Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar, Imam Ali Khamenei dalam pertemuan pagi ini (23/12/2023) yang penuh semangat bersama warga Khuzestan dan Kerman menilai bahwa pemilu tanggal 11 Isfand 1402 HS (01/03/2024) sangatlah penting sebagai penentu serta menjadi dasar transformasi. Dengan menjelaskan peranan penting DPR dalam menyelesaikan masalah yang ada dan penentu kebijakan negara, Rahba menegaskan, “Negara mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan pemilu dengan format terbaik disertai 4 kualifikasi yaitu turut berpartisipasi dengan keinginan yang kuat, kompetesi nyata antar faksi dan dengan ragam pandangan yang berbeda, kedamaian dan keamanan hakiki.”
Imam Khamenei dengan menunjukkan peran penting pemilihan dewan ahli (Khubregan), tentang Parlemen dan perannya juga mengatakan, “Parlemen dengan berpijak pada undang-undang dasar merupakan pedoman yang mengarahkan masa depan negara (rel pengarah); disamping itu penyelesaian persoalan-persoalan negara memerlukan peraturan perundang-undangan yang sesuai serta keaktifan (kehadiran) para pimpinan parlemen.” Ia dalam memaparkan arti penting dan prinsip dasar logika pemilihan pada Republik Islam Iran mengatakan, “Republik dan sistem keislaman keduanya saling terikat dalam pemilu, dikarenakan republik, demokrasi serta kedaulatan rakyat dalam pengelolaan negara tidak akan terealisasi kecuali dengan diselenggarakannya pemilu.”
Imam Ali Khamenei juga mengatakan tentang pengaruh pemilu dalam perwujudan sistem keislaman, “Dengan pemilu, wali fakih akan ditentukan melalui pejabat terpilih rakyat di dewan ahli, disamping itu anggota parlemen juga harus menyetujui aturan-aturan sesuai kesepakatan dan sistem keilmuan islam.”
Ayatullah Khamenei mengatakan, “Ketiadaan pemilu membangun kediktatoran, kekacauan, ketidakamanan serta gangguan.” Ia juga mengkritik pihak-pihak yang dengan berbagai cara menghalangi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu dan mengatakan, “Pemilu adalah satu-satunya jalan terbaik demi tercapainya kedaulatan rakyat yang hakiki.”
Imam Khamenei menyebutkan bahwa turut berpartisipasi dengan keinginan yang kuat merupakan sebuah mukjizat, dan mengatakan, “Penyelenggaraan sebuah pemilu yang luhur dengan semangat keikutsertaan warga akan melahirkan persatuan bangsa, persatuan masyarakat dan semangat keikutsertaan warga dalam arena pemilu mengangkat penguatan bangsa dan kekuatan ini melahirkan keamanan yang mana keamanan juga merupakan penentu kemajuan ilmu pengetahuan, peningkatan ekonomi, dan akan menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, politik dan budaya.”
Beliau menilai bahwa pemilu merupakan dasar serta penentu perubahan dan mengatakan, “Sebagian orang berpihak pada perubahan namun, mereka menempatkan pemilu pada titik permulaan yang tidak memiliki legalitas.”
Pemimpin Revolusi Islam mengatakan kepada para pemilik pandangan dalam Politik, Ekonomi dan Budaya, “Jika kalian ingin mewujudkan perubahan yang berpihak pada pandangan sendiri, caranya adalah merangkul mereka yang sejalan dimana hal ini hanya akan terwujud dengan adanya pemilu.”
Imam Khamenei menghimbau mereka yang memiliki audien dan jamaah seperti ulama, para dosen dan pengajar universitas serta perguruan tinggi agama, lembaga penyiaran, pers dan lainnya hendaknya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu” dan beliau menambahkan, “ Para pemuda dan anggota keluarga juga harus memotivasi jamaah mereka untuk ikut dalam penyelenggaraan pemilu yang penuh semangat.”
Ia menilai keikutsertaan yang tanpa semangat mengakibatkan terbentuknya parlemen yang lemah serta ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah-masalah secara menyeluruh, dan beliau menegaskan, “Penyelesaian masalah membutuhkan partisipan yang kuat serta pembentukan parlemen yang kokoh.”
Pemimpin Revolusi dalam pemaparan unsur kedua penyelenggaraan pemilu yang penuh semangat yaitu persaingan politik nyata, mengatakan, “Arena pemilihan harus terbuka bagi berbagai faksi-faksi politik, ekonomi dan budaya dalam kompetisi besar pemilu sehingga setiap pola pikir dan pandangan teraktualisasi dalam arena ini.”
Pemimpin Revolusi Islam memandang bahwa salah satu bentuk kompetisi dan persaingan untuk masuk ke dalam parlemen adalah persaingan kalangan muda dengan orang-orang yang berpengalaman dan memiliki sepak terjang dan mengatakan, “ Tentu saja parlemen yang baik dan kuat harus dipenuhi oleh anggota-anggota yang berusia muda dan juga yang berpengalaman.”
Imam Khamenei menambahkan, “Kompetisi itu harus berkampanye, tentu saja kampanye tidak dengan kebohongan, fitnah, dan ingkar janji. Kampanye itu adalah pemaparan visi misi kepada masyarakat dengan akhlak dan secara agamis.”
Ia menyebutkan mematahkan semangat masyarakat dari pemilu adalah tindakan yang salah serta merugikan negara dan mengatakan, “Sebagian orang untuk mematahkan semangat masyarakat selalu mengungkit masalah dan persoalan negara, padahal jalan keluar permasalaha-permasalahan tersebut adalah pemilihan, dan untuk dapat meyelesaikan persoalan-persoalan tersebut yaitu dengan ikut serta dalam pemilu.”
Pemimpin Tertinggi Revolusi mengkhususkan bagian lain dari pidato beliau pada persoalan Internasional dan masalah Islam Gaza dan mengatakan, “Peristiwa ini memiliki 2 tinjauan besar, baik dari sisi rezim Zionis karena tidak pernah terjadi, kebrutalan, kekejaman, kejahatan, pembunuhan anak kecil, kebiadaban, pembantaian, pengeboman para pasien dan rumah sakit-rumah sakit, dan disisi lain penduduk dan pejuang Palestina karena kesabaran, perlawanan, dan mengacaukan musuh seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.”
Beliau mengingatkan, “Dengan adanya air, makanan, obat-obatan serta bahan bakar yang tidak sampai kepada penduduk tersebut, namun mereka berdiri kokoh layaknya gunung, dimana sikap pantang menyerah itulah yang akan memenangkan mereka, sebab Allah bersama orang-orang yang sabar; sebagaimana indikasi kemenangan mulai terlihat.”
Imam Khamenei menganggap ketidakberdayaan rezim Zionis meski memiliki sebagian besar peralatan dan fasilitas yang merupakan aspek- aspek penting lain dari konfrontasi yang dahsyat tersebut, poin mendasar beliau mengatakan kekalahan rezim Zionis dalam peristiwa ini adalah juga kekalahan Amerika dan hari ini di dunia tidak ada seorang pun yang membedakan antara rezim pendudukan dengan Amerika dan Inggris dan semua mengetahui bahwa mereka ini adalah sama.
Ayatullah Khamenei menyebut keputusan veto beberapa resolusi dewan keamanan untuk mengadakan gencatan senjata dan penghentian pemboman merupakan tindakan tidak tahu malu dari pemerintah Amerika dan keterlibatan rezim Zionis untuk menjatuhkan bom terhadap anak-anak, perempuan, orang tua, orang sakit dan orang-orang yang tak berdaya.
Ia menambahkan, “Kemenangan besar bangsa Palestina sebagai front terdepan dan perlawanan, telah mempermalukan Barat dan Amerika serta mengungkap sifat dari semua klaim palsu mereka mengenai hak asasi manusia, karena Israel tidak bisa melakukan begitu banyak kejahatan tanpa dukungan Amerika dan hari ini wajah monster buruk rupa Amerika dan Inggris bagi seluruh masyarakat dunia telah terlihat. Dalam peristiwa ini wajah asli gedung putih telah terungkap dan isi terdalam pemerintahan Amerika dan Inggris menjadi jelas.
Imam Khamenei menyerukan tugas pemerintah dan seluruh warga membantu perlawanan dengan cara apapun yang memungkinkan dan menegaskan, “Membantu perlawanan merupakan kewajiban bersama, membantu rezim Zionis adalah sebuah kriminalitas dan kejahatan serta penghianatan.
Imam Khamenei menyesalkan bantuan kejahatan beberapa negara Muslim terhadap rezim Zionis dan mengatakan, “Negara-negara Muslim tidak akan melupakan hal ini.”
Ia menilai merupakan tugas negara-negara Muslim untuk mencegah barang, minyak dan bahan bakar sampai ke rezim Zionis yang bahkan menghalangi air sampai ke warga Gaza, dan menambahkan, “Negara-negara Muslim harus meminta pemerintah mereka untuk memutus hubungan dan bantuan apapun terhadap pelaku kejahatan Zionis, atau jika tidak dapat memutus hubungan secara permanen, setidaknya memutus sementara dengan memberikan tekanan terhadap penjahat, penindas, haus darah Zionis.”
Pemimpin Revolusi Islam menambahkan, “Hari ini suara hati warga dunia telah bersimpati. Masyarakat Amerika dan Eropa turun ke jalan dan beberapa tokoh politik, pemimpin lembaga pendidikan dan para ilmuan dengan dukungan pemerintahan mereka menentang rezim Zionis namun, beberapa negara masih terus memberikan bantuannya kepada rezim Zionis yang kejam.
Ayatullah Khamenei menegaskan, “Dengan bantuan Allah Swt, tidak diragukan lagi kemenangan berpihak pada kebenaran dan pendudukan rezim Zionis akan musnah, dan harapan kami kalian para pemuda menyaksikan ketetapan ini dengan mata kepala sendiri.
Pemimpin Revolusi pada bagian pokok lain dari pidatonya memfokuskan “Generasi Muda warga Khuzestan dan Kerman serta seluruh warga negara” adalah bagian dari kebanggan Negara dan warisan berharga Iran, mengatakan, “Khuzestan lebih dari satu abad terakhir menjadi pelopor dan pusat pertahanan negara melawan penjajah asing yang beberapa tahun setelah Perang Dunia I menentang invasi militer Inggris. Khuzestan juga merupakan bagian perlawanan yang penting dan berperan aktif dalam menasionalisasi industri minyak.”
Ia menegaskan, “Yang terpenting dari semuanya adalah pembelaan dan kerelaan berkorban suku-suku Arab atau non-Arab, Lor, Bakhtiari dan juga suku-suku lain dalam menghadapi invasi Saddam dan menggagalkan kalkulasi salahnya yang mengganggap bahwa warga Arab Khuzestan akan menyambutnya dengan baik. Hal ini akan menjadi kehormatan yang akan dikenang selamanya atas warga Khuzestan.”
Imam Khamenei menganggap bumi Khuzestan adalah tempat tumpahnya darah pemuda terbaik bangsa dan menambahkan, “Khuzestan merupakan lambang persatuan dan solidaritas seluruh negeri dalam membela Islam, Revolusi Iran dan tempat lahirnya figur terbaik negeri Iran.”
Demikian juga, Pemimpin Revolusi dengan menyampaikan pujian atas keluhuran budaya warga Kerman, tempat bertumbuh kembang orang-orang terpilih, berakhlak mulia, (mengajarkan) cara berpikir yang benar, beriman, jujur, pelopor gerakan Islam merupakan identitas wilayah ini dan mengatakan, “Ciri-ciri inilah yang menjadi dasar munculnya kepribadian agung seperti Haji Qasim Sulaimani.”
Pemimpin Revolusi menilai bahwa karakteristik warga Khuzestan dan Kerman adalah kebanggaan generasi muda di wilayah ini dan semua orang tahu hal ini. Ia menekankan, “Kita harus memanfaatkan warisan generasi dan historis ini untuk menutupi kekurangan serta keterbelakangan yang ada, membangun Iran dan membuktikan kemampuan Islam dalam mengatur negara.” [SA]