Berikut ini adalah teks penuh pidato yang diberikan pada tanggal 3 Juni 2008 oleh Ayatullah Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam pada hari peringatan wafatnya Imam Khomeini (r.a) yang ke 19.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah, Tuhan semesta alam, Sholawat dan Salam kepada junjungan dan Nabi kita, Abal-Qassem Al-Mustafa Muhammad, dan ke atas keluarganya yang suci dan maksum, khususnya kepada Imam Zaman Al-Mahdi (a.s).
Sekarang ini sudah 19 tahun negara Iran telah meluangkan ruang dan waktu untuk memanifestasikan kecintaan dan penghormatan kepada Imam Khomeini yang agung. Banyak dari rakyat kita adalah atas kaum muda yang tidak menyaksikan masa hidup Imam Khomeini yang penuh berkah. Mereka itu dilahirkan sesudah Imam wafat dan sebagian lagi masih kanak-kanak pada saat itu. Tetapi pemuda beriman ini yang hidup di berbagai bagian negara mencintai Imam dan begitu banyak kenangan sehingga seolah-olah mereka dulu berhubungan secara dekat Imam. Seakan seperti yang tertera dalam doa Samaat: "Kami dengan benar dan tulus ikhlas meletakkan kepercayaan kami kepadanya tanpa melihatnya."
Mereka menikmati kepercayaan murni dan tulus padahal mereka sendiri belum terlahir ketika Imam masih hidup dan belum pernah mempunyai kesempatan untuk mendengarkan ucapannya. Perasaan ini bukan hanya dimiliki oleh bangsa kita. Di berbagai belahan dunia serta di negeri-negeri Muslim, banyak orang yang mempunyai perasaan yang sama kepada Imam Khomeini.
Kenyataan ini diakibatkan oleh dua faktor. Yang pertama adalah kebesaran Imam dan berbagai aspek personality Imam, yang tidak ada padanannya di zaman ini dan masa sebelum kita. Faktor yang lain adalah kebesaran revolusi ini. Itu adalah pencapaian yang luar biasa pada era saat ini yang dilahirkan oleh Imam kita dengan mengandalkan kepercayaannya, kecerdasan, dan kebulatan tekad yang kuat, yaitu melahirkan revolusi dan republik Islam. Kebesaran revolusi ini menunjukkan kebesaran Imam kita. Revolusi ini adalah keajaiban ilahi yang luar biasa.
Sedangkan musuh Islam dan umat Islam melakukan propaganda yang melawan agama Islam dan ulama selama sekitar seratus tahun, sedangkan rezim yang berkuasa saat itu - rezim Pahlevi - rela mengorbankan kepentingan bangsa Iran demi kepentingan musuh dan pihak luar selama 50 tahun kekuasaannya dan membuat negara betul-betul bergantung kepada pihak asing. Imam Khomeini (r.a.) memimpin perjuangan di negara ini dengan mengangkat bendera Islam dan perlawanan terhadap penguasa yang diktator, dan beliau berhasil mencapai cita-cita besar ini.
Revolusi Islam berbeda dengan semua revolusia lain yang pernah terjadi di dunia. Revolusi Islam ini bukan hanya revolusi kebudayaan dan moral saja, atau terbatas pada revolusi ekonomi, atau politik semata. Tetapi, revolusi ini adalah revolusi di segala aspek. Persis seperti agama Islam yang melandasinya. Selain akhlak dan etika, agama Islam juga mempertimbangkan aspek-aspek kehidupan yang lain seperti aspek ekonomi, politik, dan perspektif sosial. Demikian pula, revolusi Islam ini. Peliputannya atas semua aspek adalah kunci kelestarian dan kian besarnya pengaruh revolusi ini di kawasan dan di dunia, yang sejalan dengan keperluan umat manusia.
Imam Khomeini (r.a.) meninggalkan garis-garis pedoman bagi umatnya -bangsa kita- dengan kata-kata dan amalannya. Ini berarti bahwa kata-kata dan gerak jari tangan Imam Khomeini (r.a.) menuntun kita dalam mengarungi semua tahap kehidupan, dan surat wasiatnya adalah salah satu warisan spiritual yang terbaik dan paling berpengaruh. Ada baiknya jika rakyat dan pejabat serta para pemuda merujuk dan menelaah surat wasiat ini dan merenungkannya.
Pada kesempatan yang mulia ini dan dihadiri oleh orang-orang yang mempunyai kesadaran tinggi dan hati yang selalu terjaga, saya akan membawakan beberapa poin penting yang ada dalam surat wasiat Imam Khomeini. Point pertama adalah Imam Khomeini (r.a.) di dalam surat wasiatnya menyatakan bahwa revolusi Islam ini adalah revolusi ilahi dengan rakyat sebagai pilar utamanya. Artinya, revolusi ini milik semua orang. Ini berarti tidak ada individu, kelas sosial, atau kelompok-kelompok tertentu yang dapat mengklaim dirinya sebagai pemilik revolusi ini dan menilai orang lain sebagai penunggang. Jika memang harus ditunjuk siapakah pemilik revolusi ini, Imam Khomeini (r.a) adalah orang yang paling cocok untuk disebut sebagai pemilik revolusi. Revolusi ini lahir karena kebulatan tekad dan ketokohan beliau sebagai pemimpin. Akan tetapi Imam Khomeini (r.a.) tidak merasa punya andil dalam kemenangan ini dan beliau meyakini bahwa revolusi ini adalah anugerah Allah.
Ini adalah tema utama dalam pernyataan Imam Khomeini (r.a.) yang juga telah dititikberatkan dan ditetapkan di dalam surat wasiatnya. Oleh karena itu, Revolusi ini adalah milik semua orang. Menjaga anugerah besar ilahi ini adalah kewajiban yang ada di pundak setiap orang. Semua orang harus menyadari bahwa mereka adalah penjaga revolusi ini. Semboyan tentang orientasi, nilai, dan asas, adalah identitas dan makna dari revolusi ini. Di sana selalu ada -dan akan selalu ada- oknum-oknum yang mencoba mengganti semboyan revolusioner dengan dalih ‘mengikuti perubahan zaman'. Mereka sudah mencoba memisahkan aspek agama, keadilan sosial, semangat anti imperialisme dan anti kekuasaan asing dari revolusi ini. Atau menelanjangi semangat anti kediktatoran dari revolusi ini.
Mereka mungkin masuk dengan
berbagai motif dan dengan berbagai dalih untuk mengubah pedoman dan
slogan revolusi. Semua orang mesti tanggap dan jeli. Mereka harus tahu
bahwa Revolusi ini lahir dan hidup dengan slogan-slogannya. Slogan
paling inti dalam revolusi ini adalah keislamannya yang tertera pada
bendera revolusi. Slogan kepatuhan pada ajaran agama, anti kekuasaan
asing, anti arogansi, pembelaan kepada kaum tertindas di dunia dengan
pembelaan yang tegas, jelas dan tulus.
Fakta bahwa revolusi ini
milik semua orang adalah salah satu semboyan terbaik revolusi ini.
Telah dijelaskan, bahwa tidak ada diskriminasi atas kelas sosial
khusus. Kaum muda hari ini adalah pemilik revolusi, sebagaimana kaum
muda pada era perjuangan waktu itu.
Tidak benar menyebut revolusi ini hanya milik mereka yang dulu berjuang melahirkannya atau terlibat dalam mempertahankannya. Banyak orang yang tidak terlibat dalam membidani kelahiran revolusi tetapi mereka yang telah mempertaruhkan nyawa dan berkorban ketika terjadi peperangan suci dan pergi ke medan perang. Orang ini mempunyai hak yang sama kepada revolusi seperti yang lain.
Sepanjang dua puluh tahun terakhir, sudah banyak kaum muda yang dengan semangat yang luar biasa, motivasi spiritual yang kuat, dan upaya sosial, ilmiah, serta kerja keras dalam bidang politik dan sosial, masuk ke medan untuk menjaga kelestarian dan dinamisme revolusi ini. Mereka, juga, adalah anak-anak revolusi. Mereka, juga, pemilik revolusi. Posisi mereka terhadap revolusi sama dengan mereka yang hadir di tahap awal Revolusi. Situasi yang sama ini akan terus berlangsung pada masa mendatang. Kaum muda dan semua generasi mempunyai hak yang setara kepada Revolusi. Semuanya mempunyai hak yang sama dan bagian tanggung jawab yang sama untuk melindunginya.
Pemuda kita sekarang harus menyadari bahwa keberlangsungan revolusi ini memerlukan kebulatan tekad, keimanan, dan ketegaran. Beberapa orang dapat bertahan dengan penuh ketegaran tetapi ada juga yang gugur di tengah jalan. Tentu saja, perbuatan kelompok yang terakhir ini merugikan diri mereka sendiri. "Sesiapa yang telah berpaling dari imannya berarti dia telah merusakkan dirinya." [Al-Quran 28:10]. Mereka yang berpaling dari revolusi sama seperti mereka yang berpuasa pada siang hari yang terik tetapi gagal untuk bertahan lalu kemudian membatalkan puasa mereka yang sebenarnya hanya tinggal beberapa saat lagi menjelang terbenamnya matahari. Orang ini tidak ada bedanya dengan orang yang sama sekali tidak berpuasa. Membatalkan puasa pada waktu kapanpun tetap sama dengan tidak berpuasa.
Jika tidak memiliki keuletan dan ketegaran dalam mempertahankan revolusi, maka seseorang akan kehilangan hubungannya dengan Revolusi, dan ini adalah ketidaksetiaan terhadap Revolusi. Selalu ada orang yang kehilangan kesetiaannya kepada Revolusi, yang telah kehilangan perhatian mereka kepadanya, dan yang sudah membelakangi Revolusi. Imam kita telah menganjurkan di dalam surat wasiatnya supaya kita, rakyat, dan seluruh generasi kita memandang realistis kepada Revolusi ini. Revolusi lah yang terpenting, bukan figur dan orang-orangnya. Menjadi revolusioner bergantung kepada tindakan dalam menjaga hubungan itu dan loyalitas kepada Revolusi serta penyesuaian perannya di dalam Revolusi. Itu adalah poin pertama.
Poin kedua adalah tentang ramalan pada surat wasiat Imam bahwa Revolusi akan menjalar ke tempat lain dan akan membebaskan dunia Muslim dari kekuasaan para penjajah. Itu adalah ramalan yang dibuat oleh Pemimpin Besar kita. Kalau memandang kenyataan yang terjadi hari ini, kita akan melihat bahwa ramalan sudah terwujud. Menurut Imam Khomeini (r.a.), Revolusi - tidak seperti Revolusi lain - tidak disebarkan dengan menabur bibit perselisihan di negara-negara lain, atau dengan mengerahkan angkatan perang, atau penyebaran terorisme. Menyebarkan Revolusi kepada bangsa lain direalisasikan dengan menunjukkan teladan dari pemerintahan Republik Islam. Artinya, rakyat Iran harus berbuat untuk Republik Islam ini sampai dan pemerintahan ini menjadi teladan bagi negara lain. Itu semua harus dilakukan dengan penuh antusias untuk mengikuti langkahnya. Penyebaran ini juga diaktualisasikan dengan menyebarkan ajaran Islam, lewat pembelaan terbuka kepada kaum yang tertindas di dunia Islam, dan melalui dukungan kepada bangsa yang telah ditindas oleh kekuasaan imperialis yang angkuh. Itu adalah makna dari penyebaran pemerintahan Islam, seperti apa yang sudah terjadi.
Hari ini, bangsa-bangsa lain di seluruh dunia memandang bangsa Iran. Mereka terilhami dan termotivasi oleh bangsa kita. Hari ini, semboyan anti-dominasi asing yang didengungkan bangsa Iran sudah menjalar ke semua bagian dunia Islam. Jika Anda pergi ke negara Muslim yang lain, Anda akan menyadari bahwa rakyat di setiap negara itu menjunjung tinggi dan menghargai slogan, motifasi, dan aspirasi kita, begitu juga dengan pemerintah mereka. Mereka mengagumi slogan kita yang menentang penindasan, anti imperialisme, pembelaan kepada kaum tertindas, pembelaan kepada bangsa Palestina, dan penentangan terhadap jaringan Zionisme. Mereka mengagumi teriakan kami untuk membantu bangsa Palestina yang tertindas. Inilahkata hati bangsa-bangsa Muslim. Inilah makna dari menyebaran Revolusi Islam. Sebagaimana yang kalian saksikan, slogan bangsa kita pun tentang energi nuklir - yakni ketika bangsa Iran menolak tekanan musuh dan resisten dalam membela haknya - hari ini sudah menjadi inspirasi dunia Islam sehingga banyak negara Muslim dan Arab yang menyatakan bahwa energi nuklir adalah keinginan yang umum untuk semua negara Arab.
Baik teman maupun lawan, bangsa Iran mengakui bahwa ramalan Imam Khomeini (r.a. ) tentang penyebaran Revolusi sudah terbukti hari ini, salah satu contohnya adalah persoalan Palestina. Seperti bangsa Iran, semua bangsa bersimpati kepada bangsa Palestina. Seperti bangsa Iran, semua bangsa meyakini rezim Zionis Israel sebagai rezim palsu yang keberadaan dipaksakan dengan merebut wilayah negeri Palestina. Namun tentu saja, rezim-rezim di dunia umumnya tidak sejalan dengan keinginan bangsa mereka, dan -sayangnya- itulah yang telah memperkuat Israel. Rezim Zionis tidak mempunyai kekuatan dari dalam untuk berdiri sendiri. Hari ini, ada dua faktor yang sudah menolong rezim Zionis untuk tetap eksis. Faktor pertama adalah bantuan tanpa syarat dan tanpa rasa malu yang ditunjukkan Amerika Serikat (AS) kepada rezim yang bobrok ini, dan faktor yang kedua adalah minimnya bantuan dari bangsa Arab dan negara-negara Muslim kepada rakyat Palestina. Sayangnya, kebanyakan negara Muslim saat ini tidak melakukan tanggung jawab mereka terkait isu Palestina sebagaimana mestinya, dan mereka tidak sejalan dengan aspirasi umumnya rakyat di negara-negara tersebut. Jika mereka mengikuti aspirasi dan kehendak bangsanya dan membela rakyat Palestina yang tertindas, niscaya keadaan akan berubah total. Inilah yang dimaukan oleh umumnya bangsa-bangsa di dunia dan inilah penyebaran revolusi yang dikatakan oleh Imam.
Poin menonjol ketiga - yang sangat penting bagi rakyat dan generasi muda kita - dari wasiat Imam Khomeini 's (r.a.) dan sering diungkapkan oleh beliau dalam sepuluh tahun terakhir masa hidupnya yang penuh berkah, adalah Revolusi Islam telah membantu kemajuan negeri kita. Revolusi Islam membantu terciptanya inovasi bangsa ini. Hal itu bertolak belakang dengan apa yang telah dilakukan dan disebarkan oleh musuh-musuh Islam dalam masa yang panjang di negeri ini. Musuh agama Islam dulu biasa mengesankan bahwa ketaatan kepada agama bertentangan dengan kemajuan. Mereka dulu biasa mengumbar kata-kata jika suatu bangsa ingin maju, maka mereka harus melepaskan agama dan mengikuti gaya hidup orang Barat. Mereka telah berusaha selama berpuluh-puluh tahun dan mendiktekan kepercayaan ini kepada bangsa Iran. Imam, dari awal Revolusi sampai hari terakhir kehidupannya, bahkan dalam surat wasiatnya, selalu menekankan fakta bahwa jiwa revolusioner adalah jiwa kemajuan, jiwa kreativitas dan inovasi. Dan inilah pengalaman yang telah dialami bangsa Iran.
Hari ini, bangsa Iran percaya pada kemampuannya. Percaya diri saat memasuki gelanggang sains dan kancah politik. Setiap kali dengan serius memasuki sebuah arena, bansga Iran berhasil merebut posisi terdepan. Kondisi kita di dalam inovasi sains, kekuatan politik, dan martabat di tingkat internasional tidak dapat disamakan dengan era pra Revolusi. Bangsa ini telah sadar. Sudah hidup kembali. Itu semua berkat Revolusi. Semakin jiwa revolusioner ini hidup dan bergairah semakin hidup pula kreativitas dan inovasi. Revolusi itu sendiri merupakan inovasi yang luar biasa besar.
Melalui Revolusi Islam dan berdirinya Republik Islam, Imam Khomeini (r.a.) membuka jalan tengah antara keterbelakangan dan kemabukan kepada budaya Barat. Sebelum itu, semua bangsa percaya bahwa mereka harus mengikuti gaya hidup masyarakat Barat jika tidak ingin ketinggalan. Tetapi Imam membuktikan bahwa ada jalan lurus yang membawa kepada kemajuan tanpa harus mengikuti dan terbelenggu gaya Barat. Rakyat Iran telah menempuh jalan ini. Anak-anak muda yang tercinta! Untuk membantu kemajuan negeri kalian ini, sekuat mungkin kalian harus berjalan di jalan yang lurus ini. Kalian bisa menyingkirkan semua rintangan yang ada dengan cara bertawakkal kepada Allah yang Maha Agung dan memamnfaatkan potensi yang ada pada diri kalian.
Semua itu menjadi salah satu penyebab permusuhan adi kuasa imperialis dan dan konspirasi global terhadap bangsa Iran dalam masalah isu nuklir dan persoalan yang serupa. Mereka menandatangani kontrak kerjasama nuklir dengan negara-negara lain yang di bidang sains dan teknologi jauh berada di belakang bangsa Iran, tetapi seperti yang kalian ihat, Amerika sebagai pelopor dan Eropa yang mengekor secara terang-terangan menentang hak bangsa Iran dalam mencapai tenaga nuklir. Mereka terus mengancam dan berlaku kurang ajar. Lalu apa artinya semua ini? Ini semua berarti bahwa jika energi nuklir membuat sebuah bangsa bergantung pada mereka, maka bangsa itu bisa memanfaatkan energi nuklir. Tetapi jika sebuah bangsa ingin secara penuh menggapai teknologi ini dan independen tanpa memerlukan mereka, maka bangsa itu tidak berhak memanfaatkan energi nuklir.
Para pemuda kita dan bangsa kita telah berhasil mencapai prestasi dalam bidang industri dan sains yang maju ini dengan mengandalkan kemampuan mereka sendiri. Mereka tidak mau bergantung. Mereka bertindak melawan ketergantungan dengan mengandalkan kemampuan mereka. Energi nuklir yang ditawarkan kepada negara-negara lain oleh negara-negara adidaya yang angkuh hanya menyebabkan ketergantungan. Tetapi, bangsa Iran telah membuatnya secara kreatif dan inovatif sehingga terhindar dari ketergantungan kepada pihak lain dalam masalah nuklir. Adi daya dunia dan musuh bangsa Iran menentang ini.
Poin berikutnya yang dinilai penting dalam surat wasiat Imam adalah perlunya perhatian kepada perang dingin dan perang urat syaraf yang dilakukan oleh musuh. Setiap kali musuh gagal mencapai targetnya, mereka akan menggunakan trik perang urat syaraf untuk mematahkan semangat sebuah bangsa dan mengisi hati mereka dengan keputus-asaan. Lewat perang urat syaraf dan intimidasi, mereka mencoba membuat bangsa lain berhenti menentang mereka. Ini (perang urat syaraf terhadap bangsa Iran) berarti kenyataan bahwa mereka tidak dapat melawan bangsa kita. Perang urat syaraf ini telah dimulai sejak hari pertama revolusi dan diteruskan selama 30 tahun hingga sekarang. Kadang-kadang mereka mengatakan revolusi tidak akan bertahan lebih dari dua bulan, dan ada kalanya mereka mengatakan revolusi hanya akan tahan selama dua tahun ke depan. Sekarang ini revolusi telah berlangsung selama 30 tahun dengan kekuatan yang penuh dan semakin hari revolusi ini telah membuat bangsa Iran semakin bersatu, penuh cita-cita, dan energik.
Hari ini, mereka sedang melakukan perang urat syaraf dengan berbagai cara. Mereka mau meyakinkan bangsa Iran dan kaum muda Iran bahwa kalian tidak bisa mencapai apa saja tanpa menjalin hubungan dengan negara-negara adi daya. Ini adalah bahaya besar yang telah diingatkan oleh Imam kepada kita. Mereka menyangkal kemajuan luar biasa yang dicapai bangsa kita. Revolusi sudah berhasil mengatasi berbagai rintangan selama 30 tahun yang lalu. Jika seseorang melihat ke belakang tentang sejarah revolusi, maka dia akan menyadari bahwa sudah begitu banyak rintangan yang telah dilalui oleh bangsa dan revolusi ini yang jarang ditemukan bandingannya. Revolusi biasanya akan menyerah jika menghadapi beragam rintangan besar seperti ini.
Meski ada berbagai ancaman, intimidasi, embargo, permusuhan, konspirasi dan gangguan, revolusi kita tetap melangkah maju dan berhasil mencapai banyak prestasi. Revolusi inin terus melihat ke depan untuk mencapai puncak prestasi yang lebih tinggi dan maju dengan penuh semangat. Mereka mencoba menjauhkan motivasi dan semangat ini dari bangsa Iran. Saya ingin mengatakan kepada para pemuda yang aktif di universitas, hauzah ilmiah, sektor industri, pertanian, sains, atau seni bahwa kalian telah melewati separuh jalan dan telah berhasil melalui banyak masalah dan rintangan besar sampai di sini, dan masih ada setengah jalan lagi yang harus kalian lalui untuk sampai ke tujuan akhir. Musuh tidak akan membiarkan kalian maju menyelesaikan perjalanan ini sampai ke puncak. Karena itu lanjutkan gerak maju kalian dengan kebulatan tekad yang kuat. Kalian bisa dan kalian sudah membuktikan kemampuan ini.
Hari ini, bangsa Iran tetap resisten menghadapi tekanan adi kuasa yang angkuh, dan musuh tidak dapat melakukan apa-apa. Mereka telah berusaha sekuat tenaga dan melakukan segala upaya untuk bisa mengepung negeri kita dari arah timur dan barat. Alhamdulillah, berkat kecerdikan, keimanan, dan solidaritas yang ditunjukkan bangsa Iran, tindakan musuh itu -yang dilakukan di seberang perbatasan timur dan barat negeri - malah membuat Republik Islam lebih kuat. Dan hari ini mereka sendiri telah mengakui fakta tersebut.
Ada titik lain yang di sampaikan di dalam surat wasiat Imam di mana isinya adalah peringatan kepada kaum muda untuk melawan ploting yang secara sistematis didesain bagi kaum muda. Jika kaum muda di suatu negara memutuskan untuk menjadi motor penggerak kemajuan negeri mereka, maka mereka harus energik, dinamik, sehat, kuat, dan bekerja secara gigih untuk memperoleh kemajuan. Dalam rangka menghancurkan semangat yang ada di dalam jiwa kaum muda Iran, musuh mencoba mematahkan motivasi ini dengan berbagai plot, menyebarkan amoralitas, seks bebas, obat-obatan terlarang, dan melalui geng-geng jahat yang terorganisir. Kaum muda Iran harus waspada. Hari ini, perjuangan gigih melawan penggunaan obat-obatan terlarang di dalam Republik Islam adalah suatu jihad yang luar biasa dan itu merupakan suatu perbuatan yang sangat membantu untuk kemajuan bangsa Iran.
Mereka tidak ingin kaum muda Iran menjadi cerdas dalam kegiatan di tempat usaha, laboratorium, universitas, gelanggang ilmiah, dan di sektor pertanian dan industri. Pemuda yang memanjakan diri dengan nafsu seksual atau dengan obat-obatan memabukkan tidak akan memiliki semangat sedikitpun untuk bekerja apalagi berpikir. Pemuda seperti itu tidak memiliki cukup kekuatan untuk berkerja dan tidak mampu untuk menciptakan kreativitas serta tidak memiliki tekat yang kuat. Hari ini, kita harus melawan kelompok-kelompok yang diorganisir untuk merusak kaum muda Iran dengan menyeret mereka ke dalam jeratan nafsu jasmani, narkotika, dan berbagai hiburan seksual. Ini adalah tipu daya yang sangat berbahaya. Seluruh rakyat dan terutama sekali kepada kaum muda, mereka harus berjuang melawan kelompok-kelompok ini. Kaum muda harus waspada.
Musuh sudah mengetahui bahwa ketaqwaan dan keimanan kaum muda Iran akan membantu mereka ke arah memajuan di berbagai bidang. Musuh hendak melemahkan secara diam-diam melalui cara ini. Imam mengeluarkan peringatan dengan sungguh-sungguh di dalam surat wasiatnya. Beliau memperingatkan seluruh kaum muda, kalangan universitas dan hauzah ilmiah dan seluruh generasi muda di negara ini agar waspada. Menipu dan melemahkan kaum muda berarti sama dengan membawa negara itu ke arah keterbelakangan. Seluruh elemen bangsa harus memiliki rasa tanggung jawab, dan pemerintah harus menangani masalah ini dengan serius. Ini adalah jihad yang besar.
Poin penting lain yang disebutkan di dalam surat wasiat dan berbagai pidato Imam Khomeini adalah persoalan menghadapi kaum arogan dunia. Tentu saja, sepanjang sejarah selalu ada kekuatan arogan dan imperialis penindas. Dengan adanya kemajuan sains dan industri serta alat komunikasi modern, praktik imperalisme menjadi semakin mudah. Karena itu, kalian menyaksikan sendiri betapa Amerika berambisi menguasi dunia. Mereka mengerahkan angkatan perang di beberapa tempat di berbagai belahan dunia dengan dalih membela kepentingan mereka yang terancam. Hal itu mengambarkan seolah-olah kepentingan mereka lebih utama dibanding kepentingan dunia dan semua bangsa.
Bagaimana reaksi yang sepatutnya ditunjukkan menghadapi penindasan, intimidasi, kepongahan dan kesewenang-wenangan ini? Terdapat dua reaksi: Pertama adalah dengan perlawanan, dan kedua adalah dengan pasrah. Menyerah dan pasrah terhadap kaum arogan dunia justeru malah mendorong mereka untuk semakin melakukan penindasan. Sikap menyerah yang dilakukan bangsa-bangsa dunia, kalangan politikus dunia, dan para cendekiawan dari berbagai masyarakat terhadap kaum arogan dunia justeru akan membuat mereka kian angkuh dan berani untuk lebih mengintimidasi. Karena itu, tidak ada pilihan lain bagi bangsa-bangsa dunia selain melawan dan resistensi. Jika sebuah negara mau melepaskan diri dari penindasan kaum arogan - dan hari ini, kaum arogan diwakili oleh AS - maka mereka harus bangkit untuk melawan arogansi dan penindasan AS itu dengan kekuatan penuh dan tekat yang bulat.
Coba kalian lihat bagaimana para penguasa AS - presiden dan kroni-kroninya - berbicara dan bersikap. Cara mereka berbicara mirip cara bicara orang-orang yang sakit jiwa. Terkadang mereka mengancam, ada kalanya memerintahkan aksi teror, kadang-kadang menebar fitnah, terkadang meminta bantuan karena menghadapi kebuntuan, dan terkadang mengganggu stabilitas dan keamanan negara dan bangsa lain. Mereka berputar-putar seperti orang gila. Kelakuan mereka tidak mencerminkan politikus yang bijaksana dan berakal. Tentu saja, sikap ini disebabkan oleh bayangan kegagalan Amerika di berbagai belahan dunia; kegagalan mereka di Afganistan dan Irak. Mereka memasuki Irak dan Afganistan dengan janji kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia. Hari ini setelah melewati beberapa tahun, situasi di kedua negara itu sangat buruk dan tidak ada satu negarapun yang mau memiliki nasib seperti itu. Kehadiran AS di Irak dan Afganistan hanya mendatangkan ketidakamanan, keterbelakangan, kemiskinan, dominasi kaum arogan yang semakin kuat, penjarahan kekayaan nasional negara-negara itu, dan penistaan hak-hak mereka sebagai bangsa. Namun puncak dari itu adalah kegagalan mencapai target yang telah mereka idam-idamkan atau niat yang tidak pernah mereka ungkap secara terbuka. Semua kegagalan itu terefleksi ke dalam perlakuan dan tindakan para pejabat AS, dalam perselisihan di antara mereka dan pertikaian internal serta pengambilan keputusan mereka. Inilah kondisi kaum arogan dunia saat ini.
Apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghadapi arogansi ini? Imam Khomeini menasehatkan untuk melawan. Syukur, hari ini semua sayap politik di negara kita dengan tegas menyatakan diri sebagai pengikut jalan dan pemikiran Imam. Ini adalah kejadian penuh berkah yang patut kita syukuri. Pada beberapa periode di masa lalu sesudah revolusi, kondisinya berbeda. Ada beberapa sayap politik yang secara terbuka menentang pemikiran dan jalan Imam. Syukur, hari ini para politikus dari berbagai sayap politik di negara ini berbicara tentang kecenderungan mereka kepada pemikiran Imam. Salah satu poin menyolok dari pemikiran Imam, yang direfleksikan di dalam surat wasiatnya dan juga dari keterangan beliau, adalah keharusan untuk berjuang dengan gigih melawan kekuasaan angkuh yang rakus.
Bangsa Iran dan semua aktivis politik dari berbagai kelompok di negara ini yang setia kepada pemikiran dan jalan Imam harus mempertahankan prinsip ini dengan kekuatan penuh. Imam sendiri mempunyai sikap demikian. Beliau tidak pernah berhenti membantu kaum yang tertindas di seluruh dunia dan tidak pernah lemah dalam menghadapi kaum arogan dunia. Imam selalu meyakini persoalan Palestina sebagai masalah yang paling krusial sepanjang masa. Di dalam surat wasiat dan ucapan beliau, Imam bersikap tegas tentang keharusan membela dan membantu bangsa-bangsa Muslim yang terindas. Beliau secara terbuka mengumumkan pembelaan dan dukungannya kepada hak-hak kaum tertindas, hak-hak bangsa Palestina yang madzlum dan semua bangsa yang teraniaya. Inilah pemikiran Imam. Inilah jalan dan nasehat Imam. Dan inilah anjuran dan wasiat Imam. Syukur, bangsa Iran dan para pejabat pemerintahan mengikuti jalan pemikiran Imam tersebut, dan selama 30 tahun setiap kali kalian, bangsa Iran, berhadapan AS yang arogan, kalian selalu menang dan musuh kalian menelan kekalahan.
Tentu saja, musuh tidak akan tinggal diam. Mereka akan terus memberikan tekanan politik dan juga usaha secara psikologis. Mereka akan terus memfitnah. Hari ini, dunia sudah tidak percaya lagi terhadap fitnah yang disuarakan oleh para pejabat AS dan Zionis terhadap bangsa Iran. Tidak akan ada yang mempercayai tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang disuarakan oleh pihak-pihak yang justeru terbukti melakukan pelanggaran HAM dengan cara paling keji, meneror kaum tertindas dan memperdaya bangsa-bangsa lain dengan cara terbengis. Mereka memiliki raport yang sangat hitam dalam hal ini. Mereka menuduh Republik Islam dan bangsa Iran melakukan pelanggaran hak asasi manusi. Tetapi itu tidak penting. Atau mengenai masalah isu nuklir. Bangsa Iran telah berulang kali membantah bahwa teknologi nuklir ini tidak akan digunakan untuk membuat senjata nuklir. Ini adalah sesuatu yang telah diketahui semua orang, dan benar-benar logis. Hari ini, para pejabat AS ketika ingin berbicara dan bersikap tentang nuklir Iran namun di satu sisi mereka tahu bahwa mereka tidak mungkin dapat mengetepikan hak sebuah negara dan menyatakan secara terbuka bahwa mereka menentang hak-hak itu, yang mereka lakukan adalah menuduh di depan opini umum bahwa Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir.
Mereka sendiri tahu bahwa mereka sedang berbohong. Mereka sendiri tahu bahwa klaim mereka adalah dusta belaka. Hari ini, tidak ada bangsa yang bijaksana dan tidak ada pejabat pemerintah yang berakal yang berambisi mengembangkan senjata nuklir ini. Demikian pula halnya dengan bangsa Iran yang menentang senjata seperti itu dari sudut pandang ajaran Islam, ideologis, dan sudut pandang yang logis. Tidak ada yang dihasilkan dari senjata nuklir kecuali pendanaan besar untuk membuat dan menyimpannya. Senjata nuklir tidak memberikan kekuatan untuk sebuah bangsa karena tidak bisa digunakan. Mereka yang memiliki senjata nuklir telah mengetahui bahwa jika mereka melakukan kesalahan dan menggunakan senjata nuklir ini, mereka akan menanggung akibat yang fatal, sebagai akibat yang mereka derita karena mendukung dan mebguatkan jaringan terorisme.
Jika mereka memakai senjata nuklir mereka, maka tinggal menunggu waktu saja kapan teroris di dunia akan mempersenjatai diri dengan senjata nuklir dan merusak keamanan dunia secara menyeluruh. Mereka tahu bahwa senjata nuklir tidak bermanfaat, namun mereka tetap menuduh bangsa Iran mencoba mengembangkan senjata nuklir. Negara Iran tidak akan memproduksi senjata nuklir. Bangsa kita hendak memakai energi nuklir untuk tujuan damai dalam kehidupan. Bangsa ini akan terus berjalan dengan prinsip ini dan akan berhasil mendapatkan kemampuan di bidang teknologi nuklir, meskipun musuh menentangnya.
Mengenang Imam Khomeini mengingatkan kepada kemuliaan dan kebangkitan bangsa Iran. Mengenang Imam mengingatkan akan keteladanan bangsa Iran bagi bangsa-bangsa Muslim dan bangsa-bangsa tertindas di dunia. Mengenang Imam memberikan spirit dan pengharapan. Kenangan Imam harus dipertahankan. Pemikiran, bimbingan, dan jasa beliau di jalan ini harus dihargai. Khususnya, kaum muda dan pejabat negara harus memperhatikan poin-poin dan arahan Imam dalam surat wasiatnya dan menjadikannya sebagai garis pedoman.
Hari ini, ketiga lembaga utama negara dan semua pejabat negara - baik pejabat militer, sipil, politik, sosial dan jasa pelayanan umum - harus menjadikan surat wasiat Imam sebagai garis pembimbing mereka. Kebesaran bangsa Iran, stabiltas keamanannya, pertumbuhan dan perkembangan lahiriahnya, serta keunggulan spiritual dan moralnya semua berdasarkan pada pelaksanaan arahan tersebut.
Ilahi! Demi jiwa para syuhada yang suci dan ruh para imam yang mulia, anugerahkan keberhasilan kepada bangsa Iran dalam mengarungi jalan ini. Berilah kemulian yang semakin bertambah kepada bangsa ini. Ya Allah, melalui pertemuan ini dan dari hati-hati rakyat Iran serta dari hati dan lisan kami, berilah anugerah maknawiyah kepada ruh suci pemimpin besar kami! Anugerahkanlah rahmat, maghfirah dan kemurahanMu kepada Imam kami! Ilahi, kumpulkan para syuhada kami - yang merupakan pelopor jalan ini - dengan para auliya-Mu! Ilahi, berikanlah rahmat, bimbingan, dan bantuan-Mu kepada semua fihak yang telah mengabdi, berkorban dan bekerja keras untuk negeri ini! Ya Allah, buatlah hati suci Imam Zaman (as) gembira dengan kami dan jadikanlah kami tentaranya dalam arti yang sebenarnya.
Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu