Pagi hari ini (4/6) Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam pada acara peringatan haul ke 34 tahun wafatnya Imam Khomeini ra dalam pertemuan yang agung, besar dan penuh semangat dengan masyarakat yang setia, mengatakan bahwa Imam Khomeini ra merupakan salah satu dari pemimpin sejarah Iran; dan sembari menjelaskan tiga perubahan besar yang dibawa oleh Imam di tingkat negara, umat Islam dan di tingkat dunia, beliau berkata, "Iman dan harapan yang dimiliki oleh Imam merupakan faktor perangkat lunak dan pencipta perkembangan sejarah nasional yang besar ini, siapapun dan kelompok manapun yang menjadi pemerhati Iran, kepentingan nasional, perbaikan situasi ekonomi, kemajuan negara dan kehormatan nasional, maka harus menggunakan semua upayanya untuk memperkuat "iman" dan "harapan" rakyat dan masyarakat.”
Imam Ali Khamenei menyebut bahwa Imam ra adalah pembawa bendera risalah Ilahi di zaman kejahilan dan ketidaktahuan di beberapa abad terakhir; beliau juga mengisyarahkan tentang pentingnya bagi seluruh pejabat dan masyarakat, terutama kaum muda untuk lebih mengenal dimensi kepribadian sosok agung ini, kemudian menambahkan, “Imam bukan hanya pemimpin di zaman kita saja, melainkan beliau juga merupakan salah satu dari pemimpin sejarah Iran dimana tidak ada seorang pun dan tidak ada arus manapun yang bisa menghapusnya dari ingatan sejarah atau mendistorsikan pengaruhnya yang panjang dan melegenda; karena matahari tidak pernah bisa selamanya disembunyikan di balik awan.”
Pemimpin Revolusi juga mengisyarahkan tentang dimensi luar biasa dari kepribadian Imam ra dalam “ilmu agama, iman dan taqwa, kekuatan karakter, kehendak dan kemauan, kebangkitan Ilahi dan politik revolusioner, dan transformasi yang diciptakannya dalam sistem manusia”, beliau juga mengatakan, “Semua dimensi ini tidak terlihat di salah satu pemimpin sejarah Iran yang lain, oleh karena itulah Imam kita akan selalu hidup dan kita akan memperkenalkan wajahnya yang cerah kepada seluruh kalangan dengan suara yang lantang.”
Dalam menjelaskan tentang perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diciptakan oleh Imam di Iran, umat Islam dan dunia, Pemimpin Tertinggi Revolusi mengatakan, “Dengan menciptakan Revolusi Islam dan kemenangannya di tangan rakyat, Imam telah berhasil mengubah struktur politik monarki menjadi demokrasi, mengubah yang sebelumnya merupakan pemerintahan boneka yang terhina dan bergantung pada pihak asing menjadi sistem yang mandiri dan bersandar pada kehormatan nasional, mengubah rezim anti-agama menjadi sistem Islam, membebaskan negara yang sebelumnya tirani, mengubah sistem yang sebelumnya tanpa kejelasan identitas menjadi identitas nasional, dan memperlengkapi bangsa yang dibutakan oleh asing dengan kekuatan kalimat ajaib "kita bisa" yang akan menyelesaikan semua masalah masa kini dan masa depan.”
Imam Ali Khamenei, saat menjelaskan tentang dimensi transformasi Imam di tingkat umat Islam, menunjuk pada terciptanya kebangkitan Islam, mobilitas dan kesiapan relatif pada umat Islam dan mengubah isu Palestina menjadi isu pertama dunia Islam, dan berkata, “Imam berhasil menghembuskan nafas kehidupan ke dalam tubuh bangsa Palestina yang tertekan dan tertindas; dan saat ini Hari Quds Internasional telah menjadi panggung untuk memberikan dukungan kepada rakyat Palestina yang terzalimi, dan ini bukan hanya terjadi di Iran saja, melainkan juga di ibu kota negara-negara non-Islam.”
Keluar dari kepasifan saat berhadapan dengan materialisme dan menarik perhatian bangsa-bangsa ke arah spiritualitas adalah poros utama transformasi yang diangkat oleh Imam di tingkat dunia yang diisyarahkan dan disampaikan oleh Pemimpin Revolusi dalam kesempatan ini, beliau juga mengatakan, “Kepribadian agung ini telah menghidupkan kembali warna spiritual dunia, dimana diantara reaksi yang ditunjukkan atas perubahan yang beliau ciptakan ini adalah adanya invasi kuat dari pusat politik dan media para penguasa terhadap masalah spiritual dan upaya vulgar mereka untuk mempromosikan materialisme.”
Pidato Pemimpin Revolusi di tengah pertemuan dengan masyarakat yang tak terhitung jumlahnya di pemakaman suci Imam Khomeini ini kemudian dilanjutkan dengan tinjauan faktor perangkat keras dan perangkat lunak yang membantu Imam ra dalam proses transformasi sejarah.
Imam Ali Khamenei menyebut bahwa satu-satunya faktor perangkat keras yang dimiliki oleh Imam saat itu untuk menyampaikan pesan dan kata-katanya kepada masyarakat hanyalah kertas dan kaset audio, beliau menekankan, “Apa yang mampu memberikan kekuatan ajaib kepada Imam untuk melakukan aktivitas beliau adalah dua faktor perangkat lunak yang teramat sangat penting, yaitu "iman" dan "harapan".
Saat merujuk pada kata-kata Syahid Muthahhari seusai pertemuannya dengan Imam Khomeini di Paris, Imam Ali Khamenei mengatakan, “Syahid Muthahhari, yang ia sendiri merupakan gunung keimanan, menyaksikan adanya empat iman dan keyakinan dalam diri Imam ra yaitu iman pada tujuan, iman pada jalan dan lintasan, iman kepada rakyat, dan di atas segalanya, iman kepada Allah swt."
Pemimpin Revolusi mengatakan bahwa di jalan Imam, iman kepada Allah berarti melawan musuh-Nya dan percaya pada janji-janji-Nya, kemudian sembari mengutip beberapa ayat Alquran, beliau menambahkan, “Allah telah berjanji bahwa siapa pun yang membantu-Nya maka ia pasti akan merasakan bantuan-Nya, Dia berjanji akan membuat langkah orang-orang yang beriman menjadi kokoh dan kuat, Dia juga akan menjadi pembela orang-orang yang beriman dan menjadikan kebenaran dan segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia menjadi permanen, dan kebatilan akan membusuk dan menghilang seperti buih di atas air.”
Beliau membedakan antara Islam yang diyakini oleh Imam dengan Islam kapitalis dan Islam eklektik dari para intelektual yang kurang informasi, kemudian menambahkan, “Imam percaya pada Islam, Kitab dan Sunnah dibarengai dengan ijtihad yang sehat dan pemahaman yang benar, dan dengan tegas beliau menolak apa yang disebut sebagai persepsi intelektual tentang Islam; demikian juga beliau menentang Islamnya mereka yang dengan penyimpulan sangat dangkal telah menolak aturan politik, pemerintahan dan sosial Islam; dan mempromosikan sikap tidak bertanggung jawab.”
Pemimpin Tertinggi Revolusi tentang dimensi lain dari keimanan yang dimiliki oleh Imam, yaitu, “keimanan dan kepercayaan kepada rakyat”, mengatakan bahwa Imam, dengan pemahaman yang mendalam tentang ayat-ayat Ilahi, memiliki kepercayaan dan keyakinan kalbu terhadap motivasi dan tindakan masyarakat termasuk terhadap suara mereka, dan saat menghadapi sebagian dari reaksi keprihatinan beliau berkata, "Saya mengenal rakyat lebih baik dan lebih banyak dari Anda."
Beliau menilai kesetiaan bangsa pada lintasan Imam, toleransi dan keimanan keluarga para syuhada, perjuangan para pemuda dan pertemuan-pertemuan besar rakyat dalam menghormati agama, isu-isu keagamaan dan revolusi merupakan indikasi kebenaran dan kedalaman pemahaman Imam tentang bangsa, beliau menambahkan, “Ungkapan "Republik" pada nama pemerintah artinya adalah Republik Islam itu berasal dari kepercayaan dan keyakinan Imam yang terhormat kepada rakyat.”
Saat memberikan contoh tentang kedalaman pemikiran dasar Imam Khomeini kepada Republik, Imam Ali Khamenei mengatakan, “Sebagaimana yang beliau nyatakan di akhir kehidupannya, Imam ra tidak memilih presiden pertama, akan tetapi karena beliau percaya kepada rakyat, maka beliau menerapkan keputusan terkait jabatan presiden Republik saat itu.”
Dalam menjelaskan "harapan" sebagai faktor perangkat lunak kedua dalam beberapa dekade aktivitas transformatif Imam, Pemimpin Revolusi mengatakan, "Harapan" adalah elemen konstan dan mesin penggerak bagi Imam ra; sedemikian hingga pada dekade tahun 20-an beliau berbicara tentang Qiyamullah, dan pada tahun 40-an memasuki medan pemberontakan secara praktis, dan di tahun 60-an, di tengah badai keamanan militer dan politik yang mengerikan, beliau tidak rela untuk membungkuk dan kehilangan harga diri.”
Imam Ali Khamenei mengatakan bahwa sebagaimana yang dikatakan oleh Imam, beliau sama sekali tidak pernah berputus asa dan yakin bahwa ketika rakyat menginginkan sesuatu maka pasti hal itu akan menjadi kenyataan. Menunjuk pada pengaruh timbal balik, peningkatan iman yang jelas dan harapan sejati satu sama lain, beliau menambahkan, “Harapan itu akan terwujud jika dibarengi dengan gerak dan bukan dibangun dengan kemalasan, dan mereka yang ingin meraih tujuannya tetapi tidak melakukan gerakan apapun selain hanya duduk saja, sangat dicela dalam hadits.”
Setelah menyebutkan dimensi keimanan dan harapan Imam, Pemimpin Tertinggi Revolusi mengajak rakyat khususnya para pemuda negeri yang ceria dan pekerja keras, untuk mengikuti pelajaran dari Imam yang terhormat untuk menempuh perjalanan jauh dan melakukan hal-hal besar, kemudian berkata, “Tak diragukan lagi, pelajaran dan nasihat terpenting beliau kepada kita adalah bahwa melanjutkan jalan dan lintasan beliau identik dengan menjaga warisannya dan mengikuti tiga transformasi yang beliau ciptakan di tingkat negara, bangsa, dan dunia.”
Beliau menilai persyaratan dan alat yang diperlukan untuk mengikuti jalan dan tujuan Imam berbeda dengan metode 40 tahun yang lalu, dan pada saat yang sama menambahkan, “Tentu saja front dan perlawanan masih tidak berubah; dan sebagaimana hari-hari sebelumnya, saat ini pun front arogansi, front Zionis dan front pengganggu agresif tengah berbaris untuk melawan rakyat Iran.”
Imam Ali Khamenei menambahkan, “Tentu saja, perbedaan antara front hari ini dan kemarin adalah bahwa bangsa Iran menjadi lebih kuat sementara mereka menjadi lebih lemah.”
Pemimpin Revolusi menyebut bahwa melupakan formasi front ini bisa menghadapkan bangsa pada lembah yang berbahaya, kemudian beliau juga menekankan bahwa setiap kali kita melupakan formasi front ini, kita terpukul, berkata, “Pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh Imam berhadapan dengan musuh yang keras kepala, penuh dengan kedengkian dan kebencian, penjahat dan agresor, dan untuk menghadapi mereka, Iran harus dilengkapi dengan perangkat lunak yang sama dengan perangkat lunak yang dimiliki oleh Imam besar, yaitu iman dan harapan.”
Imam Ali Khamenei kepada rakyat, pemuda, kalangan elit, kelompok revolusioner dan kelompok politik mengatakan, “Siapa pun yang mencintai Iran, kepentingan nasional, ingin memperbaiki situasi ekonomi, berusaha untuk mencari solusi untuk masalah ekonomi dan mata pencaharian, dan mencari posisi Iran yang bermartabat dalam tatanan dunia, maka ia harus berusaha untuk menyebarkan dan menjaga supaya iman dan harapan tetap hidup di negara ini.” orang
Menunjuk fakta yang bertentangan dengan anggapan keliru dari sebagian yang mengatakan bahwa "permusuhan arogansi dan Zionisme global dengan bangsa Iran, tidak akan pudar atau menghilang kemunduran-kemunduran lokal” mengatakan, “Dalam banyak kasus, mundurnya kita telah menyebabkan mereka maju dan menjadi lebih rentan, karena tujuan utama mereka adalah mengembalikan Iran ke era sebelum revolusi, yaitu era ketergantungan dan ketiadaan identitas.”
Imam Ali Khamenei dalam kaitannya dengan masalah ini menambahkan, “Pada beberapa dekade ini di beberapa pemerintahan banyak terdapat orang-orang yang lebih percaya untuk mundur dan memberikan konsesi, tetapi di salah satu pemerintahan ini, yaitu negara dimana kita mundur dari hadapannya, mereka mengeluarkan dakwaan untuk presiden kita dan menjadikannya absen dari Pengadilan, atau di pemerintahan lain, yang sayangnya telah membantu Amerika, mereka menyebut Iran sebagai poros kejahatan.”
Beliau menyebut bahwa tujuan utama dari upaya yang dilakukan oleh musuh adalah "melemahkan iman dan memadamkan api harapan yang ada di kalbu rakyat”, kemudian mengatakan, “Menjaga kemerdekaan, martabat, dan kepentingan nasional bergantung pada penjagaan iman dan harapan, dan dalam beberapa dekade ini, institusi-institusi yang keras kepala dan sombong, perangkat keamanan, politik dan keuangan mencoba melakukan apapun yang mereka bisa untuk melemahkan iman dan harapan, dimana dalam beberapa kasus, upaya mereka ini memperlihatkan kemajuan, akan tetapi dalam banyak kasus mereka dikalahkan oleh taufik dan kasih karunia berkah Ilahi.”
Imam Ali Khamenei menyebut kerusuhan yang terjadi pada musim gugur yang lalu dan tentu saja hingga hari ini merupakan mata rantai terakhir yang ada dalam rangkaian upaya musuh, dan dalam menjelaskan komponen-komponen yang membentuknya, beliau mengatakan, “Perencanaan komprehensif dari kerusuhan ini dilakukan di ruang-ruang pemikiran negara-negara Barat, dan implementasinya dilakukan dengan dukungan finansial, persenjataan, dan media yang ekstensif dari institusi Keamanan Barat dan Padua disertai oleh elemen pengkhianat dan tentara bayaran yang mengkhianati tanah air dan agen kebijakan-kebijakan permusuhan terhadap Iran. Tentu saja mereka ini merupakan kombinasi dari sejumlah orang-orang bodoh, sentimental dan dangkal; dimana sebagian dari mereka yang menjadi penggerak di dalam negeri adalah para preman.”
Pemimpin Revolusi menyebutkan beberapa dari tindakan yang memperlihatkan permusuhan mendalam dari Barat dalam kerusuhan ini, seperti bagaimana mereka secara eksplisit mengajarkan cara membuat granat tangan dan bom molotov di media asing, mempromosikan slogan separatis dan gerakan bersenjata, mengambil foto kenang-kenangan politisi senior dari beberapa pemerintah Barat dengan orang-orang yang tampak seperti tentara bayaran Iran, penyiksaan terhadap para pelajar dan mahasiswa hingga syahid, dan penegak hukum dan elemen Basiji di tangan para musuh, kemudian beliau mengatakan, “Mereka mengira bahwa Republik Islam telah selesai dan bangsa Iran bisa dimanfaatkan untuk melayani tujuan mereka, tetapi orang-orang bodoh ini kembali membuat kesalahan dan lagi-lagi tidak mau mengakui bangsa Iran.”
Beliau menyebut kewaspadaan rakyat dalam mengabaikan seruan simpatisan Iran dan komitmen kebersatuan para pemuda di jalanan dan universitas, termasuk kesadaran mobilisasi mahasiswa dan mobilisasi masyarakat, telah menjadi faktor penyebab kegagalan musuh, dan pada saat yang sama beliau menekankan, “Rencana musuh telah batal, akan tetapi peringatan ini diberikan kepada semua orang agar mereka tidak lalai dari kode yang dimiliki oleh musuh.”
Imam Ali Khamenei dalam menjelaskan taktik yang dipergunakan oleh musuh untuk mengecewakan kaum pemuda, mengatakan, “Upaya mereka adalah mengecewakan kalangan pemuda Iran dengan menciptakan masalah-masalah penghidupan, inflasi dan harga yang tinggi, padahal pertama: semua masalah ini dapat diselesaikan dan ternyata memang telah berhasil berkah bantuan dan taufik Ilahi. Kedua, menyaksikan masalah harus bisa meningkatkan motivasi untuk menemukan cara menyelesaikannya dan membantu meraka yang mencoba menyelesaikannya di lapangan. Ketiga, selain masalah-masalah yang ada, sebenarnya masih banyak fenomena di Tanah Air yang begitu menjanjikan dimana hal ini tidak ingin dilihat oleh para simpatisan.”
Beliau menganggap kemajuan negara di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan infrastruktur dan transportasi industri dan pertanian, pelatihan tenaga kerja, kegiatan konstruksi di daerah tertinggal dan terpencil di negara ini, kemajuan dalam politik internasional, kehormatan nasional dan militer negara dan otoritas pertahanan merupakan sebagian dari fakta-fakta yang penuh harapan dan menjanjikan di masa depan yang cerah, beliau berkata, “Musuh ingin fakta-fakta ini dilupakan dan para pemuda Iran tidak mengetahuinya.”
Saat mengkritik sebagian dari mereka yang meremehkan kategori harapan dan menuduh orang lain tidak mengetahui fakta, Panglima Revolusi mengatakan, “Mereka mengatakan Anda tidak mengetahui fakta, sedangkan kenyataan yang mereka bicarakan tak lain adalah masalah ekonomi dan penghidupan dimana semua orang mengetahui hal ini dan menderita karenanya.”
Pemimpin Tertinggi Revolusi juga menyebutkan cara lain yang dipergunakan oleh musuh untuk mematikan harapan di dalam kalbu rakyat yaitu dengan berulang kali menyebutkan adanya sekelompok yang tidak terikat dengan agama dan revolusi di lapisan sosial masyarakat, beliau mengatakan, “Terjadinya masalah ini bukan hanya untuk hari ini saja, bahkan di tahun 60-an ketika barisan depan dipenuhi oleh kaum muda beriman, mereka yang berseberangan, sekelompok di Teheran dan kota-kota besar lain tidak hanya ceroboh dan tidak bertanggung jawab, bahkan mereka juga mengejek negara. Kisah para pejuang dan mereka yang memiliki perasaan rindu saat kembali ke kota-kota besar, tak lain disebabkan oleh masalah ini.”
Imam Ali Khamenei berkata, “Saat ini pun ada orang-orang yang tidak menganut Islam dan revolusi dan bahkan tidak memiliki komitmen terhadap Iran, tetapi mereka bukanlah bangsa Iran; seperti di Madinah al-Nabi juga ada sebagian dimana Alquran menyebut mereka sebagai munafik atau murji’un, yang artinya penyebar desas-desus, ketakutan, dan keraguan.”
Imam Ali Khamenei mengungkapkan bahwa perluasan ribuan inti muqawwamah di masjid-masjid dan paguyuban-paguyuban di seluruh negeri dan munculnya kaum muda yang mempertahankan tempat suci dan keamanan dari kehadiran para musuh, keberadaan mahasiswa dan santri-santri yang berwawasan luas dan tabah, aktivis Jihad yang bekerja keras dan kelompok-kelompok bantuan keagamaan merupakan titik-titik lain harapan dalam gerakan kebanggaan bangsa dan pemuda meskipun begitu banyak aral dan rintangan, kemudian beliau menambahkan, “Para aktivis hauzah dan universitas, para pemegang posisi sosial dan yang mendapat perhatian masyarakat, harus berusaha bersama dan bahu membahu menguatkan iman dan harapan masyarakat dengan menghilangkan keraguan dan menetralkan metode para musuh yang ingin membuat kaum pemuda pesimis terhadap pejabat, gerakan politik dan ekonomi negara, serta ingin membuat masyarakat saling pesimis satu sama lain.”
Pemimpin Tertinggi Revolusi juga mengatakan bahwa "Membuat orang pesimis terhadap pemilihan umum" merupakan cara lain yang diterapkan oleh musuh untuk menciptakan keputusasaan, beliau juga berkata, “Saya akan berbicara tentang pemilihan umum mendatang, pemilihan umum yang akan berlangsung tahun ini merupakan pemilihan yang sangat penting dimana sejak saat ini pula musuh telah mengaktifkan artilerinya untuk menghancurkannya, sementara kita tinggal 9 bulan lagi dari pemilu.”
Pada awal acara ini Hujjatul Islam wal Muslimin Sayyid Hassan Khomeini penanggungjawab Makam suci Imam Khomeini ra mengatakan bahwa Revolusi Islam adalah revolusi paling populer di dunia, ia menganggap sistem "Republik Islam" merupakan warisan terbesar, dan mengandalkan rakyat melalui pemilihan, memajukan tujuan Islam melalui yurisprudensi yang dinamis dan mengamankan kehormatan nasional dalam bentuk kemerdekaan politik adalah salah satu dari keistimewaan yang paling penting dari sistem ini.[EZ]