Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Revolusi dalam Khutbah Salat Idul Fitri:

Rezim Zionis Satu-satunya Proksi di Kawasan, Memberantasnya adalah Kewajiban

Salat Idul Fitri pagi ini (Minggu, 31/3) dilaksanakan dengan penuh kemeriahan yang tak terlupakan dan dengan kehadiran masyarakat yang sangat padat di seluruh negeri tercinta. Di ibu kota, ribuan orang dengan hati yang penuh harapan kepada karunia dan pertolongan Tuhan, melaksanakan salat Id bersama dengan Imam Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, di Masjid Jami Tehran dan jalan-jalan sekitarnya.

Dalam khutbah pertama salat, Ayatullah Khamenei mengucapkan selamat Idul Fitri kepada rakyat Iran dan umat Islam, serta menyampaikan ucapan selamat tahun baru, hari 12 Farvardin (Hari Besar Penetapan Republik Islam sebagai sistem pemerintahan pilihan rakyat), dan menyebutkan bahwa Ramadan tahun ini adalah bulan yang penuh dengan pertumbuhan hati dan spiritualitas, bersama dengan upaya politik dan gerakan iman rakyat.

Imam Khamenei menyebut bulan Ramadan sebagai salah satu nikmat terbesar dari Tuhan, fenomena tauhid, dan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada hamba-Nya untuk bertakwa, mendekatkan diri kepada-Nya, membersihkan jiwa, dan memperbarui kehidupan spiritual. Beliau menambahkan bahwa puasa, kedekatan dengan Alquran, malam-malam Lailatul Qadar, doa, permohonan, dan munajat adalah kesempatan berharga dan membentuk manusia dalam bulan Ramadan yang penuh berkah ini.

Pemimpin Revolusi Islam ini menyebutkan peningkatan kedekatan dengan Alquran, penyebaran sedekah, hidangan buka puasa di masjid-masjid, pusat-pusat keagamaan, dan tempat-tempat umum, serta partisipasi penuh semangat dan padat dari semua kalangan, terutama kaum muda, dalam doa dan munajat, sebagai salah satu tanda kemuliaan dan kedalaman spiritual umat Iran di bulan Ramadan. Ia mengimbau agar semua orang berusaha memanfaatkan dan menjaga pencapaian spiritual mereka hingga Ramadan tahun depan.

Imam Ali Khamenei juga memuji dengan tinggi antusiasme dan makna mendalam dari aksi unjuk rasa umat pada Hari Quds Sedunia yang jatuh pada Jumat terakhir bulan Ramadan, dan mengatakan bahwa aksi besar umat ini memiliki berbagai pesan yang telah sampai kepada mereka yang harus mendengarnya dan mengenal rakyat Iran.

Dalam khutbah kedua shalat Idul Fitri, Ayatullah Khamenei menyebutkan kelanjutan pembunuhan massal dan pembunuhan anak-anak oleh rezim Zionis di Gaza dan Lebanon sebagai penderitaan umat Islam di bulan Ramadan, dan mengatakan bahwa kejahatan-kejahatan ini terjadi di bawah bayang-bayang dukungan terus-menerus dari Amerika kepada kelompok penjajah Palestina.

Ia menyebutkan bahwa rezim Zionis adalah kekuatan proksi penjajah Barat di kawasan tersebut, dan menambahkan bahwa negara-negara Barat seringkali menuduh bangsa-bangsa pemberani dan kaum muda yang penuh semangat di kawasan itu sebagai kekuatan proksi, padahal sangat jelas bahwa satu-satunya kekuatan proksi di kawasan ini adalah rezim korup yang dengan membakar api, melakukan pembunuhan massal, dan menyerang negara-negara lain, sedang melanjutkan dan melengkapi rencana negara-negara yang setelah Perang Dunia meletakkan tangan mereka di kawasan ini.

Pemimpin Revolusi ini mengkritik klaim anti-terorisme dari penjajah yang menguasai dunia dengan uang dan media, dan mengatakan: "Mereka yang dalam pidato mereka menyebut pembelaan hak dan tanah bangsa-bangsa sebagai terorisme dan kejahatan, di hadapan pembunuhan massal dan tindakan teroris yang jelas oleh Zionis, atau menutup mata atau bahkan membantu tindakan-tindakan tersebut."

Imam Ali Khamenei mengingatkan tentang pembunuhan tokoh-tokoh seperti Abu Jihad, Fathi Shikaki, Ahmad Yasin, dan Imad Mughniyah di berbagai negara oleh rezim Zionis, serta pembunuhan banyak ilmuwan Irak dalam operasi-operasi rezim ini, dan menyatakan bahwa Amerika dan beberapa negara Barat membela tindakan terorisme terang-terangan ini, sementara dunia lainnya hanya menonton.

Ayatullah Khamenei dengan keras mengutuk ketidakpedulian para pengaku hak asasi manusia terhadap kesyahidan sekitar 20.000 anak Palestina dalam kurang dari dua tahun terakhir, dan mengatakan: "Namun, rakyat dunia, termasuk di Eropa dan Amerika, sejauh mereka mengetahui kejahatan-kejahatan ini, mereka melakukan protes dan demonstrasi terhadap Zionis dan Amerika. Jika informasi lebih lengkap diberikan, pasti rakyat akan memperluas protes mereka."

Ia kemudian menyimpulkan dengan menekankan bahwa kelompok jahat dan kejam ini harus diberantas dari Palestina dan kawasan ini, dan dengan pertolongan Tuhan, hal itu akan terwujud. Upaya untuk tujuan ini adalah kewajiban agama, moral, dan kemanusiaan semua umat manusia.

Pemimpin Revolusi juga menyebutkan bahwa posisi Republik Islam dalam masalah kawasan tetap stabil, dan permusuhan Amerika dan rezim Zionis tetap seperti sebelumnya.

Di akhir khutbah kedua, Ayatullah Khamenei menyampaikan dua poin penting mengenai ancaman-ancaman terbaru dari Amerika: pertama, jika ada kejahatan dari luar yang terjadi, yang meskipun kemungkinannya kecil, pasti akan menerima pukulan balasan yang keras, dan kedua, jika musuh berusaha menciptakan fitnah di dalam negeri seperti tahun-tahun sebelumnya, umat akan memberikan jawaban yang tegas kepada para pencetus fitnah seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. [AM]

 

700 /