Dalam pertemuan dengan kabinet pemerintahan, Pemimpin Revolusi Iran menyebutkan bahwa tidak percaya pada Barat adalah pelajaran bagi pemerintahan saat ini. Beliau mengatakan;
"Kapanpun Anda menggantungkan pekerjaan pada Barat, di situlah kalian akan menemui kegagalan! Dan kapanpun Anda tidak menggantungkannya pada Barat, justru di situlah kalian akan maju!"
Pagi ini (Rabu), dalam kunjungan terakhir presiden beserta kabinetnya yang kedua belas dengan Pemimpin Revolusi Islam Iran; Pertama, beliau mengucapkan selamat Idul Ghadir kepada semua khususnya rakyat Iran; Kedua beliau menyebutkan bahwa kesempatan untuk melayani rakyat adalah anugerah dan berkah Ilahi yang sangat besar. Beliau berkata, "Untuk mensyukuri nikmat besar ini, maka kita harus berupaya untuk melakukan sesuatu demi memajukan tujuan revolusi!"
Pemimpin Revolusi Islam Iran menganggap bahwa peristiwa Ghadir sebagai peristiwa yang tidak perlu dipertanyakan lagi dan berkata, "Selain Ulama Syiah –khususnya ‘Allamah Amini yang menyatakan akan adanya 110 sahabat yang meriwayatkan hadits Ghadir dengan sanad yang kuat-, sebagian ulama dan kaum cendekia Ahlusunnah juga tidak dapat mempersoalkan kebenaran peristiwa tersebut."
Imam Ali Khamenei kemudian berbicara kepada kabinet pemerintahan keduabelas dan berkata, "Apapun yang dilakukan dengan niat melayani umat dan tulus karena Allah Swt, tentu tidak akan pernah sia-sia di pengadilan Ilahi kelak. Dan ladang pahala yang sebenarnya adalah masa dimana kita masih diberikan tanggung jawab dalam perkara dan tindakan-tindakan tersebut."
Terkait dengan kinerja pemerintah, beliau mengatakan, "Kinerja pemerintahan pada masa Presiden Rouhani tentu tidak sama di berbagai sektor; dalam sebagian permasalahan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan, namun dalam beberapa permasalahan lainnya tidak."
Pemimpin Revolusi Iran menekankan bahwa kesempatan berkhidmah pada rakyat adalah berkah yang sangat besar yang harus disyukuri. Beliau menambahkan: ""Untuk mensyukuri nikmat besar ini, maka kita harus berupaya untuk melakukan sesuatu demi memajukan tujuan Revolusi. Hal itu karena kita adalah negara revolusi dan rakyat telah banyak berkorban demi mencapai tujuan revolusi!"
Imam Ali Khamenei menekankan akan pentingnya melihat pengalaman yang dilalui oleh Pemerintah yang ke-11 dan ke-12 untuk masa depan dan menambahkan, "Pengalaman terpenting selama periode ini ialah tidak lagi percaya pada Barat! Generasi mendatang harus mengambil pengalaman ini!"
Beliau berkata, "Dalam Pemerintahan ini, menjadi jelas bahwa percaya kepada Barat tidak ada manfaaatnya, karena mereka tidak pernah ingin membantu. Sebaliknya, mereka justru berniat menyerang di mana pun mereka bisa! Dan apabila mereka tidak menyerang di suatu tempat, hal itu karena mereka memang tidak bisa!"
Pemimpin Islam Iran menekankan: "Tentu saja, program-program dalam negeri tidak boleh dibuat bergantung pada dukungan Barat, karena itu pasti akan gagal."
Berbicara kepada Presiden dan anggota kabinetnya, Imam Ali Khamenei mengatakan, "Kapanpun Anda menggantungkan pekerjaan pada Barat dengan bernegosiasi pada mereka dan Amerika, di situlah kalian akan menemui kegagalan! Dan kapanpun Anda tidak lagi percaya dan tidak bergantung pada Barat, justru di situlah kalian maju!"
Dengan merujuk pada negoisasi terakhir yang berlangsung di Wina dan dengan menyatakan kepuasannya pada upaya beberapa diplomat dan kinerja baik mereka, Ayatullah Khamenei mengatakan: "Dalam negoisasi ini, Amerika berdiri teguh pada posisi keras kepala mereka dan tidak mengambil satu langkah pun untuk maju."
Pemimpin Revolusi Islam Iran menambahkan, "Amerika mengatakan dengan kata-kata dan janji bahwa kami akan mencabut sanksi, tetapi mereka tidak mencabut sanksi dan tidak akan mencabutnya."
Imam Ali Khamenei mengatakan, "Dengan menjatuhkan sanksi ini, mereka ingin memberikan alasan supaya mereka dapat mengintervensi selanjutnya pada kesepakatan nuklir dan masalah-masalah rudal dan regional! Karena apabila Iran menolak untuk membahasnya, mereka akan mengatakan bahwa Anda telah melanggar perjanjian, maka kesepakatan adalah tanpa kesepakatan."
Beliau menekankan bahwa Amerika berperilaku dengan cara yang benar-benar pengecut dan jahat. Beliau berkata, "Amerika Serikat tidak ragu-ragu melanggar janji dan komitmennya, sama seperti sebelum ini mereka telah melanggar perjanjian dan itu sama sekali tidak berguna!"
Imam Ali Khamenei berkata, "Sekarang saat Amerika diminta untuk bisa menjamin bahwa mereka tidak akan melanggar perjanjian di masa yang akan datang, mereka justru mengatakan kami tidak bisa menjamin."
Beliau menutup bagian pidatonya dengan menekankan, “Semua ini adalah pengalaman yang sangat penting bagi Pemerintah dan Negarawan masa depan, serta bagi semua aktivis di arena politik. Tentu saja, pengalaman ini sudah ada sejak awal Revolusi, namun di pemerintahan ini terlihat lebih besar dari sebelum-sebelumnya."
Di akhir pidatonya kepada Presiden dan Kabinetnya, Pemimpin Revolusi Islam Iran mengatakan, "Saya berharap semoga Allah Swt membantu Anda dalam melaksanakan tugas agama dan menjaga sikap revolusioner Anda di mana pun Anda berada."
Sebelum pidato Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Presiden (Keenam dan Ketujuh) Rouhani mengucapkan terima kasih kepada beliau atas dukungan dan bimbingannya kepada pemerintah selama periode delapan tahun, dan memberikan laporan tentang tindakan dan kegiatan pemerintah.
Rouhani menganggap pertumbuhan ekonomi dan pengurangan inflasi sebagai salah satu pencapaian cemerlang pemerintah pada tahun 2014-2015 dan berkata: "Dengan merusak ekonomi di tahun 2018, musuh berkehendak ingin menghancurkan negara. Namun, mereka gagal melakukannya!"
Presiden Rouhani menyebutkan pembentukan Dewan Tinggi untuk Koordinasi Ekonomi Pada bulan Juni 2018 atas perintah Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran adalah sebagai salah satu kontribusi terpenting bagi pemerintah dan berkata, "Dalam menghadapi sanksi minyak dan transaksi Perbankan, kami mampu menyediakan valas yang dibutuhkan oleh negara dengan meningkatkan produksi di industri petrokimia, pertambangan dan produk minyak dan gas."
Presiden Rouhani juga menyinggung beberapa pencapaian Pemerintah, seperti meningkatkan ekstraksi dari cadangan minyak dan gas, meningkatkan produksi pertanian, memperluas jaringan kereta api serta meningkatkan jumlah tempat tidur rumah sakit dan mengatakan, "Dalam kedua periode perang ekonomi dan covid, kami menghadapi kenyataan bahwa kami hanya harus berdiri di atas kaki sendiri dan memenuhi kebutuhan dengan mengandalkan fasilitas dan kapasitas dalam negeri, karena tidak ada yang membantu kami, dan mereka hanya membuat celah (kesempatan) kecil ketika mereka melihat kemampuan Iran untuk membuat vaksin."