Imam Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, siang ini (Selasa, 7/11) dalam pertemuan dengan Muhammad Syiaa’ al-Sudani, Perdana Menteri Irak berserta delegasi yang menyertai, mengapresiasi sikap positif pemerintah dan rakyat Irak dalam mendukung rakyat Gaza. Ayatullah Ali Khamenei menekankan pentingnya peningkatan tekanan politik dunia Islam terhadap Amerika dan rezim Zionis untuk menghentikan pembantaian rakyat Gaza. Imam Ali Khamenei menyatakan, “Irak, sebagai negara penting di kawasan ini, dapat memainkan peran penting dan menciptakan garis baru dalam dunia Arab dan Islam.”
Mengomentari situasi yang mencekam di Gaza dan penderitaan yang dirasakan oleh semua manusia yang beradab akibat pelbagai kejahatan dan kekejaman, Ayatollah Khamenei menyatakan: “Sejak hari-hari awal serangan rezim Zionis, semua bukti dan tanda menunjukkan campur tangan langsung Amerika dalam mengatur perang ini, dan semakin waktu berlalu, bukti peran langsung Amerika dalam mengarahkan kejahatan rezim Zionis semakin kuat dan jelas.”
Pemimpin Revolusi Islam menambahkan: “Tanpa bantuan militer dan politik Amerika, rezim Zionis tidak akan dapat melanjutkan tindakan kejamnya.”
Ia menegaskan: “Amerika secara benar dan nyata adalah mitra kejahatan rezim Zionis dalam kejahatan Gaza.”
Ayatullah Khamenei juga menyatakan: “Meskipun pembantaian yang terjadi di Gaza, rezim Zionis sejauh ini mengalami kekalahan telak dalam peristiwa ini karena tidak dapat mengembalikan martabat yang telah hilang dan tidak akan mampu melakukannya di masa depan.”
Pemimpin Revolusi Islam menekankan pentingnya upaya serentak untuk meningkatkan tekanan politik terhadap Amerika dan rezim Zionis untuk menghentikan serangan-serangan di Gaza, dan mengatakan: “Republik Islam Iran dan Irak, dengan berkoordinasi satu sama lain, dapat memainkan peran dan dampak penting dalam hal ini.”
Ayatollah Khamenei juga berbicara tentang kerja sama bilateral antara Iran dan Irak dalam bidang ekonomi dan keamanan, serta mengingatkan untuk menjaga agar pelaksanaan perjanjian berlanjut tanpa hambatan.
Pada akhir pertemuan ini, ia berterima kasih kepada rakyat dan pemerintah Irak, serta kepada Perdana Menteri atas sambutan hangat dan layanan selama musim Arbaeen.
Pertemuan ini, juga dihadiri oleh Sayyid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran. Perdana Menteri Muhammad Shiaa al-Sudani, sangat menghargai pertemuan dengan Pemimpin Revolusi Islam dan menganggap Operasi Badai Al-Aqsa sebagai tindakan heroik yang mendapat dukungan semua orang merdeka di dunia. Dia mengekspresikan kepedulian yang mendalam terhadap pembantaian yang kejam di Gaza sebagai bentuk balas dendam kolektif dari masyarakat di wilayah kecil ini.
Perdana Menteri Irak menekankan bahwa pemerintah dan rakyat Irak, serta kelompok politik dalam negeri, berdiri di barisan terdepan dalam mendukung rakyat yang tertindas di kawasan dan bahwa pemerintah Irak telah melakukan upaya politik yang luas untuk menghentikan kejahatan di Gaza.
Perdana Menteri al-Sudani mengkritik sikap diam komunitas internasional dan pembela hak asasi manusia terhadap kejahatan-kejahatan ini dan mengatakan bahwa upaya kami pertama-tama adalah menghentikan pemboman, diikuti oleh pengiriman bantuan makanan dan obat-obatan ke Gaza dan telah berkoordinasi dengan Presiden Iran dalam hal ini.
Perdana Menteri al-Sudani juga menekankan tekad serius pemerintah Irak untuk memperluas hubungan dengan Iran dan melaksanakan pelbagai kesepakatan yang telah dicapai. [SZ]