Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam

Pidato Rahbar di Hari AU Republik Islam Iran

Sekarang bangsa ini agung dan kaya inspirasi. Pemerintahan Republik Islam telah dikenal sebagai pemerintahan yang tangguh. Berbagai negara dan kekuatan-kekuatan lain, baik di kawasan maupun di luar kawasan, terpaksa mengakui keagungan bangsa ini. Bangsa ini telah menunjukkan kemampuan dan kekuatannya dalam segala bidang. Ini semua harus kita sadari.

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Pertama-tama saya mengucapkan selamat kepada segenap anggota Angkatan Udara (AU) Republik Islam Iran (RII) serta seluruh bangsa Iran atas peringatan Hari AU RII. Apa yang terjadi pada tanggal 19 Bahman tahun 1357 Hijri Syamsi (8 Februari 1979) tak syak lagi adalah hari yang sangat monumental. Pada hari itu sekelompok anggota AU melancarkan gerakan atas inisiatif sendiri dan didorong oleh simpati dan opini mereka sendiri untuk melayangkan pukulan terakhir terhadap rezim tiran Syah Pahlevi yang sedang sekarat. Ini adalah tindakan yang sangat gagah berani sekaligus cerdas. Peristiwa seperti ini terjadi ketika memang sangat diperlukan dan tepat pada waktunya sehingga dapat mengubah perjalanan nasib sebuah bangsa atau setidaknya melipat gandakan laju perubahan.

Gerakan AU saat itu merupakan gerakan yang sangat besar dan telah membuka jalan bagi kebanyakan masyarakat. Seperti yang telah dinyanyikan dalam sebuah lagu indah oleh saudara-saudara yang mulia tadi, AU patut mengatakan, "Akulah yang pertama kali menambatkan hatiku pada Pemimpin Besar." Ini memang kenyataan. Gerakan mereka sungguh berakar; bukan dipikir hari ini dan besoknya akan dijalankan. Seperti yang pernah saya singgung, ini adalah hasil dari akumulasi rasa simpati, penalaran, dan logika yang berkembang di tengah AU dan kemudian mengkristal pada saatnya yang tepat. Dengan demikian, ini adalah hari yang sangat penting dan penuh berkah.

Menapak tilas peristiwa-peristiwa historis pada prinsipnya adalah dalam rangka memetik hikmah dan pelajaran bagi generasi mendatang. Peristiwa ini adalah pelajaran yang senantiasa hidup di hati bangsa Iran dalam setiap era. AU telah melakukan tindakan yang berani, heroik, percaya diri, logis, dan beranjak dari keimanan yang membara. Tanpa iman, gerakan seperti ini tidak mungkin terjadi. Serangkaian revolusi kita dari awal hingga akhir adalah manifestasi dari hakikat sedemikian rupa; berpikir secara benar, cerdas, berbasis iman, berani, dan tak kenal takut menghadapi apapun yang bakal menghadang di depan. Dan inilah unsur-unsur yang dapat mengangkat martabat sebuah bangsa. Tanpa unsur ini, bangsa akan terhina.

Di era dinasti despotik, bangsa Iran menjalani kehidupan yang sangat berat. Meski memiliki latar belakang sejarah yang sedemikian agung, martabat bangsa ini diinjak-injak oleh pihak asing. Angkatan Bersenjatanya pun dihina, apalagi rakyat, begitu pula para pejabat dari berbagai jajaran hingga yang paling tinggi sekali pun, serta para tokoh masyarakat, oleh pihak-pihak yang menganggap dirinya berada di atas segalanya dan memandang Iran sebagai lahan yang harus digarap dan hasilnya mereka bawa pulang. Bangsa Iran melawan perlakuan ini. Revolusi Islam telah mempersembahkan kehormatan untuk bangsa ini sebagai ganti penghinaan yang dimarakkan oleh pihak asing, mempersembahkan manisnya kemerdekaan sebagai ganti pahit dan hinanya ketergantungan, menyuguhkan kesolidan dan keperkasaan sebagai ganti kepasrahan di depan dominasi asing.

Pada masa itu, seluruh jajaran pejabat kita, termasuk yang paling vital bagi negara, bertekuk lutut pada hegemoni asing. Apapun yang dikehendaki pihak asing, yaitu Inggris selama beberapa waktu, dan kemudian AS selama sekian dekade, selalu diterapkan di dalam negeri ini. Akibat dari sikap para pejabat kita ini, rakyat yang harus menanggung deritanya. Rakyat mutlak tak berdaya. Kondisi pasrah lantas diubah oleh revolusi dengan kondisi yang resisten dan solid. Ketergantungan digusur dengan kemerdekaan, kehinaan diganti dengan kehormatan, rezim dinasti kerajaan yang tak logis dan tak berdasar digeser dengan pemerintahan berbasis kerakyatan. Revolusi Islam memporak porandakan seluruh tatanan destruktif yang dibangun sekian lama oleh rezim despotik. Revolusi membangun fondasi-fondasi baru yang menyuguhkan identitas baru bagi negara ini.

Angkatan Bersenjata pun menemukan identitasnya yang baru. Identitas Angkatan Bersenjata sekarang berbeda total dengan identitasnya di era rezim despotik. Kalian sekarang adalah benteng pertahanan bagi kepentingan rakyat. Angkatan Bersenjata dulu adalah pengawal kepentingan kerajaan dan rezim despotik serta antek-antek penguasa. Tetapi sekarang kalian menemukan kehormatan kalian di depan musuh. Kalian sendiri yang membangun, berkonsolidasi, dan mengkaji. Saat itu kalian menerima dengan mata tertutup apa saja yang didektekan terhadap kalian, tetapi kemudian kalian mengangkat rakyat ini ke puncak kehormatan ketika mereka turun ke jalan. Bangsa Iran lantas menemukan dan menempuh jalan kemajuan. Semua biayanya sudah kita tanggung bersama. Dalam memperjuang cita-citanya, bangsa ini tahu persis tentang biaya dan akibat yang harus harus ditanggung. Tanpa biaya mereka tidak bisa menggapai puncak. Biaya sudah kita bayar dan kemudian bisa bergerak maju berkat taufik Ilahi.

Sekarang bangsa ini agung dan kaya inspirasi. Pemerintahan Republik Islam telah dikenal sebagai pemerintahan yang tangguh. Berbagai negara dan kekuatan-kekuatan lain, baik di kawasan maupun di luar kawasan, terpaksa mengakui keagungan bangsa ini. Bangsa ini telah menunjukkan kemampuan dan kekuatannya dalam segala bidang. Ini semua harus kita sadari.

Kalian para pemuda yang berbakti di AU RII hendaknya memperhatikan dan menindak lanjuti realitas ini dalam melaksanakan tugas. AU harus berkembang, maju, dan melipat gandakan segala kekuatan dan kehormatan yang sudah dicapai selama ini. Di era Perang Pertahanan Suci, AU sudah terlatih dan teruji dengan baik. Setelah itu AU juga berhasil mencetak berbagai prestasi besar dalam kesatuan ini. Ini semua harus dilanjutkan. Proses penyempurnaan tak kenal kata berhenti, dan ini bergantung pada antusiasme kalian di semua jajaran AU. Masa depan adalah milik kalian. Negara, Angkatan Bersenjata, dan AU bergantung pada kalian selaku anggota Angkatan Bersenjata Republik Islam dan AU. Kemajuan kalian adalah kemajuan bangsa dan negara. Kuatkan diri kalian. Kekuatan ini tentu tidak hanya bergantung pada media fisik, tetapi juga kekuatan iman dan tekad untuk menggalang kemajuan. Mantapkan kekuatan ini dari hari ke hari.

Beruntung, bangsa ini serius dalam menempuh jalannya. Banyak pihak lain yang berusaha merobohkan kehendak rakyat ini melalui berbagai macam cara, tetapi mereka gagal. Hal yang sangat penting dan membuahkan optimisme ialah bahwa sepanjang 28 atau 29 tahun ini, kita terus bergerak ke depan bahu membahu tanpa henti. Sudah banyak manuver politik dan berbagai gerakan lainnya kita lakukan dengan penuh rasa tanggungjawab. Semua ini menjadi sebuah gerakan sistematis yang mengarah ke depan bagi bangsa Iran . Gerakan ini tetap kontinyu. Musuh tak akan pernah mampu menghentikan gerakan ini. Mereka sendiri sekarang sudah mengakui ketidak mampuannya.

Jika kalian mengikuti berita-berita dunia, maka kalian akan melihat statemen-statemen bernada kagum terhadap bangsa Iran mengalir di berbagai forum politik dan pusat pengambilan keputusan di dunia, dan bahkan di sentra-sentra kekuatan dunia. Tentu sebagian pihak mengungkapkannya dengan rasa permusuhan, dendam, dan hasud, sementara sebagian lain mengungkapkan kekagumannya dengan rasa gembira. Pola seperti ini terlihat tentu hanya pada kalangan pejabat dan politisi. Tetapi di kalangan rakyat biasa, mereka rata-rata berdecak kagum atas bangsa Iran . Ketika para pejabat kita bertatap muka dengan masyarakat bangsa-bangsa Muslim atau bahkan non-Muslim, kekaguman ini terlihat jelas. Ini tak lain adalah berkat kesolidan bangsa Iran , dan ini akan terus berlanjut.

Bangsa Iran merayakan revolusi Islam adalah dalam rangka ini.Yaitu untuk memperlihatkan lagi bahwa motivasi yang menggerakkan bangsa ini menuju kehormatan dan keagungannya masih tetap hidup. Kita kini sedang menyongsong pawai akbar 22 Bahman (Hari kemenangan Revolusi Islam. Pentj). Kalian akan melihat betapa semangat bangsa kita pada tahun ini masih bergelora sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, dan bahkan lebih bergelora lagi. Mereka akan ditatap lagi oleh khalayak dunia. Jangan sepelekan partisipasi rakyat dalam pawai 22 Bahman. Ini adalah peristiwa besar. Coba bandingkan hari-hari ulang tahun revolusi kita yang sangat kolosal ini dengan hari-hari nasional di negara-negara lain. HUT revolusi kita bukan sekedar acara yang kering dan seremonial belaka, melainkan acara yang benar-benar merakyat. Jika memang diperlukan, rakyat pasti keluar rumah dan berpartisipasi tanpa mempedulikan hembusan hawa dingin ataupun sengatan terik matahari. Setiap tahun pada tanggal 22 Bahman, rakyat selalu terjun ke gelanggang untuk memperlihatkan keterlibatan mereka di depan musuh dan pihak-pihak yang kontra revolusi.

Ini semua akan dilihat oleh dunia. Bisa saja pihak musuh menampilkannya dengan gambaran lain; mengecilkan jumlah massa yang jutaan menjadi, misalnya, ribuan. Ini sudah menjadi kebiasaan dalam propaganda mereka. Tetapi yang jelas mereka tahu persis bagaimana kondisi bangsa Iran . Mereka menyadari dan merasakan realitas yang sesungguhnya; keterlibatan, kehendak, komitmen, dan konsistensi rakyat kepada kandungan revolusi yang agung ini. Tanggal 22 Bahman beserta pawai akbarnya adalah manifestasi keperkasaan nasional dan ketangguhan bangsa Iran, manifestasi keterlibatan, kehendak, dan tekad nasional bangsa Iran dimana pria, wanita, tua, dan mudanya turun ke jalan-jalan dalam segala keadaan. Rakyat di seluruh pelosok Iran memperlihatkan dirinya di depan mata dunia. Ini tentu sangat agung.

Saya juga akan bicara tentang permasalahan dalam negeri, begitu pula tentang berbagai persoalan serius yang melanda dunia Islam. Persoalan dalam negeri yang terpenting sekarang ialah masalah pemilu. Pemilu adalah salah satu arena yang sangat krusial dan determinan. Perhatikan dan silahkan analisa pemilu-pemilu kita pada setiap tahapnya, niscaya kalian akan melihat kegigihan pihak musuh dan para adidaya dunia untuk mengecilkan partisipasi rakyat pada setiap pemilu, baik pemilihan parlemen, presiden, maupun pemilihan-pemilihan lainnya. Mereka berusaha mengempiskan animo rakyat. Mereka ingin menghapus atau setidaknya mengurangi kepedulian dan harapan rakyat kepada pemilu. Namun, berkat inayah Ilahi, upaya mereka itu selalu saja kandas. Ini menandakan betapa pentingnya pemilu. Pihak-pihak yang kerap berkoar tentang demokrasi, kerakyatan, hak rakyat, dan pemerintahan demokratis serta menjadikan semua ini sebagai kedok dalam melancarkan ekspansi, pembantaian, dan tragedi ternyata tak berkutik di depan realitas kerakyatan yang ada pada bangsa Iran .

Ini menjadi dilema yang tak kunjung terpecahkan untuk mereka. Mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat. Mereka tidak habis pikir harus berkata apa. Di negara-negara lain mereka bisa menyokong rezim kudeta, rezim feodal, dan rezim-rezim non-demokratis lainnya. Namun, ketika berhadapan dengan bangsa Iran yang begitu bebas terjun ke gelanggang dan memilih sendiri para anggota badan-badan legislatif, eksekutif, dan para pejabat penting lainnya, apa yang bisa diperbuat oleh musuh? Apa yang bisa mereka perbuat di depan mata masyarakat dunia? Tak ada jalan lain buat mereka kecuali berdusta dengan mengatakan rakyat tidak bebas dan tidak berpartisipasi. Kalau mampu, mereka akan menggagalkan pemilu, sebagaimana pada masa tertentu mereka pernah gigih berusaha untuk itu dengan bantuan pihak-pihak tertentu yang termakan oleh musuh. Mereka ingin agar pemilu tidak pernah ada lagi. Namun, berkat pertolongan Allah SWT, mereka tak sanggup berbuat itu, walaupun mereka berobsesi untuk itu. Ini semua menunjukkan pentingnya pemilu.

Partisipasi rakyat adalah yang terpenting dalam pemilu. Semua harus berpartisipasi. Ini adalah kewajiban nasional. Kewajiban ini tidak berubah karena adanya perubahan pemerintahan dan kelompok-kelompok yang naik. Pemilu adalah fardhu yang mengharuskan keterlibatan semua orang. Semua harus menyadari kewajiban berpartisipasi dan tak perlu mencari-cari alasan untuk tidak ikut serta. Sebagian orang ada yang beralasan. Alasannya ada yang benar dan ada pula yang dibuat-buat sambil berharap rakyat bersikap dingin terhadap pemilu.

Pemilu di negara kita termasuk paling sehat dibanding pemilu di negara-negara lain di dunia. Tapi saya selalu berpesan kepada panitia penyelenggara pemilu agar benar-benar memperhatikan UU. Semua harus menerima supremasi hukum dan konsekwensinya. Hukum adalah yang memilah antara yang hak dan yang batil. Masyarakat dan pejabat jangan sampai menjauh dari UU dalam bergerak. Jangan sampai undang-undang dipermainkan. Ini harus diperhatikan, dan alhamdulillah, pasti akan diperhatikan. Saya juga berpesan supaya UU diperhatikan dengan waspada dan cermat. Jangan sampai menzalimi orang lain dan melanggar haknya. Hak rakyat jangan dilanggar; jangan sampai orang tak layak dinyatakan layak. Ini harus diperhatikan oleh semua pihak. Namun demikian, yang paling penting adalah partisipasi dalam pemilu. Semua harus terlibat dalam pemilu. Ini adalah kewajiban yang bersifat umum. Masih ada waktu sebelum tiba hari pemungutan suara, dan sampai hari itu saya masih akan berpesan tentang ini agar orang-orang yang berpikir, berbicara, mengatur, dan menyelenggarakan pemilu tetap giat bekerja sambil mengingat pentingnya masalah ini.

Mengenai persoalan Dunia Islam, menurut kami, masalah Palestina dan tragedi Gaza adalah masalah kolektif dan bukan hanya masalah bangsa yang tinggal di sana saja. Ini adalah masalah Dunia Islam, masalah Timur Tengah, dan bahkan boleh dikata masalah seluruh bangsa. Ada kebijakan yang sepenuhnya salah dan jahat di Timur Tengah dan dijalankan oleh pemerintah AS. Kebijakan AS di Timur Tengah hanya berobsesi menjamin kepentingannya di kawasan ini. Sedangkan kepentingan puluhan atau ratusan juta penduduk yang tinggal di kawasan ini sama sekali tidak ada artinya di mata AS. Sebaliknya, penduduk itu ditindas, dihina, dibantai, dan diberangus. AS tak peduli dengan apakah tekanan mental akan membuat kehidupan mereka luluh lantak. Yang diurus oleh AS hanyalah menjaga interesnya sendiri di kawasan. Hanya ini prinsip kebijakan AS di Timur Tengah.

Semua ini tentu bukan berita baru. Bangsa-bangsa dunia sudah tahu realitas ini, begitu pula pemerintah mereka. Tapi masalahnya, kebijakan seperti ini tidak direaksi dengan tindakan yang semestinya oleh dunia. Rakyat Gaza dan Palestina secara umum berjuang dengan segala daya. Mereka sungguh patut dipuji. Dari satu sisi mereka mendapat tekanan ekonomi yang luar biasa, dan dari sisi lain mereka dihajar dengan aksi pembunuhan, perusakan, penembakan, dan penganiayaan terhadap wanita dan anak-anak. Tetapi di saat yang sama mereka masih bangkit melawan. Obsesi AS ialah menceraikan rakyat dengan pemerintah yang sudah dipilih secara demokratis. Untuk ini AS tak segan-segan melakukan apa saja. AS menggelar konferensi bersejarah yang hasilnya ternyata malah menambah kelamnya suasana Timur Tengah. Beginilah jika AS dan Zionis duduk berunding dan mengambil keputusan soal kawasan ini.

Presiden AS datang ke kawasan kemudian pergi. Setelah itu yang terjadi adalah gempuran, blokade, dan pembunuhan penduduk, wanita, dan anak-anak di Gaza. Apa gunanya berunding dengan AS dan Israel ketika tujuan mereka di Timur Tengah sudah jelas? Pemerintah negara-negara Islam harus mengambil keputusan untuk memecah blokade Gaza . Rakyat dan pemerintah Mesir memiliki tugas besar dalam hal ini. Bangsa-bangsa Muslim lainnya juga harus membantu pemerintah dan rakyat Mesir agar bisa melaksanakan tugasnya. AS dan Israel membangun penjara raksasa yang berisikan satu setengah juta penduduk. Wanita dan anak-anak didera dengan kelaparan, kehausan, kelangkaan bahan bakar, tidak adanya pemanas di musim dingin, dan lain sebagainya. Sawah, kebun, dan perdagangan mereka dihancurkan. Tak cukup dengan ini, Israel juga melancarkan serangan udara dan darat. Sampai kapan ini harus dibiarkan?!

Rezim perampas dan para pendukungnya jangan sampai menggunakan orang-orang Palestina sendiri untuk menindas rakyat Palestina. Jika ini sampai terjadi, maka ini menjadi corengan batu arang ke wajah mereka untuk selamanya. Pemerintah negara-negara Arab juga sampai diperalat untuk hal yang sama. Ini adalah masalah yang sangat penting. Jalan yang dipilih oleh bangsa Palestina sendiri, yaitu resistensi, adalah jalan yang benar dan merupakan satu-satunya jalan yang akan menyelamatkan bangsa Palestina.

Kita memohon agar Allah SWT memberi kita petunjuk tentang segala tugas dan kewajiban kita, serta membimbing bangsa-bangsa Muslim dan pemerintah mereka ke jalan yang lurus. Insya Allah, problema yang melanda Dunia Islam dapat ditangani oleh kita sendiri, umat Islam, dan ambisi musuh dapat digagalkan dengan kekompakan, solidaritas, dan kerjasama kita. Kita memohon kepada Allah SWT agar arwah para syuhada kita dikumpulkan dengan arwah para syuhada masa-masa awal Islam, dengan Nabi Besar Muhammad SAW, dan dengan penghulu para syuhada, Imam Husain as. Kita juga memohon agar Pemimpin Besar kita, Imam Khomeini ra, dikumpulkan dengan para wali Allah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

700 /