Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran dalam pertemuannya dengan kaum buruh, “Pemerintah sedang merancangkan beberapa progam penting di bidang ekonomi; Semua harus membantu demi mencapai hasil yang optimal!
Dalam pertemuannya dengan para buruh, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam pagi ini (Senin, 9 Mei 2022) menyebut bahwa mereka adalah pilar utama proses produksi. Dengan mengacu pada tiga hal penting terkait dengan para buruh -yaitu: "Pentingnya membuka lapangan kerja", "Membuat aturan yang adil terkait hubungan antara buruh dan pemilik modal” dan "Mengatur keamanan kerja"-, beliau mengatakan, "Impor tanpa perhitungan sama saja menancapkan belati di dada "produsen nasional" dan "lapangan kerja"! Hal ini harus dicegah secara serius! Untuk itu, sudah seharusnya selain produsen dalam negri harus membarenginya dengan menghasilkan produk-produk berkualitas, masyarakat dan instansi pemerintah juga harus peduli dengan hanya membeli produk-produk dalam negeri!”
Mengacu pada rencana penting Pemerintah di bidang ekonomi, Ayatullah Khamenei menekankan, “Seluruh instansi, lembaga dan masyarakat harus membantu pemerintah!”
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran menyatakan bahwa tujuan pertemuan ini adalah bentuk apresiasi dan terima kasih kepada para buruh dan penekanan atas kemuliaan kerja itu sendiri. Merujuk pada pandangan Islam terkait dengan “buruh” dan “masalah kerja” itu sendiri, beliau mengatakan, “Bertolak belakang dengan pandangan sistem kapitalis yang memandang buruh sebagai pihak yang dijajah serta pandangan sistem komunis -yang saat ini telah runtuh- yang memandang buruh sebatas slogan, maka pandangan Islam tentang buruh adalah pandangan yang menghormati dan menghargai! Karena inilah mengapa Nabi Muhammad Saw mencium tangan para buruh”
Menekankan perlunya menciptakan budaya di masyarakat ihwal "nilai kerja", beliau mengharap kepada para pejabat terkait untuk memperhatikan hal penting ini khususnya dalam mengembangkan keterampilan pada buruh.
Dengan mengacu pada motivasi nasional dan cemerlang para buruh diranah militer, ekonomi dan politik, Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Bukti nyata di ranah militer adalah adanya 14.000 dari kalangan buruh yang telah gugur sebagai syahid di masa Defa’ Muqaddas (Perang Suci Pertahanan Iran saat diserang Irak). Jikalau masalah militer ini kembali meletus, tentu buruh akan menjadi bagian dari barisan terdepan!"
Sehubungan dengan motivasi nasional para buruh di bidang ekonomi, beliau menambahkan, "Salah satu tujuan dan kebijakan utama kubu imperialis sejak awal kemenangan Revolusi Islam Iran adalah ingin menjatuhkan produksi dalam negri. Hal ini semakin jelas terlihat dalam beberapa tahun terakhir dimana mereka selalu menambah berbagai sanksi. Namun dengan perlawanannya, para buruh berhasil mencegah tujuan mereka dapat terwujud! Mereka (para buruh) adalah pilar utama di bidang ini!”
Menyinggung adanya gerakan-gerakan provokasi dari kaum buruh yang senantiasa ada -baik semenjak awal kemenangan Revolusi Islam Iran hingga saat ini-, Imam Ali Khamenei mengatakan, “Tujuan dari gerakan-gerakan semacam ini adalah mereka ingin mengubah kaum buruh menjadi lambang dan tanda protes yang seolah-olah muncul dari rakyat! Namun yang ada, para buruh -baik dahulu maupun sekarang- justru selalu bersama dan mendukung Negara dan Pemerintahan Islam (Revolusi Islam) dengan menggulingkan para provokator tersebut.”
Tak lupa, beliau juga menambahkan, "Ya, memang protes kaum buruh dalam beberapa kasus -seperti pengelolaan yang salah dari sebagian pabrik- sebagaimana yang telah kita lihat belakangan ini adalah dapat dibenarkan. Namun dalam kasus ini, mereka mengetahui batas-batas yang membedakan mereka dengan para musuh; Hal ini adalah permasalahan yang sangat penting dan kita harus berterima kasih yang sedalam-dalamnya kepada kaum yang berpengetahuan, berwawasan, berkomitmen seperti mereka ini"
Merujuk pada berbagai permasalahan yang menimpa kaum buruh, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran berharap supaya masalah ini secara bertahap dapat terselesaikan dengan terlaksananya kebijakan-kebijakan pemerintahan yang baru.
Imam Khamenei menyebut tiga masalah utama terkait dengan kaum buruh -yaitu: "Pentingnya membuka lapangan kerja", "Membuat aturan yang adil terkait hubungan antara para buruh dan pemilik modal” dan "Mengatur keamanan kerja"- dan mengatakan, "Para pejabat harus selalu berusaha untuk meningkatkan penciptaan lowongan kerja! Dan masalah ini sebenarnya bisa saja teratasi dengan berinvestasi pada sektor swasta dengan pengelolaan yang tepat dari pemerintah dalam mengarahkan pasar modal pada kapasitas-kapasitas kinerja dan menghidupkan kembali kesempatan kerja!”
Beliau menekankan, “Salah satu faktor yang dapat membuka lapangan kerja dan memecahkan masalah pengangguran bagi anak didik yang baru lulus adalah meningkatkan jumlah perusahaan-perusahaan berbasis pengetahuan. Tentunya, perusahaan-perusahaan ini harus merupakan perusahaan yang benar-benar berbasis pengetahuan; Karena hanya perusahaan semacam inilah yang dapat meningkatkan lapangan kerja.”
Imam Ali Khamenei menganggap Buruh dan Pengusaha adalah bak dua sayap terbang yang keberadaannya adalah suatu keharusan. Terkait hal ini, beliau mengatakan, “Membuat aturan yang adil terkait hubungan antara “tenaga kerja dan modal” atau hubungan antara “pekerja dan pengusaha”, tentu membutuhkan pemikiran yang dalam, kehati-hatian, perjuangan, kesabaran dengan tidak melenceng pada hal-hal yang tidak semestinya untuk dilakukan.”
Poin penting lain yang disampaikan oleh beliau adalah terkait "Keamanan kerja bagi para buruh.” Terkait hal ini, beliau mengatakan, “Beberapa kasus seperti kontrak kerja sementara yang tentu dapat menyebabkan ketidaknyamanan kerja, hendaknya harus segera dirubah dengan sistem dan aturan yang adil! Karena dengan inilah, maka disamping para pekerja merasa nyaman, para pengusaha pun akan lebih mudah dalam menjaga kedisiplinan di tempat kerja!.”
Beliau menganggap bahwa keamanan kerja tentu tidak terbatas hanya pada masalah “kontrak kerja” saja. Terkait hal ini, beliau menambahkan, "Jika produksi dalam negeri mengalami masalah, maka tenaga kerja dan pekerjaan para buruh pun secara otomatis juga akan terdampak! Karena alasan inilah mengapa berkali-kali saya selalu menekankan untuk memperkuat produksi dalam negeri."
Imam Ali Khamenei menyebut impor dan penyelundupan barang-barang yang sudah diproduksi di dalam negeri dengan kualitas tinggi adalah bak menancapkan belati di dada para produsen dalam negeri. Terkait hal ini, beliau mengatakan, “Menurut para ahli, setiap miliar dolar impor barang-barang yang telah diproduksi dalam negeri seperti sepatu, pakaian dan peralatan rumah tangga, maka hal itu sama saja dengan menutup 100.000 pekerjaan di negara ini!”
Dalam hal ini, beliau menambahkan, “Tentu, disini para produsen mobil hendaknya tidak menyalahgunakan kata-kata saya ini; Hal itu karena kondisi mereka (produksi mobil) saat ini masih sangat jauh dari yang diharapkan! Oleh karena itu, maksud perkataan saya di atas adalah terkait produsen-produsen yang memiliki produksi yang baik dan berkualitas!”
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menganggap bahwa dengan memilih produk luar daripada produk dalam negeri, maka hal itu sama saja dengan menampar dan merugikan para pekerja di dalam negeri yang secara otomatis juga memberikan keuntungan bagi para pekerja di luar negeri. Terkait hal ini, beliau mengatakan, “Dengan alasan inilah mengapa saya berharap kepada masyarakat untuk hanya membeli produk-produk dalam negeri, terkhusus kepada para instansi pemerintah sebagai konsumen terbesar dalam negeri untuk sebisa mungkin tidak lagi menggunakan barang-barang luar!”
Lebih lanjut, beliau menyebutkan bahwa penguasaan atau ketrampilan, keuletan dan keindahan suatu produk adalah hal penting yang harus diperhatikan baik bagi para pekerja maupun para pengusaha. Terkait hal ini, beliau mengatakan, “Sistem pendidikan dalam negeri sebisa mungkin harus bersifat praktis dan terapan. Demikian juga dalam sektor produksi, maka sudah seharusnya para pekerja dapat meningkatkan keterampilan mereka dengan menciptakan inovasi yang lebih baik sehingga nilai kerja dan produk merekapun tentu akan menjadi naik di mata para konsumen.”
Imam Ali Khamenei sekali lagi mengucapkan terima kasihnya kepada para buruh atas perlawanan mereka terhadap berbagai provokasi yang terus saja dilancarkan oleh para musuh dengan mengatakan, "Para pejabat dan manajer yang mengatur urusan kaum buruh harus dapat memenuhi janji mereka dengan menjalankan seluruh apa yang telah mereka programkan."
Di akhir pidatonya, dengan mengacu pada rencana pemerintah di bidang ekonomi, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran menekankan, “Pekerjaan saat ini yang diambil pemerintah di bidang ekonomi untuk masa mendatang adalah penting! Oleh karena itu, semuanya -baik lembaga dan instansi pemerintah juga seluruh lapisan masyarakat- harus membantu pemerintah untuk bisa mencapai semua hasil ini, insyaAllah"
Di awal pertemuan, Bapak Abdul Maliki -selaku Menteri Koperasi, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial- menyampaikan laporannya terkait dengan program-program dan tindakan-tindakan yang akan dan telah dilakukan kementeriannya di bidang ketenagakerjaan, fasilitasi bisnis, jaminan sosial dan tata kelola perusahaan. [HRS]