Pemimpin Revolusi Islam dalam Pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan delegasinya:
Amerika Harus Diusir dari Wilayah Timur Sungai Eufrat di Suriah
Imam Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, sore ini (Selasa 19/7) dalam pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan delegasinya, dengan menekankan perlunya mengoperasionalkan berbagai kesepakatan dan kontrak antara kedua negara, menganggap perlu untuk waspada terhadap kebijakan licik Barat. Sayid Ali Khamenei menuturkan: “Kerjasama jangka panjang Iran dan Rusia sangat bermanfaat bagi kedua negara.”
Dalam pertemuan ini, Imam Ali Khamenei menekankan bahwa peristiwa dunia menunjukkan perlunya Iran dan Rusia untuk meningkatkan dan saling bekerjasama. Beliau menambahkan: “Ada banyak kesepahaman dan kesepakatan antara kedua negara, termasuk di sektor minyak dan gas, yang harus difollow-up dan dilaksanakan sampai tuntas.”
Pemimpin Revolusi Islam menganggap kerja sama ekonomi antara Iran dan Rusia, terutama setelah sanksi Barat, perlu dan bermanfaat bagi kedua negara, dan mengenai peristiwa di Ukraina, beliau berkata: “Perang adalah suatu pilihan yang keras dan sulit, dan Republik Islam tidak senang bahwa masyarakat awam menderita karenanya. Tetapi dalam kasus Ukraina, sebagaimana Anda bukan yang mengambil inisiatif, pihak lain dengan inisiatifnya sendiri telah menyebabkan perang ini terjadi.”
Dengan menekankan bahwa Barat sepenuhnya menentang terwujudnya Rusia yang kuat dan independen, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menyebut NATO sebagai entitas yang berbahaya dan menambahkan: “Jika jalannya terbuka untuk NATO, ia tidak akan mengenal batas dan jika tidak dihentikan di Ukraina, tidak lama kemudian, dengan dalih Krimea, mereka akan memulai perang ini.”
Imam Ali Khamenei menuturkan: “Tentu saja, hari ini Amerika dan Barat sudah lebih lemah dari sebelumnya, dan dengan upaya dan biaya besar yang mereka gelontorkan, keberhasilan kebijakan mereka di wilayah kita, termasuk di Suriah, Irak, Lebanon, dan Palestina, telah sangat menurun.”
Sayid Ali Khamenei menyebut masalah Suriah sangat penting dan dengan menekankan sikap Republik Islam berdasarkan pada penentangan serangan militer terhadap negara ini dan keharusan untuk mencegahnya. Beliau menegaskan: “Ada hal penting lainnya dalam masalah Suriah yaitu pendudukan dan penguasaan daerah subur dan kaya minyak timur Eufrat oleh Amerika, yang masalah ini harus diselesaikan dengan mengusir mereka dari daerah itu.”
Ayatullah Khamenei dengan mengutuk campur tangan rezim Zionis dalam urusan kawasan, memuji sikap Presiden Rusia baru-baru ini terhadap Zionis.
Beliau lebih lanjut menekankan: “Republik Islam tidak akan pernah mentolerir kebijakan dan program yang mengarah pada penutupan perbatasan antara Iran dan Armenia.”
Pemimpin Revolusi menyebut kerja sama jangka panjang dan mendalam antara Iran dan Rusia sangat bermanfaat bagi kedua negara dan berbicara kepada Presiden Putin: “Anda dan Presiden kami sama-sama berorientasi pada tindakan dan follow-up, oleh karena itu kerja sama antara dua negara pada periode ini harus mencapai puncaknya.”
Dengan menegaskan perkataan Presiden Rusia tentang perlunya dimulainya jalur kereta api Rasht-Astara, beliau menganggap pekerjaan ini akan menyelesaikan jalur transportasi Utara-Selatan dan akan menguntungkan kedua negara.
Ayatullah Khamenei juga menyerukan perlunya sikap waspada terhadap penipuan Barat dan berkata: “Amerika selain suka memaksa dan licik, dan salah satu faktor runtuhnya Uni Soviet adalah karena tertipu dengan kebijakan Amerika, tentu saja, Rusia telah mempertahankan kemerdekaannya di masa kepemimpinan Anda.”
Beliau juga dengan menyetujui kebijakan penggantian mata uang nasional dalam hubungan antara kedua negara dan menggunakan mata uang lain sebagai pengganti dolar, berkata: “Dolar harus secara bertahap dihapus dari jalur transaksi global, dan ini dimungkinkan terjadi secara bertahap.”
Dalam pertemuan ini, yang juga dihadiri oleh Presiden Republik Islam Iran, Presiden Raisi, Presiden Putin mengatakan tentang peristiwa di Ukraina: “Tidak ada yang mendukung perang dan hilangnya nyawa masyarakat biasa adalah tragedi besar, tetapi perilaku Barat membuat kami tidak punya pilihan selain bereaksi.”
Dengan menyebutkan faktor dan akar perselisihan antara Rusia dan Ukraina, terutama tindakan provokatif Barat dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kudeta di Ukraina, serta kebijakan ekspansi NATO, terlepas dari komitmen mereka sebelumnya untuk menghindari setiap eskalasi ke arah Rusia, Presiden Rusia mengatakan: “Negara-negara Eropa mengatakan bahwa kami menentang keanggotaan Ukraina di NATO, tetapi kami menyetujuinya di bawah tekanan Amerika, yang hal ini menunjukkan kurangnya kedaulatan dan kemerdekaan mereka.”
Putin menyebutkan pembunuhan Jenderal Soleimani sebagai contoh lain dari kejahatan Amerika dan di bagian lain pidatonya, dengan mengacu pada sanksi Barat terhadap Rusia, dia berkata: “Sanksi ini merugikan Barat dan hasilnya adalah masalah seperti kenaikan harga minyak dan krisis pasokan pangan.”
Mengacu pada penyalahgunaan AS terhadap alat tukar dolar untuk embargo dan menjarah negara lain, Presiden Rusia menganggap hal ini akan merugikan mereka dan melemahkan kepercayaan global terhadap mata uang ini dan pergerakan Negara-negara untuk menggunakan mata uang alternatif dan berkata: “Rusia dan Iran sedang merancang metode yang baru untuk menggunakan mata uang nasional dalam hubungan antara kedua negara.”
Presiden Rusia, dengan menyetujui sikap Pemimpin Revolusi mengenai wilayah Kaukasus, menyebut sikap kedua negara dalam masalah Suriah, termasuk menentang adanya serangan militer di utara negara ini, sepenuhnya kompatibel dan sama dan berkata: “Wilayah timur Eufrat harus berada di bawah kendali pasukan militer Suriah.”
Putin menilai kerja sama antara kedua negara mengalami kemajuan di semua sektor dan proyek dan menambahkan: “Iran dan Rusia bersama-sama memerangi terorisme di Suriah, dan di bidang militer, kami juga berusaha mengembangkan kerja sama antara kedua negara, serta kerja sama dan latihan trilateral dengan China.” [SN]