Di zaman seperti ini, ketika kaum muslimin sangat membutuhkan persatuan, sosok Amirul Mukminin (as) dapat menjadi manifestasi persatuan. Beliau adalah figur yang mempertemukan semua kaum muslimin. Semuanya mengakui keagungan beliau. Tidak ada satu pihak pun yang dapat mengklaim bahwa Imam Ali (as) adalah milik mereka sendiri.
Bismillaahirrahmaanirraahiim
Saya mengucapkan selamat atas hari besar kelahiran Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (as) yang merupakan salah satu hari paling menonjol di antara hari-hari bulan penuh berkah Rajab, kepada Anda semua, kepada kaum muslimin di seluruh dunia yang mengakui kedudukan tinggi Amirul Mukminin as, juga kepada semua kaum teraniaya, para pecinta kebebasan dan para pencari keadilan di dunia yang mendengar perjuangan Ali untuk menegakkan keadilan. Dan saya berdoa kepada Allah (swt) agar kita dijadikan sebagai pengikut Amirul Mukminin dalam arti yang sesungguhnya.
Saya akan menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan peringatan milad yang agung ini. Karakter-karakter Amirul Mukminin (as) seperti ketokohan dan kecemerlangan iman murni Amirul Mukminin, jihad sejati yang dipikul di pundak Imam sejak awal era Islam sampai akhir hayatnya, keadilannya yang tak tertandingi sampai hari ini yang tidak hanya memukau kaum muslimin saja tapi juga para ilmuwan non muslim, kekhusyukannya dalam beribadah dengan penuh kerendahan hati yang tak tertandingi oleh siapapun dan sifat-sifat utama lainnya yang ada pada diri Amirul Mukminin, semua itu bukanlah sesuatu yang dipertentangkan kaum muslimin dari golongan atau mazhab manapun.
Amirul Mukminin (as) adalah sosok yang diakui keagungannya, karakter-karakternya, dan kedudukan tingginya oleh semua golongan Islam. Maka dengan tegas bisa dikatakan bahwa sosok Ali bin Abi Thalib (as) dapat menjadi poros kesepakatan dan tali penghubung antara berbagai mazhab Islam. Di semua zaman dan periode sejarah, berbagai golongan Islam -kecuali beberapa kelompok kecil Nashibi (pembenci keluarga Nabi. pentj) yang tidak bisa dimasukkan dalam golongan umat Islam- memandang kedudukan Amirul Mukminin (as) adalah kedudukan mulia, utama dan istimewa sebagaimana yang dapat Anda saksikan dalam buku-buku kedua aliran besar Islam -baik Syiah atau Sunni-. Oleh karena itu, Amirul Mukminin (as)adalah tempat pertemuan dan poin yang disepakati berbagai golongan Islam yang bisa menjadi sumber inspirasi persatuan di antara kaum muslimin.
Persatuan adalah kebutuhan urgen dunia Islam saat ini. Saat ini musuh-musuh Islam -yang tentunya tidak mungkin membela satu madzhab dan membenci madzhab lainnya- terkadang membantu salah satu kelompok untuk menghantam kelompok yang lain. Terkadang musuh bertingkah sebaliknya. Mereka berusaha menciptakan perpecahan dan keretakan di antara kaum muslimin. Di zaman seperti ini, ketika kaum muslimin sangat membutuhkan persatuan, sosok Amirul Mukminin (as) dapat menjadi manifestasi persatuan. Beliau adalah figur yang mempertemukan semua kaum muslimin. Semuanya mengakui keagungan beliau. Tidak ada satu pihak pun yang dapat mengklaim bahwa Imam Ali (as) adalah milik mereka sendiri. Meskipun dalam Ziarah Jamiah kita mengatakan معروفين بتصديقنا ايّاكم (kami dikenal lewat cinta kepada Amirul Mukminin dan keluarga Nabi), tetapi kita tidak bisa mengklaim bahwa Amirul Mukminin hanya milik kita. Tidak! Semua kaum muslimin di dunia -dari berbagai golongan berbeda-mengakui bahwa Amirul Mukminin Ali (as), sang pribadi agung, manusia yang tak ada tandingannya dan manifestasi sempurna Islam ini tidak pernah menentang dan tidak pernah melanggar atau melalaikan perintah Nabi sekecil apapun. Sejak masa kanak-kanak, remaja, muda dan sampai akhir hayatnya, sejenak pun beliau tidak pernah lalai dalam perjuangan untuk Allah swt, Islam dan al-Quran.
Jadi, poin penting ini adalah bahwa kita -baik Syiah, Sunni atau mazhab lain di antara berbagai golongan- menjadikan Amirul Mukminin (as) sebagai kriteria dan poros persatuan. Amirul Mukminin (as) milik semua. Beliau sendiri dalam slogan dan perjalanan hidupnya selalu melangkah untuk kepentingan semua manusia. Ini poin pertama.
Poin kedua adalah bahwa cinta kepada Amirul Mukminin itu sangat berharga. Dalam hadis disebutkan seseorang yang mencintai orang lain akan dikumpulkan dengan orang yang dicintainya kelak di hari kiamat. Cinta sangat penting. Namun cinta saja tidak cukup. Kepatuhan dan ketaatan juga penting. Kita yang di dunia dikenal sebagai Syiah-Syiah telah kita artikan sebagai: الشّيعة من شايع عليّا-harus mengikuti beliau dan tujuan-tujuan beliau. Tentu saja kita tidak akan bisa sampai pada kedudukan Imam Ali (as) meski kita berusaha sekuat tenaga, tetapi kita harus bergerak ke arah puncak tersebut.
Nah, sekarang mari kita perhatikan apa yang menempati posisi utama dalam kehidupan Amirul Mukminin yang berbobot, bermakna dan mendidik. Pertama adalah masalah keadilan. Bisa dikatakan bahwa keadilan dalam sejarah hidup Amirul Mukminin adalah fenomena paling menonjol.
Tegas kepada kaum zalim, bersimpati dan menolong kaum tertindas, mengambil haknya dari tangan si zalim adalah hal yang bisa disaksikan dengan jelas dalam kehidupan Amirul Mukmimin, dalam kata-kata beliau dan dalam berbagai khutbah Nahjul Balaghah. Silahkan simak ucapan penuh makna Amirul Mukminin.
و اللَّه لأن ابيت على حسك
السّعدان مسهّدا أو أجرّ فىالأغلال مصفّدا احبّ الىّ من أن القى اللَّه
... ظالما لبعض العباد و غاصبا لشئ من الحطام
Anda lihat! Itulah
tampilan dan watak dari pemerintahan Amirul Mukminin, yakni meski saya
berada dalam kondisi sesulit apa pun tapi saya tidak akan menzalimi
makhluk lain sedikit pun demi mengumpulkan kekayaan dunia.
Dalam pandangan Amirul Mukminin, dunia -dengan arti dan anggapan manusia sebagai sebuah kenikmatan hidup- adalah tertolak dan usang. Kepada dunia, Amirul Mukminin berkata: غرّى غيرى (Wahai kelezatan dunia! Wahai keindahan kehidupan materi! Pergilah dan tipulah orang lain,... kau tidak akan mampu menipu Ali). Inilah slogan Amirul Mukminin.
Dan hari ini, dalam pemerintahan Islam -sebuah pemerintahan dengan sistem Islam yang dibangun di negara kita- apakah yang paling penting dan urgen dari semua? Keadilan. Maksudnya, jika Amirul Mukminin (as) hidup di zaman kita dan dalam masyarakat kita -yang begitu mencintai beliau- apakah yang paling diperjuangkan oleh beliau lebih dari yang lain? Pastilah keadilan.
Keadilan bukanlah sebuah tuntutan sekelompok tertentu dari masyarakat atau penduduk sebuah negara tertentu saja. Keadilan adalah keinginan alami seluruh manusia sepanjang sejarah. Keadilan adalah sesuatu yang manusia merindukannya dan hanya akan tegak dalam arti sebenarnya dalam pemerintahan para Nabi Ilahi -para nabi yang berhasil mendirikan pemerintahan- atau para wali Allah swt yang suci seperti Amirul Mukminin (as).
Para pecinta dunia dan mereka-mereka yang hatinya penuh dengan hasrat kepada dunia dan kedudukan duniawi, tidak akan mampu menegakkan keadilan. Penegakan keadilan membutuhkan sebuah ruh yang kokoh, keinginan yang kuat dan langkah yang mantap. Kita semua harus berusaha untuk bergerak di jalan Amirul Mukminin. Kita sadar bahwa kita tidak akan mampu menegakkan keadilan sebagaimana yang dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib (as). Kita akui hal ini. Kita lebih kecil dan sangat lemah dalam menghadapi segala tantangan dibanding sosok figur beliau yang begitu kokoh laksana baja dan ibarat batu. Tetapi kita harus berusaha sesuai dengan kadar kemampuan kita.
Amirul Mukminin juga menuntut keadilan dari para pejabat pemerintahannya, kendati mereka tidak sekuat Amirul Mukminin. Jadi tanggung jawab menegakkan keadilan juga berada di pundak kita semua, kita harus melaksanakannya. Penegakan keadilan adalah sesuatu yang diinginkan oleh rakyat, keadilan harus menjadi budaya global negara kita. Yang paling diinginkan rakyat mestilah keadilan dan kejujuran, baik dalam urusan dalam negeri maupun menyangkut masalah global.
Memerangi ketidakadilan yang ada di dunia saat ini dan kezaliman keji yang sedang dilakukan oleh para penguasa dunia terhadap umat manusia dan berbagai negeri -dalam pandangan seorang muslim yang hidup demi kedaulatan Islam dan hidup di bawah naungan sebuah republik Islam-seyogyanya dianggap sebagai sebuah kewajiban. Memerangi kezaliman haruslah menjadi slogan dalam kehidupan kita, baik dalam urusan dalam negeri atau internasional.
Jika kita ingin menegakkan keadilan, langkah awal adalah kita harus meyakini pertolongan Allah swt dan mengokohkan hubungan bathin kita dengan Allah swt. Di sini kita akan sampai pada masalah doa, ibadah, khusyuk, munajat dan tawassul kepada Allah swt. Bulan Rajab adalah musim semi untuk beribadah, merendahkan diri dan tawassul kepada Allah swt. Masa-masa ibadah ini -bulan Rajab, bulan Sya'ban dan yang paling utama bulan Ramadhan- jangan sampai diremehkan.
Jika kita ingin melalui jalan lurus dan kokoh yang telah ditunjukkan Islam kepada kita dengan penuh kekuatan dalam berbagai arena kehidupan kita, kita harus memperkuat hubungan kita dengan sumber yang Maha Tinggi yakni Allah swt. Hubungan ini bisa diperoleh lewat doa, shalat, dan dengan menghindari dosa. Oleh karena itu Anda bisa menyaksikan bahwa Amirul Mukminin - seorang pria pemberani, tangguh, yang keberaniaannya di medan perang dikenal dunia dan diakui oleh setiap orang- laksana ular melingkar, يتململ تململ السّليم ketika beliau sedang beribadah di mihrabnya. Beliau menitikkan air mata, menangis, dan menundukkan dahinya ke tanah. Silahkan Anda simak Doa Kumail dan Munajat Sya'baniah yang dinisbahkan kepada Amirul Mukminin. Lihatlah bagaimana manusia agung dan mulia ini merendahkan diri di hadapan Tuhannya!. Ini semua pelajaran bagi kita.
Saya bersyukur ketika melihat rakyat kita dan terutama para pemuda kita yang hatinya condong kepada nilai-nilai spiritual dan maknawiah, kepada Allah swt, kepada doa dan merendahkan diri di hadapan Allah swt. Hari ini adalah hari ke-13 bulan Rajab, hari permulaan i'tikaf. Anda bisa saksikan ribuan pemuda kita berangkat ke masjid-mesjid -di berbagai pelosok negara ini- duduk dan sibuk beri'tikaf, dengan berpuasa, menahan rasa lapar dan rasa haus, dalam cuaca panas seperti ini mereka merendahkan diri di hadapan Allah swt dan bermunajat kepada Allah swt. Ini sangatlah berharga, rakyat kita sangat mengetahui nilai i'tikaf ini.
Di sini, saya perlu menyampaikan beberapa pesan kepada para pejabat terkait.
Meskipun ribuan orang berkumpul di masjid di berbagai tempat, namun ini adalah sebuah peluang baik, dan sebagaimana yang kami dengar, sebagian pengurus masjid menyelenggarakan acara bersama agar semua yang i'tikaf dapat memperoleh manfaat yang lebih. Tetapi saya minta agar acara-acara sampingan di masjid-masjid tersebut jangan sampai merusak kesendirian para peserta i'tikaf dengan Tuhan mereka.
Dengan melakukan i'tikaf, para pemuda ini pada hakikatnya sedang menyendiri dengan Allah swt. I'tikaf adalah amal pribadi untuk menjalin hubungan dengan Allah swt. Jangan sampai acara-acara bersama di pusat-pusat i'tikaf ini malah memperlemah kondisi menyendiri ini, dan hubungan pribadi (bathin) mu'takif dengan Allah swt. Beri kesempatan. Beri waktu dan biarkan para pemuda membaca Al-Quran, membaca Nahjul Balaghah, membaca Shahifah Sajjadiah.
Saya menyarankan agar mereka membaca Shahifah Sajjadiah. Shahifah Sajjadiah ini benar-benar sebuah kumpulan doa yang penuh mujizat. Baik sekali karena kitab ini sudah diterjemahkan. Tahun lalu sebuah terjemahan Shahifah Sajjadiah diberikan kepada saya dan saya telah menyimaknya. Terjemahannya sangat bagus. Generasi muda harus memahami makrifah yang ada dalam berbagai doa Imam Ali bin Husain (as) dalam kitab Shahifah Sajjadiah. Mereka harus membacanya dan bertafakkur di dalamnya. Shahifah Sajjadiah bukan sekedar kumpulan doa. Kalimat-kalimat Imam Sajjad ini -dan semua doa dari para Imam (as) yang sampai ke tangan kita- penuh dengan makrifah.
Jadi bulan Rajab adalah bulan ibadah, bulan tawassul kepada Allah swt, bulan merendahkan diri di hadapan Allah swt; dan di sinilah bulan meneladani Amirul Mukminin. Mari kita kokohkan hubungan kita dengan Allah swt sehingga kita bisa terjun dalam kehidupan dengan keinginan kuat, langkah mantap dan pikiran yang bersih.
Agar masyarakat dapat meraih keutamaan dan kemuliaan, maka mereka harus memiliki tekad yang kuat. Mereka harus mengerti apa yang mereka inginkan, dan hendaknya hati mereka tenang dengan selalu mengingat kepada Allah swt.
Hari ini, rakyat kita berhadapan dengan permasalahan dunia. Islam telah mengajarkan kepada kita bahwa jika ingin mencapai siratul mustaqim (jalan yang lurus), dan ingin bahagia dunia akhirat, maka Anda harus bebas dan tidak tunduk di bawah kekuatan zalim. Inilah satu masalah yang sebenarnya diperselisihkan antara rakyat Iran dan musuh-musuh mereka. Inilah dasar perselisihan. Rakyat Iran tidak mau tunduk pada kekuatan imperialis. Tidak mau mengorbankan kepentingannya demi kepentingan imperialis. Apa yang diupayakan dan dikejar oleh kekuatan imperialis dunia -yang saat ini dipimpin oleh Amerika- justeru sebaliknya.
Mereka bernafsu merampas sumber-sumber kekayaan, kehidupan dan fasilitas berbagai bangsa. Semua klaim dan slogan mereka yang terkesan manusiawi tak lain hanyalah dusta belaka. Inilah tujuan hakiki mereka. Oleh karena itu, jika sebuah negara benar-benar ingin hidup bebas -bukan kebebasan tipuan sebagaimana beberapa negara yang kelihatan bebas tetapi kebebasannya hanyalah sebuah tipuan dan pada hakikatnya mereka berada dalam cengkeraman kekuatan imprealis- tidak akan bergandengan tangan dengan kekuatan imperialis.
Tantangan seperti inilah yang tengah dihadapi rakyat Iran. Jika rakyat Iran ingin sukses dalam pergumulan ini dan ingin memperoleh kemuliaan serta kebebasan, maka rakyat Iran memerlukan sebuah tekad yang kuat dan langkah yang mantap. Alhamdulillah, dalam dua atau tiga dasawarsa usia yang dilalui Revolusi Islam dan Republik Islam, rakyat Iran telah membuktikan bahwa mereke resisten dalam menghadapi kekuatan zalim dan rakus.
Resistensi ini -yang memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada rakyat Iran dan Islam- hanya akan langgeng dengan tawakkal kepada Allah swt, memohon bantuan kekuatan Ilahi, dan bersandar hanya kepada Allah swt.
Sudah menjadi karakter kekuatan imperialis untuk berusaha menundukkan berbagai bangsa dengan menebar kecemasan, ancaman, dan ketakutan. Mereka tahu benar bahwa mereka tidak mungkin bisa berhadapan langsung dengan bangsa lain. Kekuatan imperialis hanya mampu menggulingkan pemerintahan yang tidak mendapat dukungan kekuatan rakyatnya. Anda bisa saksikan perilaku mereka di banyak tempat. Mereka juga mengancam di banyak tempat dan sayangnya ancaman mereka itu banyak berpengaruh.
Tetapi mereka tidak mampu berhadapan dengan pemerintahan dan negara yang bersandar kepada kekuatan, tekad, perasaan dan keimanan rakyatnya, sebab hal itu akan mebuat mereka berhadapan dengan rakyat dan bangsa.
Sejak awal Revolusi hingga hari ini, Amerika Serikat -yang dengan Revolusi tidak bisa lagi menyentuh Iran- selalu dan selalu berusaha menggulung pemerintahan Republik Islam dan menundukkan para pejabat negara ini dengan gertakan dan ancaman. Tetapi mereka tidak pernah berhasil dan tidak akan pernah berhasil. Sebab pemerintahan Republik Islam bersandar pada suara rakyat. Bersandar pada kekuatan rakyat. Kebodohan-kebodohan yang terkadang dilakukan para penguasa dan politikus rakus dunia sungguh membuat manusia benar-benar tercengang.
Sekarang ini mereka mengatakan berkata bahwa untuk melawan Republik Islam mereka harus mengerahkan rakyat untuk menentang pemerintahan Islami! Mereka mengeluarkan banyak dana, menetapkan jutaan dollar agar rakyat Iran sendiri bangkit melawan Republik Islam. Ini adalah sebuah ketololan murni. Ini berarti bahwa mereka ingin membangkitkan rakyat Iran untuk melawan diri sendiri! Apakah bisa?! Ketika sebuah sistem pemerintahan terpisah dari rakyat, maka benar, saat itulah pemerintahan berada dalam bahaya. Namun pemerintahan Republik Islam yang bersandar kepada dukungan suara rakyat, bersandar kepada perasaan rakyat, bersandar kepada keimanan rakyat, dan bersandar kepada dukungan penuh rakyat tidak akan pernah bisa dilawan dengan langkah-langkah seperti itu. Lalu mereka mengancam, mencari-cari alasan. Terkadang mereka menjadikan masalah nuklir sebagai alasan, dan terkadang masalah lain lagi yang dijadikan alasan.
Saya akan menyampaikan beberapa hal berkaitan masalah nuklir -meski saya telah berulang kali menyampaikannya kepada rakyat Iran, saya akan kembali mengungkapkannya. Kemajuan yang diperoleh rakyat Iran dalam teknologi nuklir adalah kemajuan luar biasa dan bersejarah. Dan rakyat Iran juga tidak pernah berhutang budi kepada siapa pun. Sebuah ilmu yang dihasilkan oleh anak bangsa sendiri, sebuah hadiah dari potensi, ketekunan, dan intelektualitas para pemuda dan kearifan para pejabat negara kita. Milik rakyat Iran dan tidak ada satu pun kekuatan yang mampu merampas kehormatan ini, teknologi ini dan hak besar rakyat Iran ini.
Untungnya, para pejabat negara dengan serius memperjuangkan masalah ini. Kita tentu membedakan mereka-mereka yang sengaja menentang Republik Islam dan menginginkan rakyat Iran tidak memiliki kehormatan ini -seperti Amerika yang terang-terangan mengatakan: "Kami tetap menentang meski rakyat Iran telah memperoleh kehormatan ini"-. Kita harus membedakan kelompok ini dari mereka yang berkata: "Mari duduk bersama dan berdialog serta berunding dengan Iran dalam berbagai masalah, misalnya masalah nuklir, hingga kita bisa menemukan cara untuk menghilangkan kecemasan yang ada."
Tidak masalah, kami bersedia berunding dangan pemerintah Eropa. Sebelumnya pun kami tidak begitu senang berunding dengan mereka, tetapi kami melihat mereka menghormati rakyat Iran, menghargai dan menjelaskan bahwa mereka menerima hak rakyat Iran. Mereka tidak mengangkat hal-hal yang oleh rakyat Iran dan pejabat negara kita dianggap sebagai garis merah yang tidak boleh dilanggar. Kita katakan, baik. Dan para pejabat juga menerima dan kita pun berunding.
Namun, Eropa yang merupakan salah satu pihak perunding harus memperhatikan bahwa perundingan baru akan berjalan lancar jika perundingan diwarnai dengan ancaman. Rakyat Iran adalah rakyat gentleman. Rakyat Iran tidak suka ada pihak-pihak yang mengancam dengan mengatakan jika kalian melakukan ini, kami akan bertindak seperti ini. Kami tidak suka ancaman dan rakyat Iran tidak akan pernah tunduk kepada ancaman apapun.
Para pejabat negara telah mengambil keputusan cukup baik dalam masalah nuklir. Penanggung jawab masalah ini di negara kita adalah Dewan Tinggi Keamanan Nasional yang diketuai oleh presiden. Dewan inilah yang mengambil keputusan. Apa-apa yang dikemukakan oleh presiden dan para pejabat terkait dalam masalah nuklir didukung dan disepakati oleh semua pejabat negara. Usaha musuh untuk mempermainkan kata-kata dan menebar perselisihan di dalam negeri ini, adalah tindakan bodoh.
Pemimpin tiga lembaga negara (eksekutif, legislatif dan yudikatif) berpendapat sama. Mereka adalah wakil-wakil Pemimpin Revolusi. Mereka memperjuangkan masalah ini dengan penuh pemikiran, tanggung jawab, dan keseriusan.
Kita memiliki batas yang jelas. Jika pihak perunding masuk dalam perundingan dengan menghormati rakyat Iran, menghormati kedudukan Republik Islam dan memperhatikan batas ini maka para pejabat kita siap berunding, dengan satu syarat bahwa tidak ada satu pihak pun yang mengancam rakyat Iran.
Terkadang, untuk memecahkan masalah dan kesulitan internalnya -baik Amerika Serikat maupun Rezim Zionis yang memiliki banyak kesulitan di dalam negeri, juga pemerintah AS seperti pemerintah Bush khususnya mendekati pemilihan umum dan orang-orang Zionis di Palestina- mereka akan mengumbar kata. Biarkan saja mereka bicara, biarkan mereka berbicara sesuka hati.
Terkadang mereka juga ingin berbuat sesuatu yang benar-benar bodoh. Mereka harus tahu bahwa tangan-tangan yang menyerang Republik Islam dan Iran yang besar ini pasti akan terpotong. Tidak masalah apakah tangan-tangan ini ada dalam jajaran pemerintahan atau tidak. Salah jika dikatakan bahwa presiden Amerika mungkin saja melakukan kesalahan karena masa jabatannya akan berakhir beberapa bulan mendatang dan akibat dari tindakannya akan menimpa pemerintahan Amerika berikutnya. Tidak begitu. Jika ada yang melakukan kesalahan dalam masalah ini maka rakyat Iran pasti akan tetap mengadilinya meskipun dia sudah tidak menduduki jabatan tertentu. Rakyat Iran pasti akan menghukumnya.
Allah swt telah menerangi hati kita dengan tawakkal kepada-Nya. Hati-hati kita Dia penuhi dengan harapan. Sedetik pun kita tidak pernah putus asa dari pertolongan Ilahi bahkan sampai akhir hayat kita. Sebagaimana Allah swt swt berfirman: لا تيأسوا من روحاللَّه, Allah swt menjadikan rakyat Iran sebagai bangsa yang memiliki tekad, antusiasme dan harapan.
Saudara-saudara yang saya cintai! Terkhusus para pemuda tercinta! Jika kalian ingin memiliki tekad yang kokoh dan jiwa yang penuh semangat ini tetap bersama Anda, maka perkuatlah hubungan dengan Allah swt dari hari ke hari. Berbicaralah selalu dengan Allah swt. Berdoalah... Mintalah kepada Allah swt. Berlindunglah kepada Allah swt dari segala keburukan dan bahaya. Mintalah pertolongan Allah swt, maka Allah swt pasti akan menolong Anda.
Insya Allah swt, para pemuda kita akan memasuki hari yang lebih indah dan menarik dari hari-hari yang telah dilaluinya. Masa depan Republik Islam akan berufuk terang dan bercahaya. Saya berharap semoga Allah swt menyukseskan kita semua hingga Imam Zaman (as) meridhai kita, juga ruh para syuhada dan Imam Khomeini ra bangga menyaksikan kita.
Wassalamu'alaikum wr. wb.