Dalam kesempatan itu, Pemimpin Besar Revolusi Islam berziarah ke makam para syuhada (yang gugur pada perang pertahanan suci) di komplek Universitas Imam Ali (as) dan melakukan pemeriksaan barisan.
Dalam pidatonya di acara wisuda itu, Rahbar yang juga Komandan Tertinggi Seluruh Jajaran Angkatan Bersenjata menyebut angkatan bersenjata Republik Islam Iran sebagai benteng kokoh dan lengan yang kuat bagi negara. Beliau mengatakan, "Rakyat Iran mendukung angkatan bersenjata dan memandangnya sebagai bagian yang terpisahkan dari mereka."
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengungkapkan bahwa angkatan bersenjata adalah salah satu bagian terpenting dari kekuatan nasional. Beliau menandaskan, "Kekuatan dan manifestasi kekokohan nasional ini akan semakin terasa penting ketika pasukan bersenjata ini selain memanggul senjata dan memiliki kemampuan membela negara, juga dilengkapi dengan kekuatan iman, maknawiyah dan spiritual. Kini Iran sebagai negara Islam telah menjelma menjadi salah satu negara dengan kekuatan yang jarang ada bandinganya di dunia dan di sepanjang sejarah, sebab negara ini memiliki anak-anak muda bersenjata dan para pejuang pemberani yang cerdas dan mukmin."
Ayatollah Al-Udzma Khamenei menambahkan, "Kebesaran dan wibawa angkatan bersenjata Republik Islam Iran bukan hanya ada pada kekuatan senjata tetapi juga bisa disaksikan pada kekuatan spiritual mereka berkat keteguhan iman serta semangat membela nilai-nilai agung tauhid dan kemanusiaan."
Di bagian lain pidatonya, Rahbar menyinggung kekuatan adi daya dunia yang memanfaatkan kekuatan untuk menindas, seraya mengatakan, "Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran adalah barisan yang siap berkorban untuk membela nilai-nilai suci Islam dan untuk mengokohkan norma-norma Ilahi dan kemanusiaan. Mereka melatih diri dan teguh, serta berada di tengah medan perjuangan untuk tujuan itu, dan kemenangan pun pasti mereka raih."
Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan faktor-faktor kemenangan para pemuda pejuang Hezbollah Lebanon yang pemberani dalam menghadapi pasukan rezim Zionis Israel yang bersenjata lengkap dan canggih, dan kekalahan Israel itu diakui sendiri oleh mereka. Beliau mengatakan, "Kemenangan ini berarti kemenangan dan keunggulan spiritual atas kekuatan materi. Para pemuda tercinta baik dari tentara, pasukan Garda Revolusi, relawan Basij, maupun jajaran kepolisian harus menyadari nilai besar dari keimanan dan spiritual yang mereka miliki."
Ayatollah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyatakan bahwa berkat keberanian, keimanan, keteguhan dan pengorbanan, bangsa Iran berhasil memukul mundur musuh-musuhnya. Beliau menambahkan, "Sejak awal kemenangan revolusi Islam dan terbentuknya pemerintahan Republik Islam, musuh tak pernah mengira bahwa bangsa ini akan mampu resisten dan tegar dalam menghadapi badai kencang yang menghadangnya. Kini setelah 30 tahun, mereka mengakui bahwa Iran sebagai negara Islam dan angkatan bersenjatanya telah sampai kepada puncak kekuatannya.
Lebih lanjut, Rahbar berpesan kepada seluruh personil angkatan bersenjata Republik Islam Iran untuk terus berusaha memperoleh kemuliaan spiritual, menimba ilmu pengetahuan, menjaga kedisiplinan penuh, selalu siaga, dan tulus dalam setiap tindakan.
Pada acara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Ahmad Reza Pourdastan menyampaikan laporannya tentang kemajuan dan peningkatan kemampuan tempur jajaran militer Iran. Dikatakannya, diantara program jajaran militer adalah upaya untuk meningkatkan pondasi akidah seluruh personil, memanfaatkan strategi inovasi dan pengembangan di semua bidang, menguatkan spirit dan rasa percaya diri dengan memanfaatkan pengalaman yang didapatkan dari delapan tahun perang pertahanan suci.
Acara itu ditutup dengan peragaan dan atraksi sejumlah personil militer dan dilanjutkan dengan parade.