Situs Media Informasi Kantor Imam Ali Khamenei

Pertemuan Pemimpin Tertinggi dengan Pelbagai Lapisan Masyarakat di Hari Raya Idul Ghadir:

Iran yang Kuat dan Terhormat dengan Partisipasi Maksimal

Ayatullah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, pada pagi hari Idul Ghadir (Selasa, 25/6), bertemu dengan ribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat. Ia menekankan bahwa peristiwa Ghadir menegaskan kelanjutan pemerintahan Islam dan kesinambungan model kehidupan Islam. Ayatullah Khamenei juga mengingatkan beberapa keutamaan Imam Ali as dan menegaskan: "Kita telah belajar dari pemimpin kita bahwa negara Islam adalah negara yang merakyat, dan setiap individu berpengaruh pada nasib negara."

Pemimpin Tertinggi juga mengacu pada pemilu yang sangat penting pada hari Jumat dan menyatakan bahwa partisipasi maksimal rakyat dan pemilihan kandidat yang terbaik akan membawa kehormatan bagi bangsa dan Republik Islam. Imam Ali Khamenei menjelaskan ciri-ciri calon yang terbaik dan mengajak semua orang untuk hadir di tempat pemungutan suara dan menekankan: "Siapapun yang peduli dengan Iran yang kuat dan terhormat serta percaya pada dukungan sistem, harus berpartisipasi dalam pemilu."

Imam Ali Khamenei mengucapkan selamat "Idul Allah al-Akbar" kepada seluruh rakyat Iran dan umat Muslim di seluruh dunia, dan menyebut perayaan Idul Ghadir di jalan-jalan umum sebagai inisiatif yang sangat baik. Ia menggambarkan putus asa orang-orang kafir dalam mengalahkan Islam sebagai pengertian yang luar biasa dari Alquran mengenai peristiwa Idul Ghadir dan deklarasi kekhalifahan dan kepemimpinan Imam Ali as.

Pemimpin Revolusi menjelaskan bahwa kelanjutan pemerintahan politik Islam melalui perintah Tuhan tentang pewarisan dan kepemimpinan Imam Ali yang diumumkan oleh Nabi saw adalah alasan keputusasaan orang-orang kafir, dan menambahkan: "Kelanjutan pemerintahan dan kebijakan Islam yang terwujud dalam imamah adalah kelanjutan dari semangat Islam."

Ayatullah Khamenei menggambarkan kedudukan imamah sebagai salah satu fungsi terpenting para nabi dan lebih tinggi dari kenabian. Ia menambahkan: "Dalam kenabian, para nabi menyampaikan perintah Allah kepada umat, tetapi dalam fungsi imamah, nabi mengimplementasikan perintah Allah dalam hati, pikiran, tindakan, dan perilaku masyarakat."

Pemimpin Revolusi menegaskan bahwa kelanjutan pemerintahan Islam melalui imamah dan kepemimpinan menyebabkan kesinambungan model kehidupan Islam dan berkata: "Tujuan dari perjuangan dan upaya para Imam selama 250 tahun, yang juga diikuti oleh beberapa tokoh besar Syiah kemudian, serta perjuangan Imam Khomeini dan rakyat Iran pada zaman sekarang, adalah pemerintahan Islam yang mengarah pada penyebaran kehidupan Islam dalam masyarakat."

Dalam menjelaskan prinsip-prinsip utama model kehidupan Islam, ia menyebutkan "keadilan", "sikap keras terhadap orang-orang kafir", "lembut terhadap sesama", "pemahaman penderitaan dan kesulitan rakyat oleh pemimpin masyarakat", dan "dukungan serta ketaatan rakyat terhadap pemerintahan Islam", dan menambahkan: "Ghadir adalah landasan bagi pencapaian prinsip-prinsip yang mulia dari kehidupan Islam, dan dengan pandangan ini, dapat menjadi alasan untuk menyatukan semua sekte Islam dan tidak boleh dianggap sebagai titik perbedaan antara Syiah dan Sunni."

Dalam bagian kedua dari pidatonya, Ayatullah Khamenei menekankan keutamaan Imam Ali as dan berkata: "Akal dan pemikiran manusia yang mendalam pun tidak dapat memahami keindahan spiritual dan kedudukan mulia Imam Ali sepenuhnya, dan hanya bisa menggambarkan gambaran umum dalam pikirannya. Namun, kita bisa belajar dasar-dasar, kriteria, dan metode dari Imam Ali melalui Nahj al-Balaghah, yang merupakan salah satu anugerah besar Ilahi dan tidak terbatas pada pengikut Syiah saja, serta memahami keutamaannya."

Imam Ali Khamenei menegaskan bahwa semua keutamaan Imam Ali as berada pada puncaknya dan, merujuk pada Nahj al-Balaghah, menambahkan: "Kepastian tanpa sedikit pun keraguan, perhatian terhadap setiap individu dengan agama dan kepercayaan apapun, keadilan yang tidak dapat digambarkan, ketidakpercayaan terhadap musuh yang terlihat lembut, dan kewaspadaan penuh terhadap musuh, adalah beberapa keutamaan yang sangat luar biasa dari Imam Ali bin Abi Talib as."

Imam Khamenei juga menyebutkan keyakinan mendalam terhadap pemerintahan yang merakyat dan hak-hak timbal balik antara rakyat dan pemimpin sebagai salah satu keutamaan Imam Ali as dan berkata: "Kami telah belajar dari pemimpin kami dan ayat-ayat Alquran tentang pemerintahan yang sepenuhnya merakyat, tetapi beberapa orang secara keliru mengklaim bahwa Republik Islam telah belajar pemilu, demokrasi, dan pemerintahan rakyat dari Barat."

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, menyoroti pentingnya mendengarkan pendapat dan saran rakyat, meskipun ilmu dan kebijaksanaan Imam Ali (as) terhubung dengan khazanah Ilahi. Ia menekankan keutamaan mendengarkan suara setiap individu, bahkan yang paling lemah, dalam menentukan nasib masyarakat dan negara. Ia berkata, "Nahj al-Balaghah adalah pusaka yang berharga untuk memahami berbagai dimensi kepribadian Imam Ali as, dan penting bagi seluruh masyarakat, terutama pemuda, untuk membaca dan akrab dengan Nahj al-Balaghah untuk mendapatkan pelajaran yang tak ternilai darinya."

Dalam bagian selanjutnya, Ayatullah Khamenei berbicara tentang pentingnya pemilihan presiden yang akan datang, yang dijadwalkan tiga hari lagi. Ia menyatakan bahwa mengadakan pemilu hanya 40 hari setelah kehilangan dan pemakaman besar-besaran presiden yang baik, populer, merakyat, pekerja keras, dan penuh kasih sayang adalah sesuatu yang jarang terjadi di dunia. Beliau berharap bahwa Allah Swt akan memberikan kemenangan kepada bangsa Iran dalam pemilu ini.

Imam Khamenei menyebut bahwa kemenangan dalam pemilu tergantung pada partisipasi maksimal rakyat dan memilih kandidat yang terbaik. Ia menekankan bahwa salah satu alasan pentingnya partisipasi tinggi adalah karena partisipasi yang besar akan memberikan kehormatan bagi Republik Islam. Ia juga menggarisbawahi bahwa sejak pembentukan Republik Islam, telah ada permusuhan yang terus-menerus terhadapnya, dan partisipasi tinggi dalam pemilu adalah salah satu faktor utama yang mengatasi permusuhan ini.

Pemimpin Revolusi menyatakan bahwa "republik" dan partisipasi rakyat adalah inti dari Republik Islam, dan pemilu serta pemilihan pejabat negara adalah manifestasi terpenting dari prinsip ini. Ia menambahkan bahwa setiap kali tingkat partisipasi dalam pemilu rendah, suara celaan dari musuh-musuh Republik Islam meningkat. Sebaliknya, ketika partisipasi tinggi, musuh-musuh tidak dapat bersukacita atau mengkritik. Oleh karena itu, penting untuk berpartisipasi dalam pemilu agar musuh tidak mendapatkan kesempatan untuk merayakan.

Ayatullah Khamenei mendesak seluruh rakyat untuk berpartisipasi dan menghindari kemalasan, ketidakpedulian, dan meremehkan pentingnya pemilu. Ia menegaskan bahwa pemilu bukan hanya untuk kota-kota besar, tetapi juga untuk semua desa dan daerah di seluruh negeri, sehingga Republik Islam akan dihormati di dunia.

Dalam menjelaskan ciri-ciri calon yang terbaik, Ayatullah Khamenei mengatakan bahwa calon yang terbaik adalah seseorang yang memiliki keyakinan sejati dan tulus pada prinsip-prinsip revolusi dan negara, seperti yang dimiliki oleh syahid yang melayani rakyat, presiden tercinta yang bekerja dengan hati dan keyakinan yang mendalam. Ia juga menekankan pentingnya efektivitas, yaitu seseorang yang tidak mengenal waktu dan selalu berusaha, memiliki kemampuan untuk bekerja, dan menggunakan rekan serta elemen yang baik.

Imam Khamenei menekankan bahwa kemampuan untuk bekerja dengan semangat dan keyakinan teguh pada prinsip-prinsip revolusi adalah ciri lain dari calon yang terbaik. Ia menambahkan bahwa calon yang terbaik dengan karakteristik ini mampu memanfaatkan semua kapasitas yang beragam dan besar di negara ini untuk kemajuan.

Pemimpin Revolusi mencatat bahwa pemerintah sebelumnya tidak sama dalam memanfaatkan kapasitas negara, dan menyebutkan bahwa Pemerintahan Ketiga Belas adalah salah satu pemerintahan yang menggunakan kapasitas negara dengan baik. Jika pemerintahan ini dilanjutkan, sangat mungkin banyak masalah ekonomi akan terpecahkan.

Dalam menjelaskan kapasitas penting negara, Ayatullah Khamenei menyebutkan populasi muda dan terdidik yang besar, kecerdasan dan bakat alami orang Iran, sumber daya alam yang besar dan beragam, posisi geografis, garis pantai yang panjang, banyaknya tetangga, pasar regional yang besar, pasar domestik yang berjumlah 80 juta orang, variasi iklim, jaringan rel dan jalan raya, kemampuan teknis pemuda dalam perumahan, jalan, bendungan, dan industri, kawasan perdagangan bebas, serta warisan budaya dan peradaban sebagai kapasitas yang penting.

Ia menambahkan bahwa rakyat yang benar-benar beriman dan percaya adalah kapasitas yang sangat penting, bahkan jika sebagian dari mereka secara lahiriah tidak menunjukkan ketaatan yang benar pada syariat.

Ayatullah Khamenei mengkritik pandangan beberapa politisi yang berpikir bahwa harus bergantung pada kekuatan tertentu di dunia untuk maju, dan ilusi bahwa semua jalan menuju kemajuan melewati Amerika Serikat. Kia menekankan bahwa mereka yang hanya melihat ke luar negeri tidak mampu melihat dan mengenali kapasitas internal yang penting dan, akibatnya, tidak dapat merencanakan penggunaan kapasitas tersebut.

Ia menekankan bahwa Republik Islam, dengan berkat Ilahi, telah maju tanpa bergantung pada orang asing, meskipun ada tantangan dan gangguan dari mereka. Beliau menegaskan bahwa di masa depan, dengan bantuan Tuhan, bangsa Iran tidak akan membiarkan nasib mereka ditentukan oleh orang lain.

Ayatullah Khamenei merespons salah tafsir atau interpretasi salah dari beberapa orang terhadap "menekankan penggunaan kapasitas internal" sebagai "mengisolasi negara dan memutuskan hubungan dengan dunia.” Ia menjelaskan bahwa sejak awal, tujuan Republik Islam adalah untuk berhubungan dengan seluruh dunia, kecuali satu atau dua pengecualian. Bahkan, dalam pemerintahan seperti pemerintahan presiden syahid yang sangat berpegang teguh pada prinsip, hubungan internasional negara juga diperkuat.

Ia menyatakan bahwa tidak bergantung pada orang asing berarti keberanian dan kemandirian nasional, dan dengan dua elemen ini, bangsa Iran akan menunjukkan kemampuan, kepribadian, dan kekuatan mereka, serta meningkatkan rasa hormat di dunia.

Pada akhir pidatonya, Ayatullah Khamenei memberikan dua rekomendasi penting untuk rakyat dan kandidat.

Pertama, beliau menekankan slogan "Iran yang Kuat dan Bermartabat" dan menyatakan bahwa banyak orang mendukung Iran yang kuat. Namun, kekuatan Iran tidak hanya terletak pada memiliki berbagai jenis rudal yang berguna dan aplikatif, tetapi juga mencakup dimensi ilmiah, teknis, ekonomi, dan politik, di mana salah satu aspek terpentingnya adalah partisipasi dalam bidang politik dan pemilu.

Ia berkata, "Oleh karena itu, setiap orang yang peduli dengan Iran yang kuat harus berpartisipasi dalam pemilu, dan setiap orang yang percaya pada perlunya mendukung Republik Islam harus berkomitmen secara ekstra dalam hal ini."

Dalam rekomendasi kedua, Ayatullah Khamenei mengarahkan pesannya kepada para kandidat pemilihan presiden. Ia meminta mereka untuk berjanji kepada Tuhan bahwa jika mereka terpilih, mereka tidak akan memilih orang-orang di sekitar mereka yang sedikitpun tidak sejalan dengan Revolusi Islam.

Pemimpin Revolusi menegaskan, "Setiap orang yang sedikit saja tidak sejalan dengan Revolusi, Imam, dan Negara Islam tidak cocok untuk Anda dan tidak akan menjadi mitra kerja yang baik. Seseorang yang tertarik pada Amerika Serikat dan berpikir bahwa tanpa bantuan Amerika, tidak ada langkah yang bisa diambil, serta seseorang yang mengabaikan strategi agama dan syariat, bukanlah mitra kerja dan manajer yang baik. Oleh karena itu, pilihlah rekan kerja yang berkomitmen pada agama, syariat, revolusi, dan memiliki keyakinan penuh pada negara Islam."

Ayatullah Khamenei menambahkan, "Jika Anda bekerja dan beraktivitas dalam pemilu dengan niat yang tulus dan berjanji kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semua tindakan Anda akan dianggap baik oleh Tuhan dan Anda akan mendapatkan pahala." [PR]

700 /