoalan yang bermotif golongan, kelompok, dan faksi. Tujuan dari pembentukan dewan ini mutlak bersifat umum dan nasional. Motif golongan, kontroversi kecenderungan, dan lain sebagainya jangan sampai menyentuh urusan Dewan Ahli. Status dewan ini lebih mulia dari wacana-wacana kontroversial. Orang yang memiliki keyakinan dan wacana politik silahkan berpartisipasi di Dewan Ahli, tapi dewan ini bukanlah ruang untuk melicinkan tendensi-tendensi partisan. Tendensi partisan mutlak harus dijauhkan dari dewan ini.
Tentang situasi kontemporer Iran, hal yang dapat saya kemukakan kepada saudara-saudara yang mulia ialah bahwa, alhamdulillah, situasi secara umum terus bergerak maju di semua bidang. Hal-hal yang bersifat temporal, situasional, dan berjangka pendek jangan sampai memudarkan perhatian kita kepada target-target jangka panjang. Kita benar-benar bergerak menuju cita-cita revolusi. Sudah terlampau jelas dan nyata bahwa kegiatan pembangunan negara ini sedang melaju cepat. Secara obyektif dan sejujurnya kita melihat bahwa pemerintah Iran sekarang sedang bergerak cepat tanpa sedikitpun menyia-nyiakan waktu dalam proses pelaksanaan berbagai pekerjaan yang memang semestinya dilakukan untuk negeri ini. Arah negara dalam hal ini juga sangat tepat. Tegaknya keadilan sosial adalah idaman kita semua. Ini bahkan merupakan falsafah hidup kita. Kita juga sangat mengharapkan pemberdayaan wilayah-wilayah terpencil yang selama ini tak terjangkau.
Dalam tubuh lembaga eksekutif dapat disaksikan adanya orang-orang yang berwawasan luas, ulet, dan mumpuni. Selain dari berbagai indikasi yang ada, dari berbagai laporan resmi pun serta data-data dan apa yang tergambar dari berbagai pertemuan kami dengan para menteri yang terhormat, kita dapat melihat adanya paradigma yang rasional, ilmiah, dan bukan sekedar basa-basi. Berbagai program berjalan demikian. Mereka terus berpikir, bekerja keras, dan mengkaji tanpa kenal lelah. Ini sangat bernilai. Tenaga-tenaga muda yang enerjik dan segar juga terlibat dan bekerja secara maksimal.
Saya mendengar dan melihat adanya propaganda yang mendiskreditkan tren pemerintah kita sekarang. Umumnya propaganda ini datang dari para penentang di luar dan mereka yang menolak asas negara Republik Islam. Kita semua juga tahu persis siapa dan pikiran siapa yang hendak dipalingkan dari fakta oleh badai propaganda ini. Kita sudah menegaskan bahwa pemerintah terus bekerja secara kongkret dan nyata. Hasilnyapun jelas; tercipta antusiasme kerja dan optimisme yang nyata di masyarakat, khususnya generasi muda. Ini dapat disaksikan dan dirasakan oleh semua orang yang menilik data dan fakta yang ada di tengah masyarakat kita.
Di bidang politik luar negeri juga demikian. Gerakan dan antusiasme kita dalam politik luar negeri sangat proaktif, komprehensif, dan memuaskan. Fakta ini dapat disaksikan oleh semua orang. Dalam banyak isu global, Republik Islam Iran memegang inisiatif, terutama menyangkut persoalan-persoalan regional. Agak jarang terjadi fenomena bahwa inisiatif ada di tangan para pejabat pemerintahan Republik Islam Iran. Mereka tidak duduk diam menantikan orang lain berbicara lalu menyatakan setuju atau tidak setuju. Mereka sendirilah yang melontarkan inisiatif terlebih dahulu. Syukurnya lagi, terjadi serangkaian peristiwa yang mendukung, dan ini sungguh merupakan pertolongan Ilahi.
Contohnya adalah keajaiban yang terjadi Libanon. Kejadian ini adalah manifestasi dari firman Ilahi;
وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَـكِنَّ اللّهَ رَمَى
"Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar." (QS.8.17)
Kekuatan Ilahi telah membuat para pemuda Libanon menjadi setangguh besi baja di medan laga yang keras, dan merekalah yang tampil sebagai pemeran utama dalam peristiwa ini. Tentara negara-negara kuat di Timteng saja tak sanggup membayangkan dapat bertahan di depan gempuran Zionis, apalagi melancarkan serangan ofensif. Tapi di Libanon, Zionis ternyata kandas, terpukul, tertimpa kerugian, kehilangan pamor, tak mampu menyukseskan ambisinya, dan tak bisa meraih seperselupuhpun dari targetnya, padahal Rezim Zionis baru dihadapkan pada sebagian saja dari kemampuan Libanon. Ini merupakan peristiwa yang menakjubkan. Musuh-musuh Islam enggan mengakui realitas ini dengan kata-kata. Kita hanya melihat pengakuan mereka secara implisit. Mereka kewalahan dan kandas. Ini adalah peristiwa besar yang tak dapat dinalar dan dianalisis. Mereka sekarang mencoba mempelajari dan mengalisa mengapa ini bisa terjadi. Tapi ini jelas merupakan inayah dan pertolongan Ilahi yang datang berkat jerih payah sebuah perjuangan.
Di Palestina juga demikian. Hamas berhasil memenangi pemilu beberapa bulan sebelumnya dan lantas memerintah di Palestina. Padahal Hamas adalah kelompok yang selalu dikejar-kejar oleh Rezim Zionis serta dirazia oleh pihak yang sebelumnya berhasil memerintah di Palestina karena bersedia kompromi dengan musuh. Hamas adalah kelompok yang selama bertahun-tahun diusir, diganggu, dan disakiti dengan berbagai aksi kekejaman yang tak kenal ampun, termasuk terhadap anak-anak kecil dan orang-orang renta Hamas. Sedemikian besar cobaan yang dihadapi kelompok ini sehingga para pemimpinnya tak berani tinggal di Palestina karena nyawa mereka benar-benar terancam. Kelompok seperti ini ternyata berhasil memegang kendali pemerintahan Palestina. Ini jelas sulit dipercaya, tapi toh terjadi.
Pihak musuh lantas menuding Iran membantu dan memberikan sokongan; suatu tuduhan yang jelas nonsen belaka. Yang nyata hanyalah bahwa bangsa Iran serta pemerintahan dan revolusi Islam Iran semakin kokoh berkat kemenangan Libanon dan Palestina dimana semua orang tahu bahwa ini tidak lepas dari pengaruh gerakan revolusioner bangsa Iran. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Setelah sekian lama, baru sekarang Iran mencapai posisi sedemikian hebat. Ini semakin memperjelas integritas dan kehormatan Republik Islam, keagungan revolusi Islam dan kehebatan pengaruhnya, serta ketajaman slogan-slogan revolusi Islam di mata khalayak dunia. Semua orang melihat besarnya gelombang simpati para pemuda dan kaum tercerahkan di seluruh negara-negara Arab dan Muslim kepada slogan-slogan ini.
Semua ini sangat membantu kita, dan di dalam negeripun kita tidak memiliki problema yang mendasar. Tapi tentu pekerjaan kita tetap berat. Saya masih ingat bagaimana dulu orang-orang dari berbagai kementerian dan instansi-instansi lainnya datang menghadap Imam Khomeini ra dan mengeluhkan adanya berbagai kekurangan di sana sini. Tapi Imam selalu berkata; "Ini adalah pekerjaan berat, Tuan!" Faktanya memang demikian. Jauh sekali jarak antara kehendak dan kemampuan, begitu pula antara kemampuan dan keberhasilan. Orang ingin melakukan banyak hal, tapi jalan terlampau jauh dan diawali dengan berbagai pendahuluan. Dalam meniti pendahuluan-pendahuluan ini kita jangan sampai merasa jenuh. Jika upaya sudah jelas dilakukan dan arahnyapun sudah tepat, maka yang mesti diharapkan tak lain adalah hasilnya. Insya Allah, kita semua akan menggapai hasil yang memuaskan.
Tentang ini pula, tadi saudara-saudara mengatakan banyak pekerjaan yang sedang digarap. Alhamdulillah, para pejabat kita juga bukannya tidak menaruh perhatian, baik di bidang moralitas masyarakat, masalah kebudayaan, maupun masalah administrasi. Mereka merasakan adanya berbagai kekurangan serta memikirkan cara-cara untuk mengatasinya, dan mereka pasti akan menemukan hasilnya. Memang, bukannya tak mungkin hasil-hasil yang ada nanti ada yang benar dan ada pula yang salah, atau sebagian metodenya efektif dan sebagian lainnya tidak. Tapi kemungkinan seperti ini selalu ada pada setiap pekerjaan. Dan yang jelas, manusia memang harus bekerja keras untuk bisa menggapai hasil yang memuaskan.
Poin terakhir yang ingin saya utarakan di sini ialah soal merebaknya upaya-upaya destruktif menjelang masa pemilu di negara kita. Saya sungguh merisaukan adanya upaya itu di sana-sini. Risau bukan karena jumlah pelakunya banyak -sebab jumlah mereka kebetulan memang sedikit-, melainkan karena upaya itu cukup mengganggu ketenangan masyarakat. Mereka ibarat lima atau enam orang yang menderi flu lalu batuk-batuk dan bersin-bersin tanpa henti di tengah pertemuan yang dihadiri oleh seribu atau dua ribu orang. Ini jelas mengganggu suasana pertemuan. Cukup memprihatinkan; sejumlah orang dengan berbagai motif mulai berusaha mengacaukan keadaan menjelang penyelenggaraan pemilu. Sebagian bermotif politik, dan sebagian lain bahkan bermotif pandangan keagamaan berusaha merusak nama para tokoh politik, pemuka agama, figur revolusi, guru sekolah agama (hauzah ilmiah), dan alim ulama.
Perbuatan seperti ini jelas tidak dibenarkan oleh syariat maupun akal sehat. Kalau sekedar tidak puas terhadap pendapat seseorang, cara mengekspresikannya tentu bukan dengan berusaha merusak citra orang tersebut. Caranya adalah menjelaskan, bukan dengan menunjuk nama-nama orang dan berusaha merusak citra dan kehormatan mereka. Sejak awal jalan yang ditempuh oleh revolusi [Islam] adalah jalan menjelaskan hakikat. Ketika orang menjelaskan tentang cahaya [kepada orang lain] dengan sendirinya kegelapan juga terjelaskan. Tidak masalah jika menjelaskan titik kegelapan namun hindari penyebutan nama orang dan pencemaran kehormatan, sebab hal itu tidak bisa dibenarkan secara akal.
Mencecar urusan pribadi orang bahkan juga bukan cara yang sehat seandainyapun diniatkan untuk meluruskan suatu arus yang menyeleweng. Ini justru kontraproduktif. Di mata syariatpun sudah jelas; pekerjaan seperti itu umumnya tidak bersih dari manipulasi, kebohongan, dan perkataan tanpa didasari pengetahuan. Al-Quran menegaskan;
لَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنفُسِهِمْ خَيْرًا
"Mengapa di waktu kalian mendengar berita bohong itu orang-orang mukmin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri...." (QS.24.12)
Al-Quran mempertanyakan mengapa kalian tidak saling bersangka baik? Mengapa tidak saling menggunakan asas praduga tak bersalah? Silahkan menolak pendapat orang lain dan tidak menerapkannya, tapi tak perlu sampai merusak citra orang itu karena ini adalah tindakan yang sangat tercela.
Inilah yang sekarang lebih saya tekankan menyangkut pemilu. Hal-hal lain menyangkut pemilu akan saya kemukakan di lain kesempatan. Waspadalah; pemilu, khususnya pemilu anggota Dewan Ahli, jangan sampai ternodai oleh tindakan-tindakan destruktif, upaya-upaya penistaan martabat orang, main tuduh terhadap figur-fugur publik, di Hauzah Ilmiyah, Teheran, maupun di daerah-daerah lain. Ini adalah salah satu hal yang harus mendapat perhatian serius dari semua pihak agar Allah SWT melapangkan jalan dan membimbing hati masyarakat. Hati rakyat ada di tangan Allah SWT. Tuhanlah yang mewujudkan harapan, motivasi, tekad, dan taufik dalam diri manusia.
Mari kita memohon dan bertawakkal kepada Allah SWT agar kita dapat menunaikan segala sesuatu yang memang sudah merupakan tugas dan kewajiban kita, dan hasilnya kita pasrahkan kepada-Nya. Allah melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Insya Allah, niat dan kerja kita akan mendatangkan kebaikan bagi kita.
Kita juga memohon kepada Allah agar kita semua dibimbing ke jalan yang lurus, dan agar bangsa kita yang besar, revolusioner, mukmin, dan cerdas ini bisa lebih mampu, berprestasi, dan semakin maju dalam menunaikan segala kewajiban yang dipikulnya, termasuk dalam bidang-bidang iptek, politik, dan ekonomi, dan semoga hasilnya semakin terlihat, insya Allah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.