Pemimpin Revolusi Islam pagi hari ini (Rabu, 30/8) dalam pertemuannya dengan Presiden Raisi dan jajaran menteri, menyampaikan apresiasi dan pujian atas kinerja pemerintah yang dinilai baik dan kuat di beberapa sektor, termasuk dalam sektor infrastruktur, pertumbuhan indikator makro-ekonomi dan kebijakan luar negeri, selain itu beliau juga mengatakan, “Kendati pekerjaan-pekerjaan dasar pemerintah sangat mengagumkan, namun sangat disayangkan masalah penghidupan masyarakat seperti debu yang menghalangi kita dari melihat pekerjaan-pekerjaan dasar pemerintah; diperlukan langkah-langkah yang serius dan maksimal untuk mengurangi inflasi dua digit yang tidak menguntungkan dengan memegang prinsip keadilan, mengurangi kesenjangan sosial, menstabilkan pasar, mengurangi inflasi, menstabilkan nilai tukar dan meningkatkan produksi; dan ini semua merupakan indikator penting dalam seluruh keputusan dan tindakan pemerintah yang termasuk dalam rencana pembangunan ke-7 yang perlu mendapat perhatian penuh.”
Imam Ali Khamenei, dalam pertemuan yang diadakan bertepatan dengan dengan kesyahidan para syuhada Raja’i dan Bahonar dan peringatan Pekan Pemerintahan ini, menyebut bahwa mencari keridhaan Allah swt dan bekerja untuk berkhidmat kepada masyarakat merupakan dua ciri penting yang dimiliki oleh dua syahid yang mulia ini, beliau berkata, “Dengan orientasi ketuhanan dan revolusioner, Syahid Raja’i dan Bahonar juga menganggap bahwa bekerja untuk masyarakat juga bisa mendatangkan keridhaan Ilahi, dan tujuan dasar ini mampu menaungi seluruh aktivitas, penunjukan dan fungsi mereka; oleh karena itu, sudah seharusnya rumus yang dipergunakan oleh seluruh pemerintahan dalam negara Islam adalah mendapatkan keridhaan Ilahi, dan bekerja serta berkhidmat kepada rakyat.”
Sembari mengisyarahkan dukungan Pemimpin Revolusi terhadap semua pemerintahan kendati memiliki kecenderungan dan kemampuan yang berbeda-beda, beliau menganggap bahwa membantu lembaga eksekutif merupakan tugas yang harus dipikul bersama, kemudian beliau menambahkan, “Kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan ini selama dua tahun patut mendapat pujian dan diapresiasi, namun sayangnya, karena kurangnya kinerja pada sektor media pemerintah, telah menyebabkan aktivitasnya yang positif ini belum tercermin dengan baik di benak masyarakat sebagaimana seharusnya.”
Dalam memaparkan sebagian dari kerja keras pemerintah di bidang perekonomian, Pemimpin Revolusi mencontohkan pertumbuhan indikator makro di antaranya pertumbuhan ekonomi terutama di sektor industri, peningkatan pertumbuhan investasi, penurunan pertumbuhan likuiditas, penurunan tingkat pengangguran, dan peningkatan ekspor, beliau juga menambahkan, “Penguatan sistem perpajakan, peningkatan produk petrokimia dan karya berharga di sektor minyak dan gas serta pendirian sekian ribu workshop tertutup atau semi tertutup merupakan tindakan terpuji lainnya yang dilakukan oleh pemerintah.”
Imam Ali Khamenei, ketika menggali apa yang menjadi penyebab sehingga tindakan baik pemerintah terlihat buruk di mata masyarakat, menyatakan dua hal: pertama; lemahnya penyampaian informasi secara profesional dari pemerintah dan yang kedua; permasalahan mata pencaharian, termasuk di dalamnya terkait dengan mahalnya harga sejumlah bahan pangan dan buruknya harga di sektor perumahan, ini semua telah membuat pekerjaan dasar pemerintah menjadi terlihat seperti debu yang menghalangi pandangan.”
Pemimpin Revolusi juga menganggap pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah di departemen administrasi adalah sangat penting, dan berkata, "Hadir di tengah masyarakat dan menghadapi mereka secara langsung dengan akrab dan rendah hati merupakan tindakan yang sangat berharga."
Beliau menambahkan, “Kita tidak berhak berbicara dengan masyarakat umum dari posisi yang tinggi dan sombong; karena kita sama sekali bukan siapa-siapa, dan apa yang ada saat ini adalah milik rakyat, jikapun kita diberi tanggung jawab, maka yang harus diingat adalah bahwa pertama tanggungjawab itupun diberikan oleh rakyat, dan yang kedua, tanggung jawab tersebut pun harus digunakan untuk mengabdi kepada rakyat.”
Pemimpin Tertinggi Revolusi menyebut bahwa kesederhanaan hidup, semangat revolusioner, semangat jihad, dan menempatkan generasi muda di berbagai jajaran manajemen sebagai karya mengagumkan lainnya dari pemerintah.
Imam Ali Khamenei juga memuji kegiatan pemerintah di bidang kebijakan luar negeri, termasuk kebijakan hubungan dengan negara tetangga, dan mengatakan, “Kita tidak boleh berkonflik dengan negara tetangga yang mana pun, dan jika ada konflik, maka hal tersebut harus diubah menjadi kerja sama.”
Beliau menyebutkan bahwa interaksi dengan semua pemerintah yang ingin menjalin hubungan dengan Iran (kecuali beberapa pengecualian) merupakan salah satu dari kebijakan yang diterapkan pada pemerintah ke-13, beliau mengatakan, “Keanggotaan pada dua perjanjian internasional juga merupakan tugas yang sangat penting, dimana hal ini menunjukkan bahwa saat ini negara tengah masuk dalam situasi di mana para pendiri perjanjian masyarakat internasional bersedia dan terkadang bersikeras untuk berkomunikasi dengan Iran, berdasarkan perhitungan mereka dan mempertimbangkan realitas Iran, mereka menganggap perlu untuk berkomunikasi dengan negara kita.”
Menyinggung perlunya peningkatan kuantitas dan kualitas karya pemerintah di bidang kebudayaan, beliau menunjuk satu hal penting dan mengatakan, “Ada kesenjangan yang sangat besar antara realitas negara, kinerja pemerintah dan persepsi masyarakat tentang realitas, dimana kesenjangan ini harus dijembatani dengan bantuan para ahli.”
Bagian ketiga dari pidato Pemimpin Tertinggi Revolusi pada pertemuan dengan Presiden dan Delegasi Pemerintah didedikasikan untuk menyampaikan pidato-pidato penting. Pada kesempatan ini beliau kembali menekankan bahwa ekonomi dan budaya menjadi prioritas utama negara, dan terkait dengan slogan tahun ini beliau mengatakan, “Pengendalian inflasi akan dicapai dengan pertumbuhan produksi, oleh karena itu pertumbuhan produksi merupakan hal yang paling penting dan harus menjadi perhatian utama.”
Imam Ali Khamenei menyampaikan dua cara dasar untuk meningkatkan pertumbuhan produksi yaitu dengan mendukung produksi dan menghilangkan hambatan bagi produsen, beliau juga menambahkan, “Perlindungan hukum, mempermudah kegiatan produksi, dukungan keuangan dan penyediaan sumber daya yang hingga batasan tertentu merupakan tugas pemerintah, dan dukungan budaya, yaitu mendorong masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri sebagai cara terpenting untuk meningkatkan produksi.”
Beliau menambahkan, “Tentu saja harus hati-hati supaya tidak seperti pada periode-periode sebelumnya, devisa dan sumber daya Rial yang dialokasikan untuk produksi tidak dialihkan ke pekerjaan lain, dan sebagian menjadi "aktor yang memiliki masalah dan informasi ekonomi " dan mengantongi banyak keuntungan ilegal dengan memanfaatkan berbagai celah yang ada.”
Pemimpin Revolusi menganggap dukungan perdagangan luar negeri terhadap produksi dalam negeri sebagai salah satu cara penting untuk meningkatkan produksi dan mengatakan, “Satu bagian dari perdagangan luar negeri berkaitan dengan regulasi pasar, akan tetapi di bagian lain, harus dilakukan suatu tindakan agar kesepahaman dan kontrak dengan berbagai negara pada akhirnya akan berujung pada ekspor produk dalam negeri dan impor modal atau barang modal ke dalam negeri.”
Beliau menyebut mengenal kebutuhan negara secara tepat waktu mutlak diperlukan dan mengatakan, “Jika kebutuhan negara akan suatu produk tidak diketahui secara tepat waktu dan kita mulai mengimpor pada saat mendekati tahap kritis, kita tentu akan menghadapi masalah.”
Imam Ali Khamenei menyatakan kepuasannya atas pembelian lebih dari 10 juta ton gandum tahun ini dan menambahkan, “Jika produsen barang pertanian lain dan produsen industri pertambangan dan jasa juga didukung, mereka akan mampu memenuhi kebutuhan negara secara melimpah dan berkecukupan.”
Saat menyampaikan pengingat berikutnya, mengacu pada tugas pemerintah pada rencana ketujuh, Pemimpin Revolusi meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan beberapa poin penting dan terukur dalam semua pekerjaan dan keputusan ekonomi, seperti keadilan, pengurangan kesenjangan sosial, stabilitas pasar, penurunan inflasi, stabilitas nilai tukar dan pertumbuhan produksi, serta mengamati dan mengambil keputusan ekonomi sesuai dengan dampaknya terhadap indikator-indikator tersebut di atas.
Imam Ali Khamenei memandang persoalan penghidupan masyarakat sebagai persoalan yang sangat penting dan menambahkan, “Persoalan penghidupan seperti tingginya biaya perumahan dan sewa menyebabkan segala kebaikan dan kerja keras pemerintah tertutupi dan tidak terlihat.”
Beliau menganggap tujuan utama diberlakukannya sanksi oleh pihak asing adalah penghidupan masyarakat dan pembatasan, kemudian berkata, “Di bidang pencabutan sanksi, ada upaya dan negosiasi yang sedang berlangsung, yang benar dan aman pada tempatnya, akan tetapi secara paralel, garis sanksi netralisasi harus diikuti, dimana hal ini merupakan indikator terpenting untuk mengurangi inflasi.”
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam sembari mengisiyarahkan pada statistik para pejabat pemerintah terkait dengan penurunan inflasi sejak awal pemerintahan, mengatakan, “Penurunan ini bagus, akan tetapi belum cukup karena kelanjutan inflasi dua digit selama beberapa tahun berturut-turut adalah hal yang buruk dan tidak diinginkan. Jarus ada upaya yang yang serius dan semaksimal mungkin dilakukan untuk menguranginya.”
Beliau menyebut penyelesaian banyak proyek yang setengah jadi, menyelesaikan masalah ketidakpuasan bank, menangani perantara dan mediasi, merupakan langkah-langkah yang implementasinya akan berdampak cepat pada penurunan inflasi.
Dalam rekomendasi lainnya, Imam Ali Khamenei menyerukan perlunya mengetahui peluang komunikasi dengan berbagai negara dan memanfaatkannya secara tepat waktu.
Merujuk pada banyaknya dokumen kerjasama pemerintah dengan beberapa negara yang bersifat jangka panjang, beliau memandang perlu untuk menindaklanjuto kesepakatan dokumen dan perjanjian-perjanjian yang ada, beliau mengatakan, “Kesepakatan dan perjanjian tidak boleh hanya tinggal di atas kertas.”
Menyinggung pendapat sebagian elemen politik yang memandang interaksi dengan dunia hanya sebatas hubungan yang hangat dan intim dengan beberapa negara barat, Pemimpin Revolusi mengatakan. “Ini adalah pandangan ini salah, reaksioner, dan terkait dengan 100 tahun yang lalu ketika beberapa negara maju, seperti negara-negara Eropa merupakan negara-negara yang serba bisa di dunia, akan tetapi saat ini, kita harus mengesampingkan pandangan lama dan reaksioner tersebut dan memahami bahwa komunikasi dengan dunia berarti komunikasi dengan Afrika, Amerika Selatan dan Asia, yang kaya dengan sumber daya manusia dan kekayaan alam, selain bahwa kriterianya hubungan internasional adalah kepentingan dan kehormatan nasional, dan dalam interaksi dan hubungan ini tidak boleh ada dominasi.”
Ia juga menyampaikan beberapa sambutan lainnya kepada para negarawan dan mengatakan, “Jagalah harkat dan martabat masyarakat yang sangat berharga, dan tingkatkan juga dialog dengan para elite dan pakar semaksimal mungkin.”
Imam Ali Khamenei memandang perlunya kehadiran pejabat di universitas-universitas untuk mendengarkan perkataan mahasiswa dan profesor serta mengungkapkan dan menyampaikan hal-hal yang perlu kepada mereka, kemudian menambahkan, “Mahasiswa, profesor dan elit adalah orang-orang yang berilmu, tetapi mereka tidak cukup mengetahui tentang banyaknya pekerjaan yang dilakukan negara, dimana menyaksikan perbaikan dan kemajuan yang ada akan bisa melengkapi informasi yang mereka miliki.”
Beliau juga menganggap perlu untuk menciptakan landasan guna mengamati kemajuan negara secara umum dan mengatakan, “Salah satu titik harapan musuh untuk memerangi dan menyerang Iran adalah universitas, dan kehadiran pejabat di universitas akan menetralisir rencana tersebut.”
“Efisiensi aktivitas media pemerintah” adalah pernyataan selanjutnya dari Pemimpin Revolusi, dalam konteks ini beliau mengatakan, “Untuk setiap tindakan penting, diperlukan lampiran informasi yang jelas, misalnya, dalam kasus perlunya dilakukan penghapusan mata uang preferensial, harus disampaikan secara jelas kepada masyarakat terkait alasan dilakukannya tindakan tersebut serta manfaat dan dampaknya bagi rakyat.”
Imam Ali Khamenei juga menekankan penggunaan kebijaksanaan kolektif dalam bekerja, dengan mengatakan, “Kata-kata, statistik, dan janji pejabat pemerintah harus koheren, dan hal ini bukan berarti bahwa lembaga-lembaga tersebut saling menolak statistik dan janji atau menganggapnya tidak praktis.”
Pada poin terakhir, beliau menyarankan kepada para negarawan untuk mengabaikan gosip dan rumor-rumor yang tidak jelas, dan mengatakan, “Sebagian orang melakukan aktivitas intens di dunia maya mungkin dalam rangka mencari kontroversi untuk mencegah tindakan pemerintah atau untuk memaksakan suatu tindakan pada pemerintah, tetapi jika keputusan atau tindakan Anda, sudah dipertimbangkan dan dipikirkan dengan baik, sebaiknya jangan terlalu memperhatikan kontroversi kelompok penekan, tapi ambillah langkah tegas dan lakukan tindak lanjut yang tuntas dengan bertawakal kepada Allah swt.”
Di akhir, Imam Ali Khamenei menyampaikan harapannya agar keberhasilan pemerintahan bisa berlipat ganda selama sisa masa tanggung jawabnya.
Pada awal pertemuan ini, Presiden Iran Raisi memberikan laporan mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi pemerintah pada saat mulai bekerja, seperti Corona, defisit anggaran dan kekurangan bahan pokok, serta menyebutkan pendekatan dan langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada, Raisi mengatakan, “Pertumbuhan produksi mengalami peningkatan sebesar 4% dalam dua tahun berturut-turut, menurunnya tingkat pengangguran hingga 8,2%, pertumbuhan perdagangan negara yang belum pernah terjadi sebelumnya, meningkatkan produksi minyak dan gas dan terselesaikannya secara sempurna masalah sisa 87 juta barel kondensat di permukaan air, perencanaan untuk mengatasi ketimpangan listrik sebesar 22 ribu megawatt, rencana pemerintah untuk mengatasi permasalahan air dan menyelesaikan masalah yang dihadapi 3500 desa, meningkatkan produksi gas untuk mengurangi ketidakpuasan di sektor gas, rencana melakukan reformasi sistem perbankan, mengurangi pertumbuhan likuiditas dari 40% menjadi 27%, fokus pada reformasi sistem dan struktur anggaran, peningkatan 15 ribu tempat tidur Rumah Sakit sejak awal pemerintahan, cakupan asuransi kesehatan yang komprehensif, pertumbuhan kuantitatif dan kualitatif perusahaan berbasis pengetahuan, peningkatan 59% dalam peraih medali atlet muda negara, pengaktifan sistem transparansi untuk mencegah korupsi, upaya menarik 8 juta wisatawan asing untuk memasuki negara, melakukan pembelian lebih dari 10 juta ton cadangan gandum, menargetkan produksi 1,7 juta mobil pada akhir tahun, menindaklanjuti perundingan pencabutan sanksi, dan pada saat yang sama mengikuti kebijakan lingkungan, berpartisipasi dalam koalisi global besar dan mengembalikan properti bangsa Iran di berbagai negara telah menjadi salah satu langkah dan rencana pemerintah selama periode ini.
Raisi menyebut bahwa pemerintah tengah berfokus pada kerja tanpa henti dan menghindari keterlibatan dengan kelompok pinggiran sebagai kebijakan pemerintah dan berkata, “Dengan bantuan dan partisipasi rakyat sendiri, proyek musuh untuk mengisolasi Iran di dunia dan mengecewakan rakyat di dalamnya akan mengalami kegagalan.”
Dalam pertemuan tersebut, Bapak Mokhbar selaku Wakil Presiden I memberikan laporan mengenai keadaan indikator makroekonomi dan perhatian pemerintah terhadap slogan tahun ini dalam rangka program reguler.
Bapak Mehrabian, Menteri Energi, juga berbicara tentang status terkini dan kemajuan proyek-proyek besar yang saat ini sedang dilaksanakan di sektor air dan listrik negara ini.[SZ]