Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam

Pertemuan dengan Masyarakat di hari Kelahiran Imam Ali (as)

Rahbar atau Pemimpin tertinggi revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Khamanei dalam pertemuan dengan masyarakat pada hari peringatakan kelahiran Imam Ali (as) tanggal 13 Rajab menjelaskan berbagai dimensi kepribadian agung Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (as). Imam Ali (as) oleh para engikut berbagai madzhab Islam dipandang sebagai figur yang mulia dan tak ada bandingannya. Karena itu, menurut Rahbar, Imam Ali (as) dapat menjadi poros persatuan bagi umat Islam.
Seraya mengucapkan selamat atas hari kelahiran manusia agung ini kepada seluruh umat Islam, kaum tertindas dan para pendamba keadilan di seluruh dunia, Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut Imam Ali (as) sebagai figur panutan bagi seluruh kaum muslimin. Beliau mengatakan, "Ketika musuh mengagendakan untuk memecah belah umat Islam, Imam Ali (as) yang keutamaan dan kedudukannya yang mulia diakui oleh seluruh kaum Muslimin, Syiah dan Sunni, dapat menjadi simbol bagi persatuan dan solidaritas umat Islam.
Ayatollah Al-Udzma Khamenei menekankan bahwa kecintaan dan penghormatan kepada Imam Ali (as) harus dibarengi dengan mengikuti langkah dan bimbingan Imam Ali (as) secara benar. Beliau menandaskan, "Slogan Imam Ali (as) yang paling menonjol dan secara praktiknya beliau juga selalu berusaha menerapkannya adalah soal keadilan. Karena itu, sebagai orang yang mengaku sebagai pengikut beliau, kita harus menjadikan keadilan sebagai panduan dalam setiap langkah dan kerja di dalam pemerintahan Islam ini."
Rahbar menambahkan, "Gerakan menuntut keadilan harus menjadi budaya umum bagi bangsa Iran. Rakyat hendaknya memandang keadilan dan kejujuran dalam masalah internal dan global sebagai sebuah kewajiban."
Ayatollah Al-Udzma Khamenei menyebut kepercayaan kepada bantuan Ilahi dan kedekatan dengan Allah sebagai syarat utama bagi menegakkan keadilan, seraya mengatakan, "Kesempatan yang ada di bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan harus dimanfaatkan untuk doa, tawassul, khusyuk dan mengokohkan hubungan dengan Allah SWT, sehingga dengan demikian, akan tercapai tekad yang kuat dalam berbagai medan kehidupan untuk melintas di jalan yang lurus."
Menyinggung antusiasme generasi muda dalam acara i'tikaf yang penuh dengan cahaya spiritual dan diselenggarakan dari tanggal 12 - 15 Rajab, Rahbar menyebutnya sebagai fenomena yang sangat bernilai. Beliau mengatakan, "Semua harus menyadari kedalaman makna dari hari-hari ini dan ibadah i'tikaf. Para penanggung jawab penyelenggaraakan acara ibadah ini harus melakukan yang terbaik agar acara-acara sampingan tidak mengganggu kekhusyukan ibadah masing-masing individu yang menjalankan i'tikaf dalam kesendirian merajut tangga spiritual."
Ayatollah Al-Udzma Khamenei berpesan kepada masyarakat umum khususnya anak-anak muda untuk menimba ilmu yang terkandung dalam kitab Sahifah Sajjadiyah di hari-hari penuh berkah ini. Beliau mengatakan, "Bulan Rajab adalah bulan tawassul dan berhubungan dengan Allah, bulan untuk meneladani Amirul Mukminin (as)."
Di bagian lain pernyataannya Rahbar menyinggung agitasi yang dilakukan musuh terhadap bangsa Iran. Beliau menegaskan bahwa hal itu terjadi karena bangsa ini resisten dalam memperjuangkan Islam dan meraih kemerdekaannya. Rahbar menandaskan, "Bangsa Iran harus lebih menguatkan tekadnya untuk mempertahankan kehormatan dan kemerdekaannya, seperti yang telah dilakukan selama 30 tahun ini ketika resisten menghadapi kerakusan dan agitasi pihak asing."
Menyinggung santernya pemberitaan tentang ancaman serangan militer ke Iran, Pemimpin yang di Iran disebut dengan Rahbar ini menjelaskan bahwa musuh dari dahulu selalu menggunakan cara-cara ancaman dan menebar ketakutan terhadap berbagai bangsa untuk memaksa mereka tunduk. Tetapi cara-cara itu hanya bisa dilakukan terhadap rezim-rezim yang tidak didukung oleh rakyat, bukan negara yang didukung penuh oleh tekad, semangat dan keimanan rakyat.
Rahbar lebih lanjut mengangkat isu nuklir dan mengatakan, "Bangsa Iran telah mengukir keberhasilan besar dan bersejarah ini. Keberhasilan ini milik semua bangsa, dan tidak ada satu pun kekuatan yang mampu merampas teknologi dan hak besar ini dari tangan bangsa Iran."
Beliau menegaskan, "Bangsa Iran membedakan antara mereka yang bersikap seperti AS menentang pihak lain menggapai ilmu nuklir dari mereka yang menghormati bangsa Iran dan haknya serta menghargai garis merah yang telah ditentukan oleh bangsa ini dengan mengajak merundingkan berbagai masalah termasuk nuklir."
 Rahbar juga menyinggung soal kesediaan Republik Islam Iran untuk berunding dengan Eropa, dan mengatakan, "Perundingan hanya akan maju jika digelar dalam suasana tanpa ancaman. Eropa harus memerhatikan satu hal bahwa pihak yang berunding dengan mereka adalah bangsa Iran, bangsa yang punya harga diri yang tidak suka terhadap ancaman dan tidak akan tunduk terhadap ancaman apapun."
Ayatollah Al-Udzma Khamenei mengungkapkan bahwa para pejabat tinggi negara cukup bijak dalam menangani isu nuklir. Beliau mengatakan, "Yang bertanggung jawab atas isu nuklir adalah Dewan Tinggi Keamanan Nasional, yang dipimpin oleh Presiden yang terhormat. Apa saja yang diputuskan oleh Presiden dan para pejabat terkait dalam isu nuklir, didukung penuh secara aklamasi oleh para pejabat Negara. Kepala tiga lembaga Negara dan para wakil Rahbar di Dewan Tinggi Keamanan Nasional komitmen dan bertanggung jawab untuk menindaklanjutinya."
Ayatollah Al-Udzma Khamenei mengingatkan, "Sikap Republik Islam Iran dan garis merah yang diyakini oleh bangsa Iran sangat jelas. Jika pihak asing ingin berunding dalam kerangka ini, para pejabat tinggi negara kita siap berunding dengan mereka. Syaratnya tidak boleh ada yang mengumbar ancaman terhadap bangsa Iran."
Beliau menambahkan, "Jika ada yang bertindak bodoh terhadap Republik Islam Iran, maka balasan Iran terhadapnya akan sangat telak." "Tentang pemerintah AS dan Rezim Zionis yang mengumbar kata-kata untuk menutupi masalah dalam negerinya, itu urusan mereka. Tetapi jika bertindak bodoh, rakyat Iran akan memotong tangan siapa saja yang menyerang mereka."
Beliau menegaskan bahwa bagi bangsa Iran tidak ada bedanya apakah penjahat itu sedang menjabat di pemerintahan atau tidak.
Rahbar mengingatkan, "Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa masa tugas Presiden AS hanya tinggal beberapa bulan sehingga jika ia melakukan tindakan gegabah, maka yang akan dililit masalah adalah pemerintahan setelahnya. Anggapan ini salah! Sebab siapa saja yang melakukan tindakan bodoh, rakyat Iran akan menyeretnya ke pangadilan dan menghukumnya baik ia sedang bertugas atau masa tugasnya telah selesai."
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menegaskan bahwa bangsa iran tidak pernah sekejap pun pesimis dari bantuan Allah dan anugerahNya. Beliau mengatakan, "Bangsa Iran adalah bangsa yang memiliki tekad kuat, semangat dan optimisme. Cakrawala Republik Islam Iran adalah cakrawala yang cerah dan terang."
700 /