Khutbah Pertama
بسماللَّهالرّحمنالرّحيم
الحمدللَّه ربّ العالمين نحمده و نستعينه و نؤمن به و نستغفره و نصلّى و نسلّم على حبيبه و نجيبه و خيرته فى خلقه و حافظ سرّه و مبلّغ رسالاته بشير رحمته و نذير نقمته سيّدنا و نبيّنا ابىالقاسم المصطفى محمّد و على اله الأطيبين الأطهرين المنتجبين سيّما بقيّةاللَّه فى الأرضين.
Pertama-tama, saya mengajak saudara dan saudari sekalian jemaah solat Jumat serta diri saya sendiri untuk senantiasa menjaga ketakwaan kepada Allah SWT, yang merupakan buah dari ibadah di bulan suci Ramadhan. Bulan suci Ramadhan kembali tiba dengan segala berkahnya dan keindahan spiritualnya. Menyongsong bulan suci ini, Baginda Nabi Besar Muhammad SAW senantiasa mengingatkan masyarakat agar mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan momen yang sangat penting, agung, dan penuh berkah ini. Diriwayatkan bahwa dalam khutbah Jumatnya di akhir bulan Sya'ban beliau bersabda:
قد اقبل اليكم شهر اللَّه بالبركة و الرّحمة
"Telah datang kepada kalian bulan Allah dengan barakah dan rahmat."
Untuk menjelaskan bulan Ramadhan dalam satu kalimat singkat, cukuplah kiranya kita menyebutnya sebagai bulan kesempatan. Banyak sekali kesempatan yang terbuka untuk kita semua pada bulan ini. Jika kesempatan ini kita gunakan sebaik-baiknya, niscaya kita akan memiliki simpanan yang melimpah dan sangat berharga. Pada khutbah Jumat bagian pertama ini saya akan menjelaskan beberapa persoalan menyangkut Ramadhan dan peluang emas tersebut.
Dalam suatu khutbahnya Rasulullah SAW bersabda:
شهر دعيتم فيه الى ضيافة اللَّه
"Di bulan Ramadhan kalian diundang untuk menikmati jamuan Allah."
Di bulan ini kita diundang menjadi tamu Allah SWT. Kalimat ini patut direnungkan dalam-dalam. Allah SWT tidak memaksa semua orang untuk menikmati jamuan ini. Sebab semua bergantung pada kita apakah memilih menikmatinya atau tidak. Sebagian orang malah tidak sempat memerhatikan undangan untuk jamuan besar ini. Kelalaian mereka dan tenggelamnya mereka dalam pekerjaan-pekerjaan duniawi dan materi membuat mereka tidak sadar tentang tiba atau telah berlalunya bulan Ramadhan. Dia ibarat orang yang mendapat surat undangan untuk sebuah jamuan dan pesta besar tetapi tidak berkesempatan untuk menghadirinya, atau bahkan tak sempat membaca kartu undangan itu sendiri. Akibatnya, dia tidak memperoleh apa-apa.
Ada pula orang yang tahu persis adanya undangan untuk pesta ini, tetapi dia tetap absen. Mereka adalah orang-orang yang tidak mendapat taufik dari Allah SWT sehingga enggan berpuasa walaupun tidak ada uzur. Mereka adalah orang-orang yang enggan membaca Al-Quran atau doa-doa khusus bulan suci Ramadhan. Skor mereka tentu sudah jelas.
Sebagian besar umat Islam, termasuk kita, memenuhi undangan pesta ini. Hanya saja, kadar masing-masing orang dalam memanfaatkan undangan ini tentu variatif; sebagian lebih banyak menikmati pesta dan kesempatan yang tersedia. Di bulan ini terdapat riyadhah (penggemblengan spiritual). Riyadhah yang terbesar mungkin adalah puasa atau kemampuan menahan rasa lapar dan haus. Banyak sekali berkah yang tersedia bagi ruhani manusia dalam ibadah puasa,dan mungkin inilah berkah yang paling besar dalam bulan Ramadhan. Sebagian orang menunaikan ibadah ini dan dengan demikian dia ikut dalam pesta dan menikmatinya.
Di luar ibadah ini, ada pula riyadhah dalam bentuk lain yaitu, menatar jiwa dengan membaca, merenungkan, dan menghayati Al-Quran. Membaca Al-Quran hendaknya disertai dengan renungan akan isinya. Dalam keadaan berpuasa atau berada dalam keagungan aura ibadah puasa, seorang hamba akan merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika pada malam harinya dia membaca dan berhadapan dengan firman-firman Ilahi. Dari bacaan ini, dia akan dapat menemukan sesuatu yang tak dapat dia temukan dari bacaan AlQuran pada suasana dan hari-hari biasa. Di samping itu semua, ada pula kesempatan besar untuk bercengkerama dengan Allah SWT; mengungkapkan hajat dan keluh kesah kepada Allah SWT dengan membaca doa-doa Ramadhan. Diantaranya adalah doa Abu Hamzah ats-Tsumali, doa-doa siang dan malam Ramadhan serta waktu-waktu sahurnya. Semua ini merupakan bentuk cengkerama dan munajat kepada Allah SWT; mendekatkan diri pada zona keagungan Ilahi. Atas dasar ini, semua kesempatan yang ada pada jamuan besar ini haruskan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Dari satu aspek tertentu, mungkin yang lebih utama lagi dari semua ini adalah menjauhi maksiat dan dosa. Hindari perbuatan dosa pada bulan ini. Dalam riwayat tentang khutbah Rasul SAW tadi, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bertanya kepada beliau tentang amalan apakah yang paling utama pada bulan ini. Rasul SAW menjawab:
الورع عن محارم اللَّه
"Menjauhi segala yang diharamkan oleh Allah."
Manusia hendaknya menghindari segala sesuatu yang dapat menodai ruhnya. Manusia harus menjauhi dosa. Dengan demikian, selain ibadah puasa, ada pula ibadah-ibadah lain berupa membaca Al-Quran, berdoa dan berzikir, serta menjauhi dosa. Semua ini dapat mendekatkan diri seseorang pada apa yang diharapkan Islam dari segi akhlak dan perilaku. Dengan mengamalkan semua ini, hati akan bersih dari rasa dendam dan permusuhan, ruh akan berhias semangat pengorbanan, dan jiwa akan lebih mudah tertarik untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan, meskipun pertolongan hanya akan menguntungkan orang lain sedangkan yang menolong justru rugi dari segi materi. Sebab itu, di bulan Ramadhan kejahatan berkurang, kebaikan meningkat, dan rasa persaudaraan antar sesama anggota masyarakat menguat. Semua ini terjadi karena nikmatnya jamuan dari Allah SWT di bulan suci ini.
Sebagian orang memanfaatkan bulan Ramadhan ini dengan sempurna, sebagian lain tidak. Mereka ada yang menikmati satu hal, tetapi hal lain tidak. Seorang Muslim harus berusaha memanfaatkan jamuan yang ada semaksimal mungkin dan berusaha mendapatkan rahmat dan maghfirah Ilahi. Saya sangat menekankan istighfar. Mohonlah ampunan dari kesalahan, kealpaan, dan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Pada bulan ini sangat penting bagi kita untuk membersihkan hati kita dari noda dan kotoran. Ini hanya bisa kita lakukan dengan istighfar. Sebab itu, dalam banyak hadits disebutkan bahwa doa yang terbaik adalah istighfar; memohon ampunan kepada Allah. Istighfar dianjurkan untuk semua orang.
Rasulullah SAW sendiri, walaupun merupakan manusia sempurna, masih rajin beristighfar. Namun, istighfar untuk orang seperti kita adalah memohon ampunan dari dosa; yaitu perbuatan yang biasa dilakukan atau kecenderungan-kecendurangan hewani yang ada pada diri kita, atau dosa-dosa yang terlihat dan nyata. Namun, sebagian manusia beristighfar bukan untuk dosa seperti ini, melainkan beristighfar karena meninggalkan yang terbaik. Sebagian lagi ada yang bahkan beristighfar bukan karena meninggalkan yang terbaik, melainkan karena keterbatasan zatnya sebagai manusia di depan keagungan Ilahi. Ada pula istighfar karena ketidak sempurnaan dalam bermakrifat, dan ini adalah istighfarnya para wali dan manusia-manusia terkemuka.
Kita harus beristighfar karena banyaknya dosa-dosa kita. Manfaat utama istighfar ialah membebaskan kita dari kelalaian atas diri kita. Kita adakalanya salah dalam memahami diri kita sendiri. Ketika beristighfar, kita akan teringat kepada dosa-dosa, kesalahan, hawa nafsu, pelanggaran, serta kezaliman kita kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Dalam kondisi demikian, kita tidak sombong, congkak, dan lalai kepada diri kita. Inilah faedah pertama istighfar. Allah SWT berjanji akan mengampuni orang yang beristighfar dalam pengertian benar-benar memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah SWT. Saat itulah;
لوجد اللَّه توّاباً رحيما
"Niscaya dia mendapatkan Allah sebagai Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang."
Patut diingat bahwa orang yang berkata "astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah," tetapi pikirannya melayang kesana kemari tidak akan ada gunanya. Ini bukan istighfar. Istighfar adalah doa dan permohonan yang harus benar-benar ditujukan kepada Allah untuk mendapat ampunan dari-Nya. Harus dengan kesadaran telah berbuat dosa dan kemudian memohon kasih sayang dan ampunan. Istighfar seperti ini pasti akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Allah SWT membukakan pintu bagi istighfar seperti ini.
Hanya saja, Islam melarang mengungkapkan pengakuan atas dosa-dosanya di depan mata orang lain. Islam tidak seperti sebagian agama lain yang menganjurkan supaya penganutnya untuk datang ke tempat peribadatan lalu mengungkapkan pengakuan atas dosa-dosa yang diperbuatnya di depan seorang pemuka agama. Islam justru melarang cara seperti ini. Islam melarang membuka aib dan rahasia diri di depan orang lain. Lagi pula tindakan seperti itu tidak ada gunanya. Dalam Islam hanya Allah SWT yang memberikan ampunan, bukan pendeta dan pemuka agama seperti yang ada dalam ajaran agama-agama ilusif, fiktif, dan diselewengkan. Nabi sekalipun tidak dapat memberikan ampunan. Allah SWT berfirman;
ولو انّهم اذ ظلموا انفسهم جاءوك فاستغفراللَّه و استغفر لهم الرّسول لوجد اللَّه توّابا رحيما
"Seandainya pun mereka yang berbuat aniaya terhadap diri mereka sendiri datang kepadamu lalu memohon ampunan kepada Allah, dan rasulpun memohonkan ampunan untuk mereka, maka dia (rasul) akan mendapatkan Allah sebagai Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Maksudnya, Rasulullah justru memohonkan ampunan untuk mereka, bukan memberikan ampunan, sebab ampunan datang hanya dari Allah SWT. Demikianlah istighfar; suatu permohonan ampunan yang memang sangat penting bagi kita. Jangan sampai lupa beristighfar di bulan Ramadhan, terutama di waktu-waktu menjelang subuh (sahur) dan di malam hari. Bacalah doa-doa bulan Ramadhan sambil memperhatikan artinya.
Alhamdulillah, masyarakat kita adalah masyarakat yang relijius. Doa, tawajjuh, tawassul, dan ibtihal adalah hal yang umum dan disukai di tengah masyarakat kita. Para pemuda kita memiliki jiwa dan hati nurani yang bersih sehingga banyak mengingat Allah SWT. Ramadhan adalah kesempatan emas yang telah diberikan Allah kepada kita. Manfaatkan bulan Ramadhan sebaik mungkin. Dekatkan jiwa kepada Allah. Hati akan bersih dengan beristighfar. Ungkapkan segala hajat Anda kepada Allah SWT. Pendekatan batin bangsa kita dengan Allah adalah satu hal yang sangat besar, dan kesempatan besar untuk ini ada pada bulan suci Ramadhan. Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Insya Allah, kita akan mendapat pertolongan dari Allah SWT agar pada bulan suci ini dimensi kemalaikatan dalam diri kita dapat mengalahkan dimensi kebinatangan kita. Kita memiliki dimensi kemalaikatan, sebagaimana kita juga memiliki dimensi materi dan hewani. Hawa nafsu dapat memenangkan dimensi materi atas dimensi kemalaikatan. Insya Allah, pada bulan suci ini kita dapat memenangkan dimensi ruhani kita atas dimensi materi kita lalu kita menjadikan kemenangan ini sebagai bekal. Kita berharap dapat memanfaatkan bulan ini sebagai momen untuk melatih diri kita untuk kemudian kita terapkan pula sepanjang tahun.
بسماللَّهالرّحمنالرّحيم. والعصر. انّ الانسان لفى خسر. الّا الّذين امنوا و عملوا الصّالحات و تواصوا بالحقّ و تواصوا بالصّبر
Khutbah Kedua
بسماللَّهالرّحمنالرّحيم
الحمدللَّه ربّ العالمين والصّلاة والسّلام على سيّدنا و نبيّنا ابى القاسم المصطفى محمّد و على اله الأطيبين الأطهرين المنتجبين سيّما علىّ اميرالمؤمنين و سيّدة نساء العالمين و الحسن و الحسين سيّدى شباب اهل الجنّة و على ّبن الحسين و محمّد بن علىّ و جعفربن محمّد و موسى بن جعفر و علىّ بن موسى و محمّد بن علىّ و علىّ بن محمّد و الحسن بنعلىّ و الخلف القائم المهدىّ حججك على عبادك و امنائك فى بلادك و صلّ على ائمّة المسلمين و حماة المستضعفين و هداة المؤمنين و استغفر اللَّه لى و لكم
ada khutbah kedua ini, mari kita kenang Almarhum Ayatullah Taleqani ra, yaitu ulama yang pertama kali menjadi imam solat Jumat di Teheran atas perintah Imam Khomaini ra. Beliau adalah ulama pejuang yang beristiqamah dan bersih. Beliau juga sangat teruji, baik di era kebangkitan maupun di tengah percaturan politik dan keamanan yang serba rumit dan sulit pasca kejayaan revolusi. Solat Jumat menjadi begitu terlembaga dan penuh berkah, baik di Teheran maupun di kota-kota lain. Solat Jumat di berbagai kota besar dan kecil di seluruh pelosok Iran secara bertahap menjadi sentra spiritual sekaligus basis perjuangan. Inilah makna dari ucapan Imam Khomaini ra bahwa solat Jumat merupakan ibadah politik. Solat Jumat menjadi pusat ibadah sekaligus pusat transmisi wawasan dan informasi politik yang kemudian mematri ketangguhan dan resistensi sebuah bangsa.
Faktor kekandasan berbagai bangsa di kancah politik dunia adalah tidak adanya informasi tentang serangan-serangan yang mereka alami di pelbagai tempat. Padahal, kesadaran suatu bangsa akan hal itu akan memicunya untuk menangkis segala serangan dan bersiaga untuk melawan. Atas dasar ini, solat Jumat adalah basis ruhani sekaligus basis perlawanan. Segenap anggota masyarakat, terutama generasi muda, hendaknya memahami dengan baik arti dari solat Jumat. Ini juga harus lebih disadari lagi oleh para imam Jumat di seluruh pelosok negeri. Ini adalah mimbar yang tiada taranya. Mereka harus dapat menampakkan daya tarik solat Jumat di mata kaum muda dan orang-orang yang berjiwa bersih. Basis ini harus lebih hidup dari hari ke hari.
Satu hal lagi ingin saya sampaikan sebagai pendahuluan untuk tema utama yang akan saya kemukakan berkenaan dengan peringatan Pekan Pertahanan Suci . Perang yang mulai dikobarkan terhadap Republik Islam Iran pada tahun 1980 sepintas lalu memang disulut oleh Saddam. Namun, di balik layar sebenarnya terdapat sebuah proyek besar berskala internasional, yaitu upaya para imperialis dunia untuk menggulingkan kebangkitan dan revolusi Islam. Para analis Barat sendiri menganalisis dan tahu persis bahwa revolusi Islam Iran bukan sekedar gerakan yang berhasil merobohkan rezim boneka di Iran, atau satu gerakan besar yang lepas dari kontrol kaum imperialis. Lebih dari itu, revolusi Islam Iran adalah satu sumber gagasan dan inspirasi yang menelorkan gerakan pemikiran yang akan mengguncang Dunia Islam dan bangsa-bangsa lainnya. Analisis ini menemukan buktinya pada gerakan pemikiran Palestina dan negara-negara utara benua Afrika serta munculnya Islamisasi di seluruh Dunia Islam yang sampai sekarang masih berakses dan bereskalasi.
Kesadaran kaum imperialis bahwa Iran menjadi sumber inspirasi bagi Dunia Islam memaksa mereka berpikir untuk memusnahkan Republik Islam. Sebab itu, walaupun Teluk Persia adalah kawasan sensitif dan vital dari segi keamanan karena Barat memiliki interes minyak yang sangat besar di sini, Barat tak segan-segan terjun ke ajang konflik dengan cara membeking Saddam dan menstimulasinya agar mengobarkan perang. Saddam pun, dengan kebodohan dan ambisinya berpikir bahwa sekarang dia harus menyatroni Iran untuk kemudian dua atau tiga hari atau beberapa minggu lagi semua persoalan akan selesai begitu saja lalu dia kembali ke tempatnya semula sambil menggenggam kekuasaan yang lebih besar. Ilusi inilah yang mendorong Saddam untuk menyulut perang. Delapan tahun Iran mendapat tekanan multidimensional yang dilancarkan oleh seluruh kekuatan besar dunia melalui kanal perang.
Saat itu mulai Uni Soviet hingga AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ramai-ramai menekan Iran. Di saat yang sama, kaum reaksioner di Timur Tengah juga ikut-ikutan menekan Republik Islam Iran dengan berbagai macam cara melalui kanal yang sama. Satu saja dari tekanan-tekanan itu jika ditimpakan sebuah negara yang lain pasti akan membuatnya bertekuk lutut. Namun, bukannya terguling Republik Islam Iran justru lebih solid, waspada, dan bertekad. Republik Islam Iran semakin hari semakin jauh bergerak menuju kejayaan Islam. Dan ini adalah hasil dari resistensi Iran di medan pertahanan.
Sedangkan pihak lawan, yaitu Saddam dan rezim Ba'athnya, justru kewalahan menghadapi perlawanan Iran. Di kemudian hari AS berfikir untuk menggulung rezim Ba'ath. AS berani berfikir demikian karena ia tahu rezim itu tidak berbasiskan rakyat. Tetapi pada dasarnya, serangan utama yang dialami agresor Ba'ath berasal dari rakyat dan pemerintahan Republik Islam Iran yang akibatnya adalah seperti yang Anda saksikan sekarang. Sebaliknya, Republik Islam Iran semakin tangguh dari waktu ke waktu. Sekarang para penguasa besar dunia ramai membicarakan soal embargo, sanksi, dan lain sebagainya. Padahal,cara-cara yang sama dalam bentuknya yang lebih buruk sudah pernah diterapkan terhadap Iran pada era perang yang dipaksakan. Di tengah badai embargo, pasukan militer Republik Islam Iran yang semula bertangan kosong kini sudah sedemikian maju. Kekuatan militer Republik Islam Iran adalah yang terdepan di tingkat regional.
Semua mata terkesima menyaksikan potensi yang telah membawa Republik Islam Iran kepada kekuatan dan kreativitas seperti yang ada sekarang. Di berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi pun Iran juga banyak mengalami kemajuan dan menempati posisi istimewa. Contohnya adalah di bidang energi nuklir. Semua ini dicapai bangsa Iran justru ketika mereka dikenai sanksi. Dengan demikian, alih-alih berdampak negatif, sanksi justru berpengaruh sebaliknya; kekuatan internal Iran kian terpacu untuk berpikir keras dan bergerak menggapai kemajuan.
Singkatnya, menumpas dan melumpuhkan revolusi Islam adalah proyek kaum imperialis dunia di kawasan Timur Tengah. Tetapi proyek ini kontra produktif; pihak yang antagonis terhadap revolusi Islam, termasuk negara sekuat AS, justru semakin kandas dan mendekati kehancurannya. Sudah banyak indikasi kekandasan ambisi AS di kawasan ini. Ini semua merupakan periode-periode penting yang harus dicamkan dalam-dalam oleh bangsa Iran beserta kaum muda dan para analisnya. Artinya, isu besar kekuatan rakyat yang berbasiskan spiritualitas melawan kekuatan fisik yang mengandalkan intimidasi dan pemaksaan kehendak merupakan satu diskursus penting yang harus mendapat porsi perhatian dalam bahasan-bahasan ilmu sosial, psikologi bangsa, dan psikologi sosial. Diskursus ini terabaikan sepenuhnya selama ini.
Suatu bangsa seperti bangsa kita yang tidak memiliki bom nuklir, dari segi saintifik tidak diberi kesempatan untuk bergerak mengikuti karavan sains selama seratus tahun sehingga banyak tertinggal, dan dari segi kekayaan juga tidak ada apa-apanya dibanding negara-negara kaya, ternyata mampu mengatasi badai konspirasi sekelompok negara adidaya yang berbekal senjata, teknologi, kekayaan materi, dan media. Di beberapa zona paling vitalpun bangsa ini bahkan berhasil memukul mundur dan mengalahkan pihak musuh. Apa yang menyebabkan keberhasilan ini? Pertanyaan ini harus direnungkan dalam-dalam dan dianalisa dengan baik oleh para pakar ilmu politik dan sosiolog. Mereka harus melihat betapa determinannya peran dari kekuatan spiritual yang sekarang mengemuka di Iran. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari pentas perjuangan ini. Pentas yang telah mempertontonkan kekandasan adidaya AS. Kita tidak ingin sekedar main klaim belaka. Ini bukan klaim nonsen, melainkan fakta-fakta yang sudah begitu nyata dan bahkan diakui oleh AS sendiri.
AS telah menjadikan tragedi 11 September sebagai pretensi untuk memaksakan ambisinya di Timur Tengah. Tujuan utamanya ialah menjadikan Timur Tengah sebagai kawasan yang berorientasikan interes Israel, atau yang menurut istilah kita saat itu; Timur Tengah yang "beribukotakan" Israel. Serangan dan pendudukan atas Irak adalah bagian dari proyek ini. Diantara negara-negara Arab, Irak adalah salah satu negara terkaya di Timur Tengah. Naifnya, rakyat Irak sendiri justru hidup dalam keadaan tercekik kemiskinan dan penderitaan. AS ingin mencengkram negara ini. Saddam tak cukup untuk AS sehingga tidak diperhitungkan lagi. AS ingin mencengkram rezim yang secara lahiriah tampak demokratis.
AS ingin mendesain Timur Tengah sesuai kepentingan Israel, karena dengan begitu Republik Islam Iran akan terkepung di kawasan ini. Silahkan Anda analisis sketsa AS yang dicanangkan untuk Timur Tengah ini. Sketsa ini kandas di Palestina, padahal Palestina adalah satu titik vital dan aksial. Mengapa? Karena di Palestina ada kelompok Hamas yang tampil sebagai basis terbesar dan amunisi utama gerakan perlawanan terhadap Israel, apalagi Hamas berhasil membentuk pemerintahan demokratis. Wajah AS dan Israel terludahi oleh fenomena ini. Sebab itu, sejak pemerintahan itu terbentuk, AS dan Israel tak henti-hentinya berbuat makar untuk mendepaknya, tetapi sampai sekarang tetap kandas. Sayangnya, sebagian orang Palestina ada yang meminta bantuan untuk menggembosi pemerintahan demokratis Palestina, tetapi -alhamdulillah- sampai sekarang pun mereka tetap gagal dan semoga akan tetap gagal. Ini yang berkaitan dengan Palestina.
Rezim Zionis sendiri yang sedianya akan diperkuat ternyata malah terpukul, dan AS pun terjerat. Musim panas tahun lalu, tentara Israel yang digembar-gemborkan secara eksesif sebagai militer terkuat di Timur Tengah terlibat perang di Libanon, itupun bukan perang dengan sebuah negara maupun pemerintah, melainkan dengan sebuah kekuatan yang terorginisir rapi yang hanya beranggotakan ribuan milisi Hizbullah dan para pejuang Islam lainnya. Perang berlanjut sampai 33 hari, yaitu tempo yang tak pernah terjadi sepanjang itu sebelumnya di Timur Tengah. Dalam konflik Arab - Israel dulu perang hanya menelan waktu beberapa hari atau maksimal dua minggu. Tetapi perang Israel di Libanon berlanjut sampai 33 hari, itupun Israel kalah telak dan dipermalukan.
Siapa yang dapat membayangkan perang dapat berakhir sedemikian rupa?! AS pun sama sekali tidak menduga sebelumnya! Tetapi ini sudah menjadi kenyataan. Dan ini juga merupakan hinaan untuk AS dan Israel. Mereka berobsesi melucuti senjata Hizbullah Libanon, tetapi bukannya terlucuti, Hizbullah justru sedemikian kuat dan tangguh sehingga berhasil meruntuhkan mitos yang berkembang selama ini bahwa tentara Israel tak dapat dikalahkan. Dengan demikian, AS gagal mendepak pemerintahan Palestina, gagal membela rezim Israel, gagal memutuskan uluran tangan pertolongan pemuda Libanon untuk Palestina, dan gagal pula di Irak.
AS datang dan menduduki Irak melalui ekspedisi pasukan militer. Ini adalah langkah pertama dan merupakan bagian yang sederhana dan mudah. Sekarang pendudukan AS dan komplotannya sudah berjalan lebih dari empat tahun, dan seluruh khalayak dunia memastikan AS gagal total di Irak. Seluruh pengamat internasional kini dapat mencium obsesi dan gelagat AS untuk keluar dari Irak secara terhormat. Semua orang mengetahui bahwa AS menabrak jalan buntu di Irak. Tadinya AS berharap dapat menciptakan pemerintahan boneka, tetapi yang terjadi malah terbentuknya pemerintahan yang cukup demokratis, berani mengambil jarak dari ambisi AS, dan bahkan resisten di depan AS serta enggan dijadikan sebagai boneka AS. AS sudah mendatangi banyak pintu untuk menjatuhkan pemerintahan demokratis Irak untuk digantikan dengan pemerintahan hasil rancangannya sendiri, tetapi hasilnya nihil. Jika rakyat Irak tetap waspada, insya Allah, AS tetap tidak akan bisa berbuat apa-apa di Irak.
Obsesi AS untuk melemahkan dan memblokade Republik Islam Iran juga menemukan hasil yang sebaliknya. Berkat kesolidan rakyat Iran serta taufik dan kekuatan Ilahi, bangsa Iran semakin jauh mendaki tangga kejayaan dan kemajuan. Posisi kita secara politik jauh berada di atas angin jika dibandingkan dengan empat atau lima tahun silam, yaitu ketika AS mulai berusaha menggulirkan obsesinya. Di bidang sains kita sudah berada di atas angin, begitu di bidang sumber-sumber keuangan, vitalitas, dan kesiapan mental. Bangsa kita jauh lebih maju di bidang penerapan otoritas nilai-nilai revolusi dan prinsip-prinsip yang ditanamkan oleh Imam Khomeini ra. Apapun upaya AS sepanjang empat atau lima tahun terakhir ini selalu saja kontraproduktif; bangsa Iran semakin hidup, waspada, enerjik, dan tampil prima di semua kancah. Tidak ada bidang yang mendapat perhatian umat manusia yang luput dari kepedulian bangsa Iran. Produk AS sekarang hanyalah kegagalan total ambisi-ambisinya.
Lebih dari itu, AS sekarang semakin dibenci leh umat Islam. Citra AS kini terkutuk di mata umat Islam. Hasil berbagai jajak pendapat di tengah publik Dunia Islam memperlihatkan keterkutukan citra AS di mata umat Islam. Saya yakin sepenuhnya bahwa suatu hari nanti Presiden AS sekarang serta para pejabat AS lainnya akan diseret ke Mahkamah Internasional atas tragedi-tragedi yang mereka ciptakan di Irak. Mereka harus menjawab mengapa mereka enggan mengakhiri pendudukan atas Irak dan mengapa negara ini tercekam sedemikian rupa oleh gelombang kekacauan dan badai terorisme? AS telah memboyong para teroris di Irak dan memaksakan terorisme. Mereka harus menjawab mengapa 50% rakyat Irak sekarang menjadi penganggur, adahal negara ini kaya raya? Mengapa di negara ini sudah tidak menyisakan lagi pelayanan umum? Rakyat menderita kelangkaan listrik, bahan bakar, dan air bersih. Gedung-gedung sekolah dan universitas di Irak banyak yang rusak, dan rumah sakit pun sudah tidak memadai. Rakyat sangat memerlukan rumah sakit, tetapi mana rumah sakit yang didirikan oleh AS? Mana jalan yang dibangun AS? Mana jaringan distribusi minyak dan air yang dibuat AS? Mana universitas yang dibangun atau direnovasi oleh AS?
Semua ini memerlukan jawaban yang memadai dari para petinggi AS. Mereka tidak bisa seenaknya lepas tangan. Memang, kasus ini sekarang masih diabaikan orang, tetapi tidak akan selamanya demikian. Kasus ini akan mengejar mereka sebagaimana para antagonis lainnya. Tak sedikit orang kuat yang akhirnya dikasuskan. Contohnya adalah Hitler, Saddam, dan sejumlah pemimpin Eropa. Bangsa-bangsa dunia, termasuk rakyat AS sendiri, menolak cara-cara yang dipraktikkan para penguasa arogan. Rakyat Inggris kecewa dan muak terhadap keberadaan militer Inggris di Irak sehingga tentara Inggris terpaksa keluar dari Basrah. Rakyat Spanyol dan Italia menyingkirkan dan mengganti pemerintah masing-masing lantaran membantu invasi AS ke Irak. Rakyat dunia juga gusar terhadap kondisi ini. Apa yang akan terjadi nanti adalah tuntutan rakyat dan bangsa-bangsa dunia.
Para penguasa tidak bertahan lama pada kekuatannya. AS sudah gagal dalam melancarkan gerakan yang dimulainya sejak beberapa tahun silam di Timur Tengah, yaitu gerakan yang -menurut hemat kami- sasaran finalnya adalah Republik Islam Iran. AS gagal mencengkram Timur Tengah sebagaimana ia gagal melemahkan Republik Islam Iran. Sedangkan di Irak, kondisinya juga sudah sedemikian runyam. AS terpuruk dalam dilema besar. Tak ada gunanya mereka mencari-cari kambing hitam dari luar dengan cara menuduh Iran atau negara lainnya. Laporan-laporan mereka sendiri tentang ini sudah diketahui cacat dan tak berdasar. Delegasi politik dan militer AS yang datang ke Irak untuk menyusun laporan tentang Perang Irak kepada Kongres AS hanya bisa membuat laporan tentang fakta bahwa Irak sudah bergabung dalam pasar senjata AS. Terkutuklah mereka! Mereka menduduki suatu negara, menistakan rakyat negara yang diduduki dan memusnahkan kepentingannya dan berbohong kepada rakyat mereka sendiri bahwa mereka datang dengan tujuan-tujuan tertentu, tetapi hasilnya ternyata hanyalah bahwa senjata AS bisa dipasarkan di Irak! Ini adalah tanda kelemahan, keterbelakangan, dan kekandasan mereka.
Saudara dan saudari sekalian! Wahai bangsa Iran yang besar, sadarilah kebesaran kalian. Sadari keagungan jalan ini, yaitu jalan lurus yang telah mengangkat kekuatan dan martabat kalian sekaligus mengerdilkan dan menghinakan musuh-musuh kalian. Jalan ini adalah jalan Allah, seruan Rasulullah, dan jalan bagi kejayaan Islam.
Ada banyak persoalan dalam negeri yang dapat kita bahas, tetapi sayang waktu kita terbatas. Saya hanya dapat berpesan bahwa bangsa kita harus tetap waspada dan sadar. Berkat kewaspadaan dan kesadaran inilah kalian dapat melakukan berbagai pekerjaan besar, menjejakkan langkah-langkah besar di berbagai bidang, dan menggapai berbagai prestasi besar. Dengan kewaspadaan dan kesadaran ini pula, kalian akan sanggup menaklukkan puncak kejayaan dan lolos dari berbagai macam kelemahan di depan serangan. Berbuatlah sesuatu yang sekiranya nanti tidak akan ada orang yang berani mencoba menggertak Iran.
Di hari Jumat terakhir bulan Ramadhan nanti seperti biasa kita akan memperingati Hari al-Quds Sedunia. Namun, bisa jadi akan dipercepat pada Jumat sebelumnya agar semua negara Islam bisa ikut berpartisipasi. Ini adalah tanggungjawab panitia penyelenggara perayaan. Peringati dan jangan sampai lupa Hari al-Quds Sedunia. Insya Allah, kita semua dapat memanfaatkan berbagai kesempatan yang ada bulan di Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
بسماللَّهالرّحمنالرّحيم
اذا جاء نصراللَّه والفتح. و رأيت النّاس يدخلون فى ديناللَّه افواجا .فسبّح بحمد ربّك واستغفره انّه كان توّابا.