Pemimpin Revolusi Islam, Imam Ali Khamenei, dalam sebuah pesan pada momen musim haji tahun ini, menyebut ibadah haji sebagai seruan global untuk ketinggian martabat manusia dan sebagai wahana untuk meningkatkan spiritualitas dan moralitas umat manusia. Beliau menekankan bahwa syarat penting untuk mencapai pengaruh global haji adalah pemahaman dan pengenalan yang benar oleh umat Islam terhadap esensi dan makna yang hidup dalam ibadah ini, yang didasarkan pada dua pilar, yaitu "persatuan" dan "spiritualitas."
Pemimpin Revolusi Islam itu juga mengartikan persatuan umat Islam sebagai dialog, hubungan pikiran dan tindakan, saling melengkapi dan mendekatkan arah yang ingin dicapai, serta kerjasama dan keterhubungan ekonomi antara negara-negara Islam. Selain itu, dimensi lain dari persatuan ini adalah dialog para ulama berdasarkan prasangka baik , sikap santun, keadilan, dan hubungan erat antara elit intelektual negara-negara Muslim.
Ayatullah Khamenei juga mengingatkan bahwa para pemimpin politik dan budayawan negara-negara Islam harus saling berkoordinasi dan siap menghadapi situasi dunia agar umat Islam dapat mengembalikan kedudukan yang layak bagi dirinya dan menghindari terulangnya pengalaman pahit setelah Perang Dunia Pertama.
Beliau mengartikan "spiritualitas" sebagai peningkatan moralitas agama dan perlawanan terhadap pengaruh negatif moral yang terkait dengan etika yang bersifat sekuler. Saat ini, persatuan dan spiritualitas umat Islam menghadapi permusuhan yang lebih besar dari sebelumnya karena adanya penentangan Amerika dan kekuatan-kekuatan hegemonik lainnya terhadap kesepahaman negara-negara Muslim, serta peningkatan religiusitas dan pengamalan nilai-nilai agama oleh generasi muda di negara-negara ini. Oleh karena itu, tugas semua bangsa dan negara Muslim adalah melawan rencana jahat ini.
Pada akhir pesan yang disampaikan dalam rangka Kongres Agung Haji , Pemimpin Besar Revolusi Islam menyarankan umat Islam untuk memperkuat semangat berlepas diri dari kaum musyrik dan menyebarkan serta mendalami semangat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pesan pemimpin Revolusi Islam adalah sebagai berikut:
بسماللّهالرّحمنالرّحیم
و الحمد للّه ربّ العالمین و صلّی اللّه علی الرّسول الاعظم محمّد المصطفی و آله الطّیّبین و صحبه المنتجبین.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan semoga shalawat dan salam tercurah kepada Rasul Agung Muhammad yang terpilih, keluarganya yang suci, dan para sahabat yang terpilih.
Tradisi Haji Ibrahimik dan seruan globalnya, sekali lagi dari hati sejarah, ditujukan kepada semua umat manusia dan menggetarkan hati yang lapang dan ahli dzikir, dengan penuh semangat dan antusias. Seruan panggilan ini ditujukan kepada segenap manusia: و اَذِّن فِی النّاسِ بِالحَجّ "Beritahukanlah kepada manusia tentang ibadah haji",(1) dan Ka'bah, tuan rumah yang diberkati dan panduan bagi semua manusia: اِنَّ اَوَّلَ بَیتٍ وُضِعَ لِلنّاسِ لَلَّذی بِبَکَّةَ مُبارَکاً وَ هُدیً لِلعالَمین "Sesungguhnya rumah pertama yang ditetapkan untuk manusia ialah Baitullah yang berada di Makkah yang diberkahi dan petunjuk bagi seluruh alam.”(2)
Ka'bah sebagai titik sentral dan poros utama perhatian utama bagi umat Muslim, dan ibadah haji sebagai contoh kecil dari keragaman dunia Islam, dapat melayani kemanusiaan dan kesehatan serta keamanan semua manusia. Haji dapat membawa kenaikan spiritual dan kemajuan moral bagi seluruh umat manusia; dan ini adalah kebutuhan vital manusia hari ini. Haji dapat menggagalkan semua rencana kezaliman dan Zionisme untuk kejatuhan moral manusia saat ini dan masa depan.
Syarat penting bagi pengaruh global ini adalah agar umat Muslim dalam langkah pertama mendengarkan seruan penyelenggaraan haji dengan benar dan menggunakan segala upaya mereka untuk melaksanakannya. Dua pilar utama dari seruan ini adalah "persatuan" dan "kehidupan spiritual". Persatuan dan kehidupan spiritual adalah jaminan untuk peningkatan material dan spiritual dunia Islam serta penyebaran cahayanya ke seluruh dunia.
Persatuan berarti hubungan pikiran dan tindakan; berarti mendekatkan hati, pemikiran, dan arah; berarti saling memperkaya ilmu dan pengalaman; berarti menghubungkan ekonomi negara-negara Islam; berarti kepercayaan dan kerja sama antara pemerintah negara-negara Muslim; berarti saling bantu dalam menghadapi musuh yang jelas dan kepentingan bersama. Hal ini akan menghubungkan bahasa dan budaya yang beragam di dunia Islam.
Persatuan berarti bangsa-bangsa Muslim saling mengenal satu sama lain, bukan melalui fitnah musuh, tetapi melalui komunikasi, percakapan, dan interaksi; mereka harus menyadari potensi dan kapasitas satu sama lain dan merencanakan pemanfaatannya. Persatuan berarti para ilmuwan dan perguruan tinggi di dunia Islam bergandengan tangan; para ulama agama Islam harus melihat satu sama lain dengan prasangka baik, kesopanan, dan keadilan, mendengarkan perkataan satu sama lain; ulama dan tokoh di setiap negara dan agama harus memperkenalkan persamaan-persamaan yang ada di antara mereka kepada masyarakat umum dan mendorong mereka untuk hidup bersama dan saling berbagi persaudaraan.
Persatuan juga berarti bahwa para pemimpin politik dan budaya di negara-negara Islam harus mempersiapkan diri secara terkoordinasi untuk menghadapi kondisi tatanan dunia yang akan datang; mereka harus menentukan posisi yang pantas bagi umat Islam dalam pengalaman baru dunia yang penuh dengan peluang dan ancaman, dan tidak membiarkan pengalaman pahit "rekayasa politik dan pemetaan wilayah Asia Barat oleh pemerintahan Barat setelah Perang Dunia Pertama" terulang.
Spiritualitas berarti meningkatkan moralitas agama. Pesona moralitas yang terpisah dari agama yang telah lama dipromosikan oleh Barat akhirnya berujung pada kejatuhan moral tanpa kendali yang kita semua saksikan di dunia hari ini. Kita harus belajar spiritualitas dan moralitas dari ritual-rituall haji, seperti kesederhanaan dalam ihram, penolakan hak-hak istimewa sosial, memberikan makan kepada orang-orang miskin yang sedang kesusahan «وَ اَطعِمُوا البائِسَ الفَقیر» "Dan Berilah makan orang miskin yang sedang kesusahan," (3) «لا رَفَث وَ لا فُسوقَ وَ لا جِدال» "tidak ada rafats, tidak ada perbuatan jahat, dan tidak ada perdebatan," (4) dari perputaran seluruh umat mengelilingi sumbu tauhid, dari melempar setan dan membebaskan diri dari kaum musyrikin.
Jamaah haji yang mulia! Manfaatkan kesempatan haji untuk merenung dan mendalami rahasia-rahasia ibadah yang luar biasa ini dan jadikanlah ini sebagai kompas sepanjang hidup Anda. "Persatuan" dan "spiritualitas" pada saat ini lebih dari sebelumnya berada dalam bahaya musuh dan sabotase imperialisme dan Zionisme. Amerika Serikat dan kutub-kutub kekuasaan imperialis sangat menentang persatuan umat Muslim. Mereka menentang kesepahaman antara bangsa-bangsa dan negara-negara Muslim. Mereka menentang religiusitas dan pengamalan nilai-nilai agama generasi muda umat ini dan mereka akan menghadapinya dengan segala cara yang mereka miliki. Maka dari itu, tugas kita semua, tugas semua bangsa dan negara kita, adalah melawan secara konsisten rencana jahat Amerika dan Zionis ini.
Mohon bantuanlah kepada Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa; kuatkan semangat kita dalam berlepas diri dari (bara’ah) orang-orang musyrik; dan pahami bahwa kita semua berkewajiban untuk menyebarkan dan memperdalamnya di lingkungan kehidupan kita.
Saya mendoakan kesuksesan bagi semua orang dan semoga menjadi haji-haji yang diterima dan diberkahi oleh Allah Yang Maha Tinggi, baik yang berasal dari Iran maupun dari luar Iran. Kehadirat Allah Swt saya berharap dan doa-doa yang diijabah dari Imam Mahdi Ajf (jiwa-jiwa kita menjadi tebusan untuknya) saya mohonkan untuk Anda semua.
والسّلام علیکم و رحمة اللّه
6 Dzulhijjah 1444 H/4 Juli 2022 M.
Sayid Ali Khamenei