Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam

Pertemuan Pejabat Negara dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Dalam Acara Hari Raya Idul Fitri

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Saya sampaikan ucapan selamat kepada segenap umat Islam yang besar, kepada seluruh kaum Muslimin dunia di setiap penjuru, dan kepada bangsa tercinta, mukmin dan mulia Iran, juga kepada kalian para hadirin terhormat dan tamu-tamu yang mulia atas hari raya besar Islam ini. Saya memohon kepada Allah SWT menjadikan Idul Fitri ini sebenar-benarnya hari raya untuk umat Islam, dan semakin mendekatkan umat Islam kepada masa depan yang cerah yang sesungguhnya sedang mereka nantikan dan janji Ilahi.

Berapa banyak dari kalian dan rakyat di negara kita serta kaum Muslimin dunia memperoleh sebanyak mungkin manfaat dari hidangan jamuan ilahi di bulan Ramadhan. Pintu taubat, pintu istighfar, pintu dzikir, khusyuk, munajat dan pendekatan diri kepada Allah SWT terbuka di bulan ini. Mulut yang berpuasa dan hawa nafsu yang dikekang adalah bantuan yang besar untuk hamba-hamba Allah sehingga mereka dapat memanfaatkan karunia-karunia ruhani ilahi di bulan ini. Inilah jamuan ilahi yang di dalamnya, hati-hati kaum muslimin merasakan nikmatnya dzikir dan munajat, dekat dengan fitrah ilahi pada dirinya, menguatkan kehendaknya, mempersiapkan simpanan takwa sebagai bekal yang sebenar-benarnya.

Juga saya sampaikan bahwa sekarang, lebih banyak dari biasanya, umat Islam membutuhkan simpanan ini. Dulu, umat Islam pernah tidak punya harapan akan masa depan; para pemikir dunia Islam duduk dan meratapi hari kelam kaum Muslimin. Coba lihat karya-karya sastra kaum Muslimin yang menonjol dan pelopor seperti Sayyid Jamaluddin [Asadabadi/Afghani] dan yang lainnya dalam seratus tahun yang lalu; kaum elite dari dunia Islam yang hati-hati mereka telah sadar, mereka melihat kondisi kaum Muslimin dan benar-benar mereka meratapi kaum Muslimin. Benar-benar sudah tidak terlihat ufuk cerah di dunia Islam, lalu kekuatan-kekuatan arogansi dengan nafas segar menjajah neger-negeri Islam, merebut kendali pemerintahan-pemerintahan Islam, memanfaatkan semaksimal mungkin kelalaian dan keterlelapan kita bangsa-bangsa Muslim, dan membuat ufuk-ufuk [harapan] di hadapan mata umat Islam semakin hari kian kelam. Beginilah masa-masa hidup yang pernah dilalui umat Islam.

Sekarang, masanya sudah lain. Ufuk-ufuk gelap di hadapan mata umat Islam itu sudah berubah menjadi ufuk-ufuk yang cerah. Di setiap titik dunia dimana kaum Muslimin hidup di sana -entah sebagai sebuah bangsa, atau sebagai minoritas di tengah bangsa-bangsa lain-, mereka menatap masa depan dengan mata penuh harapan. Mereka merasa bahwa mereka mampu bergerak. Musuh-musuh dunia Islam yaitu kekuatan-kekuatan arogansi itu, yakni pencinta dunia, yakni kaum penjajah, yakni mereka yang telah mengekspansi negeri-negeri Islam dengan slogan-slogan memikat dan menipu lalu membuat kehidupan yang paling hitam bagi negeri-negeri Muslim, mereka merasa lemah di hadapan gelombang samudera luas umat Islam ini, padahal dari segi kemajuan materi, kemajuan teknologi, senjata-senjata pemusnah, media massa-media massa, perangkat-perangkat prapagandis mereka jauh lebih unggul dibanding umat Islam dan lebih kuat dari pada masa-masa yang lalu. Inilah kenyataan dunia Islam sekarang. Kalau ada orang yang berpikir dan menduga sebaliknya, maka dia harus mengerti bahwa dia sedang menentang kenyataan yang gamblang.

Sekarang ini, dunia Islam sedang melihat ufuk cerah di hadapannya. Musuh-musuh besar dan kekuatan-kekuatan arogansi dunia yang congkak dimana seluruh dunia berada di dalam kekuasaan mereka, sekarang merasa lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan gerakan umat Islam dan kebangkitan bangsa-bangsa Muslim. Jalan sudah tertutup di hadapan mereka, dan ini bukti janji Allah yang mengatakan,

و لينصرنّ اللَّه من ينصره انّ اللَّه لقوىّ عزيز
"Dan sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang membela-Nya, sesungguhnya Allah benar-benar Maha Perkasa lagi Maha Kuat." (Al-Hajj: 40)

Allah berfirman,

و نريد ان نمنّ على الّذين استضعفوا فى الأرض و نجعلهم ائمة و نجعلهم الوارثين
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)." (Al-Qashash: 5).

Dia juga berfirman,

و اللَّه غالب على أمره
"Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya." (Yusuf: 21)

Janji-janji Allah akan menunjukkan kenyataannya secara bertahap dengan kebangkitan dan pergerakan umat Islam.

Ada jihad besar di hadapan umat Islam. Jihad ini tidak mesti jihad militer, tetapi [bias juga berbentuk] jihad politik, jihad pemikiran, jihad ilmu pengetahuan, jihad sosial, jihad moral. Dan umat Islam yang besar secara pelan-pelan telah mengenal berbagai dimensi jihad ini dan akan semakin mengenalnya. Sekarang kalian amati kancah kawasan Timur Tengah yang sangat sensitiv, kalian akan lihat kemajuan umat Islam ini.

Masalah Palestina yang telah menjadi satu persoalan yang memilukan bagi dunia Islam, kini walaupun kebrutalan Zionis terhadap orang-orang Palestina sudah berkali lipat, tapi pada saat yang sama kalian melihat ada harapan di hati bangsa Palestina.

Sekarang ini, penjajah Palestina sendiri merasa dan menyatakan putus asa untuk meneruskan tujuan [ekspansionis] mereka. Mereka sendiri mengaku telah menemui jalan buntu. Rezim Amerika yang pasca berakhirnya masa digjaya dan keruntuhan Soviet merasa dirinya sebagai kepala kampung dunia dan tuan serta pemimpin terkuat dunia -kini, kalian lihat sendiri di berbagai kawasan- telah menemui jalan buntu, menghadapi persoalan-persoalan dasar dan kebuntuan-kebuntuan yang tak terpecahkan. Dengan alasan memerangi terorisme, mereka masuk kawasan sensitiv ini; ke Afghanistan, ke Irak, ke Lebanon, ke Palestina. Di semua kawasan yang kalian perhatikan, kebijakan-kebijakan Amerika, satu per satu, menuai kegagalan, dan tidak ada lagi kemajuan yang bisa diharapkan dari kebijakan dan langkah ini. Mereka sendiri bahkan telah putus asa dan ini mereka nyatakan dan mereka ungkapkan sendiri.

Tahun lalu, di hari raya idul fitri ini juga, saya telah menyampaikan dalam [khotbah] shalat Ied kepada umat Islam, bahwa sebuah konferensi yang ingin mereka adakan -yang mereka sebut dengan Konferensi Musim Gugur, dan mereka punya agenda-agenda serta skenario tertentu untuk menguasai kawasan lebih banyak lagi- saya katakan pasti gagal dan sekarang kalian lihat ternyata tak ada satu pun dari hasil-hasil konferensi itu dan [dari] apa saja yang telah mereka dudukkan, mereka bicarakan mereka angkat, yang nampak dan terwujud di kancah Palestina, Lebanon dan kawasan kritis Timur Tengah. Ini bukti bahwa sistem yang memusuhi Islam dan berhadap-hadapan dengan umat Islam -dimana maksud mereka itu adalah menguasai sebanyak mungkin kawasan penting ini- merasa bahwa mereka tidak punya kekuatan yang cukup. Tentu saja kita tidak ingin menghibur diri dengan optimisme yang berlebihan. Ada banyak kenyataan-kenyataan yang sulit, pelik dan pahit di hadapan mata semua orang. Semua melihatnya. Akan tetapi masalah di sini ialah kekuatan arogansi tidak bisa lagi berbuat apa-apa di hadapan kehendak bangsa-bangsa. Setelah ini juga mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa. Di Irak, kaki mereka terjebak di dalam lumpur air, di Afganistan mereka menanggung banyak persoalan, lalu sekarang mereka juga melanggar batas [kedaulatan] Pakistan. Kalian dengar, kalian lihat bagaimana intervensi-intervensi angkuh mereka di sebelah timur negara kita, tapi di sini pun mereka pasti gagal, sebagaimana di tempat-tempat lain mereka akan tetap gagal, karena bangsa-bangsa dunia sudah sadar, mengerti hak-hak mereka sebagai bangsa Muslim. Ada keteguhan di antara bangsa-bangsa, dan insya-Allah, kehendak ini semakin hari harus dikuatkan.

Dalam kondisi-kondisi seperti ini, apa yang dibutuhkan oleh umat Islam lebih dari biasanya ialah mencurahkan perhatian kepada Allah, meminta bantuan dari Dzat Yang Maha Suci, menghubungkan hati dengan sumber kekuatan yang tak-terbatas. Hati yang tahu kekuatan yang tak-terbatas tidak akan goyah di hadapan ancaman-ancaman dan serangan musuh-musuh, tidak akan takut, tidak akan merasa lemah, tidak akan pesimis mamandang masa depan. Dan jalan ini adalah jalan yang sudah teruji. Republik Islam [Iran] sudah tiga puluh tahun berdiri kuat di hadapan permusuhan, gangguan, serta pengkhianatan yang dilakukan kekuatan arogansi, dan bangsa Muslim Iran dengan segenap tekad mereka, dengan segenap kehendak mereka berdiri tegar di berbagai lini. Dan alhamdulillah, semakin hari terus maju, dan kemajuan ini kian bertambah. Dengan izin Allah dan kekuatan Allah, seluruh dunia Islam insya Allah akan menyaksikan hari kemuliaan dan kebesaran Islam.

Kita harus menyukuri hidayah-hidayah Allah, kita harus menyukuri kemurahan-kemurahan Allah, kita harus menyukuri hari raya Idul fitri. Kita harus menyukuri perhelatan besar umat ini dimana mereka mengangkat tangan untuk doa, menghadap kiblat, menghubungkan hati-hati mereka dengan Allah pada hari tertentu dan terikat erat dengan-Nya. Kita harus menjaga persatuan kita. Kita harus menjaga utuh tekad dan kehendak kita dan terus meningkatkan harapan kita akan masa depan.

Kita berharap semoga insya Allah doa Yang Mulia Baqiyyatullah [Imam Mahdi, jiwa kita sebagai tebusannya] meliputi keadaan kalian, umat Muslim di negara tercinta kita dan di negara-negara lainnya, dan insya-Allah masa depan dunia Islam lebih baik dari hari ini dan hari-hari yang lalu!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu

700 /