Di bawah ini adalah teks pidato Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei pada peringatan Pekan Pemerintah dan menjelang Nisfu Sya'ban tanggal 26 Agustus 2007
Bismillahir Rahmanir Rahim
Menyambut bulan Sya'ban dan menyongsong puncak peringatan Syabaniah yaitu Nisfu Sya'ban, pertama-tama saya mengucapkan selamat untuk Anda, saudara dan saudari sekalian yang mengabdi demi terwujudnya harapan dan cita-cita yang tertanam dalam semangat Nisfu Sya'ban. Sungguh ini merupakan peristiwa kebetulan yang menarik karena hari-hari kita ini berbarengan dengan Nisfu Sya'ban dan hari lahir Hazrat al-Hujjah (Imam Al-Mahdi) aj. Sebab, keutamaan Nisfu Sya'ban dan peringatan maulid Hazrat Baqiyyatullah al-Mahdi adalah hari pengharapan dan keadilan.
Ada dua hal penting yang menanti kita dan ada pada perayaan kita atas Nisfu Syakban. Pertama ialah masalah optimisme. Berita kelahiran Imam Al-Mahdi serta masa depan kehidupan akibat kelahiran ini membuat alam manusia menantikan kehadirannya. Ini sendiri merupakan cercah harapan dan optimisme. Yang kedua ialah bahwa keadilan akan menjadi realitas yang paling spektakuler pada suasana dunia yang akan terbentuk setelah kedatangan Sang Imam (aj). Berbagai riwayat dan hadist tentang Imam Mahdi dan kondisi dunia saat itu umumnya tidak menonjolkan masalah bahwa masyarakat dunia saat itu akan sangat religius, meskipun mereka juga menjadi masyarakat yang religius, melainkan menekankan masalah tegaknya keadilan. Realitas ini tertera dalam berbagai doa untuk Imam Mahdi (aj) dan hadist. Dengan demikian, poin yang paling penting pada masa depan yang penuh kejutan itu ialah keadilan, yaitu cita-cita yang paling diidam-idamkan oleh umat manusia.
Dalam realitas saat ini, Anda adalah pemerintahan yang telah mengangkat dua masalah tadi sebagai bagian dari syiar dan program Anda. Anda memberikan harapan kepada rakyat, termasuk harapan akan keadilan, harapan yang telah mendorong Anda untuk berjuang mengibarkan bendera keadilan. Pada hakikatnya, kevakuman yang paling kronis untuk dunia saat ini adalah kevakuman dari aspek keadilan. Di negeri dan di tengah masyarakat kita sendiri, keadilan juga merupakan cita-cita yang paling didambakan masyarakat.
Jika kita telusuri berbagai problema, kekurangan, harapan, dan cita-cita agung yang ada dalam benak kita untuk rakyat, maka kita melihat kenyataan bahwa hampir semuanya kembali kepada masalah penegakan keadilan. Semua problema akan teratasi jika keadilan terpenuhi. Tepat sekali jika Anda mengemukakan isu keadilan. Dalam perjalanan panjang yang penuh tantangan dan resiko ini, bisa jadi Anda dapat menempuh langkah-langkah besar walaupun usia tidak cukup untuk memberikan pengabdian hingga tujuan akhir. Namun, langkah-langkah inipun beserta arahnya sudah cukup bernilai dan menghidupkan syiar. Atas dasar ini, kebersamaan peringatan pekan pemerintahan dengan Nisfu Sya'ban pada tahun ini adalah satu kebetulan yang sangat menarik dan mengundang rasa penasaran akan maknanya.
Syahid Raja'i dan Syahid Bahonar termasuk orang yang menyuguhkan dua makna yang sangat agung dan bernilai tersebut bagi kita. Seperti yang kami lihat sendiri dari dekat, keduanya adalah tokoh yang digerakkan oleh rasa kecintaan yang luar biasa kepada nilai-nilai revolusi. Sudah pada tempatnya jika Anda mengenang mereka pada peringatan Pekan Pemerintah ini. Sudah selayaknya pada peringatan ini Anda bergabung dengan kebesaran dua tokoh ini. Insya Allah jasa keduanya akan selalu dikenang.
Sejak pertama kali Anda mengemban tanggungjawab pemerintahan, ini adalah pertemuan ketiga kalinya antara kami dan Anda pada peringatan Pekan Pemerintah. Artinya, (selama kalin menjabat) sudah tiga kali peringatan Pekan Pemerintah berlalu. Lihatlah betapa cepatnya usia berlalu! Seakan baru kemarin kita duduk bersama untuk pertama kali memperingati Pekan Pemerintah di masa pemerintahan baru ini. Saat itu saya sempat pula menegaskan bahwa kesempatan untuk mengabdi begitu cepat berlalu. Ini adalah ‘ibrah dan pelajaran bagi kita agar tidak menyia-nyiakan waktu. Jangan biarkan kesempatan apapun hilang begitu saja. Alhamdulillah, Anda pada umumnya masih muda, enerjik, dan memiliki semangat kaum muda. Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin dengan energi baru para pemuda, semangat berkreasi, semangat pemberani, dan semangat prestisius yang ada pada pemuda. Gunakan semua ini demi cita-cita agung tanpa mengenal lelah.
Sudah sekitar dua tahun Anda mengabdi. Dalam dua tahun ini, saya memiliki penilaian atas kinerja Anda seperti yang akan saya utarakan nanti. Para pengamat yang fair begitu pula mayoritas rakyat Iran saya kira juga memberikan penilaian yang sama dengan saya sebagai berikut;
Pertama, konsisten pada prinsip dan nilai-nilai yang berlaku. Ini adalah satu keistimewaan. Dalam retorika maupun praktiknya, pemerintah menunjukkan komitmennya kepada prinsip dan nilai-nilai revolusi. Ini sangat kontras dengan berbagai peristiwa revolusi dan transformasi politik besar yang terjadi di dunia pada abad ke 19 dan 20, maupun Revolusi Perancis yang terjadi sebelumnya. Hanya dalam waktu singkat, semua revolusi ini berpaling dari prinsip-prinsipnya sehingga sia-sia terjadi. Ini terlihat jelas dari naskah sejarah tanpa memerlukan analisis apapun. Adakalanya prinsip-prinsip itu masih sering disebut-sebut, tapi pada praktiknya semua orang tahu bahwa pengertiannya sudah diubah. Inilah yang dialami revolusi di Perancis maupun di Rusia. Prinsip-prinsip keduanya sudah mengalami berbagai perubahan, baik dalam retorika maupun praktik. Hal serupa juga terjadi pada semua revolusi kecil yang terjadi di berbagai sudut dunia. Semuanya berubah, tanpa kecuali!
Karena itu, revolusi kita adalah satu keajaiban. Semboyan, prinsip, dan nilai-nilai yang kita kumandangkan saat ini tidakberbeda dengan awal revolusi yang terpantul dalam semua program yang kita jalankan. Semua program dan harapan kita tidak menyimpang dari prinsip yang sudah digariskan. Ini jelas sangat penting. Metode boleh berubah, tetapi prinsip tetap sama. Inilah sebab mengapa revolusi kita mendapat reaksi permusuhan sedemikian hebat. Bisa jadi, seiring dengan perkembangan waktu dan pergantian periode, ada debu-debu yang menodai prinsip revolusi. Tetapi pada kenyataannya sekarang semua orang bisa melihat betapa prinsip revolusi Islam masih sangat transparan dan bahkan lebih hidup dan spektakuler.
Semua ini terungkap dalam statemen, slogan, dan program-program yang Anda publikasikan. Karena Anda pejabat, maka apa yang Anda katakan tidak akan berhenti hanya sebatas pernyataan tetapi menciptakan sebentuk arus yang dalam di tengah masyarakat. Dan ini adalah tabiat dari kepejabatan. Namun, perlu juga saya tegaskan bahwa oleh sebab itu, tanggungjawab Anda dalam beretorika sangatlah besar. Jangan anggap bahwa statemen-statemen Anda akan menjadi seperti ukiran di atas air yang akan segera hilang begitu saja. Sebaliknya, statemen-statemen Anda akan membekas kuat - entah itu relatif sebentar atau lama- di tengah opini masyarakat.
Alhasil, slogan-slogan kalian telah mengokohkan nuansa konsistensi dan loyalitas kepada prinsip Imam Khomeini ra dan revolusi Islam di tengah masyarakat kita. Ini jelas sangat berharga. Dan inilah keistimewaan utama dan terpenting yang tampak dari pemerintahan Anda.
Kedua, komitmen kepada keadilan seperti yang saya singgung tadi. Boleh jadi, sekarang atau hingga akhir masa bakti Anda nanti Anda tidak akan bisa menunaikan sepenuhnya segala apa yang harus dilakukan menyangkut keadilan. Tapi yang penting adalah antusias dan spirit Anda kepada keadilan. Lakukan apapun yang dapat Anda lakukan demi tegaknya keadilan, seperti yang diungkapkan dalam sebuah syair;
Melintasi padang sahara lebih baik daripada bersimpuh sia-sia,
Karena jika tak kuraih mimpiku tapi ku telah berusaha
Berusaha menegakkan keadilan lebih baik daripada mengabaikannya sama sekali dan membiarkannya tersembunyi atau terkontaminasi oleh paham-paham yang menyesatkan. Keadilan tidak boleh diabaikan. Ketika keadilan menampak dan diperhatikan sebagai satu kriteria terdepan maka keadilan praktis akan meresap pada setiap program. Jadi, keadilan juga merupakan salah satu keistimewaan yang ada pada pemerintahan ini dan layak untuk dihargai.
Keistimewaan selanjutnya yang patut diapresiasi dari pemerintah Iran sekarang ialah komitmennya dalam mengabdi kepada rakyat. Secara fair, pemerintahan ini memang memiliki etos kerja yang tinggi. Pihak yang kontra pemerintah pun bahkan tak dapat memungkiri fakta ini. Dengan kata lain, mereka yang tidak fair pun, seberapa pun banyaknya, tidak dapat menutupi realitas bahwa pemerintahan Anda adalah pemerintah yang padat karya. Anda gigih bekerja dan proaktif. Ini jelas sangat menggembirakan.
Keistimewaan lainnya ialah ketegasan dan keberaniannya. Langkah besar yang telah Anda lakukan untuk pembatasan quota bensin adalah tindakan dan langkah awal untuk memulai gerakan penyaluran subsidi secara terarah dan efiesen. Ini penting kendati sebagian pejabat pemerintah sendiri terkadang tidak merasa bahwa langkah ini sangat bernilai. Apa yang sudah dilakukan ini adalah pekerjaan yang sangat besar. Insya Allah, jika ingat saya akan menyinggungnya agar proses ini dapat dilanjutkan hingga tercapainya tujuan yang diinginkan. Jangan sampai pekerjaan ini terhenti atau terbengkalai di tengah jalan. Ini semua menandakan ketegasan dan keberanian pemerintah.
Keistimewaan berikutnya yang sempat saya catat di sini ialah antusiasme untuk menciptakan perubahan, transformasi, inovasi, dan reformasi. Seperti yang dilaporkan oleh Bapak Presiden, berbagai perubahan yang dilakukan secara umum pada berbagai lembaga dan instansi pemerintah merupakan pekerjaan yang sangat fundamental. Inilah reformasi dimana seseorang datang melihat berbagai sisi yang ada kemudian mengubah dan membenahinya secara substansial.
Keistimewaan lain yang juga patut saya sebutkan ialah ketegaran pemerintahan ini di depan ambisi kaum imperialis. Pemerintah tidak pasif. Siapa saja mesti menyadari posisi, aspirasi, energi, dan kekuatan dirinya di tengah pergaulan global dan kemudian mengetahui apa yang harus diperbuat. Dunia sekarang bukanlah dunia yang nyaman dan sunyi dari pergesekan. Jangan ada yang beranggapan bahwa kita punya kepentingan sendiri lalu pelan-pelan kita melangkah memburu kepentingan kita. Dunia sekarang tidak demikian. Dari dulu memang selalu demikian. Persaingan global sekarang sudah semakin ketat akibat semakin derasnya arus komunikasi antar sesama anggota komunitas manusia. Dunia sudah menjadi ajang konflik dan interferensi para adidaya terhadap pihak-pihak yang lemah atau kurang berdaya. Jargon "hukum rimba" kini menemukan realitasnya di kancah politik global.
Semua gelagat yang kini ditunjukkan oleh rezim-rezim arogan, utamanya AS, tidak mungkin disponsori oleh logika politik yang dapat diterima oleh khayalak internasional, melainkan oleh logika kekuatan. Diktum mereka ialah "saya kuat maka saya berbuat". Logikanya adalah otot, bukan akal sehat. Di tengah situasi seperti ini, jelas celaka bagi orang yang bersikap gampang menyerah, tidak resisten, dan enggan menggunakan kemampuannya untuk melawan. Di dunia seperti ini, jangan harap akan ada orang yang jatuh kasihan kepada yang lain. Alhasil, semangat perlawanan terhadap ambisi para adidaya dan kesadaran akan martabatnya di tengah pergumulan ini, alhamdulillah, merupakan satu diantara sekian keistimewaan pemerintah Iran.
Menyangkut keadilan dan pengabdian kepada masyarakat terpencil, kunjungan ke daerah-daerah perlu digalakkan. Tindakan para pejabat mengunjungi berbagai daerah terpencil, berkomunikasi dengan warga, dan menyimak dari dekat keluhan hati nurani warga, baik itu dari lisan para pejabat setempat maupun para imam Jum'ah dan tokoh warga setempat adalah tindakan yang sangat patut. Saya sendiri sudah lama terlibat dalam berbagai persoalan administratif maupun non-administratif. Namun, ketika saya berkunjung ke suatu daerah kemudian pulang, saya selalu mendapat data-data yang jauh lebih banyak daripada data-data yang tertera di atas kertas dan berbagai laporan yang ada. Penting sekali mengadakan safari ke daerah-daerah dan melihat sendiri kenyataan-kenyataan hidup warga di sana. Tak seorang pun dapat memungkiri atau menyangsikan fungsi kunjungan seperti ini. Dan ini sekarang sedang Anda galakkan. Ini memang sangat melelahkan, dan Anda ternyata siap untuk itu.
Alhamdulillah, Anda memiliki banyak prestasi dalam hal ini. Tapi apa sekarang kewajiban Anda di depan semua prestasi ini? Kewajiban Anda adalah bersyukur kepada Allah SWT. Anda semua, termasuk Bapak Presiden, jangan sampai beranggapan bahwa Anda sendiri yang melakukan itu semua tanpa ada taufik dari Allah SWT. Segala sesuatu yang Anda lakukan adalah berkat taufik dari Allah SWT, atau kekuatan yang dianugerahkan-Nya kepada Anda. Di samping itu, semangat yang ditanamkan Allah SWT di hati Anda serta kesempatan yang diberikan-Nya kepada Anda jangan sampai membuat kita egois dan takjub pada diri sendiri (‘ujub). Ujub adalah salah satu bentuk ketergelinciran manusia dengan merasa bahwa ini adalah berkat saya, sayalah yang berbuat ini, dan sayalah yang pertama kali terpikir pada pekerjaan ini.
Manusia perlu melihat amal perbuatannya secara keseluruhan, karena dengan begitu dia akan teringat kepada berbagai kesalahan dan kekurangannya lalu sadar akan siapa yang sebenarnya berbuat. Kalau kita merasa bahwa segalanya adalah perbuatan kita, maka yang harus disadari ialah bahwa yang lebih dominan dalam perbuatan kita adalah ketergelinciran, kegagalan, dan lain sebagainya. Hanya saja, manusia acapkali lambat dan perlu waktu untuk menyadari kekurangan dan kesalahannya. Saya sendiri ketika mengevaluasi kinerja saya selama 10 atau 15 tahun silam sering tersadar akan berbagai kekurangan yang pada waktu itu tidak saya sadari, dan baru sekarang saya sadari. Manusia terkadang perlu waktu untuk dapat menyadari kekurangannya. Segala kekurangan yang ada akan memberi kita pelajaran agar ketika kita berhasil membuahkan suatu kebaikan serta memahami bahwa keberhasilan ini tak lain adalah berkat inayah dan pertolongan Ilahi. Atas dasar ini, jangan sampai kita ujub, karena sekali saja kita terjurumus pada ujub sulit kita keluar darinya tanpa pertolongan dari Allah SWT. Kecuali itu, jangan sampai Anda merasa sudah cukup dengan apa yang sudah Anda perbuat.
Dalam hal ini saya ingin menyampaikan beberapa pesan;
Pertama, masalah "Dokumen Program Jangka Panjang". Dalam laporan Bapak Presiden tadi ada satu kalimat pendek yang memunculkan istilah Dokumen Program Jangka Panjang. Tapi saya kira ini belum cukup. Dokumen ini adalah masalah trans-pemerintah, bukan khusus pemerintah ini atau itu saja, kebijakan ini atau itu saja, dan faksi ini atau itu saja. Ini adalah produk dari suatu pekerjaan yang super ketat dan ekstra padat; pekerjaan yang sudah diprofesionalisasi, dan memang sudah seharusnya demikian. Dokumen ini pada hakikatnya adalah megaproyek 20 tahun kita, dan benar-benar merupakan dokumen kita. Tidak ada basa-basi dalam dokumen ini. Dalam setiap program yang dicanangkan, entah itu peletakan peraturan perundang-undangan dimana penanggungjawabnya tentu ada, entah itu dalam pelaksanaan dan ketentuan pelaksanaannya dimana Anda adalah penanggungjawabnya selaku badan eksekutif, harus tetap ada evaluasi terhadap Dokumen Program Jangka Panjang ini, harus ada pengkajian dan pengujian ulang untuk menjajaki berbagai kemungkinan adanya kekurangan. Jika ditemukan kekurangan, maka harus ada pembenahan dan jangan sampai terabaikan.
Tanggungjawab ini bukan hanya ada di pundak Presiden. Presiden memang orang yang paling bertanggungjawab dalam hal ini, tetapi Anda masing-masing yang berada di pucuk instansi-instansi eksekutif juga bertanggungjawab. Dokumen Program Jangka Panjang harus dijadikan pedoman kerja. Ini adalah satu poin pesan yang sangat saya tekankan.
Kedua, masalah peningkatan profesionalisme. Kritikan dari lawan-lawan politik Anda, baik yang fair maupun yang tidak, yang menyebutkan bahwa kerja pemerintah tidaklah profesional sama sekali bukan kriteria bagi saya dalam membuat penilaian, karena saya tahu dalam beberapa hal Anda bekerja secara profesional. Yang hendak saya tekankan ialah bahwa Anda harus benar-benar serius dalam masalah profesionalisme ini, terutama dalam pekerjaan-pekerjaan yang sangat fundamental seperti pembuatan program dan perumusan anggaran, atau masalah Dewan-Dewan dan semisalnya. Semua ini adalah pekerjaan yang sangat fundamental dan akan lestari. Jika pekerjaan-pekerjaan ini benar-benar dilakukan secara profesional dan piawai dari segenap aspeknya, maka pekerjaan ini akan terlestarikan. Sedangkan jika profesionalismenya tanggung dan rapuh, maka segala jerih payah Anda akan terkuras sia-sia.
Bukan tak mungkin di masa mendatang Anda baru dapat menyadari kekeliruan dan kekurangan yang ada dan sebagian sudah terlanjur salah sehingga tidak dapat dibenahi lagi. Jika sampai terjadi kekeliruan, maka orang-orang yang tampil setelah Anda atau generasi mendatang akan setengah hati terhadap program Anda. Situasinya akan berbeda dengan ketika pekerjaan Anda diyakini sudah sangat matang dan profesional. Sebab, Anda bekerja bukan hanya untuk periode pemerintahan Anda sekarang saja. Anda melakukan pekerjaan yang sekiranya dapat bertahan dalam komponen negara. Alhasil, pada masalah-masalah yang sangat mendasar, salah perhitungan sedikit saja dapat menimbulkan resiko yang sangat fatal. Beda antara fondasi sebuah bangunan dengan tembok yang hanya bertugas memisahkan dua kamar. Karena itu perhitungan harus benar-benar terperinci dan profesional agar bangunan bisa lestari tanpa menghadapi masalah.
Dalam hal ini, saya antara lain juga sering menekankan kepada Anda, termasuk Bapak Presiden, soal pentingnya melibatkan para pakar. Banyak sekali pakar di Iran yang tidak terikat pada komunitas-komunitas tertentu. Secara fair harus kita akui bahwa kita memiliki banyak pakar di negeri ini. Mereka bertebaran di pelbagai universitas, lingkungan-lingkungan kerja, dan pusat-pusat riset. Tak jarang, ketika menjumpai mereka, orang akan menangkap kesiapan dan animo mereka untuk memberikan sumbangsih. Dalam praktik ini harus dibuktikan agar para pakar siap bergabung dan menunjukkan kemampuannya. Ini adalah masalah penting.
Pesan lain ialah menyangkut interaksi antar lembaga negara. Alhamdulillah, sekarang hubungan Badan Eksekutif dengan Badan Legislatif dan Badan Yudikatif sangat baik. Tapi hubungan ini masih harus lebih diperkuat lagi; upayakan supaya interaksi yang ada berjalan logis dan benar. Saya tentu tidak berpendapat bahwa parlemen harus mengabaikan kewajiban-kewajibannya karena menjalin hubungan kerjasama dengan pemerintah. Parlemen harus tetap benar-benar ketat dalam mengawasi kinerja pemerintah tapi konstruktif terhadap pemerintah. Pemerintahpun jangan sampai mengabaikan otoritasnya. Di depan lembaga-lembaga lain, pemerintah harus maksimal menggunakan wewenangnya yang dijamin oleh UU dan Konstitusi. Meski begitu, spirit interaksi, kemufakatan, dan keharmonisan tetap harus mewarnai masing-masing lembaga.
Poin lain yang juga ingin saya kemukakan dalam pesan saya ialah soal penyampaian informasi sebagaimana yang pernah saya utarakan dalam pertemuan dengan para pegawai pemerintah beberapa waktu lalu. Publikasi adalah pekerjaan penting yang tidak cukup dilakukan dengan hanya duduk di depan kamera kemudian bicara kepada publik bahwa kita telah berbuat ini dan itu lalu publik akan segera menerima dan percaya sepenuhnya. Tidak. Secara prinsipal ini bahkan bukan menyampaikan informasi. Penyampaian informasi adalah satu pekerjaan yang artistik. Bahan bakunya adalah media nasional. Media nasional harus aktif dan menyampaikan informasi secara artistik agar membekas di kedalaman hati masyarakat.
Sekarang publik masih belum tahu banyak tentang apa saja yang Anda kerjakan. Mereka belum mendapatkan informasi yang cukup tentang berbagai mega proyek dan pekerjaan berskala nasional yang Anda lakukan, apalagi pekerjaan yang berskala lokal dan struktural. Pekerjaan-pekerjaan struktural yang merupakan bagian dari pelayanan Anda kepada masyarakat dan Andapun memang patut berbangga dengannya ternyata tidak mendapat perhatian sama sekali dari publik. Karena itu, semua ini harus dipublikasikan dan dijelaskan kepada publik, sebab ini akan menumbuhkan optimisme di tengah masyarakat, mencerahkan, membantu dan menjamin masyarakat, serta menciptakan transparansi di depan berbagai kritikan yang ada.
Perlu saya tekankan pula bahwa Anda jangan pernah alergi terhadap kritikan. Karena ada pihak-pihak tertentu yang sengaja melontarkan kritikan hanya dengan tujuan menggusarkan dan merecoki pemerintah agar bosan bekerja. Mereka gemar membuat sensasi dengan membuat headline secara mencolok. Padahal di kemudian hari beritanya diketahui hanya gosip belaka dan sama sekali tidak berdasar. Ada pihak-pihak tertentu yang memang bekerja untuk itu. Jadi jangan sampai Anda menanggapinya secara emosional. Biarkan Anda terbuka di depan semua kritikan, walaupun sifatnya destruktif, karena bukan tidak mungkin sekali waktu ternyata ada kritikan yang realistis, walaupun pengkritiknya tidak berniat baik. Apalagi jika pengkritik itu memiliki niat yang baik. Sama sekali jangan alergi terhadap kritikan. Terimalah dengan kepala dingin dan lapang dada.
Pesan berikutnya yang patut saya kemukakan ialah jangan menganak-tirikan sektor kebudayaan. Secara fair, sektor ini memang dianak-tirikan. Tadi laporan Bapak Presiden sama sekali tidak menyebutkan kata kebudayaan. Bisa jadi ini berarti bahwa dalam penentuan skala prioritas, prioritas sektor kebudayaan telah dikorbankan untuk prioritas sektor-sektor lainnya. Sektor-sektor lain dikedepankan lalu diberi penjelasan, dengan alasan keterbatasan waktu. Tapi ini juga merupakan penganak-tirian.
Padahal, masalah kebudayaan tidak seharusnya dipandang dengan sebelah mata. Karena terlampau banyak problematika sosial kita hanya bisa diselesaikan dengan pembinaan kultural, apalagi sekarang strategi musuh-musuh kita sebagian besar bergerilya di zona kultural. Perang urat saraf dan gerilya kultural dengan segala pendanaannya yang terselubung maupun yang terbuka dengan tujuan mengkontaminasi opini publik, semuanya berkelindan di wilayah budaya. Kebudayaan adalah ibarat udara yang ketika dihirup oleh manusia, maka dia akan melangkah maju dan bekerja dengan udara yang telah menjadi bagian dari dirinya itu. Jika udara yang dihirupnya terkontaminasi racun, maka efeknya akan menjalar ke berbagai organ tubuhnya. Udara terpolusi yang Anda hirup akan menentukan perilaku Anda.
Kebudayaan pun juga memiliki efek demikian, karena itu jangan sampai disepelekan. Luangkan waktu, alokasikan dana, dan buatkan manajemen yang memadai untuk membina kebudayaan yang bernafaskan norma dan nilai. Menghidupkan norma-norma pada kultur masyarakat beserta semua perangkat kulturalnya adalah salah satu pekerjaan yang harus dilakukan dan bahkan benar-benar harus digalakkan oleh para pejabat sektor kebudayaan. Sebab, di luar terjadi pengerahan upaya untuk meminuskan norma dari semua lini dan pelaku kebudayaan, baik itu seni, sastera, syair, maupun sinema dan seterusnya. Kalian harus memberikan kontribusi dan berjuang untuk menyuntikkan norma pada setiap gerakan kultural negara.
Dalam rangka ini pula saya bicara tentang ilmu pengetahuan dan riset. Harus banyak orang yang serius mengedepankan isu kebangkitan ilmu pengetahuan di negara ini. Saya berani memastikan tidak akan ada negara, termasuk Iran, yang dapat meraih cita-cita nasionalnya jika tidak dapat merebut posisi yang membanggakan dalam kompetisi keilmuan. Keterbelakangan di bidang sains sudah pasti menyebabkan ketertinggalan di bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan. Para aktor liar dan mereka yang benar-benar tidak menyisakan aroma kemanusiaan berhasil mencengkram dunia tak lain karena mereka kebetulan menguasai ilmu pengetahuan. Saya berulangkali mengibaratkan mereka sebagai begundal yang menimba ilmu tetapi kemudian tetap saja menjadi begundal. Semua orang tahu bahwa mereka adalah para begundal dunia, tapi mereka kebetulan berbekal ilmu pengetahuan.
Berbeda dengan mereka, Anda sekalian adalah orang-orang yang berbudi pekerti baik, agamis, berwibawa, berprinsip, dan memiliki garis kekeluargaan yang jelas. Sedangkan mereka tak jelas keluarga dan nenek moyangnya. Hanya saja mereka berbekal ilmu pengetahuan, sedangkan Anda tidak. Anda buta huruf, mereka melek huruf dan lantas mereka datang mempecundangi Anda dan Anda tak menemukan jalan keluar. Karena itu pintarkan diri Anda, dan giringlah negeri dan bangsa ini ke dalam kavilah ilmu pengetahuan. Di bidang ini kita memang masih tertinggal. Laknat Allah atas para penguasa yang tidak menyadari pentingnya ilmu dan penelitian sehingga negara menjadi terbelakang, dan atas mereka yang meremehkan antusiasme yang ada untuk menebus keterbelakangan ini.
Kini revolusi sudah berjaya, mengubah total status bangsa ini, dan memutar balik haluannya. Hanya saja, kalau laju langkah kita masih seperti yang lain, maka selamanya kita akan tetap tertinggal. Ada jalan-jalan pintas yang bersumber pada keajaiban-keajaiban Ilahi yang harus diungkap. Semua kemajuan ilmu pengetahuan yang ada sekarang tak lain adalah jalan pintas tersebut. Banyak sekali jalan pintas yang jika dapat Anda ungkap, maka secara tiba-tiba Anda akan berdiri di garis terdepan dalam kompetisi ini. Namun, penyingkapan jalan pintas ini tidak akan mungkin terjadi tanpa bekal mukaddimah ilmu pengetahuan. Bekal ini harus ada, dan rakyat harus terdidik, berilmu, dan harus ada pula keseriusan di bidang penelitian. Kesimpulannya, kebangkitan di bidang ilmu pengetahuan adalah masalah yang sangat penting.
Terus terang, bujet kita untuk penelitian masih menjadi salah satu titik kelemahan kita. Masalah ini adakalanya dikeluhkan oleh para akademisi, dosen, dan kepala bidang-bidang ilmu pengetahuan dalam tatap muka dengan saya. Sudah sekitar tiga atau empat tahun mereka mengeluh kepada kami karena dana yang sedianya mencapai 3% anggaran, ternyata hanya mencapai, misalnya, 0,6 % atau 0,7%. Ini jelas sangat minim. Semuanya menjanjikan bahwa alokasi ini akan membaik, tapi saya tidak tahu bagaimana jadinya. Yang jelas buktinya tidak ada. Bujet penelitian harus didongkrak, sedangkan di bagian-bagian lain perlu ditekan. Alhamdulillah, sekarang sudah terbentuk jabatan wakil presiden di bidang iptek dan riset. Ini adalah satu pekerjaan penting, dan inilah salah satu pekerjaan yang bersifat struktural. Beri mereka lapangan, bukakan jalan dan bantu mereka, serta berharaplah kepada mereka dan mereka pun akan mampu melancarkan tugas ini.
Satu lagi masalah penting ialah menyangkut kebijakan pasal 44. Dalam hal ini saya akan berbicara secara lebih fokus. Kebijakan pasal 44 sangat penting. Draf yang diajukan kepada Majelis [Parlemen] masih cacat dan sebagian sudah dibenahi di Majelis. Saya mengimbau supaya draf ini diperlakukan sesuai dengan tujuan-tujuan yang tertera dalam kebijakan pasal 44. Kebijakan salah yang digariskan di bidang perekonomian sejak tahun-tahun pertama kemenangan revolusi dan berlanjut hingga sekarang harus benar-benar ditinggalkan, dan berjalanlah di garis yang benar. Hal ini tidak berbenturan dengan masalah penegakan keadilan dan segala sesuatu yang terkandung dalam kebijakan pasal 44. Artinya, masalah penegakan keadilan harus benar-benar diperhatikan, tapi di saat yang sama perekonomian negara juga harus berkembang; rakyat harus diberi kesempatan bekerja di sektor-sektor perekonomian. Masalah ini harus ditindak lanjuti dengan tindakan kongkret dan hasil yang terasa; jangan hanya sebatas bicara.
Sekarang masalah investasi mulai dibicarakan. Dalam sebuah rapat panjang para pejabat berbagai sektor perekonomian beberapa tahun silam, sebagian dari mereka mengatakan; "Kita silakan pihak asing menanam modal di sini." Ini pendapat baik. Namun, investor asing melihat terlebih dahulu apakah ada investor dalam negeri yang menanam modal. Jika di dalam negeri ada yang menanamkan modal, maka investor asing akan dengan mudah ikut menanamkan modal. Tapi jika investor dalam negeri sendiri tidak ada yang menanamkan modal, jelas sulit bagi kita untuk meyakinkan investor asing agar menanamkan modal di sini lalu kita manfaatkan. Masalah seperti ini sudah diantisipasi dalam kebijakan pasal 44.
Satu lagi persoalan yang juga fokus ialah masalah kenaikan harga barang. Masalah ini harus Anda pikirkan secara mendalam. Pembengkakan harga, terutama harga property dan sejumlah komoditas, memang terjadi dan menyulitkan masyarakat. Menyelesaikan masalah ini tentu merupakan pekerjaan yang sangat mendasar. Tak bisa dipungkiri bahwa pengendalian inflasi merupakan pekerjaan saintifik dan substansial; diperlukan pendahuluan yang bersifat prinsipal. Tanpa ini, inflasi akan tetap ada. Hanya saja, tindakan cepat juga perlu dilakukan. Tidak bisa kita hanya duduk sambil menantikan bahwa suatu hari nanti pekerjaan substansial yang kita garap akan mendatangkan hasil. Pikirkan baik-baik dan lakukan sesuatu.
Saya tidak bermaksud mengajukan usulan tentang apa yang harus dikerjakan. Tapi harus diakui bahwa tidak semua faktor inflasi bersifat realistis. Ada yang hanya bersifat artifisial dan psikis. Terkadang suatu statemen atau keputusan, betapapun keliru dan tak terpujinya, tiba-tiba memicu gelombang kenaikan harga dan inflasi di berbagai sektor. Kita berharap, insya Allah, semua ini ditangani oleh para pejabat terkait.
Bertawakkallah kepada Allah SWT. Mintalah taufik dari Allah SWT. Mantapkan hubungan Anda dari hari ke hari dengan spiritualitas dan Allah SWT. Apapun kesibukan Anda jangan sampai menghalangi zikir dan perhatian Anda kepada urusan ruhani. Berbahaya sekali jika kita karam dalam kesibukan kerja kita hingga lupa akan masalah komunikasi kalbu kita. Pertolongan Ilahilah yang akan memompa semangat, antusiasme, intensitas, dan keberhasilan kita. Mintalah pertolongan dari Allah dengan permohonan dalam arti yang sesungguhnya. Di saat yang sama, syukurilah segala nikmat Ilahi, termasuk kenikmatan mengemban tanggungjawab dan mengabdi ini. Mohonlah kepada Allah SWT agar segala kenikmatan terus mengalir. Ini semua memerlukan perhatian; manfaatkan momen bulan Sya'ban ini baik-baik.
Dalam bacaan salawat setiap usai solat dhuhur kita membaca;
"(Bulan Sya'ban) dimana Rasulullah SAW hingga akhir hayatnya senantiasa bersemangat memuliakan dan mengagungkannya dengan ibadah puasa serta solat pada setiap malam dan siangnya sebagai bentuk ketundukan kepada-Mu."
Rasulullah SAW mengangungkan waktu-waktu siang dan malam bulan Sya'ban sedemikian rupa hingga akhir hayat beliau. Bulan Sya'ban tak pernah berlalu tanpa sambutan sedemikian rupa dari Rasulullah SAW. Dalam salawat yang sama kita menemukan bacaan;
"Ya Allah, tolonglah kami agar dapat mengikuti sunnah Rasul di bulan Syakban serta mendapat syafaat darinya."
Insya Allah Anda semua dapat menjalankan secara intensif sunnah Rasulullah SAW di bulan Sya'ban dalam rangka menyongsong tibanya bulan suci Ramadhan. Kita berharap semoga Anda semua mendapat taufik dari Allah SWT. Kita juga berharap agar pahala Imam Khomeini ra dari semua pengabdian dan jerih payah Anda ini terus bertambah sebagaimana pahala Anda sendiri juga melimpah di sisi Allah. Kita juga memohon kepada Allah SWT agar arwah para syuhada merestui Anda dan kita semua.
Wassalamualaikum wr.wb.