Saya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan taufik-Nya sehingga bisa hadir di tengah-tengah kalian, saudara dan saudari yang mukmin, setia dan revolusioner di kota Abarkuh, sebuah kota kuno dan sangat tua. Kendati kota ini adalah kota tua, namun penduduknya punya pemikiran baru, inovatif dan muda. Buktinya di dalam seluruh hati kalian ada cahaya pemikiran Islam yang murni dan semangat ilahi dalam menegakkan pemerintahan republik Islam. Setiap bangsa yang hatinya dipenuhi semangat beraktivitas dan keriangan, maka bangsa itu adalah bangsa yang hidup dan muda. Berkat taufik Ilahi dan revolusi Islam, bangsa kita memiliki semangat yang tinggi. Di samping itu, mayoritas penduduk negara ini dan warga Abarkuh sendiri -berdasarkan data statistik yang ada- mayoritasnya lebih didominasi oleh kaum muda. Sebuah kota muda, dengan masyarakatnya yang muda dan negara yang muda bisa berharap pada masa depan. Semangat muda akan membangun masa depan. Tenaga muda akan membawa maju sebuah masyarakat.
Imam Jumat kota kalian yang terhormat telah menyinggung masalah kesulitan air di Abarkuh secara singkat. Saya sendiri telah membaca semua laporan terkait dengan provinsi ini secara umum dan tentang kesulitan air di kota ini secara khusus. Karena itu, saya bertekad untuk berkunjung kemari. Masalah kesulitan air yang ada dalam laporan yang saya baca disebut berulang-ulang. Kota Abarkuh yang merupakan bagian dari Provinsi Yazd menyandarkan kehidupannya pada sektor pertanian. Setiap pertanian pasti memerlukan pengairan. Provinsi Yazd punya masalah kesulitan air dan pada gilirannya daerah ini juga punya masalah yang sama. Kami tidak ragu bahwa dengan adanya semangat kerja pemerintah yang tinggi didukung dengan bantuan masyarakat, pejabat dan para petugas dapat menyelesaikan masalah ini sama seperti masalah-masalah lainnya yang telah terselesaikan. Namun yang paling penting adalah keinginan masyarakat harus disambut dengan semangat pemerintah dalam melayani dan memenuhi kebutuhan rakyat.
Apa yang menimpa bangsa Iran selama puluhan tahun, bahkan jauh sebelum itu, sebelum Revolusi Islam, terjadi karena tidak adanya dua faktor penting; rasa tanggung jawab para pejabat pemerintahan dan kedua semangat dan rasa percaya diri rakyat.
Sekaitan dengan faktor pertama, para pejabat tidak punya rasa tanggung jawab terhadap rakyat. Setiap kepala negara memandang negara seperti miliknya. Untuk memanfaatkan hak miliknya, mereka hanya akan melakukan sesuatu yang mendatangkan manfaat lebih besar. Manfaat itu jelas untuk diri mereka dan bukan untuk rakyat. Sebuah ungkapan yang sering kita dengar "daerah terpencil" atau "daerah yang dekat" muncul dari cara pandang seperti ini. Ketika ada sebutan terpencil dan jauh, apa sebenarnya makna dari ungkapan itu? Artinya kota itu jauh dari ibu kota. Kota tersebut jauh dari Tehran. Letaknya yang jauh itu sudah cukup untuk menjadikannya sebagai kota tertinggal. Karena mereka hanya akan memandang daerah-daerah di sekitarnya yang lokasinya dekat, sementara pikiran serta pekerjaan mereka hanya difokuskan pada pekerjaan di pusat-pusat atau daerah-daerah yang menguntungkan diri mereka bukan rakyat. Revolusi Islam telah mengubah cara pandang seperti ini.
Revolusi Islam telah menghapuskan istilah jauh dari ibu kota atau dekat dari ibu kota dari logika para pejabat pemerintah. Sudah tidak ada lagi istilah dekat dan jauh. Itulah mengapa kalian sendiri dapat menyaksikan betapa para pejabat, para menteri dan sosok presiden sendiri melakukan kunjungan ke seluruh pelosok negeri. Kunjungan itu berarti pandangan, simpati dan semangat para pejabat harus terbagi rata ke seluruh kota yang ada. Jangan sampai ada sebuah kota yang terletak jauh dari ibu kota tidak tersentuh semangat pengabdian dan keputusan pemerintah. Tidak! Tidak ada itu istilah jauh atau dekat dari ibu kota. Kini di negara ini, warga di kota-kota dan daerah-daerah yang terpencil dan kecil juga bisa bertatap muka langsung dengan para pejabat negara seperti presiden dan jajaran kabinet. Rakyat bisa menulis surat atau berbicara langsung dengan para pejabat negara. Ini sebuah fenomena yang tidak pernah terjadi sebelum ini. Rakyat tidak pernah punya impian bisa berbicara dengan para pejabat negara bahkan yang hanya menjabat sebagai kepala sebuah kantor pemerintahan lokal, karena para pejabat tidak pernah mengunjungi mereka. Ini sebuah faktor yang disebut dengan ‘rasa tanggung jawab' dari para pejabat pemerintah.
Faktor kedua adalah kemauan dan rasa percaya diri masyarakat. Sebuah bangsa, masyarakat, penduduk sebuah daerah yang tidak menghargai diri mereka sendiri akan selalu terbelakang dan tertinggal dari persaingan umat manusia dan di antara masyarakat dunia. Di era kolonialisme, di saat para penjajah menguasai negara-negara di kawasan Timur Tengah dan di negeri kita, satu hal paling berbahaya yang mereka propagandakan kepada kita adalah bahwa kalian bangsa terbelakang dan berada di level kedua bila dibandingkan dengan bangsa Eropa. Posisi derajat kedua ini ternyata tidak sama diterapkan di berbagai daerah. Sebagian diantara mereka dipandang lebih mulia sehingga ambisi mereka juga tentunya lebih besar sementara sebagian yang lain lebih rendah. Ketika Revolusi Islam datang bak angin topan, semua udara yang terkena polusi dan kotor dienyahkan dari negara ini.
Kini bangsa Iran dengan bersandarkan pada sejarahnya yang cemerlang, pada segala potensi yang ada, bersandar pada keislaman dan keimanannya tidak lagi memandang dirinya sebagai bangsa yang terbelakang. -Islam memiliki pandangan dan pemikiran yang baru bagi umat manusia-. Bangsa ini telah bangkit dengan rasa percaya dirinya. Hal itulah yang telah membangkitkan semangat nasional, mendorong rakyat untuk mempersiapkan dirinya mencapai puncak kemajuan dan memacu mereka agar lebih giat. Saya ingin menyampaikan kepada kalian, khususnya para pemuda, agar tidak membiarkan semangat dan harapan akan masa depan lenyap dari diri kalian.
Oleh pihak-pihak tertentu, negara ini sengaja dipertahankan supaya tetap dalam ketertinggalannya. Kini kita telah mengalami banyak kemajuan, namun kemajuan ini belum setara dengan kemampuan dan potensi bangsa Iran. Pada suatu hari, berkat Islam, rakyat Iran akan menaklukkan puncak sains serta kekuatan materi dan spiritual. Kini kita telah kembali menemukan Islam. Kita telah membuka dada untuk menerima Islam. Kita memperkenalkan Islam kepada dunia dengan cara pandang yang tepat, relevan dengan masa dan kemajuan zaman. Kini pemikiran politik, sosial, kecenderungan spiritual Islam dan pemikiran Islam tentang hubungan di dalam sebuah masyarakat, dapat menjadi aturan dan panduan. Masalah ini bukan karena kita yang membicarakannya atau saya yang mengucapkannya di sini. Pernyataan ini telah dilontarkan oleh para ilmuwan dunia yang obyektif melihat masalah. Kenyataan ini juga tidak diraih dengan mudah oleh bangsa Iran. Kalian telah menyumbangkan darah para syahid. Kota Abarkuh telah menyumbangkan banyak syahid. Kota Abarkuh punya banyak orang yang rela mengorbankan dirinya. Orang-orang tua mengirimkan anak-anaknya untuk membela Revolusi Islam di masa-masa penuh gejolak dan untuk membela kedaulatan negara di era Perang Pertahanan Suci. Mereka inilah yang berhasil mempertahankan Revolusi Islam, meninggikan bendera Islam dan memuliakan bangsa Iran.
Bila kalian cermati betapa bangsa Iran di tengah masyarakat internasional dan di percaturan global dipandang sebagai negara yang terhormat dan unggul, itu kerena seluruh rakyat di setiap daerah telah bekerja keras dan punya andil dalam menciptakan gambaran yang indah dari bangsa Iran. Oleh karenanya dua faktor yang telah disebutkan harus ada. Para pejabat harus memiliki rasa tanggung jawab dan terus menguatkan rasa tanggung jawab itu dengan cara memenuhi tuntutan rakyat. Saya dapat mengatakan kepada kalian bahwa, syukur sekali para pejabat pemerintahan, para menteri dan presiden kita punya rasa tanggung jawab yang tinggi. Antara saya dan Allah, bila seorang memandang dengan obyektif, tidak ada yang kurang dari rasa tanggung jawab yang ditunjukkan oleh para pejabat pemerintahan. Mereka telah melakukan pekerjaan yang banyak -dan jujur saja-, mereka adalah orang-orang yang tidak kenal lelah. Pekerjaan besar yang mereka lakukan, selain mengabdi kepada rakyat baik di sektor materi maupun spiritual, adalah mengusung slogan dan nilai-nilai Revolusi Islam dengan penuh kebanggaan. Ini poin yang paling penting. Sejak dahulu dan sekarang ada saja orang-orang yang tidak mengenal arti dari slogan-slogan ini. Mereka seharusnya bangga dengan itu, namun sayangnya mereka tidak merasakan kebanggaan itu.
Syukur, para pejabat tinggi negara ini selalu merasa unggul dan bangga dengan slogan dan nilai-nilai Revolusi Islam. Untuk itu rakyat Iran harus percaya dengan faktor pertama bahwa para pejabat pemerintahan punya perhatian lebih untuk memperbaiki kondisi seluruh penjuru negeri.
Kembali ke permasalahan sebelumnya. Kalian telah menyampaikan mengenai masalah air, pertanian, jalan dan lapangan kerja. Banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh seluruh negeri ini. Para pejabat negara harus mempelajari, menyusun program, menghitung seluruh fasilitas yang ada dan melaksanakannya. Untungnya negara kita punya banyak sarana dan tenaga kerja efisien. Pemerintah harus menyusun program dan memajukan negara ini. Sampai saat ini kita telah mengalami banyak kemajuan. Tingkat kemajuan yang dicapai bangsa Iran di sektor pembangunan selama 28 tahun setelah kemenangan Revolusi Islam berkali lipat lebih besar bila dibandingkan dengan 50 tahun era sebelum revolusi di zaman kekuasaan para penguasa thagut, zalim dan tidak pernah peduli akan nasib dan hak rakyat. Para pengusa zalim itu tidak punya rasa tanggung jawab terhadap rakyat. Apa yang mereka kerjaan adalah karena keterpaksaan, atau untuk menarik hati rakyat, atau terpaksa karena ada tuntutan rakyat yang dipandang berbahaya. Jika bukan karena itu mereka tidak akan pernah melakukannya. Mereka jarang sekali memperhatikan Provinsi Yazd yang memiliki masyarakat yang ramah, tetapi relatif lebih memerhatikan daerah-daerah yang rawan gejolak. Demikianlah perilaku para penguasa thagut sebelum ini. Tidak ada rasa tanggung jawab.
Alhamdulillah kini rasa tanggung jawab berada di tingkatnya yang tertinggi. Masyarakat lebih percaya dan tenang karena para pejabat tidak bekerja untuk diri mereka sendiri, tapi untuk rakyat.
Faktor kedua yang selalu saya tegaskan adalah semangat dan rasa percaya diri. Para pemuda kita punya etos kerja yang tinggi. Semangat harus tinggi. Mereka yang sibuk belajar, atau bekerja di sektor industri, pertanian dan pekerjaan lainnya harus merasa bertanggung jawab demi kemajuan negara. Mereka harus melaksanakan tanggung jawab besar ini sesuai dengan peran dan kemampuannya. Untungnya rakyat Iran punya rasa tanggung jawab seperti ini. Dampak pertama dari sebuah masyarakat yang hidup dan riang adalah membuat para perancang konspirasi dunia kecewa dan putus asa dalam upayanya menghancurkan bangsa Iran. Jalan terbaik untuk memukul mundur musuh adalah menunjukkan kesiapan diri.
Bangsa yang menunjukkan kesiapan, kehadiran di lapangan juang dan tekad bulatnya di segala bidang akan membuat musuh putus asa untuk melakukan infiltrasi, apalagi mengalahkannya. Bangsa Iran tidak boleh menunjukkan kelemahan dan kegamangan dalam masalah apapun. Ketika kalian melihat pemerintah bersikeras dalam isu nuklir, hal itu karena, pertama masalah ini merupakan sebuah keharusan. Dua hari yang lalu kepada para pemuda dan mahasiswa Yazd telah saya beberkan bahwa masalah nuklir adalah kebutuhan nasional. Bila kita tidak memulainya dari sekarang, negara dan bangsa ini akan merasakan dampak buruknyanya sepuluh atau lima belas tahun lagi. Namun bila kita memulainya sejak sekarang, pada masa ketika kita membutuhkannya, waktu itulah bangsa Iran akan meraih hasil usaha nasionalnya. Sebaliknya, bila kita tidak memulainya dari sekarang, kita pasti terlambat. Ini masalah pertama.
Sementara masalah kedua, dalam kondisi ketika kita membutuhkan, setiap sikap lemah dan gamang di hadapan musuh akan mendorong mereka lebih berani dan berharap lebih besar dari kita. Mereka maju satu langkah ke depan. Inilah yang menyebabkan bangsa Iran kokoh bertahan dan sikap ini benar. Sebagaimana berulang-ulang disampaikan oleh para pejabat negara dan setiap warga di seluruh penjuru negeri mengulangi dan meneriakkan yel-yel itu, memang benar. Bangsa Iran berhak untuk menguasai kemampuan sains dan kemampuan energi ini.
Ini hanya sebuah kasus dan contoh. Karena seluruh keinginan rakyat Iran tidak bisa diringkas dalam masalah ini. Kita masih harus melalui jalan panjang yang terbentang di hadapan kita. Selalu membangun dan selalu mencari posisi kita yang sebenarnya di tingkat hubungan antar negara dan pentas internasional juga dari sisi spiritual dan akhlak. Banyak pekerjaan yang harus kita lakukan. Di sini dituntut kerja keras para pejabat negara dan tentunya dengan diiringi semangat dan bantuan rakyat. Mereka pasti akan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Alhamdulillah saya dapat merasakan hal yang sama pada masyarakat yang saya temui di kota-kota mereka; yaitu kesiapan dan keriangan. Kota Abarkuh adalah daerah yang berada di gurun sahara dan salah satu tempat yang terkenal di negara ini. Setiap orang yang hidup di tengah-tengah kalian, di antara kalian anak-anak muda dan seluruh lapisan masyarakat di sini, pasti merasakan hal itu.
Tidak lama lagi kita dihadapkan pada Pemilihan Umum Legislative. Kehadiran kalian dalam pemilu merupakan presentasi dari tekad kokoh, kekuatan dan keteguhan bangsa Iran. Selalu saja musuh berusaha membuat situasi pemilu menjadi lesu agar animo masyarakat untuk mendatangi tempat-tempat pemungutan suara mengecil. Musuh selalu menginginkan hal ini, namun sejauh pengamatan saya dalam sejarah pemilu parlemen Republik Islam Iran, rakyat Iran selalu bertindak dengan benar, dan sepenuhnya berlawanan dengan apa yang diinginkan musuh.
Kebersamaan, perhatian dan rasa tanggung jawab yang ditunjukkan rakyat Iran dalam setiap pemilu semakin baik dan animo semakin tinggi. Kenyataan ini dapat ditemukan di hampir setiap pemilu yang digelar selama ini. Kami berharap dalam pemilu yang akan datang juga demikian. Seluruh masyarakat dari segala lapisan ikut berperan serta dalam tanggung jawab besar ini. Ini sebuah persaingan yang positif. Persaingan dalam pemilu termasuk persaingan yang positif dan manfaatnya kembali kepada rakyat. Sebagaiamana telah saya sampaikan di Yazd, kalian harus meninggalkan cara-cara yang tidak etis dalam pemilu seperti melecehkan, menghina dan menuduh. Jangan sampai kalian berusaha mengunggulkan diri dengan cara menjatuhkan rival. Ini bukan cara yang Islami. Bersainglah secara positif tanpa kehilangan luapan kegembiraan, namun tetap dengan menghormati aturan etika yang ada.
Saya berharap semoga Allah memberikan taufik kepada bangsa Iran dalam pemilu kali ini. Semoga rakyat Iran dapat melaksanakan tanggung jawab besar ini. Saya juga memohon kepada Allah agar terus menambah kemuliaan bangsa Iran dan kalian masyarakat yang mulia semoga Allah menganugeahkan kemuliaan kepada kalian.
Saya patut berterima kasih atas kehadiran, pertemuan dan sambutan hangat kalian. Saya juga perlu menyampaikan permohonan maaf karena terlambat tiba di Abarkuh sejam dari waktu yang telah ditentukan. Hal itu karena jalan dipenuhi salju dan kabut yang membuat kami terpaksa memperlambat kecepatan. Kondisi inilah yang menyebabkan kami terlambat, padahal kami telah bergerak dari Yazd sesuai dengan perkiraan agar tiba tepat waktu di Abarkuh. Namun hambatan yang ada dan jalanan yang ditutupi oleh salju dan kabut membuat kami terlambat.
Ilahi! Kami bersumpah dengan kemuliaan dan kehormatan-Mu! Anugerahkan rahmat, keutamaan dan kebaikan kepada masyarakat ini. Ilahi! Perbaiki dunia dan akhirat mereka! Kumpulkan para syahid kota ini dengan para wali-Mu! Ilahi! Kumpulkan ruh suci Imam Khomeini dengan para nabi dan wali-Mu!
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.