Seraya menyebut Syahid Rajai dan Syahid Bahonar sebagai manifestasi keilmuan dan amal dan seraya mengenang presiden dan perdana menteri syahid itu, Rahbar menambahkan, nilai-nilai kedua syuhada mulai ini harus terjelma dalam perspektif dan sikap seluruh pejabat negara.
Sembari memaparkan kriteria unggul pemerintah kesembilan, Rahbar juga menjelaskan bahwa apresiasi kepada pemerintah yang memiliki kriteria unggul yang dalam logika Islam merupakan barometer hakiki kepemilikan dan kemuliaan.
Dalam menjelaskan kriteria unggul yang ada pada pemerintahan saat ini, Rahbar menyebut kabinet Ahmadinejad sebagai pemerintahan pekerja keras dan amal. Ditambahkan beliau bahwa energi, aktivitas, etos kerja tinggi, dan keseriusan dalam mengabdi kepada masyarakat, yang merupakan kriteria yang bernilai tinggi dan berkesinambungan bagi pemerintah yang tetap unggul selama tiga tahun beraktivitas, dan kunjungan ke berbagai propinsi merupakan bentuk nyatanya.
Ayatullah Al-Udzma Khamenei menilai keserasian slogan dan pernyataan pemerintahan dengan slogan dan pernyataan Imam Khomeini dan revolusi Islam sebagai kriteria utama kedua yang ada pada pemerintahan ini. Beliau menambahkan, revivalisasi dan rekonstruksi sejumlah unsur penting revolusi dan logika Imam Khomeini, serta keberanian melawan pihak-pihak yang hendak menghapuskan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang ada, merupakan kriteria yang sangat unggul dari pemerintahan kesembilan.
Dalam hal ini beliau mengatakan, tuntutan keadilan yang hakiki dan perlawanan terhadap imperialisme termasuk dari slogan-slogan revolusioner pemerintah dan siapa saja yang berpendapat bahwa kemajuan negara dapat dibayangkan dengan bimbingan revolusi, maka mereka akan memahami tingginya kriteria ini.
Rahbar menyebut pengembalian kemuliaan nasional dan independensi yang hakiki merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang patut dihargai, seraya menegaskan, "Keyakinan dan kebanggaan terhadap kemuliaan dan identitas nasional merupakan pondasi independensi hakiki setiap bangsa."
Sambil mengkritik sejumlah pihak yang pada masa lalu merasa malu dan pasif di hadapan pihak asing yang rakus, Rahbar mengatakan, di kancah interaksi global, pemerintahan ini menilai loyalitas terhadap pesan revolusi sebagai kebanggaannya dan berhasil membendung gelombang westernisasi serta kecenderungan terhadap sekulerisme yang sangat disayangkan tengah menyusup ke tubuh manajemen negara.
Beliau menyebut konsistensi dalam masalah energi nuklir merupakan bukti perjuangan dalam mempertahankan identitas kebangsaan seraya menegaskan, sejumlah negara arogan dan tidak tahu diri serta para pengekor mereka yang tak bernilai, ingin memaksakan kehendak mereka terhadap bangsa Iran, namun rakyat, presiden, dan pemerintah, berdiri melawan kerakusan dan melangkah maju.
Rahbar Revolusi Islam juga menilai keberanian dalam menciptakan perubahan, keberanian memutuskan untuk menyelesaikan permasalahan besar, serta keberanian dalam menghadapi kefasadan, sebagai pilar penting seruan revolusioner pemerintah. Dikatakan oleh beliau bahwa penumpasan monster kefasadan yang berkepala tujuh adalah pekerjaan yang sangat sulit meski sekarang tujuan tersebut belum terealisasi namun dapat dikatakan bahwa keberanian dalam menghadapinya dapat disaksikan jelas dari pemerintahan ini.
Ayatullah Khamenei menyebutkan bahwa pemerintah Iran saat ini telah menunjukkan loyalitasnya kepada nilai-nilai revolusi dengan mengeluarkan negara ini dari sikap pasif di kancah internasional dan menunjun tinggi semangat perlawanan menghadapi kaum arogan dunia. Menurut beliau, imperialisme memiliki banyak kelemahan dan dengan membesar-besarkannya akan membuat mereka pasif dan memaksa mereka bersikap reaktif. Dan telah melakukan hal yang semestinya.
Rahbar menyebut sifat merakyat sebagai kriteria unggul ketiga yang ada pada pemerintahan kabinet kesembilan seraya mengatakan, "Kehormatan Anda terletak pada kesetaraan Anda dengan rakyat, kesederhanaan, hubungan, dan keakraban dengan masyarakat, dan terjelmanya kriteria ini dalam sikap presiden dan kabinet telah menumbuhkan kepercayaan mayoritas masyarakat dan terhapusnya bencana israf serta budaya kaum ningrat."
Beliau menyebut dukungan terhadap pemerintah merupakan pesan dari Imam Khomeini dan kepemimpinan revolusi seraya menjelaskan, lembaga eksekutif memikul beban berat manajemen negara dan oleh sebab itu pemerintah sebelumnya juga mendapat dukungan. Namun kriteria pemerintahan sekarang ini, membuat ia mendapat dukungan lebih hangat dan terdapat harapan yang lebih besar dalam kebijakannya.
Rahbar menilai dukungan terhadap pemerintah bukan berarti menutup mata atas kekurangannya seraya mengatakan, "Namun ada pekerjaan yang menuntut manajemen atau implementasi dari pemerintah."
Di bagian lain pernyataannya, Ayatullah Khamenei dalam memaparkan harapan dan tuntutan terhadap pemerintah, beliau menekankan pentingnya menjalankan undang-undang, seraya mengatakan, "Ketika sebuah ketentuan ditetapkan di parlemen dan Dewan Garda Konstitusi dengan mekanisme UUD, maka ketetapan tersebut harus tetap dilaksanakan selama belum berubah."
Ditegaskan oleh baliau bahwa mungkin saja pemerintah menilai tidak benar proses penetapan sebuah undang-undang yang telah diajukan, namun pihak yang berwenang dalam masalah ini bukan lembaga eksekutif dan pemerintah harus tetap melaksanakannya meski pemerintah menilai terdapat cacat dalam ketentuan tersebut.
Ayatullah Khamenei menilai penting pengawasan berkesinambungan terhadap kinerja seluruh lembaga dan menyebutnya sebagai langkah yang dapat menghilangkan penghalang potensial dan memajukan berbagai program. Presiden juga diimbau untuk mengawasi kinerja para menteri namun hal ini tidak harus dilakukan secara bertentangan dengan independensi kerja para menteri karena anggota kabinet telah mendapat kepercayaan dari parlemen dan mereka independen di sektor masing-masing.
Rahbar juga berharap pemerintah serius dalam menindaklanjuti keputusannya dan janji-janjinya kepada masyarakat. Beliau menegaskan, masyarakat percaya bahwa pemerintahan kesembilan adalah pemerintahan yang merakyat dan merupakan bagian dari masyarakat. Poin unggul ini semakin meningkatkan tuntutan masyarakat. Oleh sebab itu jika di satu titik pemerintah kesulitan merealisasikan janjinya, maka pemerintah harus memaparkannya secara transpaan kepada masyarakat.
Beliau menyebut interaksi dengan lembaga legislatif dan yudikatif serta interaksi para pejabat dengan para cendikiawan merupakan bagian penting dari tugas pemerintah dan menyatakan, pandangan reformatif para cendikiawan dan kapasitas seluruh pihak harus dimanfaatkan.
Rahbar Revolusi Islam juga menekankan pentingnya penyampaian informasi secara proporsional dan benar terkait kinerja kabinet dan mengatakan, laporan mengenai kinerja pemerintah harus disampaikan kepada masyarakat dengan perencanaan yang tepat.
Rahbar mengimbau pemerintah untuk memperhatikan secara berkesinambungan terhadap upaya untuk memperkokoh pondasi ilmu pengetahuan dan teknologi seraya mengatakan, budaya adalah masalah yang sangat penting dan harus diperhatikan pada tingkat yang tertinggi.
Menyangkut masalah perbedaan antara kritik dan perongrongan Rahbar menegaskan, penilaian yang adil dan analistis hendaknya dilakukan dengan perspektif yang baik dan memperhatikan titik positif dan negatifnya, dan pemerintah harus lapang dada dalam menerima kritikan, menyimaknya dengan sepenuh jiwa serta dengan pengkajian dan perhatian yang cukup dan sempurna, mengamalkan kritikan yang benar.
Beliau menilai kritikan sebagai bentuk pengabdian dan perongrongan sebagai pengkhianatan. Ayatollah Al-Udzma Khamenei juga menyatakan sangat menyayangkan atas pelecehan dan aksi merongrong pemerintahan kesembilan dengan mengatasnamakan kritikan. Rahbar mengatakan, "Penafian poin positif dan menonjol pada pemerintah serta membesar-besarkan kelemahan dan terus menerus menebar tuduhan, adalah aksi perongrongan bukan kritikan."
Ayatullah Khamenei kembali mengimbau pemerintah untuk menerima kritikan yang bersifat konstruktif dan benar seraya menyinggung aksi perongrongan oleh sejumlah pihak dalam upaya mereka mengubah poin positif menjadi poin negatif pemerintah, beliau mengatakan, logika pemerintah dalam masalah nuklir adalah logika kemuliaan dan kekuatan nasional namun sejumlah pihak asing seperti pemerintahan si polan yang tamak tidak menyukai kebijakan terhormat yang dijalankan pemerintah Iran di bidang nuklir dan mereka berusaha merusak kebijakan yang benar ini.
Seraya menyinggung eskalasi kritikan destruktif sejumlah negara di akhir tahun sebagai tahap awal masa kerja mereka, Rahbar mengatakan, pemerintahan kita ini telah menjadi sasaran serangan aksi destruksi dan mereka dihantam dari dua arah, dalam dan luar negeri."
Beliau menyamakan propaganda media massa asing terhadap pemerintah kesembilan Iran dengan perang partai seraya mengatakan, pemerintah kesembilan Iran menjadi sasaran serangan tanpa henti karena seruannya adalah seruan Imam Khomeini dan Revolusi Islam.
Menyinggung motivasi berbagai kelompok yang berbeda-beda dalam berusaha menjatuhkan pemerintah, Rahbar menandaskan, "Sebagian pihak mungkin tidak menyimpan maksud jahat namun mereka kurang mendapat informasi atau bahkan tidak memperoleh informasi, sementara sejumlah lainnya memiliki tujuan individu dan tendensi tertentu. Ada pula yang memang sejak awal tidak menerima Imam Khomeini atau dipertengahan jalan mereka bermasalah dengan Revolusi, oleh sebab itu mereka memiliki tujuan yang mendalam dan memendam dendam terhadap Imam Khomeini, dan terus menyibukkan diri untuk menjatuhkan pemerintah kesembilan."
Beliau kembali menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap kritikan yang analistis dan mengatakan, "Pemerintah harus menghindari sikap-sikap yang mengundang tudingan dan agar tidak memberikan peluang kepada para perusak serta mencegah upaya-upaya untuk menciptakan krisis."
Rahbar menilai penting tindakan menjaga dan mengokohkan semangat kerja, prioritas program kerja dan proyek-proyek yang terhenti di tengah jalan serta menegaskan bahwa hasil dari proyek dan program-program tersebut harus dirasakan dalam kehidupan masyarakat. Beliau menegaskan bahwa dekade keempat Revolusi merupakan dekade kemajuan dan keadilan, dan seluruh perencanaan serta kerja keras para pejabat harus dalam rangka menciptakan lonjakan besar dalam proses kemajuan negara dan perluasan keadilan.
Rahbar menyebut spiritualitas dan rasionalitas sebagai syarat utama terealisasinya keadilan. Menurut beliau, "Jika kita ingin Iran yang tercinta kita ini menjadi teladan bagi negara lain maka kemajuan dan keadilan harus berjalan seiring dan diperhatikan secara penuh."
Ayatullah Khamenei menilai penting dokumen prospek pembangunan 20 tahun sebagai peta jalan kemajuan hakiki negara dan pengawasan seluruh program kerja serta arah acuan seluruh lembaga dan instansi adalah untuk menentukan kecocokan program itu dengan dokumen prospek pembangunan dan dalam rangka mengawasi tingkat realisasi tujuan dokumen tersebut. Rahbar Revolusi Islam menilai implementasi proporsional dan sempurna dalam menjalankan kebijakan pasal ke-44 konstitusi sebagai landasan perubahan besar dari segala sisi serta mengharapkan penindaklanjutan serius kebijakan ini.
Ayatullah Khamenei menyebut program reformasi ekonomi sebagai bagian dari program besar pemerintah kesembilan. Dan seraya menyinggung bahwa pokok-pokok program tersebut dapat diterima, beliau mengatakan, "Pekerjaan ini sangat penting dan harus dilaksanakan namun dalam prosesnya unsur ketergesa-gesaan harus dihindari."
Beliau menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini dengan baik merupakan langkah besar dalam kemajuan negara namun implementasinya secara tegesa-gesa akan menimbulkan bahaya dan kerugian. Oleh sebab itu, operasi pembedahan besar ini harus dilaksanakan secara sempurna dengan memperhatikan prospek dan dampaknya, serta menentukan solusi preventif atau kontrol terhadap dampak negatifnya.
Terkait program reformasi ekonomi, Rahbar mengatakan, "Jika pelaksanaan sebagian dari program ini menimbulkan inflasi, maka harus dicari solusi untuk mencegah munculnya masalah ini atau kontrol atas dampak negatifnya."
Ayatullah Khamenei juga mengharapkan upaya lebih keras untuk mengendalikan tingkat inflasi yang merupakan masalah utama masyarakat. Dikatakan oleh beliau, "Meski demikian inflasi adalah fenomena global. Kekeringan dan sejumlah faktor lainnya berperan dalam hal ini. Namun terdapat faktor lainnya yang jika pemerintah dapat mengontrolnya maka tingkat inflasi dapat ditekan."
Rahbar menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap faktor-faktor yang tidak dapat dihindari dalam menciptakan inflasi. Penurunan tingkat inflasi ini akan membuat hasil dari pengabdian pemerintah kesembilan dalam kehidupan masyarakat akan lebih terasa.
Rahbar Revolusi Islam menyampaikan apresiasinya yang mendalam kepada presiden, para menteri, dan para pegawai berbagai instansi eksekutif seraya mengatakan, pengabdian terhadap masyarakat merupakan anugerah dari Allah yang harus disyukuri dengan bekerja keras dan lebih banyak berbuat.
Menyinggung bulan Syaban yang mulia serta kedatangan bulan jamuan ilahi bulan Ramadhan yang kian dekat, Rahbar mengimbau pemanfaatan seluruh kapasitas spiritual tanpa batas dalam dua bulan yang agung ini.
Seraya mengapresiasi laporan yang dikemukakan presiden dalam pertemuan ini, Rahbar menjelaskan, tujuan seluruh pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan keridhoan dari Allah SWT, namun penyampaian informasi secara rinci, benar, dan proporsional kepada masyarakat tentang program yang telah terlaksana, merupakan hal yang sangat penting dan di bidang ini harus dilakukan banyak hal.
Pada pertemuan
ini Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, seraya mengenang
syahid Rajai dan Bahonar serta seluruh syuhada pemerintah, ia juga
menyampaikan laporan singkat mengenai kinerja pemerintah di berbagai
bidang.
Menyinggung peningkatan pertumbuhan ekonomi negara tanpa
memperhitungkan pendapatan dari sektor minyak dan yang telah mencapai
tingakt 7,7 persen pada tahun ini, Ahmadinejad mengatakan, dengan
reformasi dalam sistem bujet, alokasi pendapatan minyak untuk bujet
umum yang tiga tahun lalu mencapai 63 persen menjadi 53,4 persen pada
tahun ini.
Ahmadinejad menilai pelaksanaan reformasi struktural dan juga reformasi sikap merupakan prioritas utama dan serius pemerintah kesembulan seraya menyinggung implementasi kebijakan pasal 44 UUD dan mengatakan, swastanisasi yang telah dilakukan dalam koridor kebijakan pasal 44 UUD dalam tiga tahun terakhir, 10 kali lipat lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Presiden juga menyinggung pertumbuhan pasar investasi baik dari sisi kapasitas maupun dari sisi keuntungan, dan setiap harinya terjadi transaksi di pasar bursa yang mencapai nilai 69 milyar toman. Dikatakan oleh Ahmadinejad bahwa indeks bursa saham dalam tiga tahun terakhir juga meningkat 80 persen.
Menyangkut kunjungan propinsi yang dilakukan pemerintahan kesembilan, Ahmadinejad mengatakan, 90 persen dari 6.111 keputusan yang diambil pada tahap awal telah rampung atau sedang dalam tahap penyelesaian. Selain itu 36 persen dari 1.813 keputusan kerja pada kunjungan propinsi tahap kedua juga dalam tahap pelaksanaan.
Dikatakannya, "Dari 143.000 proyek pembangunan yang dimulai sejak tahun 1990, 100 ribu proyek di antaranya adalah milik pemerintah kesembilan yang 52.000 programnya telah dirampungkan."
Dalam menjelaskan kinerja pemerintah di bidang kesehatan dan pengobatan, Ahmadinejad menyinggung penambahan jumlah unit gawat darurat di dalam kota dan di jalan, penambahkan jumlah fasilitas rumah sakit, pusat-pusat riset kedokteran, juga implementasi program dokter keluarga, seraya mengatakan, "Pemerintah kesembilan telah memperhatikan wilayah pedesaan khususnya desa-desa yang tertinggal bahkan telah mengalokasikan dana untuk desa-desa itu dari 0.85 persen dari jumlah keseluruhan bujet pembangunan menjadi 1.17 persen."
Adapun dalam menjelaskan kinerja pemerintah di sektor minyak, gas, dan petrokimia, Ahmadinejad menyinggung pertumbuhan angka eksplorasi dan produksi di sektor ini, peningkatan jumlah industri yang telah disaluri gas, serta eskalasi jumlah desa yang telah menikmati gas. Dikatakannya, pembatasan penyaluran bensin dan penggunaan kartu pintar bensin, perencanaan pembangunan tujuh penyulingan bensin, merupakan program besar yang telah dijalankan oleh pemerintahannya.
Menyinggung pertumbuhan sebesar 172 persen investasi di bidang minyak dan ekspor industri sebesar 30 milyar dolar dalam tiga tahun terakhir, Ahmadinejad mengatakan, dalam tiga tahun terakhir juga terjadi penambahan suplai energi sebesar 12.600 megawatt listrik yang selama tahun 1368 hingga 1375 (antara 1989 - 1996) terjadi peningkatan sebesar 8.060 megawatt dan pada tahun 1375 hingga 1383 (antara 1996-2004) mencapai 12.300 megawatt.
Terkait kinerja pemerintah kesembilan di sektor perumahan, Ahmadinejad mengatakan, sampai tahun 1383 (2004), pemerintahan-pemerintahan sebelumnya telah menyiapkan lahan untuk 1.050.000 unit rumah sedangkan hanya dalam tiga tahun terakhir, telah disediakan lahan untuk 1.250.000 unit rumah. Ditambahkannya, dalam tiga tahun terakhir telah dimulai pembangunan 560 ribu unit rumah pedesaan yang 400 ribu di antaranya telah rampung.
Menyinggung penyerahan lima setengah juta saluran telpon permanen dan selular hingga tahun 1376 (1997) dan penyerahan 19.400.000 saluran telpon hingga tahun 1383 (2004), Ahmadinejad mengatakan, selama tiga tahun masa tugas pemerintahan kesembilan, saluran telpon permanen dan selular bertambah 40 juta dan harganya pun berhasil ditekan turun.
Mengenai pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya warga di wilayah yang tertinggal serta perluasan jangkauan asuransi jiwa, Ahmadinejad mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, selain dilakukan peningkatan gaji para pensiunan, asuransi sosial, dan pembangunan 12 ribu unit rumah untuk orang-orang cacat, 90 persen warga telah memiliki asuransi pengobatan.
Pada kesempatan itu, Ahmadinejad juga menyebutkan pertumbuhan 20 hingga 30 persen hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan, serta pertumbuhan sektor perikanan seraya mengatakan, dalam hal penciptaan lapangan kerja, angka pengangguran dapat ditekan dari 11,9 persen pada tahun 1384 (2005) menjadi 9,6 persen pada tahun ini.
Pengoperasian 30 jaringan nasional di bidang perdagangan, pembelian kontan 26 juta ton hasil panen dari para petani, dan pertumbuhan ekspor yang mencapai 200 persen dari target yang telah ditetapkan pada program kerja keempat, merupakan kebijakan yang telah digulirkan pemerintah di sektor perdagangan yang telah disinggung oleh presiden.
Saat menjelaskan kinerja pemerintah di sektor budaya, Ahmadinejad menyinggung peningkatan tiga kali lipat bujet budaya dalam tiga tahun terakhir seraya menyatakan, peningkatan 25 kali lipat jumlah perpustakaan dibandingkan dengan tahun 1383 (2004), perampungan bangunan 200 gedung perpustakaan dan pusat-pusat kebudayaan, terkoordinasinya dana bantuan di sektor percetakan, perhatian khusus terhadap masjid sebagai pusat kebudayaan dan upaya untuk menghadapi ‘NATO' kebudayaan, merupakan bagian dari kebijakan pemerintah kesembilan.
Seraya menyinggung kinerja pemerintah di sektor pariwisawata dan warisan budaya, olahraga, dan lingkungan hidup, Ahmadinejad menjelaskan pula tentang program yang telah dijalankan di sektor ilmiah dan riset. Dikatakannya, pada tahun 1386 (2007) telah tercatat sebanyak 7.000 penemuan yang telah dipatenkan dan pemerintah telah mengidentifikasi 3.000 orang jenius di negara ini.
Menurutnya, tahun ini artikel ilmiah telah mencapai lebih dari 13.000 artikel dan penelitian di bidang teknologi telah mencapai tiga kali lipat jumlahnya, sementara nilai kontrak kerjasama antara universitas dengan sektor perminyakan yang bernilai dua milyar toman pada tahun 1383 (2004) kini mencapai nilai 500 milyar toman pada tahun ini.
Menyinggung aktivitas pemerintah di bidang pendidikan dan pengajaran, Ahmadinejad mengatakan, perhatian terhadap pusat-pusat pendidikan guru, perampingan berbagai organisasi dan lembaga, perluasan sekolah-sekolah berpotensi cemerlang, teknis, dan profesional, merupakan di antara kebijakan pemerintah di sektor ini.
Mengenai inflasi Ahmadinejad mengatakan, inflasi impor serta pencetakan uang dan kinerja buruk sektor perbankan, merupakan dua faktor utama munculnya inflasi di dalam negeri dan pemerintah berupaya untuk selain mengontrol dua faktor itu juga mengendalikan peran pemerintah dalam inflasi.
Soal kinerja pemerintahannya di bidang politik luar negeri, Ahmadinejad mengatakan, sekarang ini negara berada dalam kondisi yang baik dan progresif yang akan memberikan pengaruh di tingkat internasional.
Setelah pertemuan itu ditunaikan shalat dzuhur dan ashar yang dimpimpin oleh Rahbar Revolusi Islam.