Pagi ini (Minggu, 28/7), Ayatullah Seyyed Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, dalam acara yang dihadiri oleh para pejabat negara dan militer, perwakilan dari berbagai lapisan dan profesi, sejumlah keluarga para syahid, serta para duta besar, berdasarkan Pasal 9, Ayat 110 Konstitusi, mengesahkan suara rakyat Iran untuk Dr. Mas’ud Pezesykian dan menunjuknya sebagai Presiden Republik Islam Iran.
Dalam surat penetapan tersebut, Pemimpin Revolusi menyebut penyelenggaraan pemilu presiden keempat belas yang damai sebagai salah satu kebanggaan rakyat Iran dan menandakan rasionalitas dan kedewasaan politik negara. Presiden terpilih disebut sebagai sosok cendekiawan, jujur, rakyat, dan ilmuwan.
Berikut adalah teks surat penetapan yang dibacakan oleh Hujjatul Islam Muhammad Muhammadi Gulpayegani:
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin wa Sallallahu ‘ala Muhammad wa Alihi al-Tahirin siyyama Baqiyatullah fil ‘Alamin
Kita bersyukur kepada Tuhan yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa yang sekali lagi membuat Iran Islam bangga dan memperlihatkan wajah rakyat yang agung dengan cemerlang. Ujian penting pemilu presiden dengan usaha rakyat dan para pejabat, dalam kondisi yang sulit, berakhir dengan tenang dan penuh kedewasaan, dan sosok pilihan rakyat siap untuk memikul tanggung jawab besar.
Pemilu presiden keempat belas, setelah masa jabatan yang terhenti dari presiden syahid yang mulia, adalah salah satu kebanggaan rakyat Iran dan menandakan kestabilan sistem Islam yang kuat, serta menunjukkan rasionalitas dan kedewasaan politik negara. Melihat beberapa fenomena yang tidak menyenangkan dalam beberapa ujian serupa di beberapa wilayah dunia, menunjukkan keunggulan Iran dan rakyatnya.
Kini, saya, dengan rasa terima kasih kepada semua yang berperan dalam menciptakan kebanggaan ini, mengikuti rakyat besar, mengesahkan suara mereka untuk sosok cendekiawan, jujur, rakyat, dan ilmuwan Dr. Mas’ud Pezesykian, dan menunjuknya sebagai Presiden Republik Islam Iran. Dengan doa dan harapan tulus untuk keberhasilannya, saya ingatkan bahwa suara rakyat dan penetapan saya akan terus berlanjut selama jalan beliau dalam mengikuti jalan Islam dan revolusi tetap ada.
Wassalamu ‘ala ‘ibadillah al-shalihin.
Sayyid Ali Khamenei
7 Murdad 1403/28 Juli 2024
Dalam acara ini, setelah memberikan surat penetapan kepada Dr. Pezesykian, Pemimpin Revolusi menyatakan bahwa penyelenggaraan pemilu keempat belas adalah keberhasilan rakyat dalam ujian penting dan dengan harapan bahwa hasil manis pemilu ini akan dirasakan oleh rakyat, ia memberikan nasihat penting kepada presiden, pemerintah yang akan datang, rakyat, dan para pendukung calon.
Ayatullah Khamenei, dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan, menyebut acara penetapan ini sebagai lembaran terakhir dari buku yang penuh makna yang ditulis oleh rakyat Iran dan para penyelenggara pemilu keempat belas dalam kumpulan kebanggaan rakyat yang abadi.
Pemimpin yang disebut Rahbar ini mengacu pada suasana duka umum akibat kehilangan presiden syahid dan mengatakan: “Meskipun demikian, pemilu ini berlangsung dengan tenang, sehat, penuh persaingan, dan dengan sikap terpuji dari para calon terhadap presiden terpilih, yang mana kami berterima kasih kepada Bapak Mukhbir, PJS Presiden dan dewan pemerintah atas upaya mereka selama dua bulan terakhir.”
Pemimpin Revolusi menyatakan bahwa demokrasi yang disertai dengan persaingan sehat di negara ini adalah hasil dari kebangkitan dan revolusi rakyat dalam menghadapi kondisi buruk masa lalu dan menambahkan: “Imam Besar dari awal kemenangan revolusi dengan tegas menekankan partisipasi dan pengaruh rakyat dalam mengelola negara sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menandai salah satu peristiwa penting yang membentuk sejarah negara ini.”
Ia juga mengacu pada pengalaman gagal konstitusi dan berkata: “Meskipun ada perjuangan rakyat, pengalaman itu tidak membuahkan hasil karena kurangnya kepemimpinan yang kuat, berpengaruh, dan dekat dengan rakyat. Kekacauan situasi domestik dan campur tangan asing sekitar 15 tahun kemudian menyebabkan munculnya seorang diktator kejam dan brutal bernama Reza Syah, dan semua usaha rakyat menjadi sia-sia.”
Ayatullah Khamenei menyebut kediktatoran, "penindasan dan tekanan terhadap rakyat," dan "kehinaan serta ketaatan terhadap pihak asing" sebagai ciri utama pemerintahan Pahlevi dan menambahkan: “Dngan mendatangkan Orang-orang Inggris, selain merampas sumber daya nasional Iran, melakukan apa pun yang mereka inginkan dalam bidang politik, budaya, ekonomi, dan pengelolaan Iran, serta penindasan terhadap agama dan ulama, dan akhirnya mereka mengusir dan mengasingkan orang yang mereka tunjuk karena kecenderungannya terhadap Jerman Hitler dan menempatkan putranya yang tidak layak untuk melanjutkan kebijakan yang sama.”
Imam Khamenei menyebut penindasan internal yang parah, kehinaan terhadap kebijakan asing, dan memberikan izin untuk merampas sumber daya negara, termasuk minyak, sebagai karakteristik utama pemerintahan Mohammad Reza Pahlavi dan berkata: “Tindakan boneka kedua mencapai titik di mana, untuk menggulingkan pemerintahan nasional yang secara luar biasa terpilih oleh rakyat, ia menggunakan kudeta Amerika-Inggris, yang mana kejahatan lebih besar dari ini tidak dapat dibayangkan.”
Pemimpin Revolusi menyebut demokrasi yang berlaku di negara ini sebagai hadiah dari revolusi kepada rakyat dan berkata: “Dalam lebih dari empat puluh tahun terakhir, puluhan pemilu telah diadakan dengan persaingan, kesehatan, dan partisipasi rakyat yang penuh semangat, yang kadang-kadang partisipasinya tinggi dan kadang-kadang kurang, tetapi yang terpenting adalah semangat rakyat yang selalu ada.”
Ayatullah Khamenei menyebut pidato presiden dalam acara hari ini sebagai kuat, mendalam, dan menunjukkan komitmen terhadap prinsip-prinsip sejati demokrasi agama dan menambahkan: “Kita berharap dengan rahmat Tuhan dan bantuan semua, presiden yang layak dan pemerintah yang dibentuk dapat melakukan pekerjaan besar untuk bangsa dan negara.”
Pemimpin Revolusi kemudian menyampaikan tujuh rekomendasi penting kepada Presiden, Pemerintah, dan para pejabat di berbagai sektor.
Dalam rekomendasi pertama, Imam Khamenei menyinggung SDA dan SDM yang besar di Iran dan mengajak pemerintahan baru untuk memanfaatkan potensi ini. Ia mengatakan: Di negara ini, terdapat banyak individu yang berpikir dan inovatif, yang saran dan kritiknya sangat bermanfaat dan mengagumkan. Pemerintah dan Presiden terhormat harus menggunakan pendekatan “untuk rakyat, dengan rakyat, dan di tengah-tengah rakyat” untuk memanfaatkan potensi besar ini guna mencapai tujuan.
Ayatullah Khamenei menambahkan: “Selain potensi SDM, negara ini juga memiliki banyak peluang dan kekayaan materi serta sumber daya alam yang banyak belum dimanfaatkan. Dengan memanfaatkan peluang ini, banyak pekerjaan besar yang dapat dilakukan, dan syaratnya adalah memiliki tekad yang kuat, keseriusan dalam mengejar pekerjaan, serta memilih rekan kerja yang baik.”
Rekomendasi kedua dari Pemimpin Revolusi adalah tentang pentingnya kerja jihad. Ia menekankan bahwa dengan semangat jihad, kita dapat mengatasi gunung masalah. Imam Khamenei menambahkan: “Kerja jihad berarti ‘bekerja tanpa lelah dan tanpa pamrih, dan maju dengan tujuan menjalankan tugas kemanusiaan dan ketuhanan.’”
Pemimpin Revolusi tidak menganggap bahwa mematuhi kerangka hukum dan administrasi bertentangan dengan kerja jihad dan mengatakan: “Banyak orang yang tampaknya mematuhi hukum, tetapi hasil yang diharapkan tidak tercapai. Namun, kerja jihad berfokus pada kualitas. Seperti halnya kemenangan dalam perang pertahanan delapan tahun yang suci dan melawan konspirasi musuh yang rumit dan beragam, semua ini dicapai melalui kerja jihad.”
Ayatullah Khamenei menyebut Syahid Raisi sebagai orang yang berdedikasi pada kerja jihad dan mencatat: “Dia benar-benar tidak mengenal siang dan malam dalam bekerja dan tidak mencari pujian dari orang lain untuk pekerjaannya yang banyak.”
Ia menekankan bahwa kerja jihad memerlukan kehadiran para pejabat di lapangan dan menghindari kontrol jarak jauh dan mengatakan: “Seorang manajer yang ingin mengendalikan pekerjaan dari jauh, tidak mungkin berhasil dan harus turun langsung ke lapangan.”
Pemimpin Revolusi dalam rekomendasi selanjutnya menekankan "interaksi antar lembaga negara" dan mengatakan: “Parlemen harus membantu pemerintah, dan pemerintah harus memperhatikan sensitivitas parlemen. Lembaga peradilan juga harus hadir aktif di setiap tempat yang diperlukan.”
Imam Khamenei menyebutkan rekomendasinya kepada para pemimpin lembaga negara mengenai pentingnya mengadakan pertemuan bersama dan mengatakan: “Pertemuan antara para pemimpin lembaga negara dan berbagi pandangan dalam berbagai masalah adalah kesempatan yang sangat baik yang harus diperhatikan dengan serius.”
Memprioritaskan urusan adalah rekomendasi keempat yang Ayatullah Khamenei tekankan. Ia mengatakan: “Saya memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap masalah budaya dan sosial, tetapi saat ini, prioritasnya adalah masalah ekonomi. Diperlukan gerakan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan terencana. Memang, pekerjaan bernilai telah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya yang harus dilanjutkan, dan pekerjaan lainnya juga harus ditambahkan.”
Ayatullah Khamenei menekankan pentingnya tindakan ekonomi dalam hal-hal besar seperti nilai mata uang nasional, produksi, investasi, dan perbaikan lingkungan usaha, serta tindakan cepat dan jangka pendek untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengatakan: “Hal-hal ini dapat dilakukan.”
Dalam rekomendasi lain yang ditujukan kepada seluruh rakyat dan para aktivis politik serta sosial, Pemimpin Revolusi menekankan, “Dengan merujuk pada suasana pemilu dan perasaan umum yang disebabkan oleh tantangan dan persaingan pemilu: Setelah pemilu, kita tidak boleh memperhatikan bisikan pembentukan polarisasi dan tidak memberikan perhatian pada hal tersebut; ini adalah rekomendasi tegas saya.”
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa perasaan yang mendorong orang-orang berdebat satu sama lain selama periode pemilu tidak boleh berlanjut. Ia menambahkan: “Sifat dari pemilu adalah satu pihak memenangkan suara dan pihak lain tidak. Namun, ini tidak boleh menyebabkan permusuhan, perbedaan, perpecahan, dan pemisahan.”
Ia menyebut pergantian preferensi dan kecenderungan yang berbeda dalam manajemen negara sejak awal revolusi hingga sekarang sebagai semacam ujian dan mengatakan: “Dalam semua pemilu yang telah diadakan, semua orang yang masuk ke dalam persaingan, apakah calon mereka terpilih atau tidak, adalah pemenang; karena bangsa Iran telah menang dan kita tidak memiliki yang kalah dalam pemilu ini.”
Pemimpin Revolusi mengatakan kepada semua aktivis politik, sosial, dan pemilu: “Baik yang calonnya terpilih maupun yang calonnya tidak terpilih, tidak boleh merasa tinggi hati atau merasa kalah.”
Dalam rekomendasi berikutnya, Ia meminta para pejabat dan pelaksana negara untuk menghargai potensi internal dan mengandalkannya, dan mengatakan: “Beri perhatian pada kemampuan internal agar “kami bisa” menjadi semboyan yang selalu ada.”
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa rekomendasi untuk mengandalkan kemampuan internal tidak berarti tidak menggunakan potensi eksternal dan menambahkan: "Tidak ada orang bijak yang mengatakan kita tidak boleh memanfaatkan kemampuan dan fasilitas eksternal, tetapi kita harus memanfaatkan semua potensi internal dan eksternal. Bahkan terkadang musuh kita melakukan sesuatu yang menguntungkan kita, dan kita juga harus memanfaatkannya, tetapi potensi internal tidak boleh diabaikan dan tidak ada masalah internal yang harus dihentikan dan bergantung pada masalah eksternal."
Pemimpin tertinggi menekankan kepada para pejabat: "Lakukanlah setiap pekerjaan yang baik dan terhormat di seluruh dunia yang Anda bisa, tetapi jangan abaikan kemampuan dan inovasi dalam negeri."
Rekomendasi terakhir dari Pemimpin Revolusi berkaitan dengan masalah kebijakan luar negeri. Dalam hal ini, ia berkata: "Menghadapi gelombang dan kejadian global, terutama regional, serta isu-isu politik dan bahkan ilmiah seperti kecerdasan buatan, harus dilakukan secara aktif dan efektif, bukan pasif."
Ayatullah Khamenei menunjukkan bahwa pengabaian terhadap peristiwa dunia dan regional tidak dapat diterima. Ia menambahkan: "Terhadap setiap kejadian, sampaikan sikap negara dengan jelas, tegas, dan dengan martabat, agar dunia mengenali posisi Iran Islam."
Pemimpin Revolusi mengenang mendiang Syahid Amir Abdollahian, yang sebagai diplomat dan negosiator yang baik, melakukan aktivitas dan upaya yang bermanfaat. Ia berkata: "Aktivitas dan upaya ini harus terus berlanjut."
Dalam menyampaikan prioritas kebijakan luar negeri negara, Pemimpin Revolusi menunjuk pada keunggulan Iran yang memiliki banyak tetangga dan menekankan perlunya kerja keras dan serius untuk memperkuat hubungan dengan tetangga, dan beliau berkata: "Salah satu prioritas kebijakan luar negeri adalah menjalin hubungan dengan negara-negara seperti Afrika dan Asia yang dapat memperluas medan diplomasi Iran."
Rahbar juga menyebut prioritas lain kebijakan luar negeri sebagai apresiasi dan penguatan hubungan dengan negara-negara yang selama ini mendukung Iran menghadapi tekanan dan membantu dalam bidang diplomasi serta ekonomi.
Ayatullah Khamenei menambahkan: "Tidak menyebut nama negara-negara Eropa dalam prioritas kebijakan luar negeri bukan berarti penolakan dan permusuhan, tetapi karena mereka tidak memiliki sikap baik terhadap Iran dalam masalah seperti sanksi, minyak, dan isu palsu seperti hak asasi manusia. Jika sikap buruk ini tidak ada, hubungan dengan mereka juga akan menjadi prioritas kita. Namun, ada beberapa negara yang perilaku buruk dan permusuhan mereka tidak akan kita lupakan."
Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran dalam bagian akhir pidatonya menyatakan bahwa masalah Gaza adalah masalah global dan menambahkan: "Palestina dahulu hanyalah masalah negara-negara dunia Islam, tetapi kini menjadi masalah umum dan global dan telah menyebar ke dalam Kongres Amerika, PBB, Olimpiade, dan semua bidang."
Dengan merujuk pada tindakan brutal rezim Zionis yang merampas tanah Palestina, ia menyebutnya sebagai "kelompok kriminal, pembunuh, dan teroris" dan menambahkan: "Rezim ini bukanlah sebuah negara melainkan menampilkan wajah terburuk dari kelompok kriminal kepada dunia dan menciptakan rekor baru dalam sejarah kejahatan manusia."
Ayatullah Khamenei mengacu pada kesyahidan banyak bayi, anak-anak, pasien di rumah sakit, dan perempuan di Gaza. Beliau menambahkan: "Bom berat Zionis jatuh di atas kepala orang-orang yang bahkan tidak menembakkan satu peluru pun."
Pemimpin Revolusi, dengan menyebutkan kekuatan perlawanan yang terus meningkat, menambahkan: "Zionis, dengan segala bantuan dari Amerika dan beberapa pemerintah pengkhianat, tidak dapat menghancurkan kekuatan perlawanan, dan tujuan yang dinyatakan untuk menghancurkan Hamas gagal, dan Hamas, Jihad, serta perlawanan berdiri tegak dengan penuh kekuatan."
Ia menggambarkan tindakan dua hari lalu di Kongres Amerika, yang mendengarkan pembicaraan seorang kriminal Zionis, sebagai noda besar dan menekankan: "Dunia harus mengambil keputusan serius mengenai insiden Gaza, dan pemerintah, bangsa, serta tokoh politik dan intelektual harus melakukan sesuatu di berbagai bidang."
Pemimpin Republik Islam Iran di akhir pidatonya dalam upacara penyerahan mandat presiden sekali lagi memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk memberikan keberhasilan kepada Presiden tercinta dan pemerintah baru agar mereka dapat melakukan pekerjaan besar dan memuliakan bangsa dan Iran tercinta.
Sebelum pidato Pemimpin Revolusi Islam, Dr. Mas’ud Pezesykian mengenang arsitek almarhum Revolusi Islam Imam Khomeini (semoga Allah merahmatinya), para syahid Iran Islam yang terhormat, Letnan Jenderal Qasem Soleimani, para syahid Rajai, Bahonar, dan Ayatullah Raisi, serta berterima kasih kepada Pemimpin Revolusi atas penyiapan arena partisipasi dan persaingan berbagai pemikiran dalam pemilu.
Presiden sekali lagi menyebut dirinya sebagai "hamba bangsa Iran yang mulia" dan mengatakan: "Kami adalah sasaran harapan transformasi dari seluruh bangsa Iran dan berkewajiban untuk melaksanakan konstitusi."
Pezesykian menambahkan: "Jalur untuk mencapai visi nasional di dalam negeri, regional, dan global hanya dapat dicapai dengan melaksanakan kebijakan umum yang disampaikan oleh Pemimpin Revolusi dan undang-undang rencana pembangunan, dan ini adalah tugas dari pemerintahan keempat belas."
Presiden merujuk pada tujuan penting dari visi nasional, termasuk "menjadi yang terdepan dalam ekonomi, budaya, dan sains di kawasan," "memberikan inspirasi di dunia Islam," dan "berinteraksi secara konstruktif dengan dunia." Ia menekankan nilai-nilai Islam seperti keadilan dan kebebasan yang sah serta membangun Iran yang aman, mandiri, dan kuat. Ia menambahkan bahwa mencapai tujuan penting ini memerlukan pemerintahan yang kuat dan konsensus dalam pemerintahan untuk kemajuan dan pembangunan.
Pezesykian juga menambahkan bahwa "nafsu diri adalah penyebab utama perbedaan politik." Mengacu pada ajaran Amir al-Mu'minin (Ali bin Abi Thalib), ia berjanji kepada rakyat Iran bahwa melanjutkan jalan para syuhada, melayani dan mencintai rakyat, menjaga keadilan dan kesetaraan, serta mendapatkan dukungan dan kepuasan rakyat akan menjadi prinsip-prinsip utama pemerintahan mendatang.
Presiden kemudian menekankan pentingnya "persatuan," "kohesi," "harmoni," dan "penegakan hukum" di antara seluruh rakyat, elit, dan pejabat sebagai kunci untuk mengatasi krisis dan kesulitan serta memenuhi harapan rakyat. Beliau meminta semua pihak untuk membantunya dalam "melaksanakan kebijakan harmoni untuk membentuk pemerintahan persatuan nasional."
Di akhir pidatonya, Dr. Pezesykian mengucapkan terima kasih kepada Penjabat Presiden, Dewan Pengawas, dan Departemen Dalam Negeri atas upaya mereka dalam menyelenggarakan pemilihan umum yang sukses. Ia juga mengapresiasi kehadiran rakyat, elit, dan tokoh dari berbagai kelompok politik yang berkontribusi dalam mewujudkan semangat republik dalam pemilu.
Dalam upacara pelantikan, sebelum Presiden, Menteri Dalam Negeri dari pemerintahan ketiga belas menyampaikan laporan tentang proses pelaksanaan pemilihan presiden keempat belas.
Penyelenggaraan dua putaran pemilihan yang kompetitif dalam rentang waktu 35 hari, penciptaan lingkungan politik yang tenang dan sehat serta kompetisi yang adil, jaminan keamanan lapangan dan dunia maya dalam pemilu di sekitar 60 ribu tempat pemungutan suara di Iran dan 98 negara di seluruh dunia, penyediaan peluang yang adil bagi para kandidat untuk menggunakan fasilitas kampanye, serta perlindungan terhadap netralitas pemerintah, ketelitian dan keakuratan proses pemilu, dan kecepatan dalam pengumuman hasil merupakan beberapa poin utama dari laporan Dr. Wahidi tentang pelaksanaan pemilu yang sukses. [Z]