Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pemimpin Revolusi dalam Pertemuan Menteri, Deputi dan Pejabat Kementrian Intelejen

Satu-satunya Solusi atas Pelbagai Persoalan, Setia Pada Prinsip-prinsip Revolusi

Pernyataan Pemimpin Revolusi Islam dalam pertemuan dengan Menteri, Wakil Menteri, dan Pejabat Kementerian Intelijen yang diadakan pada 1 Isfand 1403 (20 Februari 2025) dipublikasikan hari ini dalam acara peringatan "Pahlawan Komunitas Intelijen dan Peringatan 40 Tahun Berdirinya Kementerian Intelijen."

Dalam pertemuan ini, Imam Ali Khamenei menyoroti bahwa semangat revolusioner yang terus dipertahankan oleh Kementerian Intelijen selama bertahun-tahun merupakan salah satu keunggulan utamanya. Ia menyatakan bahwa kementerian ini adalah lembaga yang benar-benar revolusioner dan setia pada prinsip-prinsip revolusi. Baik anggota senior maupun generasi baru dalam kementerian ini tetap berkomitmen pada jalan revolusi, yang merupakan sebuah berkah besar.

Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa satu-satunya solusi bagi permasalahan negara di berbagai bidang—ekonomi, politik, budaya, dan sosial—adalah dengan bertawakal kepada Allah, berpegang teguh pada prinsip-prinsip revolusi, serta secara serius mengejar penerapan rencana dan kebijakan yang telah ada untuk menebus ketertinggalan.

Imam Khamenei menekankan bahwa perencanaan untuk menangani masalah negara adalah langkah penting, tetapi yang lebih utama adalah mencapai hasil nyata. "Jika pertemuan, perencanaan, dan penjadwalan tidak menghasilkan output yang konkret dan memuaskan, maka semuanya menjadi sia-sia. Hasil yang diinginkan hanya bisa dicapai dengan tindak lanjut yang berkelanjutan," ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa salah satu tugas lembaga intelijen adalah bekerja sama dengan pemerintah. "Kementerian Intelijen harus bekerja sama penuh dengan semua lini pemerintahan agar mereka dapat menjalankan tugas berat dalam mengelola negara dengan baik," tegasnya. Namun, ia menambahkan bahwa kerja sama ini harus diwujudkan melalui operasi intelijen yang berkualitas.

Ayatullah Khamenei juga menekankan pentingnya koordinasi antara berbagai badan intelijen di semua tingkatan serta perlunya perhatian khusus terhadap penguatan moral dan spiritual di dalam lembaga-lembaga intelijen.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa semangat dan energi revolusioner yang terlihat dalam pawai peringatan 22 Bahman (11 Februari) serta partisipasi luas generasi muda dalam membela revolusi, meskipun menghadapi banyak permusuhan terhadap sistem Islam, merupakan tanda kehendak Ilahi untuk kemajuan Islam di bawah Republik Islam Iran.

"Contoh lain dari manifestasi kehendak Tuhan adalah meningkatnya aksi demonstrasi anti-Zionis di Eropa dan bahkan di Amerika Serikat, serta meningkatnya dukungan publik global terhadap rakyat Palestina," tambahnya.

Di awal pertemuan, Menteri Intelijen Hujjatul Islam wal Muslimin Ismail Khatib menyampaikan laporan tentang kinerja dan program kementeriannya dalam menggagalkan ancaman keamanan serta menyerang jaringan intelijen musuh.[AA]

 

700 /