Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Adalah kebanggaan dan kehormatan bagi saya berada di tengah keluarga para syuhada yang mulia, yaitu keluarga figur-figur kemanusiaan yang paling agung di zaman kita, serta berada di tengah para veteran cacat perang yang merupakan syahid yang hidup di masa kita. Keluarga para syuhada dan pejuang altruis dari sisi pengaruh serta nilai perilaku dan gerak-geriknya hanya bisa dibandingkan dengan para syuhada sendiri, dan tidak bisa dibandingkan dengan elemen-elemen lainnya dalam revolusi Islam.Adalah keagungan nilai para ibu, ayah, isteri, anak-anak, dan seluruh anggota keluarga syuhada lainnya yang telah menjaga kehormatan darah para syuhada. Kesabaran mereka atas kepergian sebagian anggota keluarga mereka adalah salah satu kristalisasi dari pengorbanan demi cita-cita revolusi Islam. Ini adalah salah satu elemen yang paling berpengaruh dan berperan. Saya bukan berbasa-basi, melainkan menjelaskan hakikat yang sesungguhnya.
Untuk sebuah bangsa yang berjuang menggapai cita-cita luhur dan agung yang dimilikinya, apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan front musuh yang sedemikian luas dan masif dalam menebar permusuhan? Tak ada opsi lain kecuali bertekad untuk terjun ke gelanggang penuh marabahaya dan menyongsong insiden apapun yang akan terjadi? Opsi inilah yang dipilih oleh bangsa kita. Demi cita-cita agung revolusi Islam, bangsa kita telah bertekad dan bergerak menghadapi dunia angkara murka, aroganisme, dan antagonisme para kekuatan adidaya timur dan barat. Pada sebuah era yang panjang, tekad bulat ini termanifestasi dalam diri para pemuda. Mereka seperti yang apa yang digambarkan untuk para syuhada Karbala;
"Mereka melapisi perisai dengan kalbu dan berlomba menyongsong marabahaya."
Mereka terjun ke medan laga dengan hati yang antusias karena mereka merasakan betapa kecil jiwa mereka -meski mereka menyintainya- dibanding apa yang mereka cita-citakan. Mereka terjun ke gelanggang dengan mental dan spirit sedemikian rupa. Dan inilah yang berhasil mematahkan serangan aliansi kubu-kubu kafir, melumpuhkan dan mendepak mereka dari gelanggang.
Segala kemajuan kita di bidang politik, sosial, ekonomi, dan kemakmuran negara selama 27 tahun ini adalah berkat pengorbanan orang-orang yang menjadikan kalbu mereka sebagai perisai ketika kita menghadapi situasi yang paling kritis. Merekalah yang berdiri menyongsong marabahaya, serta berjuang dengan cerdas dan sabar. Mereka seperti yang tergambar dalam firman Allah SWT;
"Maka di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada yang menunggu-nunggu." (QS.33.23)
Yang paling agung diantara mereka adalah orang-orang yang gugur syahid, dan para syahid kita yang hidup (veteran cacat perang - pent.) sejatinya adalah syuhada. Mereka inilah yang membuat bangsa ini menjadi satu kekuatan yang tak terkalahkan. Perjuangan merekalah yang menjadi sebab mengapa para pakar dalam berbagai analisis internasional tentang interferensi dan agresi terhadap Iran menyatakan jangan main-main terhadap bangsa Iran. Para pemuda kitalah yang menyuguhkan kekuatan spiritual untuk kita, dan ini kemudian menjadi aset besar bagi bangsa ini. Darah syuhada kita tidak tumpah dengan sia-sia. Kita bersyukur kepada Allah SWT.
Setiap tetesan darah syuhada kita adalah formula yang telah mengubah unsur-unsur yang hina dalam diri kita menjadi unsur-unsur yang agung dan mulia. Para syuhada sendiri telah berubah sekaligus mengubah spirit para pemuda dan masyarakat kita. Para pemuda kita sekarang ada yang tak sempat melihat Imam Khomaini yang merupakan contoh figur waliyullah paling agung setelah para maksum. Mereka juga tidak mengalami era perang pertahanan suci serta masa-masa kritis pada era pra revolusi Islam. Namun demikian, mereka dapat memiliki spirit yang siap dan tangguh serta pikiran dan tekad yang cemerlang. Apa yang menyebabkan mereka demikian? Sebabnya adalah darah yang telah dipersembahkan oleh para syuhada kita kepada revolusi Islam. Para syuhadalah yang menghidupkan kita. Ini merupakan aset yang harus dijaga oleh bangsa Iran.
Saya ingin berpesan untuk keluarga syuhada bahwa dalam semua kebanggaan ini ayah, ibu, janda, dan anak-anak para syuhada berada di belakang para syuhada. Tanpa kesabaran yang dimiliki oleh keluarga syuhada, penghormatan terhadap anggota keluarga mereka yang syahid tidak akan sedemikian besar. Tanpa kesabaran mereka, nilai-nilai syahadah akan retak. Para syuhada sendiri memang merupakan permata yang sangat berharga dan berkilau, tetapi keluarga syuhada dengan perangai, keimanan, dan kesabarannya telah memperlihatkan kecemerlangan permata itu kepada semua orang. Kami juga harus berterima kasih sedalam-dalamnya kepada para isteri veteran cacat perang atas kesetiaan dan perawatan terhadap suami mereka yang merupakan para syuhada hidup.
Saya juga ingin mengutarakan beberapa hal lain. Pertama, jasa para syuhada jangan sampai terlupakan di tengah masyarakat. Spirit para syuhada harus tetap menyala. Para syuhada harus selalu dikenang, dan ini berlaku untuk seluruh kawasan Iran. Di propinsi Khorasan Raya yang mencakup tiga propinsi dalam administrasi sekarang terdapat sekitar 23.000 syuhada, yaitu salah satu jumlah terbesar dan membanggakan. Jangan biarkan debu menutupi prasasti mereka, sebab ada pihak-pihak tertentu yang berusaha agar masyarakat melupakan jasa mereka. Lestarikan sikap apresiatif terhadap jasa-jasa mereka. Para pemimpin pun harus berusaha, begitu pula para petinggi Lembaga Syahid serta pejabat pemerintah dan publik lainnya. Para keluarga syuhada juga harus berusaha di lingkungan pengaruh masing-masing. Nama syahid dan kebanggaan atasnya jangan sampai diremehkan.
Pihak musuh menebar propaganda untuk mereduksi keagungan para syuhada. Dalam sejumlah kasus bahkan terdapat propaganda untuk menebar persepsi bahwa syahadah adalah sesuatu yang tidak normatis. Perhatikan betapa gencarnya infiltrasi musuh dari aspek budaya dan politik, dan betapa urgennya kewaspadaan kita untuk menghadang konspirasi ini. Ajaran Islam meninggikan derajat syuhada atas masyarakat biasa dan mendudukkan mereka di sisi para waliyullah dan siddiqin. Ini merupakan satu cara pandang luhur yang di atas batas pemahaman akal kita, bahkan seandainya pun ini kita ditinjau dari aspek materi. Sebab syahid atau martir adalah orang yang telah mengorbankan dirinya demi menyelamatkan kehormatan dan kemerdekaan bangsanya. Tidak ada hati nurani, jiwa yang sadar dan budi pekerti sehat yang mengingkari realitas ini. Di negeri kita yang Islami pernah ada upaya untuk mengingkari realitas ini.
Putera-puteri syuhada harus bangga menyebutkan nama ayah mereka. Para syuhada gugur bukan dalam rangka menyerang negara lain atau negara tetangga, melainkan gugur dalam rangka melawan serangan musuh, membela tanah air, mengawal kemerdekaan, dan mempertahan kehormatan nasional. Saat itu, rezim dspotik Ba'ath yang berkuasa di Irak menggempur Iran dan berambisi menjadikan Iran atau setidaknya sebagian wilayah Iran seperti kondisi Irak sekarang; pasukan pendudukan datang dan merampas hak rakyat untuk hidup dan bernapas. Mereka ingin menghina dan menistakan rakyat. Inilah yang mereka lakukan terhadap bangsa Iran. Bagaimana perasaan orang yang bermartabat jika diperlakukan seperti ini? Seorang lelaki Arab yang bermartabat disungkurkan ke tanah di depan anak dan isterinya lalu kulit dan para penjajah itu meletakkan kaki dan sepatu di atas kepalanya. Apa yang dirasakan oleh sebuah keluarga terhormat dan bermartabat jika orang laki-laki asing datang lalu memeriksa badan istri dan saudara perempuannya di depan matanya? Mereka ingin berbuat demikian terhadap bangsa Iran.
Saddam beserta Partai Ba'ath dan para bekingnya dari AS, Uni Soviet, dan Eropa berobsesi demikian terhadap bangsa Iran, tetapi para pemuda bangsa ini tidak membiarkan mereka berbuat begitu. Kebanggaan apalagi yang lebih dari ini? Para prajurit muda kita berdiri mantap laksana gunung di depan agresi musuh. Tak ada kebanggaan yang lebih dari ini. Kalian adalah putera dan puteri dari para pemuda ini, janda dari para pemuda ini, serta ayah dan ibu dari para pemuda ini, maka berbanggalah kalian. Para syuhada beserta segala kebanggaan dan kehormatan mereka harus selalu diingat dan jangan sampai dilupakan. Jika kalian lupa, prajurit revolusi juga lupa, dan elemen-elemen mukmin juga lupa, maka musuh akan datang menyusup dan melakukan apa saja terhadap kita. Dalam Al-Quran Allah SWT menggambarkan;
"Apabila datang ketakutan , kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan amalnya." (QS.33.19)
Ketika situasi sedang genting mereka bersembunyi di dalam sarangnya dan enggan melancarkan strategi makarnya, tetapi ketika bahaya reda berkat keberanian orang-orang yang memasang dada menghadapi segala marabahaya, mereka keluar dari sarangnya dan kemudian menebar kata-kata pedas dan bahkan menuntut sesuatu. Sebab itu jangan sampai kita membiarkan musuh revolusi, musuh Imam, musuh jihad, dan musuh keimanan kepada Allah berbuat demikian.
Saya berterima kasih kepada mereka yang menyelenggarakan berbagai festival dan seminar untuk mengenang para syuhada, kepada mereka yang telah menyelenggarakan kongres mengenang syuhada dengan muatan yang kuat dan agung dan digelar di berbagai penjuru negeri ini. Juga kepada orang-orang yang mengagungkan jasa syuhada dalam bentuk penyusunan buku. Saya sendiri selalu tertarik untuk membaca dan mendapatkan manfaat dari buku-buku ini. Sungguh saya merasa mendapatkan banyak manfaat dari buku ini. Orang akan merasakan kenikmatan tersendiri saat membaca buku ini. Buku-buku ini dapat mengalirkan semangat pada jiwa pembaca. Pembaca akan berusaha membacanya sampai habis. Jangan sampai gerakan seperti ini terhenti.
Poin berikutnya ialah berkenaan dengan keluarga syuhada sendiri. Putera-puteri syuhada harus menjadi garda sejati nilai-nilai syahid. Alhamdulillah, putera-puteri syuhada dan veteran sedang melaksanakan kegiatan akademiknya di berbagai universitas pada berbagai jurusan, ada pula yang sudah tamat, dan ada yang sedang dalam proses kesarjanaannya. Mereka jangan sampai lalai dari nilai-nilai itu akibat diterpa badai dan gelombang. Akar-akar mereka adalah syahadah itu sendiri. Putera-puteri veteran cacat perang juga harus bangga karena ayah mereka yang ketika masih muda dalam keadaan sehat dan segar bugar pergi ke medan laga tetapi kemudian kembali dalam keadaan cacat atau kehilangan sebagian anggota tubuhnya karena berjuang di jalan Allah SWT. Ini adalah kebanggaan. Dan gerakan seperti ini adalah salah satu kebanggan yang besar. Putera-puteri ini, begitu pula isteri dan segenap anggota keluarga veteran lainnya harus bangga terhadap mereka, dan jangan sampai termakan oleh propaganda dari pihak-pihak yang memang bermaksud merusak spirit perjuangan.
Dalam pertemuan dengan keluarga syuhada, terkadang saya mendengar keluhan mereka atas pernyataan-pernyataan minor yang dikemukakan sewaktu-waktu oleh pihak-pihak tertentu. Jangan terpengaruh oleh suara-suara minor ini. Hakikat tidak bisa ditutup-tutupi. Sebab nilai-nilai syahadah adalah hakikat cemerlang yang telah berhasil melindungi kemerdekaan, martabat, dan kehormatan bangsa ini. Pesan ini saya utarakan khusus untuk keluarga syuhada dan veteran cacat perang.
Poin ketiga adalah menyangkut Lembaga Syuhada. Lembaga ini harus mengerahkan segenap daya dan upayanya untuk menjamin kesejahteraan jasmani dan ruhani keluarga syuhada. Ini adalah prinsip yang harus di perhatikan di mana saja, entah itu di Masyhad, Khorasan, atau di wilayah-wilayah lain.
Poin terakhir ialah bahwa seruan kita di dunia bukanlah seruan yang kecil dan sepele, melainkan seruan yang sangat besar dan penting. Propaganda asing tak dapat mengganyang kita. Kita tahu apa yang kita kehendaki dan lakukan. Kita tahu nilai dan normanya. Sedemikian besarnya seruan kita di dunia sekarang ini sehingga syiar-syiar pasti kita akan mengemuka di setiap negara Islam, baik di benua Afrika, Asia, maupun belahan dunia lainnya. Mayoritas mutlak rakyatnya pasti akan bersama kita. Mereka akan ikut menyuarakan syiar-syiar kita. Seruan kita adalah seruan yang juga merupakan suara hati nurani setiap bangsa Muslim.
Perhatikan bagaimana sambutan umat di pelbagai negara Muslim atas kunjungan Presiden kita sekarang maupun presiden-presiden kita sebelumnya ke negara-negara itu. Tak ada lagi sekat-sekat Arab non-Arab, begitu pula sekat-sekat Asia dan Afrika. Ketika seorang tokoh yang merepresentasikan Iran datang ke negara mereka, selalu terjadi sambutan yang luar biasa dan bukan sekedar basa-basi atau seremonial belaka. Mereka meneriakkan slogan-slogan simpati dan solidaritas untuk tokoh Iran yang berkunjung. Seandainya mereka tidak dicegah oleh pemerintah dan aparat keamanan setempat, maka akan lebih terlihat lagi betapa besarnya dukungan terhadap syiar-syiar kita di dunia Islam.
Ini baru Dunia Islam, belum lagi dukungan di luar dunia Islam. Di luar dunia Islam, masyarakat juga tahu tentang apa yang sudah dan terus dilakukan oleh Republik Islam Iran. Mereka ikut merasakan apa yang dirasakan Iran. Hanya saja, pengetahuan masyarakat di sana masih terbatas. Padahal propaganda kita masih belum sesuai dengan besarnya jerih payah kita. Propaganda kita masih lemah. Yang jelas, dimana saja orang mengetahui syiar kita, dia pasti mendukungnya. Apa syiar kita? Syiar kita adalah perlawanan terhadap sistem hegemonik.
Kita menegaskan bahwa adidaya telah membagi dunia dalam dikotomi pihak yang menghegemoni dan pihak yang dihegemoni. Kita menolak dikotomi ini. Pihak adidaya jelas antagonis yang ketika berambisi menguasai belahan dunia yang bukan merupakan bagian dari negaranya. Di pihak lain, rezim-rezim lemah juga salah ketika bersedia dihegemoni dan mengabaikan penolakan rakyatnya.
Inilah seruan kita. Kita menyerukan bahwa setiap bangsa harus menjaga identitas dan jatidirinya, membela sumber daya alamnya, menolak tekanan pihak asing, melawan perampasan terhadap wilayahnya, resisten terhadap hegemoni politik dan kebudayaan asing. Suara inilah yang diterima oleh semua bangsa dunia dan sejumlah besar pemerintah mereka. Inilah suara kita diantara sekian banyak suara yang ada di dunia. Dan yang menarik dari bangsa Iran di mata dunia ialah keberhasilannya merealisasikan syiar ini.
Banyak pemikir dunia yang mengemukakan suara yang sama, tetapi yang dapat mereka lakukan hanya sebatas kata. Sedangkan bangsa Iran sudah berada pada tataran praktik. Bangsa Iran resisten, dan resistensi inilah yang telah membuktikan kesungguhan klaim-klaim bangsa Iran di mata bangsa-bangsa lain dan mengundang simpati mereka kepada bangsa Iran. Siapa yang bisa mencerabut syiar ini dari negara kita?! Siapa yang berani mengabaikan aspirasi rakyat dan melawan arus syiar ini?! Partai apapun, kelompok dan elemen apapun akan mendapat pukulan telak dari rakyat Iran jika sampai berani berbuat tindakan yang menyalahi aspirasi ini.
Saya memohon kepada Allah agar rahmat-Nya selalu melimpah kepada arwah suci para syuhada kita. Semoga Allah SWT juga senantiasa mencurahkan anugerah kesehatan dan keselamatan untuk para veteran perang kita. Semoga keluarga syuhada kita, keluarga veteran kita, serta anak-anak, isteri, ayah dan ibu mereka tetap diberi ketabahan dan kesabaran.
Ilahi, teguhkan langkah kami di jalan ini. Ilahi, limpahkan keridhaan wali-Mu atas perilaku, tutur kata, dan iktikad kami. Masukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang didoakan oleh wali-Mu. Ilahi, gembirakan ruh Pemimpin Besar kami, Imam Khomaini, serta arwah para syuhada atas kami. Dan matikan kami dalam keadaan gugur syahid.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu